BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Jumat, 31 Juli 2015

Emas Belum Beranjak dari Level Terendah 5,5 Tahun

Harga emas masih diperdagangkan dekat level terendah 5,5 tahun hari ini, dan sedang menuju penurunan mingguan untuk keenan kalinya, terpanjang sejak 1999. Penurnan ini dipicu oleh kuatnya data ekonomi AS yang mendukung prospek kenaikan suku bunga tahun ini.

Saaat ini emas bersiap mengakhiri perdagangannya di bulan ini dengan penurunan terbesar dalam dua tahun terakhir, dimana resiko penurunan ke depan masih bisa berlanjut.

Kemarin, harga emas mencatat level terendahnya di $1081,81 karena penguatan dollar setelah data yang menunjukkan ekonomi AS tumbuh 2,3% di kuartal kedua. Sementara PDB kuartal 1 direvisi tumbuh menjadi 0,6% dari sebelumnya kontraksi 0,2%.

Meski angkanya tidak sesuai harapan, data ini dianggap mendukung prospek kenaikan suku bunga the Fed.

Data itu menyusul pandangan optimis namun hati-hati the Fed mengenai ekonomi AS, yang dipandang pasar bullish untuk dollar. Menurut konsensus yang beredar, the Fed bisa menaikkan suku bunga pada September atau Desember. Prospek kenaikan rate ini mendorong yield obligasi AS tenor 10 tahun ke 2,27%. Kenaikan suku bunga diyakini bakal mengurangi daya tarik asset non bunga, seperti emas.

Dari sisi teknikal, harga masih bergerak di bawah MA 10, indikasi trend jangka pendek masih berpeluang bearish. Indikator stochastic serta candlestick juga masih menunjukkan sinyal negatif. Harga sepertinya masih bisa turun untuk menguji support di $1077,33.

Trend bearish berlanjut, jika support ditembus, dengan potensi penurunan lanjutan menuju kisaran $1064 – $1052. Sementara itu, sinyal positif akan muncul jika harga mampu bertahan di atas resistance terdekatnya di $1100.

Rekomendasi
rekom

Gejolak Saham China Goyang Asia Lagi

Saham Asia bergerak variatif hari ini dengan sebagian tertekan menyusul kejatuhan kembali saham China. Di saat yang sama, performa Wall Street kurang mengesankan.
Asian Stocks
Semalam, Wall Street berakhir flat setelah investor mencerna data PDB AS dan laporan keuangan emiten. Meski di bawah prediksi, angka pertumbuhan dianggap sebagai indikasi adanya normalisasi kebijakan the Fed. Ditambah dengan data klaim pengangguran, yang meski naik masih berada di level terendah dalam satu dekade.

PDB AS tumbuh 2,3% selama kuartal kedua, di bawah prediksi 2,5%. Tapi angka kuartal pertama direvisi naik menjadi tumbuh 0,6% dari sebelumnya kontraksi 0,2%. Semua ini mengindikasikan bahwa ekonomi AS membaik seiring waktu dan mendukung prospek kenaikan suku bunga the Fed tahun ini.

Tapi situasi yang merisaukan investor Asia adalah gejolak saham China. Indeks Shanghai kembali tertekan, dengan sempat anjlok 2% menyusul berita bank swasta menyelidiki eksposur mereka terhadap anjloknya harga saham yang disinyalir datang melalui produk wealth management dan pinjaman beragun saham.

Indeks Saham China sudah anjlok 30% sejak pertengahan Juni dan pemerintah sudah mengeluarkan serangkaian kebijakan untuk meredamnya, termasuk intervensi langsung, yaitu membeli saham. Kejatuhan terjadi akibat aksi jual untuk menutupi kerugian karena banyak investor yang membeli saham dengan utang, atau margin trading.

Indeks Hang Seng melemah 1,1% saat ini, tapi indeks Hang Seng menguat 0,31%. Di Jepang, indeks Nikkei menguat 0,15%. Di Korsel, indeks Kospi melemah 0,61%. Indeks Australia All Ordinaries menguat 0,29%. Indeks Singapura SIT merosot 1,7%. Di Indonesia, IHSG menguat 0,5%.

Senin, 27 Juli 2015

Saham Asia Tumbang, Fokus ke The Fed

Saham Asia bertumbangan hari ini menyusul kejatuhan saham dan harga komoditas global yang menimbulkan keresahan di kalangan investor. Fokus kini tertuju ke rapat the Fed yang digelar mulai besok.

TSE 12Akhir pekan lalu, Wall Street semakin tenggelam, mencatat kejatuhan mingguan yang tajam. Laporan keuangan beberapa emiten penting keluar mengecewakan, bahkan sebagian menyampaikan proyeksi yang di bawah harapan. Ditambah lagi dengan kejatuhan harga komoditas, yang menimbulkan kekhawatiran mengenai prospek ekonomi dunia. Indeks Dow Jones melemah 0,9%, dan mencatat penurunan mingguan 2,9%. Indeks S&P 500 turun 1,1% malam itu dan 2,2% secara mingguan.

Investor juga kecewa dengan data yang menunjukkan penjualan rumah baru turun ke level terendah dalam tujuh bulan, mengindikasikan sektor perumahan belum sekuat yang diduga. Laporan keuangan menjadi bukti bahwa China tidak lagi tumbuh di 7% dan mendorong permintaan komoditas. Jadi perusahaan yang bergantung pada pertumbuhan itu, seperti bahan baku dan industri, terkena dampaknya. Sementara, dampak positif dari harga minyak yang rendah belum terlihat.

Di tengah kelesuan ekonomi global, pasar juga dihadapkan dengan prospek kenaikan suku bunga the Fed.

Beberapa pejabatnya tetap membuka peluang kenaikan terjadi tahun ini. The Fed menggelar rapat selama dua hari mulai besok, dan isu yang terpenting adalah apakah the Fed bisa menaikkan rate pada September nanti. Sang ketua Janet Yellen diharapkan dapat memberi kejelasan soal opsi-opsi yang tersedia.

Kondisi di kawasan regional tidak jauh berbeda, di mana saham bertumbangan akibat kekhawatiran soal prospek ekonomi. Kerisauan mengenai pertumbuhan China begitu mendominasi pergerakan saham sepanjang minggu lalu. Dengan tidak adanya berita positif, saham melanjutkan kejatuhan.

Di Jepang, indeks Nikkei melemah 0,5% dengan sempat ke level terendah dalam dua minggu. Di Korsel, indeks Kospi melemah 0,48%, tertekan kejatuhan saham broker dan farmasi. Di Hong Kong, indeks Hang Seng anjlok 1,6%. Kondisi di Shanghai juga buruk, dengan indeksnya merosot 1,5%. Indeks Singapurat STI melorot 0,6%. Di Indonesia, IHSG dibuka melemah 0,6%.

Asia Belum Lepas Dari Tekanan

Nikkei
 
Indeks Nikkei melemah perdagangan Jumat lalu ke level terendahnya dalam 1,5 mingggu menyusul maraknya aksi jual saham global yang berimbas pada Jepang. Sentimen negatif datang setelah aktivitas manufaktur China yang masih kontraksi. Indeks Nikkei ditutup melemah 139,42 poin, atau 0,67%, ke posisi 20.544,53. Indeks dalam minggu ini turun 0,5%.

Tekanan terhadap Nikkei masih terjadi menyusul jatuhnya Wall Street dan penguatan yen terhadap dollar.

Nikkei tengah berada di level terendahnya dalam dua minggu karena kecemasan anjloknya harga komoditas yang membuat investor resah. Apresiasi dollar dan kelesuan ekonomi global dituding sebagai penyebab rendahnya laba sebagian perusahaan AS yang sejak minggu kemarin melaporkan kinerja keuangan perkuartalnya. Selain itu, earnings dalam negeri juga jadi perhatian.

Rekomendasi
NKI SIGNAL 27-07-15

Kospi
 
Indeks Kospi masih bertahan di zona merah Jumat lalu, dimana Kospi kembali ke level terendahnya dalam seminggu menyusul kekhawatiran terhadap kinerja emiten yang menurun di beberapa sektor inti. Disamping itu penguatan dollar makin melemahkan won di tengah harapan kenaikan suku bunga the Fed. Indeks Kospi ditutup melemah 19,11 poin, atau 0,93%, ke posisi 2.045,96.

Tekanan belum lepas dari Kospi, dimana akhir minggu lalu tercatat investor asing terus melakukan aksi jualnya dalam enam sesi perdagangan beruntun. Kecemasan juga hadir dari pelemahan won ke level terendah dalam tiga tahun, dimana ini berdampak pada lesunya sektor ekspor Korsel dan mempengaruhi kinerja pendapatan korporat ke depannya.

Rekomendasi
KSI SIGNAL 27-07-15

Hang Seng
 
Indeks Hang Seng catat pelemahan terbesar harian dalam dua minggu karena kinerja bursa global yang tengah tertekan. Selain itu, koreksi bursa Shanghai turut menekan sentimen. Sektor unggulan menjadi penyumbang terbesar penurunan Hang Seng, dimana keuangan dan teknologi. Ditambah lagi aktivitas manufaktur China semakin buruk di Juli menjadi 48,2, terendah dalam 15 bulan. Indeks Hang Seng ditutup melemah 270,34 poin,  atau 1,07%, ke posisi 25.128,51. Dalam seminggu lalu indeks turun 1,1%.

Kinerja bursa utama Asia bertumbangan hari ini akibat kejatuhan Wall Street diperkirakan akan berimbas pada indeks Hang Seng yang terancam kembali bergerak di bawah 25.000. Kecemasan investor atas kejatuhan harga komoditas seperti minyak dan emas, menandakan lesunya ekonomi di banyak negara di dunia, termasuk perlambatan ekonomi China.

Rekomendasi
HSI SIGNAL 27-07-15

Kamis, 23 Juli 2015

Parlemen Yunani Setujui Paket Reformasi

Parlemen Yunani menyetujui serangkaian program reformasi yang dituntut oleh kreditor internasional, membuka jalan untuk negosiasi dana talangan yang amat dibutuhkan negara itu.

Alexis Tsipras Lewat hasil voting 230 banding 63, para pembuat kebijakan mendukung langkah Perdana Menteri Alexis Tsipras menjalankan pembenahan struktural. Tsipras kembali mendapat pertentangan dari partainya sendiri Syriza, tapi tidak mengalami kesulitan meloloskan rancangan legislasi karena mendapat dukungan partai oposisi yang pro-Uni Eropa.

Program reformasi, seperti kenaikan pajak dan pemotongan anggaran, merupakan syarat yang ditetapkan sebelum Yunani bisa negosiasi dengan kreditor untuk mengucurkan bailout ketiga yang bernilai 85 miliar euro. Kegagalan menyetujuinya menghilangkan kesempatan Yunani mendapat bantuan finansial yang dibutuhkan agar tidak bangkrut dan keluar dari zona euro.

Berpidato sebelum voting, Tsipras mengatakan reformasi merupakan konsekuensi penting yang harus dilakukan agar tetap bisa hidup setelah pembicaraan selama berbulan-bulan tak menghasilkan apapun.

Menurutnya, persetujuan ini memberi Yunani ruang bernapas dan meredakan spekulasi bahwa negara itu akan terpaksa hengkang dari zona euro.

Dengan persetujuan ini, negosiasi bisa segera berjalan. Pemerintah berharap pembicaraan bisa rampung sebelum 20 Agustus, di mana Athena harus membayar utang 3 miliar euro ke ECB. Kemarin, ECB menyediakan suntikan dana ke perbankan Yunani dan menambah bantuan likuiditas sebesar 900 juta euro.

Dengan bantuan ekstra ini, maka perbankan Yunani bisa beroperasi kembali secara normal.

Wall Street Lunglai, Asia Variatif

Saham Asia bergerak variatif, dengan sebagian masih dalam zona merah menyusul kejatuhan Wall Street yang tertekan oleh buruknya kinerja emiten dari sektor teknologi.
Asian Stocks
Semalam, tiga indeks utama di Wall Street tergelincir di tengah kekhawatiran mengenai prospek kenaikan suku bunga the Fed dan kinerja keuangan emiten. Meski ada emiten yang melaporkan kinerja memuaskan, yaitu Boeing dan Coca Cola, laporan Apple dan Microsoft yang menimbulkan sentimen negatif. Indeks Dow Jones melemah 0,38 % dan indeks S&P 500 turun 0,24%.

Saham Apple mencatat kejatuhan terbesar dalam 1,5 tahun setelah produsen iPhone itu menyampaikan proyeksi yang di bawah prediksi. Microsoft terjungkal setelah mengumumkan rugi bersih terbesar dalam sejarahnya. Setelah penutupan bursa, American Express mengumumkan kinerja yang di atas prediksi. Tapi Qualcomm menyampaikan proyeksi yang mencemaskan dan berencana memangkas tenaga kerja.

Untuk nanti malam, laporan terjadwal antara lain Caterpillar dan General Motors. Setelah penutupan bursa, ada Amazon dan AT&T. Sejauh ini, baru 12% komponen S&P 500 yang sudah melaporkan kinerja.

Di Eropa, pemerintah Yunani mendapat cukup dukungan dari parlemen, yang meloloskan pakrt reformasi untuk mendapat bailout. Dengan adanya persetujuan parlemen, langkah berikutnya adalah Athena bisa menegosiasikan bailout dengan kreditor. Dengan adanya prospek Yunani mendapat bantuan finansial, mengurangi ketidakpastian yang berpotensi menyebabkan gejolak.

Di Jepang, indeks Nikkei menguat 0,39%. Di Korsel, indeks Kospi melemah 0,1% menjelang laporan keuangan Hyundai Motor. Di Hong Kong, indeks Hang Seng menguat 0,31%. Indeks Shanghai menguat 0,63%. Indeks Singapura STI menanjak 0,34%. Di Indonesia, IHSG melemah 0,26%.

Dollar Stabil, Sterling Melesat

Dollar stabil hari ini setelah mengalami koreksi terbesarnya dalam sebulan di sesi Selasa. Sedangkan sterling melesat berkat notulen rapat BOE yang menunjukkan para pejabat mendukung kenaikan suku bunga.

Dollar terbantu oleh data yang menunjukkan penjualan rumah bekas mencatat kenaikan tajam bulan lalu. Existing home sales tumbuh 3,2% selama Juni, di atas prediksi 0,9%, menjadi 5,5 juta unit, tertinggi dalam delapan tahun.  Hal ini mengindikasikan peningkatan permintaan meski di saat yang sama terjadi kenaikan harga. Kondisi ini tentunya mendukung prospek kenaikan suku bunga the Fed.

Namun, bukan berarti dollar sudah terbebas dari fase koreksi. Memang, prospek kenaikan suku bunga masih menjaga tren dollar. Tapi tetap perlu diwaspadai adanya koreksi lanjutan mengingat penguatan yang sudah tajam. Indeks dollar berada di 97,30, tidak jauh dari penutupan kemarin. Setelah menyentuh 98,27 Selasa lalu, indeks tersebut koreksi 1%. Fase koreksi berlanjut bila penutupan di bawah 97,15 atau 23,6% retracement dari 18 Juni-22 Juli. Terhadap yen, dollar stabil di 124,00.

Beralih ke sterling, mata uang Inggris itu menanjak setelah BOE Minutes menunjukkan beberapa pejabat enggan menaikkan suku bunga karena ketidakpastian di zona euro, terkait Yunani. Kini dengan masalah Yunani reda, pasar melihat peluang kenaikan semakin terbuka, terutama setelag sang Gubernur Mark Carney mengatakan waktu kenaikan semakin dekat.

Pergerakan sterling hari ini diiringi oleh beberapa data, yaitu penjualan ritel dan kredit perumahan. Sterling diperdagangkan di $1,5620 setelah menguat 0,4% kemarin. Sayangnya, sterling gagal melampaui resistance $1,5650. Level ini penting untuk bisa melangkah menuju $1,5700. Penutupan di bawah $1,5550, membuka jalan menuju $1,5500.

Sementara itu, euro terbantu oleh berita , pemerintah Yunani mendapat cukup dukungan dari parlemen, yang meloloskan pakrt reformasi untuk mendapat bailout. Dengan adanya persetujuan parlemen, langkah berikutnya adalah Athena bisa menegosiasikan bailout dengan kreditor. Euro menguat 0,2% ke $1,0950 dan berusaha menuju $1,0980, penutupan di atas itu membuka jalan ke $1,1000.

Rekomendasi
 
EUR-USD
EUR SIGNAL 23-07-15

USD-JPY
JPY SIGNAL 23-07-15

GBP-USD
GBP SIGNAL 23-07-15

USD-CHF
CHF SIGNAL 23-07-15

AUD-USD
AUD SIGNAL 23-07-15

Fokus Ke Laporan Keuangan, Asia Msih Rentan

Nikkei
 
Indeks Nikkei akhiri penguatan enam sesi perdagangan beruntunnya kemarin, menyusul tekanan yang dialami Wall Street. Tekanan datang setelah kinerja keuangan saham teknologi Jepang terhempas imbas dari proyeksi Apple Inc yang di bawah harapan, meski catat laba yang mengesankan. Indeks Nikkei ditutup melemah 248,30 poin, atau 1,19%, ke posisi 20.593,67.

Tekanan terhadap Nikkei belum lepas menyusul jatuhnya Wall Street dan penguatan yen terhadap dollar.

Indeks menjauh dari level penutupan tertingginya sejak 25 Juni, menyusul Nikkei kontrak berjangka Chicago dan Osaka diperdagangankan di kisaran 20650-20680, atau di bawah penutupan spot indeks kemarin 20841. Wall Street belum lepas dari tekanan setelah laporan keuangan perusahaan AS ternama menyebabkan investor berjualan.

Rekomendasi
NKI SIGNAL 23-07-15

Kospi
 
Indeks Kospi jatuh kemarin, karena meningkatnya kembali kecemasan investor akan kenaikan suku bunga the Fed akhir tahun ini. Selain itu, investor lokal menantikan musim laporan kuartal korporat. Penguatan won terhadap dollar ke level terendah dalam dua tahun turut tekan sentimen. Indeks Kospi ditutup melemah 18,89 poin, atau 0,91%, ke posisi 2.064,73.

Tekanan juga dialami indeks Kospi pagi ini, karena pelemahan bursa AS yang memicu profit taking. Selain itu aksi jual asing yang masih terjadi makin membebani laju Kospi. Dengan buruknya kinerja keuangan teknologi itu menjadi sinyalemen saham teknologi AS yang reli sejak Oktober lalu mulai berakhir. Dengan berlalunya even ekonomi penting seperti the Fed, fokus tertuju ke kinerja keuangan korporat.

Rekomendasi
KSI SIGNAL 23-07-15

Hang Seng
 
Indeks Hang Seng mengikuti jejak kejatuhan bursa global, dimana saham-saham teknologi menjadi penyumbang terbesar penurunan. Saham AS melemah setelah akibat laporan keuangan mengecewakan dari beberapa emiten penting. Namun kalangan analis memperkirakan support teknikal kuat Hang Seng berada di 25.000. Indeks Hang Seng ditutup melemah 241,18 poin,  atau 0,94%, ke posisi 25.295,25.

Pergerakan indeks Hang Seng kali ini akan mengikuti jejak bursa utama Asia lainnya yang melemah, pasca reli dalam empat sesi perdagangan beruntun. Dengan meredanya gejolak keuangan di Yunani, menjadikan fokus investor kini pada rencana the Fed untuk menaikkan suku bunga pada September mendatang. Tanpa mengesampingkan sejumlah laporan keuangan. Tapi menjelang itu, masih mengacu pergerakan pada Wall Street.

Rekomendasi
HSI SIGNAL 23-07-15

Rabu, 22 Juli 2015

Minyak Masih Tertekan, Terancam ke Bawah $50

Minyak jatuh kembali hari ini akibat laporan yang menunjukkan bertambahnya cadangan AS, setelah sempat rebound kemarin karena kejatuhan dollar.
Oil-Field
American Petroleum Institute (API) semalam melaporkan stok minyak AS naik 2,3 juta barel minggu lalu. Data ini menimbulkan kekhawatiran laporan versi Energy Information Administration (EIA) nanti malam juga akan menunjukkan kenaikan. Kenaikan dalam laporan EIA, yang lebih diperhatikan dari API, tentunya bisa menambah tekanan ke harga, yang sudah menyentuh level terendah dalam 3,5 bulan.

Harga terus jatuh sejak bulan lalu karena pasokan yang berlimpah, di mana OPEC dan negara produsen lainnya membuat pasokan melebihi permintaan. Output negara-negara OPEC masih di atas kuota, demi menjaga pangsa pasar dari minyak produsen luar anggota. sedangkan AS terus menggali shale oil-nya. Rusia, yang juga merupakan produsen di luar OPEC, berproduksi di tengah resesi ekonomi.

Harga minyak juga tertekan karena kesepakatan nuklir Iran dan Barat. Kesepakatan itu, yang ditujukan untuk membatasi program nuklir Iran agar tidak membuat senjata, bsia mengakhiri sanksi ekonomi atas Republik Islam itu, yang memberinya peluang untuk menambah ekspor minyaknya.

Tekanan ke harga juga datang dari penguatan dollar di tengah prospek kenaikan suku bunga the Fed. Dollar melambung setelah Ketua the Fed Janet Yellen minggu lalu mengatakan kenaikan bisa terjadi sebelum 2016.

Reli semakin tajam setelah Presiden the Fed distrik St. Louis James Bullard mengatakan pihaknya kemungkinan menaikkan suku bunga di September nanti bila inflasi mendekati target dan tingkat pengangguran ke bawah 5%.

Minyak jenis Light Sweet untuk pengiriman Agustus turun 73 sen ke $50,11 per barel. Penutupan di bawah level psikologis $50 menjadi bearish continuation dengan target $49-48. Ke atas, harga sepertinya masih sulit melewati resistance $52,00.

Prospek Kenaikan Rate The Fed Meningkat

Ekspektasi the Fed bakal menaikkan suku bunganya September nanti semakin menguat setelah kesepakatan bailout Yunani menenangkan pasar dan inflasi AS memperlihatkan kenaikan.
FederalReserve
Pasar menyambut baik kesepakatan bailout Yunani, yang diharapkan dapat menjaga keanggotaan negara itu dalam zona euro dan mengurangi ketidakpastian. Dengan berkurangnya potensi Greece Exit (Grexit), pasar kembali tenang dan terfokus ke prospek kebijakan moneter.

Minggu lalu, data menunjukkan inflasi AS naik untuk lima bulan berturut-turut pada Juni karena kenaikan harga BBM dan barang lainnya. Inflasi inti, yang tidak memasukkan harga pangan dan energi, naik 1,8% secara tahunan, semakin dekat target the Fed 2%. Menurut aul Ashworth, ekonom dari Capital Economis, selama tiga bulan terakhir sampai Juni, inflasi inti naik 2,3% secara tahunan.

Ketua the Fed Janet Yellen mengatakan kepada Kongres minggu lalu bahwa kenaikan suku bunga bisa terjadi sebelum 2016. “Bila ekonomi berkembang sesuai perkiraan, maka tepatlah suatu waktu tahun ini untuk menaikkan suku bunga,” katanya. Menurutnya, penundaan kenaikan bisa memaksa bank sentral AS itu menaikkan lebih agresif di masa mendatang, skenario yang tidak diinginkannya.

Presiden the Fed distrik St. Louis James Bullard Senin lalu mengatakan kemungkinan semakin besar kenaikan bisa dilakukan September nanti. Kepada Fox, ia mengatakan ada peluang lebih dari 50% pihaknya menaikkan suku bunga pada rapat 16-17 September nanti. Menurutnya, meski meski kondisi di Yunani dan China berisiko, masalah eksternal tidak akan banyak mengubah prospek positif.

Melihat kondisi ini, semakin banyak ekonom yang meyakini kenaikan bisa terjadi September nanti. Dalam survei yang dilakukan oleh Wall Street Journal, 82% dari 70 ekonom mengatakan the Fed akan bertindak September nanti, yang merupakan kenaikan pertama dalam hampir satu dekade. Hanya sekitar 15% yang memperkirakan pada Desember. Dalam survey bulan lalu, responden yang memilih kenaikan September hanya 72%.

Dollar Koreksi, Tren Terjaga

Dollar mengalami koreksi harian terbesarnya bulan ini kemarin setelah menyentuh level tertinggi dalam tiga bulan. Namun banyak pengamat berpandangan tren jangka panjang belum berubah.

Tidak ada alasan jelas penyebab dollar koreksi yang terjadi bersamaan dengan penurunan yield obligasi AS dan saham. Namun, koreksi ini datang setelah reli selama empat minggu terakhir, kondisi yang mengundang aksi ambil untung. Meski demikian, para analis melihat kondisi fundamental mendukung tren dollar mengingat masih ada prospek kenaikan suku bunga the Fed tahun ini.

Dollar melambung setelah Ketua the Fed Janet Yellen minggu lalu mengatakan kenaikan bisa terjadi sebelum 2016. Reli semakin tajam setelah Presiden the Fed distrik St. Louis James Bullard mengatakan pihaknya kemungkinan menaikkan suku bunga di September nanti bila inflasi mendekati target dan tingkat pengangguran ke bawah 5%. Hal ini menunjukkan prospek kenaikan September tetap ada meski terjadi krisis Yunani.

Data AS terjadwal hari ini hanya existing home sales, yang mungkin bisa mempengaruhi persepsi pasar mengenai prospek kenaikan suku bunga. Sejauh ini, expektasi pasar mengenai itu masih tinggi, seperti dibuktikan lewat hasil survei Wall Street Journal. Menurut survei itu, 82% dari 70 ekonom mengatakan the Fed akan bertindak September nanti.

Indeks dollar berada di 97,36 hari ini setelah jatuh 0,8% kemarin. Indeks itu sempat menyentuh 98,27 kemarin, tertinggi sejak 23 April. Indeks ini mendapat resistance di 97,65, penutupan di atas itu menjaga tren bullish. Sedangkan support di 96,80 dan penutupan di bawah itu membuka jalan menuju 96,50-96,30. Terhadap yen, dollar melemahy 0,2% ke 123,66 setelah koreksi 0,3% kemarin. Penutupan di bawah 123,50 membuka peluang menuju 123,00.

Sementara itu, aussie tertekan setelah data inflasi keluar di bawah prediksi. Inflasi selama kuartal kedua hanya naik 1,5%, lebih rendah dari proyeksi 1,7%. Gubernur RBA Glenn Stevens akan berpidato hari ini, yang mungkin bisa berpengaruh ke pergerakan Aussie. Selama ini, RBA memandang aussie harus lebih melemah untuk menutupi dampak penurunan harga komoditas, sumber pendapatan Australia. Aussie melemah 0,2% ke $0,7394 setelah menguat 0,7% kemarin. Pergerakan masih di rentang $0,7330 dan $0,7450.

Rekomendasi
 
EUR-USD
EUR SIGNAL 22-07-15

USD-JPY
JPY SIGNAL 22-07-15

GBP-USD
GBP SIGNAL 22-07-15

USD-CHF
CHF SIGNAL 22-07-15

AUD-USD
AUD SIGNAL 22-07-15

Wall Street Tumbang, Asia ikut Tertekan

Saham Asia menghadapi tekanan aksi jual hari ini menyusul kejatuhan Wall Street akibat laporan keuangan mengecewakan dari beberapa emiten penting.
TSE
Semalam, Wall Street terdampar di zona merah setelah laporan keuangan perusahaan AS ternama menyebabkan investor berjualan.

Di tengah aksi jual, ketiga indeks utama AS mencatat koreksi pertama dalam empat sesi. Sejak awal perdagangan, indeks merosot setelah investor bereaksi pada laporan IBM dan United Technologies. Indeks Dow Jones jatuh 1% dan indeks S&P 500 turun 0,43%.

Setelah penutupan bursa, Apple dan Microsoft mengumumkan laporan keuangan. Apple mencatat kenaikan laba 38% tapi memberi proyeksi yang rendah. Sedangkan Microsoft mencatat kerugian bersih $3,2 miliar di kuartal kedua akibat writedown Nokia. Kejatuhan dua raksasa teknologi ini bisa berdampak pada performa nanti malam.

Dengan berlalunya even ekonomi penting seperti the Fed, fokus pasar tertuju ke kinerja keuangan korporat.

Sejauh ini, baru 12% komponen S&P 500 yang sudah melaporkan kinerja. Untuk nanti malam, emiten yang mengumumkan laporan keuangan antara lain Boeing Co dan Coca Cola. Setelah penutupan bursa, ada American Express dan Qualcomm.

Investor di bursa saham regional sedang menantikan laporan keuangan. Tapi menjelang itu, masih mengacu pergerakan pada Wall Street. Di Jepang, indeks Nikkei anjlok 1,2%, turut ditekan oleh penguatan yen.

Indeks tersebut menyentuh level tertinggi dalam 18 tahun kemarin karena optimisme mengenai laporan keuangan emiten. Di Korsel, indeks Kospi melemah 0,86%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng tersungkur 1%. Indeks Singapura STI merosot 0,23%. Di Indonesia, IHSG dibuka menguat 0,23%.

Kinerka Korporat Jadi Fokus, Wall Street Terkoreksi, Asia Terhempas

Nikkei
 
Indeks Nikkei membukukan penguatan kemarin dengan mendekati level tertingginya dalan empat minggu sekaligus mencapai level tertinggi dalam 18 tahun. Pelemahan yen terhadap dollar jadi penyumbang terbesar kenaikan Nikkei karena meredanya kecemasan Yunan dan stabilnya saham China. Perlu diketahui, minggu lalu BoJ memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Jepang hingga April 2016 menjadi 1,7% turun dari proyeksi sebelumnya 2,0%. Selain itu, target inflasi periode yang sama menjadi 0,7% dari 0,8%. Kalangan analis dari Barclays memperkirakan BOJ akan mempertahankan kebijakannya cukup lama, tapi pesimis akan kenaikan saham Jepang tahun depan. Indeks Nikkei ditutup menguat 191,05 poin, atau 0,93%, ke posisi 20.841,97.

Tekanan dialami indeks Nikkei hari ini bersamaan dengan jatuhnya Wall Street dan penguatan yen terhadap dollar. Indeks menjauh dari level penutupan tertingginya sejak 25 Juni, menyusul Nikkei kontrak berjangka Chicago dan Osaka diperdagangankan di kisaran 20650-20680, atau di bawah penutupan spot indeks kemarin 20841.Toshiba Corp jadi fokus setelah CEO-nya mengajukan pengunduran diri karena manipulasi laporan pembukuaan sebesar 152 miliar yen ($ 1,2 miliar).

Rekomendasi
NKI SIGNAL 22-07-15

Kospi
 
Indeks Kospi menguat 0,5% kemarin menyusul relinya saham-saham ekspor karena volatilitas mata uang, khususnya won yang melemah ke level terendahnya dalam dua tahun terhadap dolla di tengah meningkatnya isu kenaikan suku bunga the Fed akhir tahun ini. Namun perlu dicermati aksi jual asing yang masih terjadi dapat membebani laju Kospi kedepannya. Indeks Kospi ditutup menguat 10,31 poin, atau 0,50%, ke posisi 2.083,62.

Tekanan juga dialami indeks Kospi pagi ini, karena pelemahan bursa AS yang memicu profit taking, bersamaan dengan jatuhnya Dow Jones futures setelah Apple Inc dan Microsoft Corp melaporkan kinerja keuangan yang mengecewakan. Dengan buruknya kinerja keuangan teknologi itu menjadi sinyalemen saham teknologi AS yang reli sejak Oktober lalu mulai berakhir. Tekanan juga datang dari saham komoditas karena keterkaitan dengan jatuhnya harga minyak.

Rekomendasi
KSI SIGNAL 22-07-15

Hang Seng
 
Indek Hang Seng catat penguatan kemarin karena sambutan positif investor atas stabilnya bursa saham di China dan berkurangnya kekhawatiran akan Yunani. Sub indeks telekomunikasi penyumbang kenaikan saham telkom besar China, seperti China Mobile, China Telecom dan China Unicom. Indeks Hang Seng ditutup naik 131,62 poin,  atau 0,52%, ke posisi 25.536,43.

Pergerakan indeks Hang Seng kali ini akan mengikuti jejak bursa utana Asia lainnya yang melemah, pasca reli dalam empat sesi perdagangan beruntun. Dengan meredanya gejolak keuangan di Yunani, menjadikan fokus investor kini pada rencana the Fed untuk menaikkan suku bunga pada September mendatang, karena tidak adanya kenaikan di Juli seperti yang diperkiraan sebelumnya. Selain itu, musim laporan keuangan korporat AS turut mempengaruhi sentimen pasar.

Rekomendasi
HSI SIGNAL 22-07-15

Selasa, 23 Juni 2015

Optimis Deal Yunani, Emas Tertekan

Emas rebound tipis hari ini, setelah kemarin turun tajam akibat berkurangnya permintaan safe haven menyusul perkembangan positif dari perundingan Yunani.

Pagi ini emas naik ke kisaran $1186,76 setelah semalam jatuh 1,3%. Bursa saham Asia serta indeks futures AS terlihat menghijau setelah adanya harapan kesepakatan perundingan utang Yunani. Hal ini telah mengurangi permintaan safe haven atas logam mulia tersebut.

Sebelumnya emas mendapat dukungan dari alotnya perundinngan antara Yunani dan Kreditornya untuk menghindari default dan keluar dari zona euro. Hal ini telah mengangkat permintaan safe haven emas.

Namun, kekhawatiran tersebut kini mulai mereda setelah adanya tanda-tanda perundingan tersebut bakal menemui kesepakatan. Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras menyampaikan proposal barunya kepada pemimpin zona euro, yang memyambutnya sebagai basis untuk pembicaraan lanjutan. Dalam pertemuan darurat kemarin, ia meyakinkan kreditor proposalnya sebagai solusi yang sesuai.

Sementara itu, data semalam menunjukkan exiting home sales tumbuh 5,1% selama Mei, di atas prediksi 4,8%. Kuatnya data ekonomi AS akan semakin mendukung prospek kenaikan suku bunga the Fed, yang akan memukul sentimen buat emas.

Dari sisi teknikal, pola evening star yang terbentuk di candlestick bisa menjadi pertanda bearish reversal bagi emas. Harga saat ini sudah bergerak di bawah support sebelumnya di kisaran $1190 – $1195. Indikator stochastic juga terlihat dead cross. Hal ini memungkinan adanya koreksi lanjutan untuk kembali menguji support berikutnya di kisaran $1162 – $1172.

Rekomendasi
rekom

Ekonomi China Membaik di Q2

China-economy Ekonomi China sedang menjalani pemulihan skala luas di kuartal kedua, menurut hasil survei terhadap berbagai perusahaan, mendukung klaim pemerintah ekonomi sedang membaik.

Laporan bertajuk China Beige Book (CBB) itu menyebutkan adanya peningkatan aktivitas di periode April-Juni. ”Kuartal kedua lebih baik dari pertama,” sebutnya. Laporan yang dibuat berdasarkan survei terhadap 2000 perusahaan dari berbagai sektor dan kawasan itu menyebutkan pemulihan didukung oleh beberapa faktor.

”Di antara sektor besar, dua perkembangan yang menonjol, yaitu ritel, yang mendapat pertumbuhan pendapatan meski harga turun, dan menggeliatnya kembali sektor properti,” sebut Leland Miller dan Craig Charney, penulis laporan itu. Keduanya menambahkan bahwa sektor manufaktur, jasa, properti, pertanian dan pertambangan mengalami pertumbuhan baik secara kuartal maupun tahunan. Hanya dua yang berbeda, yaitu pengapalan dan pariwisata, yang mengalami penurunan.

Laporan itu menyorot tren yang menyenangkan, pemulihan harga dan laba setelah berbulan-bulan deflasi.

Data itu menunjukkan 45% responden mendapat pertumbuhan laba secara tahunan, dan 37% responden melaporkan kenaikan penjualan. Meski tingkat pertumbuhan masih di bawah tahun lalu, paling tidak ini mencerminkan lepasnya dari belenggu penurunan harga.

Laporan itu juga menyebutkan salah satu alasan pemulihan ini tidak terliput dalam media atau data resmi karena didorong oleh perusahaan yang berada di kawasan tengah dan barat daya China. Namun masih ada kehawatiran, terutama lemahnya pemulihan belanja modal, yang masih rendah meski kenaikan harga saham yang biasa merangsang investasi.

Euro Tenggelam, Dollar Bangkit

Euro tenggelam hari ini, melanjutkan koreksi kemarin, di saat pasar masih menunggu berita lebih jelas dari Brussels mengenai nasib Yunani, meski sempat ada optimisme. Sedangkan dollar bangkit, terangkat oleh data perumahan AS.

Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras menyampaikan proposal barunya kepada pemimpin zona euro, yang memyambutnya sebagai basis untuk pembicaraan lanjutan. Dalam pertemuan darurat kemarin, ia meyakinkan kreditor proposalnya sebagai solusi yang sesuai. Proposal Yunani mencakup kenaikan pajak dan aturan yang membatasi pensiun dini, tapi bukan pemotongan gaji dan pensiun seperti yang dituntut oleh kreditor.

Beberapa pejabat Eropa, seperti Jean-Claude Juncker, optimis kesepakatan bisa dicapai minggu ini. Namun ada beberapa yang masih berhati-hati, seperti Kanselir Jerman Angela Merkel, yang mengatakan belum ada jaminan karena masih banyak yang harus diselesaikan. Dari sini terindikasi bahwa tidak semua pejabat Eropa optimis dan ini menyebabkan pasar bimbang.

Euro jatuh 0,5% ke $1,1270 setelah melemah 0,2% kemarin. Koreksi ini datang setelah euro mencatat penguatan selama tiga minggu berturut-turut. Dengan kejatuhan ke bawah $1,1300, maka euro sedang menuju support berikutnya $1,1230. Bila ditutup di bawah itu, maka terjadi bearish continuation dengan target $1,1150-1,1100.

Sementara dollar berhasil rebound atas major curreencies lainnya menyusul kenaikan yield obligasi AS, yang mengangkat daya tarik mata uang itu. Yield obligasi tenor 10 tahun naik ke 2,357%, tertinggi dalam sebulan. Dollar juga terangkat oleh data yang menunjukkan exiting home sales tumbuh 5,1% selama Mei, di atas prediksi 4,8%. Untuk nanti malam, ada data durable goods orders.

Indeks dollar menguat 0,3% ke 94,76 dengan sempat menyentuh 95,00. Penutupan di atas 94,50 menjaga momentum rebound, dengan target selanjutnya 95,00-95,30. Terhadap yen, dollar menguat 0,2% ke 123,63 setelah rebound 0,4% kemarin. Penutupan di atas 123,80 menjaga peluang bullish dengan target 124,30.

Rekomendasi
 
EUR-USD
EUR SIGNAL 23-06-15

USD-JPY
JPY SIGNAL 23-06-15

GBP-USD
GBP SIGNAL 23-06-15

USD-CHF
CHF SIGNAL 23-06-15

AUD-USD
AUD SIGNAL 23-06-15

Titik Terang Kesepakatan Yunani, Makin Hijaukan Asia

Nikkei
 
Indeks Nikkei bergerak positif kemarin di tengah harapan akan adanya resolusi untuk menyelesaikan masalah Yunani menjelang pertemuan darurat di zona euro. Sejauh ini, pasar mulai melihat adanya kesepakatan untuk mencegah Yunani default dan keluar dari zona euro. Indeks Nikkei ditutup menguat 253,95 poin, atau 1,26%, ke posisi 20.428,19.

Indeks Nikkei coba mempertahankan laju penguatannya hari ini dengan kembali mencetak rekor barunya dalam 15 tahun terakhir. Saham-saham unggulan seperti perbankan  dan ekspor, menjadi buruan investor menyusul harapan bahwa Yunani akan meraih kesepakatan dengan kreditur agar terhindar dari default pada pembayaran yang jatuh tempo akhir bulan ini. Serangkaian kabar baik ini membuat indeks Nikkei memperbaiki posisinya setelah minggu lalu mengalami tekanan. Fluktuasi yen masih jadi fokus.

Rekomendasi
NKI SIGNAL 23-06-15

Kospi
 
Indeks Kospi masih mempertahankan hasil positifnya kemarin, di tengah berkurangnya kekhawatiran dari kenaikan suku bunga the Fed dalam waktu dekat. Terbatasnya penguatan Kospi kali ini didorong kehati-hatian investor ke bursa perihal krisis perbankan di Yunani, dimana minggu ini akan adanya keputusan akhir.  Indeks Kospi ditutup naik 8,20 poin, atau 0,40%, ke posisi 2.055,16.

Saham-saham teknologi dan kontruksi menjadi pendorong penguatan indeks Kospi kali ini, seiring dengan aksi bargain hunting terhadap saham itu menyusul penguatan Wall Street dan Eropa. Optimisme akan tercapai kesepakatan antara Yunani dan kreditor disambut baik setelah Yunani menyampaikan proposal baru dalam pertemuan darurat kemarin.

Rekomendasi
KSI SIGNAL 23-06-15

Hang Seng
 
Indeks Hang Seng awali perdagangan minggu ini dengan positif berkat penguatan bursa Eropa dan AS seiring dengan harapan kesepakatan kredit Yunani. Saham-saham asuransi dan komoditas menjadi penyumbang kenaikan Hang Seng. China Life’s Hong Kong menguat hampir 3%, sedangkana China Resources Power melonjak 2,2%. Indeks Hang Seng ditutup menguat 320,32 poin,  atau 1,20%, ke posisi 27.080,85.

Laju indeks Hang Seng kembali diuji perdagangan kali ini, di tengah penguatan bursa utama global jelang titik terang kesepakatan Yunani dengan krediturnya. Selain itu, sentimen positif datang dari China, dimana data manufaktur versi HSBC menunjukkan perbaikan di Juni menjadi 49,6 dari prediksi, 49,4, dimana sebelumnya 49,2. Namun data ini masih kontraksi dalam empat bulan berturut-turut. Resisten Hang Seng 27.300.

Rekomendasi
HSI SIGNAL 23-06-15

Optimisme Deal Yunani Jaga Laju Saham Asia

Saham Asia masih menapaki zona hijau sampai hari ini, di tengah optimisme akan tercapainya kesepakatan antara Yunani dan kreditor, yang juga mengangkat Wall Street.
Asian Stocks

Semalam, tiga indeks utama AS berhasil melanjutkan penguatan setelah investor semakin optimis bakal ada kesepahaman untuk menyelamatkan Yunani dari ancama default. Sektor yang menjadi pilihan utama dalam perdagangan kemarin adalah keuangan dan kesehatan. Indeks Nasdaq berhasil mencetak rekor baru.

Yunani menyampaikan proposal baru dalam pertemuan darurat kemarin dan para pemimpin zona euro menyambut baik dengan menyebutnya sebagai basis menuju kesepakatan. Proposal Yunani mencakup kenaikan pajak dan aturan yang membatasi pensiun dini, tapi bukan pemotongan gaji dan pensiun seperti yang dituntut oleh kreditor.

Namun masih perlu dinantikan apakah proposal itu disetujui, karena beberapa pejabat masih ragu, seperti Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Di Asia, investor menyambut data manufaktur China. Indeks PMI manufaktur versi HSBC naik ke 49,6 di Juni dari 49,2 di Mei. Di Jepang, indeks Nikkei reli 1,5% ke level tertinggi dalam 15 tahun, turut didukung oleh pelemahan yen. Di Korsel, indeks Kospi melesat 1,25%, dipimpin oleh saham teknologi dan konstruksi. Di Hong Kong, indeks Hang Seng menguat 0,2%. Indeks Singapura STI menanjak 0,3%.

Rupiah Menguat, Fokus ke Yunani

Rupiah berhasil menguat dalam perdagangan Senin (22/6) menyusul koreksi dollar di saat munculnya optimisme mengenai Yunani.
Rupiah 3
Datang harapan akan adanya kesepakatan untuk menyelamatkan Yunani dari ancaman default dan krisis perbankan. Perdana Menteri Alexis Tsipras kemarin memberikan tawaran baru ke kreditor, mengindikasikan kesiapan kompromi. Meski belum jelas bentuk tawaran itu, pasar melihat hal ini sebagai pertanda adanya arah untuk menuju kesepakatan.

Pertemuan ini digelar menyusul aksi penarikan simpanan besar-besaran di Yunani, yang berpotensi memicu krisis perbankan. Nasabah sudah menarik miliaran euro dalam seminggu terakhir, akibat kandasnya pembicaraan utang mendekatkan Yunani ke jurang default.

Menyoal aksi rush itu, Gubernur BI Agus Martowardjojo mengingatkan perlunya mewaspadai dampaknya pada ekonomi global. Menurutnya, bila tidak ada deal, efeknya bisa menimbulkan gejolak pada pasar keuangan global, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, penting menjaga nilai tukar agar volatilitasnya terkendali. Ia mengatakan meski mengalami kejatuhan, rupiah masih lebih baik dari mata uang negara berkembang lainnya seperti Brazil atau Turki.

Optimisme mengenai Yunani memicu terjadinya peralihan dana dari obligasi AS ke negara berisiko, termasuk Indonesia. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat 0,2% ke Rp13.306 per dollar, setelah bergerak dalam rentang Rp.13278-13.332. Untuk besok, rupiah diperkirakan bergerak dalam kisaran Rp13.250-13.350.

Senin, 22 Juni 2015

Minyak Ke $60 Jelang Pertemuan Soal Yunani

Minyak naik dalam perdagangan hari ini di saat investor optimis mengenai negosiasi utang Yunani. Namun masalah pasokan yang berlimpah masih menghambat laju harga.
Oilfield 3
Para pemimpin zona euro akan menggelar pertemuan darurat hari ini untuk mencapai kesepakatan mengenai bailout Yunani. Di saat yang sama, Yunani punya proposal yang diklaim bisa menjadi solusi permanen. Pertemuan ini krusial karena menjadi kesempatan terakhir menghasilkan terobosan dalam mencegah Yunani default dan keluar dari zona euro.

Terangkat oleh optimisme mengenai deal Yunani, harga kesulitan menanjak lebih jauh akibat kondisi oversupply. Samudra Atlantik masih penuh dengan kargo minyak tak terjual meski permintaan di musim panas tinggi. Sekitar 10 juta barel minyak Nigeria masih mengarungi laut Afrika Barat. Menurut Adam Longson, analis Morgan Stanley, beberapa kargo perlu waktu hingga 3 bulaan untuk mendapatkan pembeli.

Pada dasarnya, harga minyak terus berkonsolidasi, mencerminkan adanya dua kuat antara pembeli dan penjual. Buyer didukung oleh prospek tingginya permintaan di AS, terkait musim panas. Selain itu, musim badai dan harapan berkurangnya produksi shale di sana, juga turut menjaga harga. Sedangkan seller di dukung oleh alasan pasokan yang masih berlimpah. Laporan terbaru menyebutkan output OPEC mencapai 31 juta barel per hari selama Mei.

Minyak jenis Light Sweet untuk pengiriman Juli naik 86 sen ke $60,30 per barel. Sejauh ini harga masih mampu bertahan di atas MA 25. Dalam beberapa sesi terakhir, range pergerakan harga di $58,50-61,80.

Bila jatuh ke bawah $58,50, masih ada support di $57,00. Ke atas, bila berhasil melampaui $61,80, target selanjutnya adalah $62,00-62,50.

EUR/JPY Konsolidasi di Tengah Isu Yunani

EUR/JPY berkonsolidasi, bergerak dalam range 139-140 di tengah penantian pasar akan penyelesaian masalah bailout Yunani.
EURJPYH4
Para pemimpin Eropa akan menggelar pertemuan darurat mengenai Yunani. Pertama, ada Eurogroup, yaitu pertemuan menteri keuangan zona euro, yang kemudian dilanjutkan dengan pertemuan pemimpin Uni Eropa. Pertemuan ini digelar untuk membahas masalah Yunani, yang sedang diambang default dan krisis finansial. Di akhir pekan, ada laporan mengenai proposal baru yang diajukan oleh Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras.

Pertemuan ini krusial karena menjadi kesempatan terakhir menghasilkan terobosan dalam mencegah Yunani default dan keluar dari zona euro. Bila tidak ada kesepakatan minggu ini, Yunani hampir dipastikan default bila tidak bisa membayar utang ke IMF sebesar 1,6 miliar euro pada 30 Juni nanti.

Bila ada perkembangan positif dari pertemuan itu, EUR berpotensi menguat. Sebaliknya, JPY bsia mendapat dorongan pada status safe havennya bila tidak ada hasil apa-apa hari ini. Namun, untuk sementara, sepertinya pair ini masih bergerak dalam range yang sama apapun hasilnya.

Menggunakan grafik H4, EUR/JPY terpantau bergerak sideways. Memasuki sesi Eropa, posisinya stabil di 139,95. Bila menembus level 138,95 maka pair ini berpotensi menuju 138,00. Tapi bila berhasil melampaui 14,00 bisa menjadi potensi bullish dengan target selanjutnya di 141,00.

UBS Naikkan Rating AIA (01299.HK) Menjadi Buy, Target Harga Naik Menjadi HK$57,5

UBS keluarkan laporan riset terbaru mereka untuk saham AIA (01299.HK). Dasar analisa yang digunakan oleh UBS dalam menilai AIA adalah adanya peningkatan valuasi dari bisnis baru perusahaan, dimana UBS sangat yakin peningkatan tersebut akan mampu berikan dukungan besar bagi pertumbuhan bisnis perusahaan secara keseluruhan.

Dalam laporannya tersebut, UBS menaikkan rating investasi AIA dari Neutral menjadi Buy, dengan target harga saham juga ikut dinaikkan dari HK$53,75 menjadi HK$57,5; sebanding dengan 20,6x perkiraan NVB 2015 dan 2,1x  P/E 2015.

Dalam laporan riset tersebut, UBS juga menaikkan perkiraan mereka terhadap valuasi bisnis baru AIA HK dan AIA China menjadi kurang lebih sebesar 29% dan 40% dan juga lakukan revisi naik terhadap proyek NPAT untuk tahun 2015.

UBS juga menyatakan walaupun pemerintah Hong Kong telah menghentikan kebijakan imigrasi investasi, aliran modal diperkirakan masih akan tetap terus mengalir kepasar dan akan mampu untuk berikan kejutan berupa hasil kinerja keuangan AIA pada semester pertama 2015.

UBS juga menambahkan bahwa pengaruh dari rencana kenaikan tingkat suku bunga Fed yang diperlambat dan bertumbuhnya bisnis di wilayah Aisa akan mampu untuk menutupi pengaruh negatif dari pelemahan penjualan AIA pada produk bank insurance pada semester pertama 2015.

Weekly Outlook US: Eropa Akan Kembali Berikan Guncangan Bagi Pasar

Pada minggu ini, pada akhirnya permasalahan krisis hutang Yunani mencapai puncaknya, dan pasar akan alami ujian besar terhadap peristiwa tersebut.

Pada minggu ini, juga akan dirilis sejumlah data-data ekonomi penting Amerika, mulai dari data exiting home sales yang rilis hari Senin, durable goods yang rilis hari Selasa, data GDP final kuartal pertama yang rilis hari Rabu, serta data personal Income dan Spending yang rilis hari Kamis.

Data-data ekonomi tersebut akan menjadi data-data penting bagi para pelaku pasar, karena akan menjadi acuan terhadap kondisi ekonomi Amerika. Jika data ekonomi indikasikan adanya kenaikan penghasilan, maka kondisi tersebut akan diartikan sebagai adanya peluang besar untuk terjadinya inflasi dan jika inflasi dapat terbentuk maka kondisi tersebut akan menjadi triger penting bagi FED untuk ambil kebijakan kenaikan tingkat suku bunga.

Saham di Amerika pada minggu lalu alami kenaikan setelah FED menyatakan bahwa kondisi ekonomi terlihat belum memenuhi kondisi untuk ambil kebijakan kenaikan tingkat suku bunga. Walaupun keluarkan pernyataan demikian, tetapi FED juga menyatakan bahwa kenaikan tingkat suku bunga tetap akan diambil pada tahun ini, disaat kondisi ekonomi mendukung kebijakan tersebut.

Disisi lain, kenaikan yang terjadi pada minggu lalu diakhiri oleh penurunan pada hari Jum’at akibat para trader yang ambil posisi aman menjelang pertemuan para petinggi finansial negara-negara zona-euro yang akan dilakukan pada hari Senin ini. Masalah Yunani kemungkinan besar akan menjadi salah satu topik penting yang akan dibicarakan dalam pertemuan tersebut.

Sebelumnya, pada hari Jum’at minggu lalu dilaporkan ECB telah menaikkan anggaran bantuan modal kepada perbankan Yunani senilai 1,8 milliar euro atau sebanding dengan $2 milliar. Data terpisah dilaporkan oleh Reuters menyebutkan bahwa pada minggu lalu ada sebanyak 4,2 milliar euro dana nasabah yang ditarik dari perbankan-perbankan Yunani.

Masalah Yunani juga terlihat semakin memanas, dimana negara tersebut memiliki kewajiban jatuh tempo kepada IMF senilai 1,5 milliar euro pada 30 Juni mendatang.

Setelah pertemuan para menteri keuangan zona-euro yang dilakukan pada hari Senin minggu ini, selanjutnya pada pemimpin zona-euro juga akan lakukan pertemuan.

Saham alami sentimen jual pada hari terakhir minggu lalu, dan saham ditutup dekat dengan level terendah pergerakan harian. Adanya kombinasi berakhirnya kontrak opsi dan produk berjangka juga ikut berikan pengaruh terahadap penurunan tersebut. Walaupun alami penurunan pada hari Jum’at, tetapi secara keseluruhan pada minggu lalu saham alami kenaikan. Dow alami kenaikan sebesar 0,6 persen menjadi 18.015 dan S&P 500 alami kenaikan sebesar 0,7 persen menjadi 2.109. Nasdaq berhasil tembus level harga tertinggi 15 tahun, walaupun pada hari Jum’at tetap alami penurunan. Nasdaq pada minggu lalu ditutup dengan kenaikan sebesar 1,3 persen menjadi 5.117.

Berikut adalah rangkuman data dan even penting untuk keseluruhan minggu ini

Senin

21:00 WIB: Existing home sales

Selasa

19:30 WIB: Fed Gov. Jerome Powell on economy and monetary policy
19:30 WIB: Durable goods
20:00 WIB: FHFA HPI
20:45 WIB: Manufacturing PMI
21:00 WIB: New home sales
24:00 WIB: Two-year auction

Rabu

19:30 WIB: Real Q1 GDP (3rd)
24:00 WIB: Five-year auction

Kamis

19:00 WIB: Fed Gov. Daniel Tarullo on economy and financial regulation
19:30 WIB: Initial claims
19:30 WIB: Personal income/spending
20:45 WIB: Services PMI
20:45 WIB: Fed Gov. Jerome Powell on payment system
24:00 WIB: 7-year note auction

Jum’at

21:00 WIB: Consumer sentiment
23:45 WIB: Kansas City Fed President Esther George on the payments system

Diambang Bahaya, Yunani Masuki Nego Krusial

Yunani menghadapi 24 jam kritisnya di saat para pemimpin Eropa bersiap menggelar pertemuan darurat yang harus menyelesaikan kebuntuan antara negara itu dengan kreditornya.
Alexis Tsipras
Kemarin, Perdana Menteri Alexis Tsipras mengajukan proposal baru untuk mencegah default. Disampaikan kepada Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker, Presiden Perancis Francois Holande dan Kanselir Jerman Angela Merkel, Tsipras mengatakan proposalnya itu saling menguntungkan, dan menyedikan penyelesaian permanen, bukan sekedar solusi sementara.

Para pemimpin Eropa menggelar pertemuan darurat hari ini di Brussels untuk membicarakan masalah Yunani.

Tsipras akan berbicara dengan kepala tiga kreditor, yaitu ECB, IMF dan Uni Eropa sebelum bertemu dengan 18 pemimpin zona euro lainnya. Tawaran ini merupakan pertanda Athena siap membuat kompromi.

Pertemuan ini dianggap krusial karena menjadi momen terakhir untuk menyelamatkan Yunani. Pertemuan ini digelar menyusul aksi penarikan simpanan besar-besaran di Yunani, yang berpotensi memicu krisis perbankan. Nasabah sudah menarik miliaran euro dalam seminggu terakhir, akibat kandasnya pembicaraan utang mendekatkan Yunani ke jurang default.

Athena harus membayar utang 1,6 miliar euro ke IMF pada 30 Juni nanti. Bila tidak bisa membayar, Yunani dianggap default.Alhasil, ini merupakan minggu terakhir untuk mencapai kesepakatan dengan kreditor.

Perkembangan Positif Yunani Hambat Emas

Emas masih bertengger dekat level tertinggi satu bulan hari ini, setelah minggu lalu menguat tajam berkat berkurangnya kekhawatiran mengenai kenaikan suku bunga the Fed yang lebih cepat dari perkiraan. Namun, kenaikan emas sepertinya akan terbatas menyusul perkembangan positif dalam perundingan krisis utang Yunani.

Harga emas terkoreksi pada perdagangan hari ini di Asia, namun masih dekat level $1205,50, level tertinggi sejak 26 Mei yang dicetak minggu lalu.

Emas menguat minggu lalu karena melemanhya dollar setelah pernytaan ketua the Fed, Janet Yellen, yang mengatakan kalau suku bunga hanya bisa naik jika lapangan kerja membaik dan inflasi kembali ke target.

Emas juga naik setelah meningkatnya permintaan safe haven di tengah kekhawatiran investor mengenai krisis utang Yunani, yang bisa mengancam Negara tersebut default dan keluar dari zona euro. Namun, kekhawatiran tersebut kini mulai meredup setelah perdana menteri Yunani, Alexis Tsipras menawarkan paket baru kepada kreditor, menunjukkan keinginan untuk kompromi. Hal itu memberikan harapan adanya deal dalam pertemuan darurat hari ini. Perkembangan positif dari Yunani tersebut bisa saja mengancam peran safe haven emas.

Dari sisi teknikal, harga masih bertahan di atas MA 10 dan 55, indikasi trend jangka pendek masih bullish. meski begitu, indikator stochastic mulai terlihat overbought, indikasi kenaikan mulai terbatas. Harga pun masih tertahan di resistance $1205,55. Jika resistance tersebut kembali gagal ditembus, ada potensi koreksi untuk kembali ke area support di kisaran $1189 – $1195. Trend bullish yang tengah terbentuk saat ini akan berakhir jika harga kemudian ditutup di bawah support tersebut.

Rekomendasi
rekom

Menanti Kabar Baik Yunani, Asia Mixed

Nikkei
 
Indeks Nikkei perdagangan Jumat lalu mengalami penguatan dengan kembali berada di atas level psikologi 20.000, setelah sehari sebelumnya menyentuh level terendahnya dalam satu bulan. Penguatan bursa Wall Street dan Eropa menjadi pemicunya sehingga investor melakukan aksi bargain hunting terhadap saham-saham bervaluasi rendah Jepang. Indeks Nikkei ditutup menguat 183,42 poin, atau 0,92%, ke posisi 20.174,24.

Indeks Nikkei coba mempertahankan laju penguatannya hari ini menyusul rebound-nya Dow Jones Future pagi ini, setelah PMYunani, Alexis Tsipras menawarkan proposal baru kepada kreditornya. Fokus pasar kini adalah masalah Yunani. Diharapkan dalam pertemuannya hari ini mencapai kesepakatan mengenai Yunani.

Hasil yang positif bagi Yunani makin menaikkan sentimen, begitu juga sebaliknya hasil buruk menekan sentimen.

Rekomendasi
NKI SIGNAL 22-06-15

Kospi
 
Indeks Kospi berhasil lepas dari tekanan jual di perdagangan akhir minggu lalu, menyusul sedikit meredanya kekhawatiran akan sikap dovish dari rapat the Fed. Kalangan analis mengatakan penguatan Kospi didorong aksi beli yang dilakukan investor ritel dan institusi dengan harapan rapatnya the Fed kali ini masih dovish atau mempertahankan kebijakan longgar.  Indeks Kospi ditutup naik 5,08 poin, atau 0,25%, ke posisi 2.046,96.

Indeks Kospi perlahan menjauh dari level terendah dalam 10 minggu sejak minggu lalu, menyusul meredanya kekhawatiran mengenai virus MERS. Selain itu, harapan akan adanya resolusi untuk menyelesaikan masalah Yunani menjelang pertemuan darurat di zona euro. Akhir minggu lalu saham AS jatuh karena masalah Yunani yang diberitakan sedang krisis perbankan.

Rekomendasi
KSI SIGNAL 22-06-15

Hang Seng
 
Indeks Hang Seng kembali menguat kemarin di tengah pergerakan bursa saham Asia yang variatif, bahkan sebagian besar menguat setelah reli di Wall Street, yang berhasil menutupi kekhawatiran soal Yunani. Bursa saham regional untuk sementara mengabaikan perkembangan di Eropa. Indeks Hang Seng ditutup menguat 65,87 poin,  atau 0,25%, ke posisi 26.760,53.

Indeks Hang Seng fluktuatif di tengah liburnya bursa China hari ini dan penantian investor mengenai perkembang terbaru krisis perbankan Yunani. Krisis itu terjadi di saat Yunani belum diambang default dan keluar dari zona euro. Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras menawarkan paket baru kepada kreditor, menunjukkan keinginan untuk kompromi. Hal itu memberikan harapan adanya deal dalam pertemuan darurat hari ini.

Rekomendasi
HSI SIGNAL 22-06-15

Harapan Deal Yunani Angkat Saham Asia

Saham Asia bergerak positif hari ini di tengah harapan akan adanya resolusi untuk menyelesaikan masalah Yunani menjelang pertemuan darurat di zona euro.
Asian Stocks 4
Akhir pekan lalu, Wall Street terdampar di zona merah, dengan ketiga indeksnya berakhir dekat low. Tekanan datang dari masalah Yunani, yang diberitakan sedang menuju krisis perbankan. Krisis itu terjadi di saat Yunani belum diambang default dan keluar dari zona euro. Indeks Dow Jones melemah 0,55% dan indeks S&P 500 turun 0,53%.

Setelah terjadi penarikan dana besar-besaran dari bank, yang berpotensi memicu krisis perbankan, Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras menawarkan paket baru kepada kreditor, menunjukkan keinginan untuk kompromi. Hal itu memberikan harapan adanya deal dalam pertemuan darurat hari ini. Tapi masih belum jelas sejauh mana proposal itu sesuai dengan tuntutan kreditor.

4 miliar euro sudah terkuras dari bank Yunani setelah kegagalan negosiasi minggu lalu memicu aksi rush. Bila tidak ada kesepakatan dalam waktu dekat, Athena akan terpaksa menerapkan kendali modal, yaitu membatasi penarikan uang. Sumber menyebutkan ECB juga akan menyediakan likuiditas ke sektor perbankan Yunani.

Sejauh ini, pasar mulai melihat adanya kesepakatan untuk mencegah Yunani default dan keluar dari zona euro, meski belum tentu terjadi deal-nya hari ini. Di Jepang, indeks Nikkei menguat 0,9%, namunm lajunya dihambat oleh penguatan yen. Di Korsel, indeks Kospi menguat 0,4%, didukung oleh saham blue chips. Di Hong Kong, indeks Hang Seng menanjak 0,5%. Indeks Singapura STI melesat 0,66%. Tapi IHSG dibuka melemah 0,17%.

Rabu, 17 Juni 2015

Tunggu The Fed, Saham Asia Variatif

Saham Asia bergerak variatif hari ini, meski setelah rebound Wall Street. Aktivitas perdagangan diperkirakan sepi menjelang hasil rapat the Fed.
Asian stock 5
Semalam, saham AS berlabuh di zona hijau di saat investor menunggu hasil rapat the Fed malam nanti. Tapi kenaikan ini terjadi di tengah rendahnya transaksi, mencerminkan perdagangan yang hati-hati. Analis mengatakan investor enggan mengambil risiko besar sebelum pengumuman the Fed. Indeks Dow Jones menguat 0,64% dan indeks S&P 500 naik 0,57%.

Bursa saham global kini menunggu hasil rapat the Fed untuk mencari petunjuk mengenai prospek kebijakan. Pasar ingin kejelasan mengenai wacana kenaikan suku bunga dan pandangan the Fed soal kondisi ekonomi terkini. Para ekonom meyakini the Fed mulai menaikkan rate pada September nanti.

The Fed belum pernah menaikkan suku bunga sejak 2006 dan terus di level nol persen sejak krisis finansial 2008. Kenaikan suku bunga kemungkinan menambah biaya pinjaman bisnis dan konsumen, serta menciptakan volatilitas bagi saham karena investor mengalihkan dana ke ase ber-yield.

Fokus pasar lainnya adalah masalah Yunani. ECB diperkirakan mengumumkan perubahan bantuan likuiditas untuk Yunani. Yunani harus membayar utang 1,6 miliar euro dua minggu lagi dan dengan kandasnya negosiasi bailout, Athena terancam default. Perhatian juga tertuju ke Hong Kong, di mana Dewan Legislatif akan memilih paket pemilu kontroversial gagasan China, di mana publik memilih langsung kepala daerah tapi kandidat ditentukan oleh Beijing.

Di Jepang, indeks Nikkei melemah 0,38% setelah sempat rebound 0,2% di awal perdagangan. Posisi indeks masih dekat level tertinggi dalam 15 tahun. Di Korsel, indeks Kospi melemah 0,11% dekat level terendah dalam dua bulan. Di Hong Kong, indeks Hang Seng menguat 0,7% setelah koreksi selama dua ses sebelumnya. Indeks Shanghai masih flat, setelah anjlok 3% kemarin. Indeks Singapura STI menguat 0,86%.