BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Kamis, 28 November 2013

Minat Investasi Rendah, Emas Kembali Turun

Emas masih dipergangkan di bawah level $1.250 pada perdagangan hari ini di Asia. Setelah sempat naik di atas level tersebut, pada penutupan sesi New York harga kembali jatuh di bawah level tersebut.
Minimnya sentimen membuat harga emas susah terangkat. Kecemasan tapering masih menjadi sentimen pemberat buat emas. Isu taper kembali mencuat menyusul positifnya data-data ekonomi AS. Data semalam yang dirilis yaitu jobless claim, yang mengalami penurunan dibawah perkiraan. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa initial jobless claim turun sebesar 10.000 menjadi 316.000 di minggu lalu. Angka ini jauh di bawah perkiraan, yaitu sebesar 331.000.
Menurut laporan Dewan Emas Dunia (WGC) bulan ini, minat investasi emas merosot karena investor menemukan peluang investasi lain sembari menunggu harga jatuh lebih dalam lagi. Pembeli di AS juga berpaling dari emas, pindah ke saham yang dianggap memberikan return lebih tinggi. Selama 2013, emas anjlok 22%, sedangkan indeks S&P 500 melonjak 27% dan indeks Dow Jones naik 20%.
Dari sisi teknikal, terlihat bahwa saaat ini harga emas masih bergerak konsolidasi setelah terjadi false break. Sempat menembus resistance $1.250, namun harga kembali jatuh di bawah level tersebut. Dengan demikian trend jangka pendek emas masih tetap bearish, dengan level support berada di $1.222.73. Penembusan support tersebut akan membawa potensi bearish lanjutan menuju kisaran $1.203 – $1.218. Sementara itu, sinyal positif akan didapat jika harga mampu bertahan di atas resistance $1.250.
Rekomendasi
Gold

Sektor Otomotif Bersiap Menghadapi Momentum Black Friday

Dalam industri otomotif, penawaran besar biasanya akan dimulai di bulan Desember, seperti department store dan sektor retail lainnya, mereka akan menyiapkan diri lebih awal mengantisipasi “Black Friday” lebih awal.
“November dan Desember adalah bulan-bulan jual yang sangat besar bagi industri otomotif, dan para produsen pembuat mobil itu menggunakan momen “Black Friday” untuk mendapatkan beberapa momentum awal,” kata Jeremy Acevedo, seorang analis di situs car-shopping website Edmunds.com. Hyundai, misalnya, meluncurkan acara “Black Friday Every Day” penjualan khusus sampai 2 Desember nanti. “Transaksi yang akan benar-benar menjadi penentu nantinya yaitu volume penjualan dan sudah menjadi suatu tradisi tiap tahun,” kata Acevedo. Suatu tradisi yang benar-benar menjadi momentum tiap tahun untuk para produsen otomotif dalam menghadapi musim dingin dan musim liburan akhir tahun, beberapa dari mereka sudah memulainya sejak awal November kemarin, sementara yang lain berfokus pada momen “Black Friday”.
General Motors
Momentum penjualan, ini yang akan mereka ‘genjot’ di masa liburan akhir tahun ini, seperti yang sudah-sudah kesempatan seperti ini harus mereka antisipasi dan direncanakan matang-matang, maka tidaklah heran apabila banyak produk otomotif baru yang akan keluar di akhir bulan November sampai awal Desember nanti. Selain itu perang discount dan harga pastilah tidak dapat dihindari. Mekanisme pasar yang akan membuktikan keberhasilan produk-produk mereka dapat menguasai pasar atau tidak dan dilain sisi kelesuan ekonomi yang sudah berlangsung 3 tahun belakang ini membuat para produsen otomotif banyak yang menghentikan (sementara) produksinya di 2 tahun fiskal terakhir. Data-data ekonomi terakhir memang menunjukkan bahwa perekonomian mulai kembali menggeliat dan hal itulah yang membuat sektor retail dan khususnya otomotif benar-benar akan mempergunakan momentum ini untuk menaikkan penjualan mereka.
General Motors Co (NYSE;GM) pada sesi perdagangan kemarin ditutup di kisaran $38,89 kembali ke area tertinggi setelah koreksi kecil terjadi di pekan lalu, mengikuti sentimen bursa yang terus berusaha menembus rekor tertingginya membuat banyak analis skeptis akan kenaikan tersebut, mereka berpendapat naiknya harga saham-saham tersebut merupakan antisipasi akan dampak “black Friday” di tiap akhir tahun tidak terkecuali bagi saham General Motors Co, apabila terjadi koreksi yang cukup dalam maka target koreksi ada di area $33,75 dan juga merupakan area beli, dengan stoploss di area $31,00.

ECB Bisa Saja Jalankan LTRO Lagi, Asal…

ECB sedang mempertimbangkan melanjutkan program pinjaman murah lagi atau yang disebut dengan Long-Term Refinancing Operation (LTRO). Tapi dana hanya akan dikucurkan bila bank sepakat mau menggunakannya untuk membiayai bisnis, menurut berita dari surat kabar Jerman.
EuroPresiden ECB Mario Draghi dan anggota dewan lainnya berulang lagi menyebut masih ada beberapa opsi yang bisa diambil, termasuk melaksanakan kembali operasi likuiditas untuk membantu ekonomi zona euro yang masih rentan dan memastikan arus kredit ke sektor riil.  Program itu pertama kali dijalankan pada akhir 2011 dan awal 2012, dengan memberlakukan tenor tiga tahun, ECB mengucurkan sampai 1 triliun euro.
Tapi kali ini, opsi yang sedang dipertimbangkan adalah bank bisa mendapatkan akses likuiditas itu bila bersedia mengalirkan dana itu dalam bentuk pinjaman ke industri, ritel dan sektor jasa, seperti ditulis oleh Sueddeutsche Zeitung dalam edisi kemarin. Surat kabar itu juga menyebutkan program itu nantinya hanya berlangsung selama sembilan sampai 12 bulan saja.
Program LTRO baru itu menjadi salah satu kemungkinan yang dipertimbangkan oleh ECB sebagai solusi untuk menggairahkan ekonomi setelah memangkas suku bunganya bulan ini ke rekor terendah 0,25%. Menurut pollig Reuters, operasi itu bisa terjadi pada kuartal pertama 2014. Anggota dewan ECB Jens Weidmann belum lama mengatakan ECB harus memastikan program likuiditasnya tidak terlalu agresif.

Euro Gagal Pertahankan Gain

Euro sempat menyentuh level tertinggi dalam sebulan berkat perkembangan politik di Jerman, namun penguatan tergerus karena data ekonomi AS. Aktivitas perdagangan bakal menurun karena ditutupnya pasar AS untuk Thanksgiving.
Dua partai politik besar Jerman sepakat membentuk koalisi, memicu reli pada euro. Partai Kristen Demokrat pimpinan Kanselir Angela Merkel akhirnya berkoalisi dengan Partai Sosial Demokrat. Setelah lima minggu bernegosiasi, kedua partai yang berlawanan itu sepakat tetap mendukung pembenahan di Eropa dan menambah pembelanjaan domestik untuk mendorong pertumbuhan. Kedua partai juga mendukung terus upaya pengentasan krisis.
Euro juga mendapat dorongan dari data sentimen konsumen Jerman yang naik ke level tertinggi dalam enam tahun terakhir. Indeks sentimen konsumen GfK naik ke 7,4 untuk Desember dari 7,1 di Nopember. Namun, laju euro tergerus karena ada kekhawatiran ECB mungkin harus melonggarkan kebijakannya lagi. Beberapa pejabat ECB memang pernah mengatakan ada ruang untuk memangkas suku bunga lagi. ECB akan menggelar rapat minggu depan, setelah bulan ini memangkas rate ke 0,25%.
Data pengangguran Jerman dan sentimen ekonomi zona euro adalah yang terjadwal hari ini. Euro kini diperdagangkan di $1,3570 setelah kemarin sempat menyentuh $1,3610, tertinggi sejak 29 Oktober. Level $1,36 sepertinya mengundang aksi ambil untung, apalagi euro sudah menguat lebih dari 2% sejak ECB memangkas rate awal bulan ini. Resistance masih di 61,8% retracement dari kejatuhan 25 Oktober-7 Nopember di $1,3625. Sedangkan support di Moving Average 25 $1,3545.
Secara indeksnya, dollar berhasil menguat kemarin  berkat data klaim pengangguran dan sentimen konsumen yang menutupi dampak buruknya data durable goods orders. Indeks dollar berada di 80,72 setelah menguat 0,15% kemarin. Terhadap yen, dollar berhasil meraih level tertinggi dalam enam bulan di 102,25 hari ini setelah menguat 0,85% kemarin. Terhadap franc, dollar stabil di 0,9076.
Sterling berhasil reli setelah data PDB Inggris tidak mengalami revisi, yang mengukuhkan kondisinya tetap baik, mengurangi kemungkinan BOE harus menambah stimulusnya lagi. Sterling berada di $1,6302 hari ini, setelah menyentuh $1,6327 kemarin, tertinggi sejak Desember 2012. Aussie mencoba bangkit dengan menguat 0,4% hari ini ke $0,9115.
Aktivitas perdagangan kemungkinan akan semakin sepi hari ini dan besok, karena pasar AS ditutup Kamis nanti untuk thanksgiving dan hanya dibuka setengah hari pada Jumat.  Pergerakan besar mungkin bisa terlihat lagi minggu depan, karena bakal banyak even penting, seperti rapat regular ECB dan BOE, serta data ketenagakerjaan AS.

Rekomendasi
 
EUR-USD
EUR SIGNAL 28-11-13

USD-JPY
JPY SIGNAL 28-11-13

GBP-USD
GBP SIGNAL 28-11-13

USD-CHF
CHF SIGNAL 28-11-13

AUD-USD
AUD SIGNAL 28-11-13

Diperkirakan Penyerapan Tenaga Kerja di Amerika Masih Akan alami Kenaikan Sedangkan Manufaktur Masih Lemah

Jumlah masyarakat Amerika yang ajukan tunjangan pengangguran secara mengejutkan tunjukkan penurunan pada minggu lalu, tetapi belanja bisnis masih cenderung tunjukkan penurunan yang indikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat tahun ini alami perlambatan.
jobless rateJobless claims tunjukkan penurunan sebesar 10.000 menjadi 316.000, berdasarkan data yang dilaporkan oleh departemen tenaga kerja pada hari Rabu kemarin. Penurunan tersebut merupakan untuk kedua kalinya dalam dua minggu terakhir, dan berlawanan dengan perkiraan para ekonom yang menyebutkan angka 330.000 dan dengan penurunan klaim tersebut ada harapan positip bahwa jumlah penerima payrolls untuk periode November ini akan alami peningkatan.
Pada bulan lalu jumlah masyarakat Amerika yang memperoleh pekerjaan bertambah sebesar 204.000, diatas perkiraan, sehingga memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan mulai tarik kebijakan stimulusnya lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Adanya peningkatan pada pasar tenaga kerja juga ikut membantu peningkatan pada data consumer sentiment. Thomson Reuters/University of Michigan consumer sentiment tunjukkan kenaikan menjadi 75,1 untuk periode November, bandingkan dengan periode sebelumnya, yaitu 73,2.
Tetapi walaupun terjadi peningkatan pada penyerapan tenaga kerja, belanja investasi masih tunjukkan hasil yang mengkhawatirkan.
Dalam laporan berbedda, departemen perdagangan laporkan jumlah belanja modal untuk barang-barang non-militer termasuk didalamnya adalah pembelian pesawat alami penurunan sebesar 1,2 persen untuk periode bulan lalu.
Penurunan tersebut merupakan penurunan untuk kedua kalinya dalam dua bulan terakhir.

Saham AS Terus Menghijau, Regional Reli

Nikkei
       Indeks Nikkei dilanda aksi ambil untung kemarin, dimana indeks menjauh dari level tertinggi dalam enam bulan. Kejatuhan indeks terbatas karena kenaikan saham Nikon Corp dan Canon Inc. Nikon, Ricoh Co Ltd dan Canon menguat masing 0,8% sampai 2,6% setelah Hewlett-Packard Co (HP) mencatat laba yang diatas ekspektasi.  Sementara itu, Softbank Corp jatuh 2,8% karena aksi ambil untung investor. Indeks Nikkei ditutup turun 65,61 poin, atau 0,42%, ke posisi 15.449,63.
Saham AS berakhir positif, ditambah saham eksportir yang reli di tengah pelemahan yen dan ekspektasi BOJ tetap menjalankan kebijakan agresifnya. Yen jatuh ke level terendah dalam enam bulan terakhir di 102,10 per dollar. Faktor tersebut yang memicu penguatan indeks Nikkei kali ini. Libur bursa AS nanti malam dapat membatasi laju indeks.
Rekomendasi
NKI 28-11-13
NKI SIGNAL 28-11-13
Kospi
       Saham telekomunikasi Korsel berhasil menopang laju indeks Kospi yang sempat diawal perdagangan tertekan karena saham keuangan. Sekaligus mengukuhkan kenaikan indeks untuk keempat harinya kemarin. Saham defensif mendukung laju indeks, seperti SK Telecom Co menguat 3%, LG Uplus Corp naik 1,4%. Indeks Kospi ditutup naik 6,17 poin, atau 0,31%, ke posisi 2.028,81.
Indeks Kospi diperkirakan akan memperkokoh kenaikannya untuk kelima hari berturut-turut kali ini menyusul kenaikan indeks utama AS. Positifnya sentimen pasar ditenggarai data ekonomi AS dan juga penguatan won yang mendorong kinerja saham-saham ekspor. Ditambah saham maskapai yang melonjak dampak dari penurunan harga minyak dunia.
Rekomendasi
KSI 28-11-13
KSI SIGNAL 28-11-13
Hang Seng
       Indeks Hang Seng kemarin catat level tertingginya dalam 10 bulan, berkat kenaikan saham China yang dipicu kinerja saham-saham unggulan. Selain itu, dorongan juga datang dari ekspektasi investor jelang libur Thanksgiving AS besok yang diperkirakan meningkatkan omset sektor ritel. Investor juga menyambut positif ata kenaikan data perumahan, meski tingkat kepercayaan konsumen di bawah ekspektasi.  Indeks Hang Seng ditutup naik 125,07 poin, atau 0,53%, ke posisi 23.806,35.
Indeks Hang Seng diperkirakan akan mengikuti irama bursa utama Asia lainnya yang kini menguat. Hal ini tidak lepas dari kenaikan indeks utama Wall Street semalam jelang libur bursa nanti malam dan besoknya hanya buka setengah hari, menyusul perayaan Thanksgiving. Data ekonomi AS yang menunjukkan perbaikan makin meningkatkan sentimen.
Rekomendasi
HSI 28-11-13
HSI SIGNAL 28-11-13

Rabu, 27 November 2013

Ekonom Pangkas Proyeksi PDB AS

Ekonom memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS untuk kuartal terakhir tahun ini dan kuartal pertama tahun depan, tapi optimis pertumbuhan lapangan kerja meningkat selama empat kuartal ke depan.
jobless rateMenurut survei yang dilakukan oleh the Fed Distrik Philadelphia terhadap 42 ekonom, PDB AS untuk kuartal keempat diproyeksikan tumbuh 1,8%, lebih rendah dari estimasi sebelumnya 2,3%. Hasil survei yang diumumkan kemarin itu juga menunjukkan para ekonom memperkirakan PDB di kuartal pertama 2014 tumbuh 2,5%, turun dari proyeksi sebelumnya 2,7%. Ekonomi diperkirakan tumbuh 1,7% untuk 2013 dan 2,6% untuk 2014.
Para ekonom meyakini penciptaan lapangan kerja diperkirakan meningkat selama setahun ke depan, dengan tingkat rata-rata pertumbuhan sekitar 187.000 per bulan selama dua kuartal pertama 2014, dan naik ke 202.000 untuk kuartal terakhir. Tingkat pengangguran diperkirakan 7,2% pada kuartal terakhir tahun ini dan turun ke 7% di kuartal kedua 2014. Berdasarkan data terakhir, tingkat pengangguran berada di 7,3%.
Inflasi diperkirakan tetap relatif rendah, dengan rata-rata 1,4% di kuartal keempat tahun ini tapi naik ke 2% di kuartal keempat 2014. Sedangkan inflasi inti, yang tidak memasukkan harga pangan dan energi, diperkirakan 1,8% di 2013 dan 2% di 2014, sama dengan prediksi sebelumnya. The Fed selama ini berjanji memberlakukan suku bunga rendah sampai tingkat pengangguran turun ke 6,5%, tapi selama inflasi tetap di bawah 2,5%.

Diliputi Isu Taper, Emas Konsolidasi

Emas bergerak konsolidasi, masih diperdagangkan di bawah $1.250 dan bergerak dekat level terendah empat bulannya. Emas gagal mempertahankan momentum penguatan setelah data perumahan AS yang bagus meningkatkan kekhawatiran soal pengurangan stimulus.
Izin membangun rumah (building permit) mendekati level tertinggi dalam setengah tahun setelah mencatat kenaikan besar selama September, mengindikasikan kenaikan bunga KPR tidak mengurangi minat beli. Data ini menjadi pertanda adanya perbaikan ekonomi AS, mendukung adanya taper.
The Fed masih dianggap yang paling berpotensi menjadi bank sentral pertama yang melakukan exit strategy dari kebijakan agresifnya. Akhir-akhir ini ada wacana the Fed bakal mengurangi program pembelian obligasinya.  Meski belum pasti kapan dilakukan, seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi AS, prospek taper itu bisa semakin terlihat.
Investasi emas juga terlihat masih lesu, yang tercermin dari berlanjutnya turunnya cadangan di ETF. SPDR Gold Trust, ETF berbasis emas terbesar, mengalami penurunan cadangan sebesar 3,30 ton pada Senin, menjadikan total penurunan tahun ini sebesar 450 ton.
Dari sisi teknikal, belum ada perubahan trend secara siginikan bagi emas. Meski sempat menembus resistance $1.250, harga masih ditutup di bawah level tersebut. Dengan demikian trend jangka pendek emas masih tetap bearish, dengan level support berada di $1.222.73. Penembusan support tersebut akan membawa potensi bearish lanjutan menuju kisaran $1.203 – $1.218. Sementara sinyal positif akan didapat jika harga mampu bertahan di atas resistance $1.250.
Rekomendasi
Gold

Data AS Tekan Dollar, Euro Rebound

Dollar jatuh ke level terendah dalam seminggu terakhir menyusul data ekonomi AS yang mengecewakan dan turut menekan yield obligasi. Sedangkan euro rebound setelah pernyataan beragam dari pejabat ECB.
Data semalam menunjukkan kepercayaan konsumen merosot karena khawatir dengan prospek pekerjaan dan pendapatan. sentimen konsumen versi Conference Board turun ke 70,4 di Nopember dari 72,4 di Oktober. Data lain sebenarnya cukup bagus, namun tidak mampu memberi dorongan ke dollar. Indeks manufaktur Richmond berada naik ke level 13 di Nopember dari 1 di Oktober. Building permits ke level tertinggi dalam 5,5 tahun.
Tapi minat pasar tetap rendah mengingat minggu ini ada libur Thanksgiving dan belum ada data yang dapat digunakan untuk mempengaruhi prospek program pembelian obligasi the Fed. Akhir-akhir ini, data AS terlihat mixed, yang membuat dollar mengambang. Untuk mendorong dollar lebih lanjut, pasar membutuhkan data ekonomi AS yang mendukung pandangan the Fed bisa mengurangi stimulusnya lebih cepat dari perkiraan, atau minimal lebih cepat dari bank sentral lain.
Untuk malam nanti, ada beberapa data ekonomi AS, antara lain durable goods orders, initial jobless claims dan leading indicators. Tapi aktivitas perdagangan terlihat mengendur minggu ini, karena pasar AS ditutup Kamis nanti untuk Thanksgiving dan hanya dibuka setengah hari pada Jumat.  Pergerakan aktif mungkin terjadi minggu depan, di mana bakal sarat even penting termasuk rapat ECB, BOE dan RBA, serta data ketenagakerjaan AS.
Indeks dollar menguat 0,1% ke 80,73 setelah anjlok 0,8% kemarin. Support terdekat terlihat di Moving Average 25 di 80,20 dan resistance di 81,30. Terhadap yen, dollar diperdagangkan di 101,35 setelah koreksi 0,6% kemarin. Atas franc,  dollar bertengger di 0,9075 setelah koreksi 0,7%, yang membawanya ke bawah MA 25. Tapi sudah berada di 50% retracement dari penguatan 24 Oktober-7 Nopember, terancam ke 61,8% di 0,9026.
Tekanan ke dollar mengangkat euro ke level tertinggi dalam seminggu. Euro juga terangkat setelah pernyataan beragam dari pejabat ECB. Setelah dua pejabat menyebut kesediaan melonggarkan kebijakan, anggota dewan lain Benoit Couere mengatakan tidak adanya prospek disinflasi dalam waktu dekat. Untuk saat ini pasar belum yakin ECB akan memangkas suku bunganya lagi dalam waktu dekat, dalam hal ini minggu depan.
Euro diperdagangkan di $1.3564 setelah menguat 0,7% kemarin. Posisinya kini di atas MA 25 dan sudah menembus 50% retracement dari kejatuhan 25 Oktober-7 Nopember, kini sedang berusaha ke 61,8% di $1,3623. Mengenai mata uang lain, sterling diperdagangkan di $1,6200 menjelang data PDB Inggris hari ini. Bila data itu bagus, mungkin ada peluang sterling menembus resistance $1,6250. Aussie terlihat masih bearish, sudah jatuh untuk lima sesi. Posisinya kini di $0,9112, setelah kemarin ke $0,9085, terendah sejak September.
Rekomendasi
EUR-USD
EUR SIGNAL 27-11-13
USD-JPY
JPY SIGNAL 27-11-13
GBP-USD
GBP SINAL 27-11-13
USD-CHF
CHF SIGNAL 27-11-13
AUD-USD
AUD SIGNAL 27-11-13

Selasa, 26 November 2013

Rekomendasi Trading Forex Sesi Eropa, AS (26 Nopember 2013)

AUD 26-11-13Pelaku pasar mata uang masih menggunakan isu kebijakan moneter sebagai acuan untuk mengambil keputusan transaksi. Mereka membandingkan bank sentral mana yang punya prospek melonggarkan kebijakannya lagi.
The Fed masih dianggap yang paling berpotensi menjadi bank sentral pertama yang melakukan exit strategy dari kebijakan agresifnya. Akhir-akhir ini ada wacana the Fed bakal mengurangi program pembelian obligasinya.  Meski belum pasti, dengan kondisi ekonomi AS yang lebih baik dari negara maju lainnya, prospek taper itu semakin terlihat. Setelah itu, ada BOE, yang semakin optimis dengan prospek ekonomi Inggris. Memang, data ekonomi Inggris terlihat membaik dalam sebulan terakhir.
Tiga bank sentral lainnya, ECB, BOJ, dan RBA dipandang belum usai melakukan pelonggaran kebijakan. BOJ diperkirakan akan menambah program pembelian obligasinya tahun depan karena target inflasi 2% masih sulit dicapai. Bahkan beberapa pejabat BOJ sudah mengindikasikan peluang itu untuk bisa mencapai target itu dalam 2 tahun. Apalagi pertumbuhan ekonomi semakin melambat di kuartal ketiga, menambah urgensi agar BOJ bertindak lagi.
ECB terlihat bakal melonggarkan kebijakan karena para pejabatnya mengatakan bisa memangkas suku bunganya lagi kalau diperlukan. Bahkan membuka peluang penerapan bunga simpanan negatif. Sedangkan RBA belum menyebut sinyalemen pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat. Tapi dengan memandang nilai tukar masih overvalue, dan suku bunga di 2,5%, RBA masih punya ruang untuk melakukannya.
Untuk mengukur performa ekonomi AS, nanti malam ada data sentimen konsumen versi Conference Board dan indeks harga rumah S&P/Case Schiller.
EUR-USD
Meski ada pernyataan dovish dari pejabat ECB, EUR-USD tidak mengalami kejatuhan. Bahkan sampai sesi Eropa, terlihat ada penguatan pada pair ini. Tapi pair ini masih kesulitan menembus Moving Average 25 di $1,3550. Penembusan level itu penting untuk bisa melanjutkan penguatan ke 50% retracement dari kejatuhan 25 Oktober-11 Nopember di $1,3560.
Rekomendasi harian :
Peluang sell EUR-USD di 1.3549 dengan target take profit 1.3465, dimana stop loss 1.3594. Sedangkan sell selanjutnya 1.3633 dengan target take profit 1.3565, dimana stop loss 1.3678.
1.3458 jadi area buy, dengan target take profit 1.3519 dimana stop loss 1.3413. Buy 1.3389 dengan target take profit 1.3450, dimana stop loss 1.3344.
USD-JPY
Menyentuh level tertinggi dalam enam bulan, USD-JPY mulai kehilangan daya lajunya. Kini terkoreksi 0,3% di 101,42.Apalagi beberapa indikator sudah menunjukkan kondisui overbought, seperti RSI (14) yang sudah berada di 70.  Penutupan di bahwa low kemarin 101,11, membuka peluang untuk retracement dari penguatan yang sudah tercatat selama empat minggu.
Rekomendasi harian :
Peluang sell USD-JPY di 101.65 dengan target take profity 100.84, dimana stop loss 102.05. Sedangkan 102.34 jadi area sell selanjutnya dengan target take profit 101.73, dimana stop loss 102.71.
Sementara peluang buy 100.75 dengan target take profit 101.36, dimana stop loss 100.35. Area 100.00 jadi buy berikutnya bila terjadi penembusan stop loss 100.35, dengan target buy itu di 100.66 dimana stop loss 99.60.
GBP-USD
Setelah gagal menembus resistance di $1,6253, GBP-USD terkoreksi kemarin. Kini masih stagnan di $1,6160. Ditutup di bawah MA 25 $1,6096, menjadi bearish continuation, dengan target $1,6000. Dengan adanya resistance kuat di 1,6250an, pair ini membutuhkan faktor fundamental yang bagus untuk mendorongnya.
Rekomendasi harian :
GBP-USD ada ruang melakukan buy 1.6067 dengan target take profit 1.6128, dimana stop loss 1.6017. Area 1.5997 jadi target buy selanjutnya, dengan target take profit 1.6056, dimana stop loss 1.5947.
Sell 1.6174 dengan target take profit 1.6088, dimana stop loss 1.6224. Sell 1.6252 dengan target take profit 1.6174, dimana stop loss 1.6302.
USD-CHF
Memperlihatkan fluktuasi, USD-CHF masih mencari arah setelah mengalami retracement sampai 50% dari penguatan 24 Oktober-7 Nopember. Kini terkoreksi 0,3% di 0,9096, hampir menembus MA 25 di 0,9090.
Rekomendasi harian :
Untuk USD-CHF ada ruang sell 0.9170 dengan target take profit 0.9109, dimana stop loss 0.9210. Sell 0.9246 dengan target take profitr 0.9187, dimana stop loss 0.9286.
Buy 0.9094 dengan target take profit 0.9165, dimana stop loss 0.9054. Buy 0.9018 dengan target take profit 0.9079, dimana stop loss 0.8978.
AUD-USD
Mencoba bangkit dari level terendahsejak September, AUD-USD belum mendapat dorongan kuat. Buktinya kini tergerus setelah sempat menyentuh high $0,9200. Rebound ini akan gagal bila pair itu ditutup di bawah low kemarin $0,9140. Resistance terlihat ada di 23,6% retracement dari kejatuhan 23 Oktober-25 Nopember di $0,9266.
Rekomendasi harian :
Faktor kenaikan jangka pendek AUD-USD, bila penutupan harian di atas 0.9216. Dengan mempertimbangkan minimnya katalis dan jelang libur Thanksgiving membuat range yang relatif terbatas. AUD-USD ada buy di 0.9124 dengan target take profit 0.9200, dimana stop loss 0.9079. Buy selanjutnya 0.9033 dengan target take profit 0.9109, dimana stop loss 0.8988.
Sell 0.9216 dengan target take profit 0.9155, dimana stop loss 0.9261. Sell 0.9284 dengan target take profit 0.9223, dimana stop loss 0.9329.

Nikkei Tergerus Yen, Asing Topang Kospi

Di hari ke dua dalam perdagangan minggu ini, pergerakan utama regional terlihat bervariasi, menyusul buruknya data ekonomi AS dan jelang libur Thanksgiving.
Di Jepang, investor mengurangi posisi di tengah kecemasan akan kenaikan indeks baru-baru ini dan juga berkurangnya depresiasi yen yang memicu pelepasan terhadap saham-saham ekspor.

Indeks Nikkei ditutup turun 103,89 poin, atau 0,67%, ke posisi 15.515,24, setelah kemarin ke level 15.619,13 tertingginya dalam 5,5 tahun di bulan Mei. Sementara indeks Topix turun 0,5% ke 1.253,02.

Di Korsel, indeks Kospi yang awal perdagangan hari ini sempat terseok-seok mampu memperbaiki posisi hingga akhir perdagangan dengan bertengger di zona hijau. Saham telekomunikasi seperti SK Telecom Co Ltd jadi penyumbang terbesar kenaikan indeks berkat perburuan yang dilakukan investor asing.

Saham telekomunikasi diuntungkan karena meningkatnya permintaan saham-saham defensif. SK Telecom menguat 2,3%. LG Uplus Corp naik 1,9%.

Indeks Kospi ditutup naik 6,66 poin, atau 0,33%, ke posisi 2.022,64. Kenaikan indeks kali ini untuk ketiga kalinya berturut-turut, dengan akumulasi kenaikan 1,5%.

Emas Rebound, Sentimen Masih Rapuh

Emas akhirnya terbebas dari tekanan. Pada penutupan sesi New York, logam mulia tersebut berbalik arah dan menguat sekitar 0,5% di kisaran $1.249.
Harga emas sempat anjlok sebesar 1% di sesi pagi setelah terjadinya kesepakatan Genewa terkait program nuklir Iran di akhir minggu. Dalam kesepakatan tersebut disebutkan bahwa AS dan pihak barat bersedia mengurangi sanksi terhadap Iran di beberapa sektor selama enam bulan. Kesepakatan tersebut menyebabkan turunnya harga minyak serta mengurangi permintaan emas sebagai safe haven. Emas akhirnya berhasil bangkit setelah adanya aksi beli terkait pergantian kontrak option dari Desember ke Februari di Comex.
Namun sentimen emas masih rapuh, investor masih diliputi kecemasan mengenai pengurangan stimulus the Fed. Isu stimulus kembali mencuat setelah dalam FOMC minutes, para pejabat the Fed menyinggung masalah pengurangan pembelian asset senilai $85 miliar per bulan.
Sentimen emas juga masih minim seiring dengan lesu permintaan fisik di Asia serta terus turunnya cadangan di ETF. Ekspor perhiasan emas dari India turun sekitar 7% selama Oktober, mencerminkan dampak pemberlakuan tarif impor emas. Trend ini kemungkinan berlanjut sampai akhir tahun.
Sementara itu, cadangan di SPDR Gold Trust, ETF berbasis emas terbesar kembali mengalami penurunan sebesar 3,30 ton menjadi 848,91 pada Senin.
Dari sisi teknikal, candlestick yang membentuk pola hammer bisa menjadi sinyal reversal, yang didukung pula oleh indikator stochastic yang mulai golden cross. Harga juga mulai mampu bertahan di atas resistance $1.250, membuka potens penguatan lanjutan menuju kisaran $1.265 – $1.273.

Rekomendasi

Gold

ECB Tidak Kesampingkan Bunga Negatif

Anggota Dewan ECB Joerg Asmussen mengatakan pihaknya siap mengambil langkah lagi bila diperlukan dan menggunakan alat yang tersedia termasuk suku bunga negatif.
Joerg Asmussen“Kami akan mengambil langkah bila diperlukan untuk memastikan stabilitas harga di seluruh zona euro, kata Asmussen dalam konferensi di Berlin, Jerman Minggu lalu. Menurutnya, bunga negatif secara teori bisa dilakukan, dan ia tidak menutup kemungkinan hal itu ditempuh oleh ECB.Tapi ia menambahkan akan sangat berhati-hati dalam menggunakannya. “Kami membahasnya dalam rapat dewan, tapi saya selalu mengatakan sangat hati-hati,” ujarnya.
Dalam rapat terakhir, ECB memangkas suku bunganya 25 bps menjadi 0,25% setelah inflasi di blok mata uang itu turun ke 0,7% selama Oktober, jauh di bawah target 2%. Isu bunga negatif kembali mencuat setelah data inflasi itu. Tapi minggu lalu sang presiden Mario Draghi mengatakan wacana bunga negatif bukanlah berita baru, memberi sinyalemen hal itu tidak akan dilakukan segera.
Meski demikian, Anggota Dewan Christian Noyer kemarin mengatakan suku bunga akan tetap rendah untuk waktu yang lama dan bahkan bisa lebih rendah lagi bila diperlukan untuk menjaga stabilitas harga. Menurutnya, inflasi masih rendah dan tugas bank sentral menyesuaikan kebijakan agar tidak terjadi deflasi.
Pejabat lainnya, Ardo Hansson kemarin mengatakan ECB siap memangkas suku bunga lagi dan secara teknis siap untuk menerapkan bunga simpanan negatif. Menurutnya, semua opsi masih tersedia dan tentu punya konsekuensi. Tapi ia tidak melihat ECB akan kehabisan amunisi kebijakan. Meski ia mengakui bunga negatif bisa membantu pemulihan, hal itu juga ada risiko, seperti merosotnya laba bank.
Minggu lalu ada pemberitaan ECB sedang mempertimbangkan kebijakan yang amat longgar, yaitu bunga negatif. Dengan ini, ECB menerapkan bunga minus pada simpanan bank komersial yang ditaruh dalam fasilitasnya. Selain mendorong inflasi dan mencegah deflasi, bunga negatif ini juga mungkin diberlakukan untuk menggairahkan perkreditan. Bila ECB menerapkan bunga negatif pada fasilitas simpanannya, kemungkinan sebesar -0,1%.

Dollar Mixed, Aussie Coba Bangkit

Dollar bergerak mixed atas rivalnya setelah menguat kemarin karena serangkaian faktor. Sedangkan aussie mencoba bangkit dari kejatuhannya.
Dollar menyentuh level tertinggi dalam enam bulan atas yen setelah kesepakatan nuklir Iran dan Barat mendorong risk appetite. Para analis mengatakan kesepakatan itu mengurangi kekhawatiran mengenai ketegangan geopolitik dan menjatuhkan harga minyak. Faktor lain yang menekan yen adalah pernyataan Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda bahwa target inflasi 2% bisa dicapai karena kebijakan agresif berhasil.
Bahkan sebelum itu, yen sudah jatuh karena indikasi pejabat Jepang tetap berusaha melemahkan yen. Ditambah dengan data ekonomi AS, nilai tukar yen terhadap dollar sudah turun 4,4% selama bulan ini. Dollar tetap menguat meski pasar ragu the Fed bakal mengurangi stimulusnya dalam waktu dekat. Tapi dollar mengalami sedikit guncangan setelah data pending home sales yang buruk semalam. Untuk malam nanti, ada beberapa data yang mungkin bisa mempengaruhi pergerakkannya, antara lain sentimen konsumen versi conference Board dan indeks harga rumah S&P/Case-Shiller.
Dalam perdagangan di Asia hari ini, dollar koreksi 0,3% setelah menyentuh level 101,90 kemarin, tertinggi sejak Mei. Kondisi dollar/yen sudah mencapai titik jenuh beli, dengan RSI (14) berada di atas 70. Terhadap franc, dollar justru berhasil menguat dan menetap di atas Moving Average 25 harinya, indikasi bullish. Posisinya kini berada di 0,9110 setelah menguat 0,7% kemarin. Target terdekat adalah level 0,9150 dan 0,9186 (hi 21/11). Sedangkan pergerakan indeks dollar terlihat konsolidatif selama beberapa sesi terakhir, bergerak dalam range 80,50-81,50.
Sementara itu, aussie mencoba bangkit dari level terendahnya dalam dua bulan. Aussie rebound setelah Deputi Gubernur RBA Phillip Lowe mengatakan meski peluang intervensi terbuka, diperlukan banyak syarat agar hal itu bisa dilakukan. Pernyataan itu dianggap tidak sekeras sang gubernur Glenn Stevens yang minggu lalu menegaskan perlunya intervensi. Aussie menguat 0,3% ke $0,9178 setelah sempat menyentuh $0,9200. Kendurnya penguatan mengindikasikan masih bearishnya kondisi aussie.
Mengenai mata uang lain, euro terkoreksi karena pernyataan dovish dari pejabat ECB. Anggota dewan Christian Noyer mengatakan suku bunga tetap rendah untuk waktu yang lama, bahkan bisa turun lagi kalau diperlukan. Pejabat lain Ardo Hansson mengatakan ECB masih punya ruang untuk pangkas rate. Euro diperdagangkan di $1,3528 setelah koreksi 0,5% kemarin. Suppprt masih di $1,3500 dan resistance di $1,3550 atau MA 25.
Sedangkan sterling jatuh dari level tertinggi dalam sebulan karena data yang menunjukkan persetujuan KPR turun bulan lalu. Sterling didera aksi ambil untung setelah kembali ke $1,62. Resistance kuat ada di $1,6254 (hi 23/10), sedangkan support berada di MA 25 $1,6096.
Rekomendasi
EUR-USD
EUR SIGNAL 26-11-13
USD-JPY
JPY SIGNAL 26-11-13
GBP-USD
GBP SIGNAL 26-11-13
USD-CHF
CHF SIGNAL 26-11-13
AUD-USD
AUD SIGNAL 26-11-13

Senin, 25 November 2013

Mengapa Wall Street Takut Dengan Taper?

Wall Street khawatir harga saham akan mengalami kejatuhan ketika the Fed mulai menarik stimulusnya. Investor takut dengan kenaikan bunga dan penurunan aktivitas bisnis tanpa likuiditas dari bank sentral AS.
MarketSelama bertahun-tahun, the Fed menjadi teman baik Wall Street dengan menyuntikkan puluhan miliar tiap bulan ke dalam artei sistem finansial dan ekonomi, stimulus moneter yang disebut dengan Quantitative Easing (QE). Melalui program ini, the Fed membeli obligasi di pasar sekunder dengan harapan bisa menggerakkan roda perekonomian.
Tapi the Fed beberapa kali mengindikasikan suatu saat nanti harus mengurangi dan menghentikan program itu. The Fed pertama kali menyebut wacana pengurangan pembelian obligasi, atau yang disebut dengan taper, pada Mei. Meski sudah mendengar rencana itu sejak lama, Wall Street tetap saja tidak nyaman dengan  bayangan the Fed mengurangi kucuran likuiditasnya.
Program pembelian obligasi disebut sebagai faktor yang mendorong harga saham. Dengan membanjirnya sistem keuangan dengan likuiditas, uang itu mengalir ke bursa saham karena mencari return yang lebih tinggi. The Fed pernah mengatakan bila ekonomi terus membaik, taper bisa dilakukan dalam beberapa bulan mendatang.
Meski keputusan the Fed untuk taper berarti pertanda ekonomi pulih, investor masih cemas itu bisa memberi dampak negatif ke saham. Salah satu alasannya tentu adalah performa saham bisa hancur. Sejak akhir 2008, indeks S&P 500 reli setiap the Fed mengumumkan program pembelian obligasi. Indeks itu menguat 20% sejak QE1, QE2 sampai QE3. Kini, indeks itu sudah berada di 1.800, atau rekor tertingginya. Tapi, ketika Mei lalu the Fed mengumumkan rencana taper, indeks tersebut langsung jatuh 5,8%.
Taper disinyalir juga dapat menimbulkan keraguan akan prospek ekonomi. Ada kekhawatiran kondisi bisnis belum cukup kuat tanpa sokongan the Fed. Investor ingin melihat laba korporat yang tinggi, pertumbuhan lapangan kerja dan PDB yang lebih baik. Selain itu, investor juga takut dengan ketidakpastian. Program pembelian obligasi yang dijalankan the Fed bisa dikatakan eksperimen, yang menciptakan ketidakpastian. Tidak ada yang tahu secara jelas, bahkan the Fed sendiri,  dampak taper.
Meski demikian, the Fed tidak akan berani menarik stimulus sebelum ekonomi cukup kuat, atau melakukannya dalam sekaligus. Taper pastinya dilakukan secara bertahap, dengan pertimbangan yang seksama. Kini, tergantung the Fed bagaimana mengkomunikasikan rencana itu ke pasa, yang tentunya dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja.

Regional Melaju Berkat Wall Street, Deal Iran

Saham Asia mencatat hasil positif hari ini setelah Wall Street mencatat penguatan mingguan ketujuh kali berturut-turut. Selain itu, kesepakatan nuklir Iran dengan Barat juga mengangkat sentiment investor.
Hang seng 12Indeks Nikkei berlabuh di level tertinggi sejak Mei, didorong oleh saham eksportir yang reli di tengah pelemahan yen dan ekspektasi BOJ tetap menjalankan kebijakan agresifnya. Yen jatuh ke level terendah dalam enam bulan terakhir di 101,90 per dollar.Indeks Nikkei ditutup menguat 237,41 poin, atau 1,5%, ke 15.619,13. Dengan penguatan ini, indeks Nikkei sudah naik dalam 7 dari 11 sesi terakhir. Tapi indeks sudah berada dalam kondisi overbought, dengan RSI (14) menyentuh 72.
Di Korsel, indeks Kospi melanjutkan penguatannya, terangkat oleh Wall Street dan kesepakatan nuklir Iran. Indeks juga menguat karena berkurangnya kekhawatiran soal taper dan ekspektasi cerahnya prospek musim belanja akhir tahun. Indeks Kospi ditutup menguat 0,5% ke 2.015,98. Sektor konstruksi memimpin penguatan, merespon redanya ketegangan di Timur Tengah.
Tapi di Hong Kong, indeks Hang Seng berakhir flat hari ini, dengan aksi ambil untung menghapus penguatan yang didorong oleh laju Wall Street. Raksasa internet Tencent Holdings memimpin  penguatan sector teknologi yang berhasil meredam kejatuhan Sinopec Corp menyusul ledakan jalur pipa di terminal minyak Qingdao. Indeks Hang Seng ditutup melemah 11,83 poin, atau 0,05%, di 23.684,50.

Yen & Aussie Masih Merana

Yen menyentuh level terendah dalam enam bulan terakhir atas dollar, karena menjadi mata uang pembiayaan di tengah ekspektasi Jepang bakal melonggarkan kebijakannya lagi suatu saat nanti.
Yen masih menjadi mata uang pembiayaan atau carry trade, di mana investor menggunakan mata uang Jepang itu untuk membeli mata uang yang ber-yield lebih tinggi. Data terakhir menunjukkan spekulan menambah posisi jual bersih (net short) pada yen ke level tertinggi dalam enam tahun, mencerminkan keyakinan BOJ akan tetap menjalankan kebijakan longgar untuk waktu yang lama.
Di antara negara maju, BOJ adalah bank sentral paling agresif dalam menggelontorkan stimulus moneter. BOJ mengucurkan 70 triliun yen per tahun dalam rangka mendorong inflasi ke 2% dalam dua tahun. Meski tidak menghasilkan keputusan baru dalam rapat Kamis lalu, pasar tetap memperkirakan BOJ tahun depan akan menambah stimulusnya lagi karena target inflasi masih sulit dicapai. Gubernur Haruhiko Kuroda pun mengatakan siap melakukan penyesuaian bila target inflasi terancam.
Dengan prospek seperti itu, yen terus melemah terhadap dollar dan euro. Dollar berhasil menyentuh level 101,78 yen, tertinggi sejak Mei lalu, sebelum diperdagangkan di 101,66. Dollar sedang berusaha menuju 102, namun beberapa indikator sudah menunjukkan kondisi jenuh beli. Sedangkan euro menyentuh level tertinggi dalam empat tahun ke 137,90, kini diperdagangkan d 137,68. Euro sedang coba menembus 138,00.
Euro juga berhasil melanjutkan penguatannya atas dollar berkat data sentiment bisnis Jerman dan di tengah meredanya ekspektasi the Fed bakal mengurangi stimulusnya. Indeks sentimen bisnis Jerman hasil survei Ifo naik ke level tertinggi sejak April 2012. Hari ini anggota Dewan ECB Christian Noyer dan Jens Weidmann akan berpidato mengenai ekonomi dan kebijakan moneter. Euro diperdagangkan di $1,3542, setelah naik 0,6% akhir pekan lalu.  Euro menemui resistance di MA 25 $1,3560. Penembusan level itu penting untuk menjaga momentum bullish.
Sementara itu, aussie masih melanjutkan kejatuhannya karena pernyataan bearish dari Gubernur RBA Glenn Stevens. Kamis lalu, ia mengatakan pihaknya terbuka dengan gagasan intervensi untuk melemahkan aussie karena memandang mata uang itu masih overvalue dibandingkan kondisi fundamental. Aussie berada di $0,9160, setelah jatuh ke $0,9140 akhir pekan lalu, terendah sejak September. Support kuat ada di $0,9110, bila ditembus bisa lanjut ke $0,9080.
Rekomendasi
EUR-USD
EUR SIGNAL 25-11-13
USD-JPY
JPY SIGNAL 25-11-13
GBP-USD
GBP SIGNAL 25-11-13
USD-CHF
CHF SIGNAL 25-11-13
AUD-USD
AUD SIGNAL 25-11-13

Meski Oversold, Emas Masih Bearish

Emas ditutup flat pada perdagangan akhir minggu. Namun secara mingguan, logam mulia tersebut mencatatkan penurunan terbesarnya lebih dari dua bulan, dipicu oleh kuatnya data AS yang meningkatkan ketidakpastian pengurangan stimulus the Fed.
Minimnya sentimen membuat investor menjauh dari emas. Penurunan terbesar terjadi pada Rabu, ketika emas anjlok 2,5% setelah pada FOMC minutes para pejabat the Fed menyinggung akan adanya pengurangan stimulus. Para pejabat the Fed melihat risiko penurunan ekonomi sudah berkurang dan bila data terus bagus, the Fed bisa memutuskan pengurangan program pembelian obligasi dalam beberapa bulan mendatang.
Emas semakin tertekan di tengah lesunya permintaan fisik di Asia, serta terus turunnya cadangan di ETF. SPDR Gold Trust, ETF berbasis emas terbesar dunia, mengatakan bahwa cadangannya kembali mengalami penurunan sebesar 4,50% ton menjadi 852,21 ton pada Jumat, level terendahnya sejak Februari 2009. Ini merupakan pernurunan terbesarnya sejak 1 Nopember. Sepanjang tahun ini, penurunan cadangan di ETF tersebut telah mencapai sekitar 450 ton.
Dari sisi teknikal, belum ada perubahan trend secara siginifikan, emas masih bearish. Hanya saja indikator RSI serta stochastic mulai oversold, membuka potensi rebound. Trend bearish jangka pendek akan berakhir jika harga mampu menembus resistance terdekatnya di $1.250, dengan potensi penguatan berikutnya berada di $1.257 – $1.265. Sedangkan jika masih tertahan di resistance tersebut, maka trend masih tetap bearish, dengan potensi penurunan selanjutnya berada di kisaran $1.218 – $1.226.

Rekomendasi

Gold

Gold dips as fears of conflict with Iran ease

Gold prices came under pressure on Monday after the U.S. and five other world powers reached an historic agreement with Iran that would roll back that country’s nuclear program. 




 With the threat of any imminent conflict with Iran eased for the short term, February gold GCG4 -0.90% was down $3.20, or 0.3%, to $1,241.40 an ounce. March Silver SIH4 -1.09%  was down 11 cents, or 0.5%, to $19.80 an ounce.
Gold could stay under pressure for awhile, according to Yves Lamoureux of market advisory firm Lamoureux & Co., who said the Iran deal is “very negative” for gold and that it will finally “set the stage for a bear trap.”

On Friday, gold futures managed to close with a slight gain, but that didn’t stop prices from suffering their biggest weekly loss in 10 weeks amid increased chatter over the imminent tapering of the Federal Reserve’s stimulus program.
Elsewhere in metals trading Monday, January platinum PLF4 -0.35%  was up $1.10 at $1,383.80 an ounce, while March palladium PAH4 -0.43%  shed 20 cents to $716.15 an ounce.

Kamis, 14 November 2013

Rekomendasi Trading Forex Sesi Eropa, AS (14 Nopember 2013)

Pernyataan Janet Yellen yang cukup dovish, dalam arti mendukung berlanjutnya stimulus untuk waktu yang lebih panjang, memberi tekanan ke dollar, memicu koreksi  kecuali terhadap yen. CHF 14-11-13
Pada dasarnya, Yellen mengatakan ekonomi masih butuh stimulus, indikasi program pembelian aset tetap berjalan untuk waktu yang lebih lama. The Fed mengumumkan isi pidato Yellen itu yang rencananya disampaikan dihadapan Kongres dalam tes kepatutan dan kelayakan untuk konfirmasi penunjukkan sebagai pengganti sang Ketua Ben Bernanke, yang masa jabatannya habis Januari 2014 nanti.
Pasar sudah memang mengenal Yellen memang dikenal sebagai pejabat yang berhaluan dovish, bahkan diyakini lebih dovish dari sang ketua Ben Bernanke. Selain itu, pernyataan merupakan penegasan dari komentar dovish lainnya memang sudah pernah dilontarkan oleh pejabat-pejabat lainnya. Dengan adanya penekanan yang dovish dari beberapa pejabat itu, untuk sementara, memupuskan ekspektasi bakal ada pengurangan stimulus pada Desember nanti.
Pelemahan dollar yang sampai membentu gap itu terjadi tak lama setelah publikasi itu muncul. Namun seberapa pelemahan ini berjalan tidak hanya dipengaruhi oleh persepsi pasar mengenai kebijakan moneter, tapi juga performa ekonomi.  Penguatan mata uang lain juga harus didukung oleh indikator ekonomi. Contoh terlihat pada yen, yang tetap jatuh karena data PDB yang buruk.
EUR-USD
Data PDB Jerman yang lebih baik dari prediksi ternyata tidak memberi banyak dorongan ke EUR-USD. Kini bergantung pada data PDB zona euro, yang diperkirakan masih menunjukkan kontraksi. Dengan adanya gap yang terbentuk antara $1,3400 dan $1,3430.
Rekomendasi harian :
Peluang buy EUR-USD di 1.3397 dengan target take profit 1.3458, dimana stop loss 1.3352. Buy 1.3320 dengan target take profit 1.3381, dimana stop loss 1.3275.
Sedangkan sell 1.3488 dengan target take profit 1.3412, dimana stop loss 1.3533. Sell 1.3565 dengan target take profit 1.3497, dimana stop loss 1.3610.
USD-JPY
Data PDB Jepang dan pernyataan Menteri Keuangan Taro Aso memberi dorongan ke USD-JPY. Angka PDB kuartal ketiga yang melambat tajam dari kuartal kedua, dan pernyataan Aso soal intervensi membuat pair ini reli hampir 1%, dengan target terdekat di 100.
Rekomendasi harian :
Resisten kritikal USD-JPY di 99.78 kembali diuji, penembusan area tersebut membuka peluang tapaki area 100. Area 100.19 jadi ruang sell dengan target take profit 99.55, dimana stop loss 100.59. Sedangkan sell berikutnya 100.78 dengan target take profit 100.09, dimana stop loss penentuan penutupan bila di atas 100.78.
99.31 jadi area untuk buy dengan target take profit 100.09, dimana stop loss 98.91. Buy 98.73 dengan target take profit 98.73, dimana stop loss 98.33.
GBP-USD
Tak banyak pergerakan terlihat di GBP-USD, tetap flat di $1,6045, dengan rentang pergerakan kini berada antara $1,6000 dan $1,6120.
Rekomendasi harian :
Kenaikan tajam GBP-USD kemarin bisa jadi antisipisi data Retail Sales sore ini. Posisi sell 1.6067 dengan target take profit 1.5976, dimana stop loss 1.6117. Sell 1.6143 dengan target take profit 1.6071, dimana stop loss 1.6193.
Sedangkan buy 1.5960 dengan target take profit 1.6028, dimana stop loss 1.5910. Buy 1.5884 dengan target take profit 1.5952, dimana stop loss 1.5834.
USD-CHF
Setelah jatuh dengan membentuk gap, USD-JPY mencoba rebound hari ini. Ada gap di antara 0,9155 dan 0,9180. Ada kemungkinan penutupan gap dilakukan dulu, sebelum pair ini melanjutkan koreksinya.
Rekomendasi harian :
Buy 0.9124 pada USD-CHF dengan target take profit 0.9200, dimana stop loss 0.9084. Buy 0.9063 jadi area selanjutnya, dengan target take profit 0.9132 dimana stop loss 0.9023.
Sell 0.9212 dengan target take profit 0.9151, dimana stop loss 0.9252. Sell 0.9277 dengan target take profit 0.9216, dimana stop loss 0.9317.
AUD-USD
Tekanan lebih besar ke AUD-USD semakin terlihat memasuki sesi Eropa. Pair ini kini melemah 0,75% ke $0,9309. Support terdekat ada di MA 100 di $0,9060.
Rekomendasi harian :
Peluang sell AUD-USD di 0.9384 dengan target take profit 0.9308, dimana stop loss 0.9429. Sell 0.9460 dengan target take profit 0.9392, dimana stop loss 0.9505.
Buy 0.9292 dengan target take profit 0.9368, dimana stop loss 0.9247. Buy 0.9216 dengan target take profit 0.9277, dimana stop loss 0.9171.

Emas Rebound Setelah Pernyataan Yellen

Harga emas mulai rebound dari level terendah satu bulanyya, didorong oleh pelemahan dollar serta aksi bargain hunting menyusul pernyataan wakil ketua the Fed, Janet Yellen, bahwa stimulus masih dibutuhkan.
Dollar jatuh setelah Wakil Ketua the Fed Janet Yellen mengatakan ekonomi AS masih di bawah potensinya, indikasi stimulus tidak akan dikurangi dalam waktu dekat. Janet Yelllen mengatakan pihaknya perlu lebih berupaya lagi untuk membantu pemulihan ekonomi sebelum kembali ke kebijakan normal. Testimoni yang dipublikasikan hari ini menyorot kondisi ekonomi AS yang belum sehat, dengan tingkat pengangguran yang masih tinggi dan inflasi rendah. Menurutnya, ekonomi AS masih di bawah potensinya dan diperlukan pemulihan yang kuat agar pembelian aset bisa dikurangi.
Pernyataan dovish Yellen tersebut berhasil menenangkan pasar. Dollar koreksi, sementara harga komoditas dan bursa saham mengalami penguatan. Isu pengurangan stimulus sebelumnya telah membuat harga emas terpuruk menuju level terendah satu bulannya menyusul data-data ekonomi AS yang positif. Turunnya harga emas ke level terendahnya satu bulannya berhasil menarik minat bargain hunting.
Investor masih akan terus mencermati data ekonomi AS untuk menjadi tolak ukur kapan the Fed akan mulai mengurangi stimulusnya. Data ekonomi AS yang selanjutnya akan dirilis nanti malam adalan initial jobless claim.
Sementara dari sisi teknikal, indikator stochastic sudah mulai oversold, memungkinkan terjadinya rebound lanjutan. Resistance terdekat berada di $1.289. Jika berhasil ditembus, maka akan membuka potensi kenaikan lanjutan menuju kisaran $1.305 – $1.328.
Rekomendasi
Gold

Yellen Dovish, Regional Rebound

Nikkei
       Indeks Nikkei menjauh dari level tertingginya dalam tiga pekan kemarin menyusul berkurangnya minat beli investor karena kecemasan adanya perubahan kebijakan moneter the Fed. Sementara saham Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG) berhasil menguat berkat kinerja keuangan yang mengesankan. Investor kini mewaspadai adanya sinyal tersebut kembali timbul bersamaan dengan pidato ketua the Fed, Ben Bernanke. Indeks Nikkei ditutup turun 21,52 poin, atau 0,15%, ke posisi 14.567,16.
Dengan kenaikan saham AS membuat indeks Nikkei hari ini berpotensi terus melaju di tengah harapan investor kebijakan longgar (dovish) the Fed dipertahankan, seperti yang diutarakan Janet Yellen sebagai kandidat terkuat pengganti Ben Bernanke dalam pidato di depan Senate Banking Committee.. Data PDB Jepang di kuartal ketiga tumbuh 0,5% dari ekspektasi 0,4%, tapi melambat dari kuartal sebelumnya 0,9%.
Rekomendasi
NKI SIGNAL 14-11-13
Kospi
       Indeks Kospi  masih jatuh kemarin ke level terendah lebih dari dua bulan. Investor mengurangi minat aset berisiko karena kecemasan akan pengurangan program stimulus the Fed pada bulan depan. Aksi hindar resiko ini, membuat saham-saham defensif diuntungkan. Indeks Kospi ditutup jatuh 31,92 poin, atauh 1,6%, ke posisi 1.963,56, terendah sejak 6 September.
Indeks Kospi kemungkinan akan mengalami rebound kali ini menyusul kenaikan indeks utama Wall Street dan juga sentimen dari kebijakan longgar the Fed yang tetap dipertahankan. Tapi tekanan jual asing yang terus terjadi dapat membebani kenaikan indeks. Suku bunga acuan 2,5% bank sentral Korea (BOK) diperkirakan dipertahankan dalam rapatnya hari ini.
Rekomendasi
KSI SIGNAL 14-11-13
Hang Seng
       Indeks Hang Seng melorot ke level terendah hampir 3 bulan. Indeks terpuruk setelah saham-saham yang terancam penurunan labanya. Hal ini dikarenakan potensi tingginya persaingan bisnis ke depannya setelah Partai Komunis China akan memfokuskan kepada kebijakan orietasi pasar. Indeks Hang Seng ditutup anjlok 437,58 poin, atau 1,91%, ke posisi 22.463,83.
Indeks Hang Seng diperkirakan coba bangkit setelah dua sesi tergerus karena hasil rapat pleno Partai Komunis China. Rapat yang berakhir Selasa lalu telah mengumumkan pembenahan komprehensif, dan janji memberi pasar peran lebih besar dalam ekonomi selama satu dekade ke depan, meningkatkan perbaikan fiskal serta memberi petani hak properti lebih besar. Satu hal yang mengecewakan pasar adalah detil mengenai pembenahan itu sendiri dan bagaimana implementasinya tidak dijelaskan.
Rekomendasi
HSI SIGNAL 14-11-13

Pernyataan Yellen Tekan Dollar

Dollar jatuh setelah Wakil Ketua the Fed Janet Yellen mengatakan ekonomi AS masih di bawah potensinya, indikasi stimulus tidak akan dikurangi dalam waktu dekat.
Janet Yelllen mengatakan pihaknya perlu lebih berupaya lagi untuk membantu pemulihan ekonomi sebelum kembali ke kebijakan normal. Testimoni yang dipublikasikan hari ini menyorot kondisi ekonomi AS yang belum sehat, dengan tingkat pengangguran yang masih tinggi dan inflasi rendah. Menurutnya, ekonomi AS masih di bawah potensinya dan diperlukan pemulihan yang kuat agar pembelian aset bisa dikurangi.
Pernyataan itu dipublikasikan menjelang tes kelayakan dan kepatutan Yellen di hadapan Kongres malam nanti. Sebagian besar kalangan memang sudah menduga Yellen akan dovish dan melanjutkan kebijakan sang ketua Ben Bernanke. Posisi Yellen juga sesuai dengan komentar dari beberapa pejabat the Fed lainnya, yaitu Dennis Lockhart dan Narayana Kocherlakota bahwa kebijakan moneter akomodatif masih dibutuhkan oleh ekonomi AS.
Namun pelemahan dollar tidaklah besar, karena pada dasarnya semua juga sudah tahu bahwa Yellen itu dovish dan berkomitmen melanjutkan kebijakan moneter yang longgar. Alhasil, tidak ada kejutan yang berarti. Di sisi lain, pernyataan itu menetralisir ekspektasi bakal ada pengurangan stimulus Desember nanti, yang muncul karena data payroll minggu lalu.
Indeks dollar berada di 80,93, tidak jauh dari level sebelumnya. Indeks ini masih bergerak di antara 80,50 dan 81,25. Terhadap yen, dollar rebound lagi hari ini setelah koreksi kemarin. Dololar menguat 0,4% ke 99,42, mendekati resistance 99,60. Atas franc, akhirnya jatuh ke bawah support 0,9150. Kini level itu menjadi resistance dan support baru ada di 0,9070 atau MA 25 hari.
Euro sempat menguat tajam  namun kini terkoreksi karena penyataan pejabat ECB soal kebijakan agresif. Anggota dewan Peter Praet mengatakan ECB bisa mulai membeli aset atau memangkas bunga simpanan ke negatif untuk mendorong inflasi. Euro diperdagangkan di $1,3465 setelah menguat 1%. Tapi penguatan itu membentuk gap antara $1,3390 dan $1,3450. Penutupan gap mungkin dilakukan dulu sebelum melanjutkan penguatan.
Sterling reli setelah BOE mengatakan ada kemungkinan tingkat pengangguran turun ke 7% di kuartal keempat 2014. Data yang diumumkan kemarin menunjukkan tingkat pengangguran turun 0,1% ke 7,6% selama kuartal ketiga. Selain itu, laporan inflasi BOE juga terlihat optimis. Sterling diperdagangkan di $1,6028 setelah naik 1% dan membentuk gap, kini bergerak di rentang $1,5990 dan $1,6080.
Rekomendasi
EUR-USD
EUR SIGNAL 14-11-13
USD-JPY
JPY SIGNAL 14-11-13
GBP-USD
GBP SIGNAL 14-11-13
USD-CHF
CHF SIGNAL 14-11-13
AUD-USD
AUD SIGNAL 14-11-13