BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Kamis, 24 Juli 2014

Berkat Stimulus, Manufaktur China Terus Membaik

Manufacturing PMI ChinaAktivitas manufaktur China terus membaik selama bulan ini, berdasarkan hasil survei terbaru bank ternama, pertanda stabilisasi ekonomi berkat stimulus mini yang diterapkan pemerintah. 

Indeks PMI manufaktur China versi HSBC naik ke 52,0 di Juli dari 50,7 di Juni, menurut raksasa perbankan Inggris itu. Angka terbaru itu lebih tinggi dari prediksi 51 dan yang tertinggi sejak Januari 2013.

Angka di atas 50 berarti pertumbuhan, di bawah itu menandakan kontraksi. Ini merupakan kedua kalinya berturut-turut indeks tersebut berada di atas 50, setelah selama lima bulan mengalami kontraksi, pertanda sektor manufaktur makin stabil.

“Aktivitas ekonomi terus membaik di Juli, mengindikasikan dampak kumulatif stimulus mini yang diluncurkan beberapa bulan lalu semakin terlihat,”  kata chief economist HSBC Qu Hongbin. Menurutnya, permintaan dan ekspor membaik, seperti ditunjukkan lewat sub-indeks new order dan new export.  Begitupun dengan komponen harga dan ketenagakerjaan.

Ekonomi tumbuh 7,5% selama kuartal kedua, naik dar 7,4% kuartal pertama, yang merupakan terlambat sejak kuartal ketiga 2012. Sejak April, Beijing meluncurkan serangkaian kebijakan untuk mengatasi perlambatan pertumbuhan, termasuk pembebasan pajak untuk UMKM, pembangunan infrastruktur, dan mendorong perkreditan dengan memangkas Giro WAjib Minimum (GWM). Beberapa ekonom mengatakan perbaikan pertumbuhan di kuartal kedua menunjukkan ekonomi mulai menggeliat kembali.

Tapi banyak juga yang memperingatkan risiko penurunan masih ada terkait sektor property, yang menyumbang 20% pertumbuhan dan penting untuk pendapatan daerah. “Kami memperkirakan pembuat kebijakan untuk mempertahankan kebijakan akomodatif selama beberapa bulan ke depan untuk menjaga pemulihan,” kata Qu.

Profit Taking, Emas Jatuh di Bawah $1300

Harga emas jatuh untuk kedua kalinya kemarin seiring dengan menguatnya bursa saham AS dan berkurangnya ketegangan geopolitik di Ukraina dan Timur Tengah. Hal ini mendorong investor melakukan profit taking. Lesunya permintaan fisik di Asia juga memperberat sentimen.

Naiknya bursa saham menunjukkan adanya aksi risk appetite, mengurangi minat beli safe haven emas. Peran safe haven emas juga terkikis seiring dengan berkurangnya ketegangan di Ukraina dan Timur Tengah.

Sementara itu, rendahnya permintaan di Asia makin menekan harga. Permintaan emas China merosot 19,4% dalam enam bulan pertama 2014 dari tahun lalu, menurut Asosiasi Emas China kemarin.

Namun produksi mengalami kenaikan tajam pada periode yang sama karena para penambang menambah output untuk melindungi margin laba.

Penurunan harga emas sebesar 28% tahun lalu, penurunan tahunan pertama dalam 13 tahun terkhir, mengurangi kepercayaan konsumen terhadap emas sebagai alat investasi.

Dari sisi teknikal, harga sudah berhasil menembus support $1306, indikasi trend jangka pendek sudah bergerak bearish. Indikator stochastic serta RSI juga masih terlihat negatif, mendukung penurunan lanjutan.

Kami melihat bahwa harga saat ini akan kembali menguji support di $1292. Jika ditembus, maka trend bearish akan berlanjut, dengan potensi penurunan menuju kisaran $1281 – $1285.

Sementara itu, sinyal positif, akan didapat jika harga kembali bergerak di atas resistance $1306.

Rekomendasi

rekom

Citi : HKEX (00388.HK) Rating Dipertahankan “buy”, Target Harga Naik Menjadi HK$186

Citigroup, dalam laporan riset terbarunya, menyatakan bahwa HKEX (00388.HK) dalam beberapa waktu terakhir tunjukkan penurunan pendapatan, tetapi Citi tetap pertahankan rating “buy” untuk saham ini.

Permasalahn utama investasi di China saat ini adalah kecenderungan ekonomi China daratan untuk steady, dan hal tersebut akan berikan pengaruh bagi pergerakan saham di Hong Kong. Citi naikkan target harga saham HKEX (00388.HK) dari HK$160 menjadi HK$186.

Dollar Menguat Tipis, Aussie Lanjutkan Gain

Dollar mencatat penguatan tipis atas rivalnya kecuali aussie, di tengah minimnya sentimen baru dan setelah menguat dua minggu berturut-turut ke level tertinggi dalam sebulan. Sedangkan aussie berhasil melanjutkan penguatan menyusul data inflasi kemarin yang semakin mengurangi prospek pemangkasan suku bunga.

Data inflasi dan perumahan AS yang diumumkan Selasa memang memberi dorongan ke dollar, namun gagal menembus resistance.  Kedua data itu memang mengindikasikan adanya perbaikan di sektor perumahan dan pertumbuhan harga konsumen. Namun dianggap belum bisa mengubah prospek kebijakan moneter the Fed.

Penguatan dollar semakin tipis dengan tidak adanya berita ekonomi semalam.

Untuk nanti malam, ada data manufaktur, yang tersaji dalam bentuk indeks PMI, dan penjualan rumah yaitu new home sales. Data lebih penting baru keluar besok, yaitu durable goods orders, yang dapat mengukur kondisi permintaan.  Tapi fokus utama baru terlihat minggu depan, ketika the Fed menggelar rapat reguler pada 29-30 Juni. Pasar ingin melihat apakah ada sesuatu yang baru dari the Fed terkait prospek kebijakan.

Indeks dollar berada di 80,86 setelah menyentuh 80,88 tertinggi sejak 11 Juni. Indeks ini sudah menguat selama dua minggu terakhir, dengan indeks RSI (14) sedang mendekati 70. Penutupan di atas 80,85, menjaga peluang untuk menuju 80,90-81,00. Sedangkan support di 80,50 tapi kondisi bullish terjaga selama tidak tutup di bawah 80,30. Terhadap yen, dollar diperdagangkan di 101,52, kondisi bullish terbentuk kalau ditutup di atas 101,60. Atas franc, dollar berada di 0,9026, mendekati resistance 0,9030.

Aussie melanjutkan penguatannya setelah reli kemarin berkat data inflasi yang menunjukkan kenaikan 3,0% selama kuartal kedua, mencapai target atas RBA. Data itu menegaskan pentingnya stabilitas suku bunga yang dijalankan oleh RBA. Aussie menguat 0,2% ke $0,9460, dan penutupan di atas itu membuka peluang untuk menuju $0,9480-0,9500. Sedangkan support di $0,9415, tapi kondisi bearish baru terbentuk bila ditutup di bawah $0,9400.

Beralih ke mata uang lain, euro tertekan di tengah spekulasi sanksi atas Rusia justru akan berdampak negatif ke Eropa. Serangkaian data manufaktur, yaitu indeks PMI zona euro dan Jerman, bisa mempengaruhi pergerakannya. Euro diperdagangkan di $1,3456, setelah menyentuh level terendah dalam 9 bulan di $1,3450. Ada support di $1,3430, penutupan di bawah itu membuka peluang ke $1,3400. Tapi RSI (14) sudah berada di 29, titik oversold, indikasi ada peluang rebound dalam waktu dekat.

Rekomendasi
 
EUR-USD
EUR SIGNAL 24-07-14

USD-JPY
JPY SIGNAL 24-07-14

GBP-USD
GBP SIGNAL 24-07-14

USD-CHF
CHF SIGNAL 24-07-14

AUD-USD
AUD SIGNAL 24-07-14

IHSG Dibayangi Profit Taking Pemodal Lokal

Deraan aksi profit taking dari pemodal lokal, terlihat menghimpit pergerakan IHSG dalam dua hari perdagangan terakhir.  Meski pemodal asing tetap dalam posisi dalam jumlah yang signifikan, akan tetapi, besarnya arus profit taking terlihat sulit membuat IHSG bergerak naik.

Aksi profit taking dari pemodal lokal tersebut, tetap merupakan ancaman bagi pergerakan IHSG hari ini.

IHSG hari ini diperkirakan masih akan bergerak bervariasi dengan kisaran 5085 – 5150 sebagai kisaran utama.  Penutupan dibawah suport 5085 akan menjadi sentimen negatif.

Besok adalah hari perdagangan terakhir sebelum libur Lebaran yang cukup panjang.  Pemodal sebaiknya berada dalam posisi yang cukup aman mengingat kedepan, sepertinya IHSG lebih cenderung untuk berada dalam masa konsolidasi.

Global Outlook

Saham Asia bergerak positif hari ini didukung oleh hasil Wall Street dan laporan keuangan korporat yang memuaskan. Namun, pergerakan terbatas menjelang data manufaktur China. Selain itu, isu geopolitik mashi membatasi minat beli.  Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang masih flat. Indeks Nikkei menguat 0,28%.

Indeks Kospi menguat 0,26%. Indeks Singapura naik 0,22%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng menanjak 0,3%. Wall Street berakhir mixed, dengan indeks S&P 500 menguat 0,18% tapi indeks Dow Jones melemah 0,16%. Laba Boeing memuaskan, tapi prospeknya ke depan mengkhawatirkan. Sejauh ini sebagian besar emiten di bursa AS mencatat hasil yang memuaskan. 93 dari 116 perusahaan dalam komponen S&P 500 melaporkan laba yang di atas ekspektasi, menurut data FactSet. Untuk komponen Dow Jones, 11 dari 14 perusahaan mencatat laba yang mengesankan.

Pada dasarnya, saham global memang sudah mencapai valuasi yang tinggi, terutama di AS, karena indeks utamanya sudah mencetak rekor beberapa kali. Kinerja keuangan emiten seharusnya bisa dijadikan acuan untuk menentukan pergerakan. Untuk nanti malam, ada laporan keuangan  Ford Motor, Caterpillar, Bristol-Myers Squibb dan Visa.

Kondisi di regional juga tidak jauh berbeda, dengan isu utama perkembangan ekonomi China. Hari ini, ada data indeks PMI manufaktur China versi HSBC, yang keluar naik ke 52 di Juli dari 50,7 di Juni. Data ini mungkin bisa memberi dorongan, di saat pasar masih mengamati perkembangan terkait Ukraina dan Timur Tengah.

Review IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat pasca pengumuman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait hasil pemilihan presiden (pilpres). Pada penutupan perdagangan, Rabu (23/07/2014), IHSG menguat IHSG naik tipis 9,709 poin (0,19%) ke level 5.094,230.

Pasar menyambut baik pengumuman KPU semalam yang menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019. Kemenangan Jokowi ini sesuai dengan ekspektasi pasar selama ini. Dengan terpilihnya Jokowi, yang dianggap tokoh bersih yang market friendly, muncul harapan akan adanya peningkatan prospek ekonomi dan bisnis RI.

Asing sendiri menyukai Jokowi, terbukti dari minat beli yang tinggi sejak ia menjadi kandidat presiden.

Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 504,2 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Saham-saham yang naik di antaranya adalah Mandom (TCID) naik Rp 900 ke Rp 16.900, Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 750 ke Rp 8.000, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 450 ke Rp 69.700, dan Asahimas (AMFG) naik Rp 400 ke Rp 7.400.

Sementara saham-saham yang turun antara lain (PTSP) turun Rp 1.000 ke Rp 4.500, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 500 ke Rp 53.500, Lion Metal (LION) turun Rp 500 ke Rp 11.000, dan Lionmesh (LMSH) turun Rp 225 ke Rp 7.675.

Ulasan Teknikal

IHSG
IHSG 24-07-2014

Sempat menembus resistance 5.133, namun IHSG masih ditutup di bawah level tersebut. Dengan begitu, belum terlihat adanya sinyal bullish continuation sebelum resistance tersebut ditembus. IHSG sepertinya masih akan bergerak flat di kisaran support 4.999 – 5.040  dan resistance 5.135 – 5.165 untuk jangka pendek ini. Penembusan kedua level tersebut akan menentukan arah pergerakan ke depan. Jika resistance yang ditembus, IHSG berpeluang naik ke kisaran 5.250. Namun, jika support yang ditembus, maka trend akan berbalik bearish, dengan potensi penurunan lanjutan menuju kisaran 4.908 – 4.950. Untuk hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 5.060 – 5.135.

R3    5,182
R2    5,161
R1    5,130
Pivot    5,108
S1    5,077
S2    5,056
S3    5,025

Stock Pick

MLPL
KLBF 24-07-2014

Trend bullish, terlihat dari MA 10 dan 55 yang ,asih uptrend, begitu pula dengan trend line. Iindikator stochastic serta RSI juga masih menunjukkan sinyal positif. Harga sepertinya akan menguji resistance 765. Penembusan resistance terseebut akan mengkonfirmasi bullish continuation, dengan potensi kenaikan berikutnya berada di kisaran 820 – 900.

Rekomendasi    : Buy@750, stop loss 730, target 820

Support                 : 730, 703
Resistance           : 820, 900

KLBF
MLPL 24-07-2014

Harga bergerak di atas MA 10, indikasi trend jangka pendek kembali bullish. Indikator RSI serta stochastic juga masih terlihat positif. Harga sepertinya akan menguji resistance 1.800. Jika ditembus, akan mengkonfirmasi bullish continuation, dengan potensi kenaikan menuju kisaran 1.860 (Fibonacci retracement 161.8%).

Rekomendasi     : Buy, stop loss 1.740, target 1.800

Support                  : 1.745, 1.710
Resistance            : 1.800, 1.860

Rekomendasi

Stock Screneer
SS 24-07-2014

Fluktuasi Asia Kini Dipicu Data China

Nikkei
 
Indeks Nikkei ditutup melemah kemarin di tengah volume perdagangan yang relatif terbatas. Investor cenderung berhati-hati menentukan posisi baru karena banyak faktor yang mempengaruhi, diantaranya geopolitik di jalur Gaza. Disamping itu, pergerakan yen yang cenderung stabil turut menahan pergerakan indeks. Saham unggulan SoftBank Corp dan saham ekspor Honda Motor Co pimpin penurunan indeks. Indeks Nikkei ditutup turun 14,72 poin, atau 0,10%, ke posisi 15.328,56.

Potensi kenaikan indeks Nikkei bisa kembali terjadi, menyusul sentimen positif dari kinerja keuangan korporat AS. Kini indeks mendekati level resisten 15.400. Disamping itu, investor kini menantikan survey manufaktur China dan serangkaian data ekonomi sejenis dari Eropa dan AS. Estimasi data manufatur China di Juli diperkirakan naik 51,2 dari sebelumnya 50,7.

Rekomendasi

NKI 24-07-14
NKI SIGNAL 24-07-14

Kospi
 
Laju indeks Kospi kemarin tersendat, setelah sehari sebelumnya catat level tertingginya tahun ini. Indeks ditutup melemah tipis karena aksi jual investor institusi dan investor perorangan. Sementara mata uang won menguat terhadap dollar AS. Indeks yang mengalami pelemahan diawal pembukaan, tetap bertahan di zona merah hingga penutupan. Indeks Kospi ditutup turun tipis 0,61 poin, atau 0,03%, ke posisi 2.028,32.

Meski mengalami penguatan diawal perdagangan pagi ini, indeks Kospi tengah di bayangi sentimen dalam negeri mengenai stimulus ekonomi pemerintah Korsel. Tapi pencapaian level tertingginya dalam delapan bulan, indeks dinaungi sentimen negatif aksi ambil untung.  Investor diperkirakan akan bereaksi dari rilisan data manufaktur China.

Rekomendasi

KSI 24-07-14
KSI SIGNAL 24-07-14

Hang Seng
 
Indeks Hang Seng catat kenaikan tajam perdagangan kemarin, dimana berhasil tutup di level tertingginya sejak Desember lalu. Lonjakan saham-saham pengembang properti karena harapan adanya kebijakan baru di sektor itu. Disamping itu inflow yang cukup deras dan tidak adanya berita negatif China membuat saham-saham unggulan menguat. Indeks Hang Seng ditutup menguat 189,76 poin, atau 0,80%, ke posisi 23.971,87.

Kenaikan indeks Hang Seng diperkirakan berlanjut menyusul saham-saham di Wall Street yang menguat.

Sentimen baik datang dari AS karena laporan keuangan perusahaan yang secara keseluruhan adalah positif.

Perlu dicermati pula, saham global memang sudah mencapai valuasi yang tinggi, terutama di AS. Timbul sentimen negatif dapat memicu aksi profit taking. Penguatan signifikan kini diperkirakan terlihat sulit. Fokus kini data China.

Rekomendasi

HSI 24-07-14
HSI SIGNAL 24-07-14

Saham Alami Kenaikan Didukung Oleh Laporan Earning, S&P Menuju Rekor Harga Tertinggi

Bursa saham global ditutup dengan alami kenaikan pada hari Rabu kemarin, didukung oleh laporan earning perusahaan yang cukup baik sehingga kembali membuat para pelaku pasar untuk ambil posisi beli, tetapi adanya sejumlah kekahwatiran mengenai perkembangan ketegangan di Timur Tengah serta Ukraina membuat permintaan atas aset-aset “safe-haven” seperti surat hutang tetap tinggi.
014
Saham-saham di Eropa, pasar negara-negara berkembang dan sebagian saham-saham “Wall Street” alami kenaikan, dengan indek acuan saham utama Amerika S&P 500 ditutup pada level harga tertinggi baru.

Sejauh ini, sudah ada sebanyak 149 perusahaan komponen S&P 500 yang telah sampaikan laporan keuangannya, dimana sebanyak 68,5 persen dari perusahaan ini lampaui perkiraan analis, sedikit lebih baik dari empat kuartal terakhir dan 5 persen diatas rata-rata 20 tahun yaitu 63 persen, berdasarkan data Thomson Reuters.

MSCI all-country world indek alami kenaikan sebesar 0,21 persen, sedangkan FTSEeurofirst 300 alami kenaikan sebesar 0,14 persen menjadi 1.375,69.

Tetapi Dow alami pergerakan trend yang berbeda, dimana indek tersebut alami penurunan, akibat saham Boeing yang alami penurunan sebesar 2,3 persen setelah para investor saham ini khawatir akan adanya kenaikan biaya yang cukup besar pada program “military tanker”.

Dow Jones industrial average ditutup dengan alami penurunan sebesar 26,91 poin atau 0,16 persen menjadi 17.086,63. S&P 500 naik 3,48 poin atau 0,18 persen menjadi 1.987,01 dan Nasdaq Composite naik 17,681 poin atau 0,4 persen menjadi 4.473,697.

Adanya peluang sangsi yang cukup banyak bagi Russia terkait krisis Ukraina dan jatuhnya pesawat Malaysian Airlines membuat asset-asset seperti surat hutang juga menjadi idola para investor, dimana Jerman 10-year, yieldnya alami penurunan menjadi 1,147.

Treasury 10-year Amerika alami penurunan Yield menjadi 2,4673 persen.

Euro alami penurunan sebesar 0,03 persen menjadi $1,3460, sedangkan dollar Amerika alami kenaikan sebesar 0,04 persen terhadap Yen Jepang menjadi 101,50.

Harga acuan minyak mentah juga alami kenaikan akibat permasalahan Timur Tengah dan Ukraina.

Brent Crude untuk pengiriman bulan September alami kenaikan sebesar 70 poin menjadi $108,03 per barrel, sedangkan minyak mentah Amerika untuk pengiriman September alami kenaikan sebesar 73 sen menjadi berada pada $103,12 per barrel.

Rabu, 23 Juli 2014

Jokowi, Presiden Pilihan Rakyat. IHSG Kembali Rebound …?

Semalam, KPU akhirnya mengumumkan pasangan Jokowi-JK sebagai pasangan dengan perolehan suara terbanyak pada Pemilihan Presiden 2014.  Artinya, pasangan ini yang nanti pada bulan Oktober 2014 akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI yang ke 7. Selamat untuk Jokowi-JK!

Pertanyaan kita hari ini adalah: akankah ada euphoria dari pengumuman Presiden Terpilih ini? Mengingat hingga perdagangan kemarin, pemodal (terutama pemodal lokal) terlihat masih khawatir akan kondisi politik yang ada dan masih cenderung melakukan aksi profit taking.  Padahal, pemodal asing terlihat sudah mulai melakukan akumulasi meski terlihat belum terlalu agresif.

IHSG hari ini tetap akan bergerak pada kisaran lebar dengan suport ada di kisaran 5000-5050, dan resisten ada di kisaran 5100-5150.  Penembusan atas resisten 5150 akan membuka potensi bagi IHSG untuk mencetak rekor baru diatas level 5251, yang merupakan rekor tertinggi IHSG saat ini.

Global Outlook
 
Saham Asia bergerak positif hari ini menyusul rebound Wall Street berkat data ekonomi dan laporan keuangan korporat. Selain itu, meredanya kekhawatiran mengenai konflik geopolitik juga berperan.

Indeks Nikkei masih flat. Indeks Kospi menguat 0,17%. Indeks Singapura menguat 0,44%. Indeks Hang Seng menanjak 0,35%.Wall Street berlabuh di zona hijau, dengan indeks S&P 500 kembali mencetak rekor, berkat data perumahan dan laporan keuangan emiten. Existing home sales naik 2,6% selama Juni, indeks manufaktur Richmond naik ke 7 di Juli dari 3 di Juni. Inflasi AS hanya naik 1,9% selama Juni, di bawah prediksi 2,0%.

Meski Coca Cola dan McDonald’s mengumumkan kinerja yang mengecewakan semalam, sejauh ini sebagian besar emiten di bursa AS mencatat hasil yang memuaskan. 93 dari 116 perusahaan dalam komponen S&P 500 melaporkan laba yang di atas ekspektasi, menurut data FactSet. Untuk komponen Dow Jones, 11 dari 14 perusahaan mencatat laba yang mengesankan.

Pada dasarnya, saham global memang sudah mencapai valuasi yang tinggi, terutama di AS, karena indeks utamanya sudah mencetak rekor beberapa kali. Kinerja keuangan emiten seharusnya bisa dijadikan acuan untuk menentukan pergerakan. Untuk nanti malam, ada laporan keuangan Boeing.

Pasar tetap mengamati perkembangan di Timur Tengah dan Ukraina. Pertempuran antara Israel dan pejuang Hamas masih berlangsung, tapi ada harapan meredanya ketegangan di Ukraina, setelah separatis menyerahkan kotak hitam pesawat Malaysia yang jatuh.

Review IHSG
 
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi menjelang pengumuman hasil pemilihan presiden (pilpres). Pada penutupan perdagangan, Selasa (22/07/2014) IHSG melemah 43 poin (0,85%) di level 5.083,52.

Di awal perdagangan, IHSG sempat melaju berkat kenaikan bursa regional serta tanda-tanda kemenangan capres – cawapres Jokowi – JK, yang dipandang market friendly oleh investor. Namun, kenaikan indeks tak berlangsung lama menyusul pidato dari capres Prabowo yang menolak pelaksanaan pilpres. Tak lama setelah itu, IHSG pun sempat meluncur hingga 2 %. Aksi beli menjelang penutupan juga masih gagal mengangkat indeks ke zona hijau.

Seluruh indeks sektoral kompak memerah, dipimpin oleh sektor pertambangan yang turun 1,72%.

Sedangkan sektor konsumer mencatat penurunan paling tipis yaitu 0,16%.

Saham-saham yang naik di antaranya adalah Pioneerindo (PTSP) naik Rp 950 ke Rp 5.500, Lion Metal (LION) naik Rp 500 ke Rp 11.500, Siloam (SILO) naik Rp 225 ke Rp 14.225, dan Tower Bersama (TBIG) naik Rp 125 ke Rp 8.050.

Sementara saham-saham yang turun antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 575 ke Rp 25.025,
Semen Gresik (SMGR) turun Rp 350 ke Rp 16.625, Hero Supermarket (HERO) turun Rp 325 ke Rp 2.650, dan Asahimas (AMFG) turun Rp 300 ke Rp 7.000.

Ulasan Teknikal
 
IHSG
IHSG 23-07-2014
 
Gagal menembus resistance 51.65, bahkan ditutup di bawah level gap di 5.087, menjadikan sinyal IHSG menjadi negatif. Hal ini terlihat pula dari pola candlestick yang membentuk bearish engulfing. Indikator stochastic serta RSI juga terlihat overbought. Meski begitu, IHSG terlihat masih bertahan di atas MA 10, indikasi trend jangka pendek pendek masih bullish. Trend bullish jangka pendek berakhir jika support MA 10, yang berada di kisaran 5.040 ditembus. Sedangkan sinyal positif akan kembali didapat jika IHSG mampu bertahan di atas resistance di kisaran 5.130 – 5.155. Untuk hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 5.087 – 5.155.

R3    5,295
R2    5,225
R1    5,154
Pivot    5,084
S1    5,013
S2    4,943
S3    4,872

Stock Pick
 
ASII
ASII  23-07-2014
 
Candlestick menunjukkan sinyal negatif, harga pun terlihat masih ditutup di bawah level gap 7.775. Meski begitu, terlihat harga masih bertahan di atas MA 10, indikasi trend jangka pendek masih bullish. Indikator stochastic serta RSI juga masih menunjukkan simyal positif. Jadi potensi penguatan masih terbuka untuk kmebali menguji resistance di kisaran 7.900 – 8.050.
 
Rekomendasi    : Hold
 
Support                 : 7.575, 7.450
Resistance           : 7.900, 8.050

TLKM
TLKM 23-07-2014
 
Harga rebound ketika menyentuh support 2.545, dan masih bergerak di atas MA 10, indikasi trend jangka pendek masih bullish.Iindikator stochastic juga masih terlihat positif. Jadi potensi penguatan masih terbuka untuk menguji kembali resistance 2.710.
 
Rekomendasi     : Hold
 
Support                  : 2.580, 2.545
Resisance              : 2.710, 2.800

Rekomendasi
 
Stock Screener
SS 22-07-2014

Sedikit Mereda Konflik Geopolitik, Earnings AS, Asia Positif

Saham Asia bergerak positif hari ini menyusul rebound Wall Street berkat data ekonomi dan laporan keuangan korporat. Selain itu, meredanya kekhawatiran mengenai konflik geopolitik juga berperan.

Indeks Nikkei masih flat. Indeks Kospi menguat 0,17%. Indeks Singapura menguat 0,44%. Indeks Hang Seng menanjak 0,35%.Wall Street berlabuh di zona hijau, dengan indeks S&P 500 kembali mencetak rekor, berkat data perumahan dan laporan keuangan emiten. Existing home sales naik 2,6% selama Juni, indeks manufaktur Richmond naik ke 7 di Juli dari 3 di Juni. Inflasi AS hanya naik 1,9% selama Juni, di bawah prediksi 2,0%.

Meski Coca Cola dan McDonald’s mengumumkan kinerja yang mengecewakan semalam, sejauh ini sebagian besar emiten di bursa AS mencatat hasil yang memuaskan. 93 dari 116 perusahaan dalam komponen S&P 500 melaporkan laba yang di atas ekspektasi, menurut data FactSet. Untuk komponen Dow Jones, 11 dari 14 perusahaan mencatat laba yang mengesankan.

Pada dasarnya, saham global memang sudah mencapai valuasi yang tinggi, terutama di AS, karena indeks utamanya sudah mencetak rekor beberapa kali. Kinerja keuangan emiten seharusnya bisa dijadikan acuan untuk menentukan pergerakan. Untuk nanti malam, ada laporan keuangan Boeing.

Pasar tetap mengamati perkembangan di Timur Tengah dan Ukraina. Pertempuran antara Israel dan pejuang Hamas masih berlangsung, tapi ada harapan meredanya ketegangan di Ukraina, setelah separatis menyerahkan kotak hitam pesawat Malaysia yang jatuh.

Reli Asia Berlanjut

Nikkei
 
Indeks Nikkei mengawali perdagangan minggu ini menguat berkat pembelian investor pasca libur tiga hari.

Saham-saham ekspor jadi buruan karena tertahannya penguatan di tengah berkurang kecemasan geopolitik Ukraina dan juga di Gaza. Indeks Nikkei ditutup naik 127,57 poin, atau 0,84%, ke posisi 15.343,28. Pekan lalu indeks naik 0,3%, indeks sempat jatuh 1,0% merupakan level terendahnya sejak 11 Juli.

Potensi kenaikan indeks Nikkei berlanjut, setelah setelah kemarin naik hampir 1% dimana mendepati level resisten 15.400. Saham Nidec bergerak turun 0,3% jelang pengumuman kinerja keuangan siang nanti.

Investor juga akan mencermati pernyataan deputi bank sentral Jepang Hiroshi Nakaso. Pergerakan yen terhadap dollar AS yang relatif stabil dan isu geopolitik dari Eropa dan Timur Tengah dapat mempengaruhi sentimen.

Rekomendasi
NKI 23-07-14
NKI SIGNAL 23-07-14

Kospi
 
Indeks Kospi catat kenaikan dengan berada di level tertingginya tahun ini. Sektor properti yang kembali menggeliat menjadi sinyal bahwa rencana stimulus pemerintah akan menguntungkan sektor itu. Indeks sektor kontruksi melonjak 2,8%, kenaikan harian terbesar sejak 17 Februari. Daewoo Engineering and Constructions menguat 6,5%.  Indeks Kospi ditutup naik 10,43 poin, atau 0,52%, ke posisi 2.028,93, tertinggi sejak 2 Desember.

Meski mengalami penguatan diawal perdagangan pagi ini, indeks Kospi tengah di bayangi sentimen dalam negeri mengenai stimulus ekonomi pemerintah Korsel. Tapi pencapaian level tertingginya dalam delapan bulan, indeks dinaungi sentimen negatif aksi ambil untung.  SK Hynix pagi ini jatuh hampir 2%, LG Display turun 0,7%, karena jatuhnya saham terkait di AS.

Rekomendasi
KSI 23-07-14
KSI SIGNAL 23-07-14

Hang Seng
 
Indeks Hang Seng catat kenaikan tajam perdagangan kemarin, dimana berhasil tutup di level tertingginya sejak Desember lalu. Lonjakan saham-saham pengembang properti karena harapan adanya kebijakan baru di sektor itu. Disamping itu inflow yang cukup deras dan tidak adanya berita negatif China membuat saham-saham unggulan menguat. Indeks Hang Seng ditutup melonjak 394,97 poin, atau 1,69%, ke posisi 23.782,11.

Kenaikan indeks Hang Seng diperkirakan berlanjut menyusul saham-saham di Wall Street yang menguat. Sentimen baik datang dari AS karena laporan keuangan perusahaan yang secara keseluruhan adalah positif. Perlu dicermati pula, saham global memang sudah mencapai valuasi yang tinggi, terutama di AS. Timbul sentimen negatif dapat memicu aksi profit taking. Penguatan signifikan kini diperkirakan terlihat sulit.

Rekomendasi
HSI 23-07-14
HSI SIGNAL 23-07-14

Selasa, 22 Juli 2014

Skandal Suplai Daging Kadaluarsa China Terhadap Perusahaan Fast-Food

Skandal makanan beracun di China menyebar dengan cepat, serta menyeret sejumlah perusahaan raksasa makanan, termasuk diantaranya Starbucks, dan Burger King Worldwide Inc. Bahkan McDonalds Corp membuat penyebaran skandal tersebut masuk ke Jepang.

McDonalds dan perusahaan induk KFC, Yum Brands Inc lakukan permohonan maaf kepada konsumen-konsumen mereka di China pada hari Senin kemarin setelah keluarnya berita bahwa Shanghai Husi Food Co Ltd, unit usaha OSI Group LLC menyuplai daging kadaluarsa kepada kedua perusahaan tersebut.

Pada hari Selasa, Starbucks menyatakan bahwa mereka telah menjual sejumlah produk makanan berbahan ayam yang disuplai dari Shanghai Husi, perusahaan yang disegel oleh pihak regulasi setempat pada hari
Minggu kemarin setelah ditemukan bahwa mereka menjual daging ayam kadaluarsa dan menggunakan daginf tambahan yang tergeletak di lantai sehingga tidak higienis.

Bahkan McDonalds menyatakan bahwa mereka telah menjual daging bermasalah tersebut melalui cabang-cabangnya di Jepang.

Terkait insiden tersebut, perusahaan-perusahaan makanan cepat saji Burger King dan Dicos menyatakan bahwa mereka menghapus Shanghai Husi dari daftar produk di outlet mereka.

Isu mengenai kemanan makanan menjadi isu utama bagi konsumen makanan di China khususnya setelah sekandal pada tahun 2008 silam terkait produk susu yang tercemar zat kimi melamin dan menyebabkan kematian sebanyak 6 orang serta menyebabkan ribuan lainnya alami sakit. Skandal makanan lainnya dalam beberapa tahun terakhir juga banyak dialami oleh produk makanan dan minuman di China, sehingga sebagian besar konsumen di China lebih memilih produk asing guna keamanan.

Kondisi Bisnis AS Dinilai Membaik

Dollar ASPerusahaan AS menilai kondisi bisnis terus membaik selama kuartal kedua, yang membuat mereka menambah tenaga kerja, setelah lesu di awal tahun, menurut hasil survei. 

National Association for Business Economics (NABE), dalam survei terbarunya, menyebutkan perusahaan melihat prospek ekonomi semakin cerah. Sekitar 23% responden memperkirakan pertumbuhan PDB di atas 3% untuk tahun ini. Angka itu lebih tinggi dari survei sebelumnya yang hanya 8%. Sebagian besar responden, yaitu 54%, memproyeksikan pertumbuhan antara 2,1% dan 3%.

Namun, tidak ada satupun yang memperkirakan kontraksi atau pertumbuhan negatif.

Sekitar 57% responden melaporkan kenaikan panualan selama kuartal kedua, naik dari 53% di survei sebelumnya. Peningkatan penjualan mendorong penambahan tenaga kerja, mendukung data pemerintah mengenai kenaikan payroll. Sekitar 36% responden mengatakan perusahaan mereka menambah tenaga kerja di kuartal kedua, naik dari survei April yang hanya 28%.

Hasil survei itu juga melaporkan semakin banyak perusahaan yang menaikkan upah berkat kenaikan penjualan selama periode itu. NABE melaporkan sekitar 43% dari 79 responden mengungkapkan perusahaan mereka menaikkan upah, perkembangan positif dari 35% di kuartal pertama.  Dalam survei itu, 59% responden dalam sektor keuangan, asuransi, properti melaporkan kenaikan upah. Di sektor transportasi, utilitas, dan komunikasi, separuh responden mengatakan telah mengalami kenaikan upah. 40% dari responden mempekerjakan lebih dari 1000 pegawai.

NABE melihat hasil survei ini menunjukkan semakin banyaknya penyerapan lapangan kerja. Tapi pertumbuhan upah ini patut diwaspadai.  Ini pertama kalinya sejak Oktober 2012 tidak ada responden yang melaporkan penurunan upah. Ketua the Fed Janet Yellen mengatakan pertumbuhan upah belum terindikasi bisa mendorong inflasi. Tapi hasil survei ini membuat para ekonom khawatir the Fed bisa terlambat menaikkan suku bunga dan akhirnya menghadapi masalah inflasi.

Emas Stabil, Fokus ke Data AS

Harga emas masih bertahan di kisaran $1310 perdagangan hari ini di Asia, didukung oleh isu geopolitik, yaitu memanasnya konflik di Ukraina dan Jalur Gaza. Kondisi tersebut telah mengurangi minat risk appetite dan mendorong logam mulia tersebut sebagai safe haven.

Meningkatnya ketegangan di Jalur Gaza menyusul serangan Israel terhadap penduduk sipil yang menewaskan lebih dari 500 jiwa, mendorong AS untuk mengambil peran langsung dalam upaya mengamankan gencatan senjata pada hari Senin.

Sementara di Ukraina, ketegangan masih tinggi ditengah desakan dunia internasional untuk mengungkapkan siapa yang bertanggung jawan atas tewasnya hampir 300 penumpang dalam pesawat Malaysia Airline. Barat mengancam Rusia dengan sanksi yang lebih berat bila mereka terus mendukung kelompok separatis yang dituduh bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat itu.

Pasar juga kini tengah menantikan data inflasi AS untuk mengukur prospek kebijakan the Fed. Kenaikan inflasi mendukung pandangan akan kenaikan suku bunga lebih cepat dari perkiraan. Sebagai minat beli investor, cadangan di SPDR Gold Trust, reksadana berbasis emas terbesar dunia, mengalami penurunan sebesar 1,8 ton menjadi 803.34 kemarin.

Dari sisi teknikal, harga masih di bawah MA 10, indikasi trend jangka pendek bearish, dengan support berada di $1306. Penembusan support tersebut akan membuka potensi penrunan lanjutan menuju kisaran $1285 – 1292. Trend bearish jangka pendek ini hanya bisa berakhir jika harga mampu bertahan di atas resistance $1318.

Rekomendasi
rekom

Credit Suisse: AIA (01299.HK) Rating Outperform, Target Harga HK$45

Credit Suisse keluarkan laporan riset terbarunya untuk AIA (01299.HK). Dalam laporan tersebut, Credit Suisse perkirakan laporan keuangan AIA (01299.HK) untuk semester pertama yang dijadwalkan rilis pada hari Jum’at minggu ini akan tunjukkan peningkatan, tetapi laporan keuangan untuk kuartal kedua diperkirakan tidak akan terlalu alami perubahan signifikan dibandingkan kuartal pertama tahun ini.

Valuasi bisnis baru perusahaan pada kuartal pertama tahun ini alami kenaikan sebesar 28 persen, yang tersebar merata di seluruh pasar bisnis perusahaan (kecuali Korea, Australia, the Philippines, Indonesia) bukukan pertumbuhan dua digit.

Perusahaan juga lakukan kerjasama dalam penjualan produknya dengan sejumlah perbankan, seperti Citibank di Hong Kong dan Singapore, yang diyakini dapat hasilkan pertumbuhan yang lebih baik dari yang diperkirakan.

Credit Suisse pertahankan rating Outperform, dengan target harga saham dipertahankan pada level harga HK$45

Minim Sentimen, Dollar Bertahan

Dollar bertahan dekat level tertinggi dalam sebulan di saat investor mengurangi pembelian saham dan aset berisiko lainnya di tengah isu geopolitik. Di sisi lain, minimnya sentimen fundamental baru membuat laju dollar terhambat. Pasar kini menunggu data inflasi AS yang mungkin bisa menjadi acuan pergerakan.

Pasar mengikuti perkembangan di Ukraina dan Gaza, dan menilai dampaknya terhadap ekonomi global.

Sejauh ini memang belum ada indikasi kedua insiden itu bisa mengganggu pemulihan ekonomi. Untuk saat ini, pasar masih melihat kedua isu geopolitik sebagai situasi yang bersifat lokal, belum berpotensi menyebar yang dapat menyebabkan destabilisasi yang luas. Tapi muncul kekhawatiran akan potensi eskalasi. Barat mendesak Rusia terkait jatuhnya pesawat Malaysia, di tengah misteri siapa yang bertanggung jawab atas penembakan pesawat itu. Israel terus melakukan ofensif di Jalur Gaza, dengan korban terus bertambah di pihak Palestina.

Memang belum ada sentimen bearish di dalam pergerakan mata uang. Namun, para investor juga masih enggan mengambil posisi besar. Belum ada berita ekonomi baru yang dapat dijadikan alasan untuk menggerakan mata uang manapun. Sepinya berita juga menjadi faktor yang menghambat laju dollar. Tapi data inflasi yang diumumkan malam nanti mungkin bisa menjadi katalis baru. Data itu diperkirakan akan menunjukkan harga konsumen tumbuh 2,1% selama Juni, sama seperti bulan lalu. Angka di atas prediksi bisa mengangkat dollar. Data AS lainnya adalah existing home sales dan indeks harga rumah.

Indeks dollar stabil di 80,60 setelah menguat 0,1%. Dengan penguatan itu, indeks mampu bertahan di atas support 80,50. Kalaupun jatuh ke bawah itu, kondisi bearish baru terlihat bila ditutup di bawah 80,30.

Sedangkan resistance masih di 80,80. Terhadap yen, dollar menguat 0,1% ke 101,45 mendekati resistance 101,50. Penutupan di atas itu membuka peluang ke 101,70. Atas franc, dollar stabil di 0,8980, masih berusaha bertahan di atas support 0,8970. Kondisi bearish terbentuk bila ditutup di bawah 0,8940.

Beralih ke mata uang lain, euro stabil d $1,3523, masih konsolidasi sembari bertahan di atas support $1,3480. Level itu ditembus, euro terancam ke $1,3420. Sedangkan resistance di $1,3550, tapi  kondisi bullish baru bisa diraih bila ditutup di atas $1,3600. Sterling diperdagangkan di $1,7075, masih berusaha menembus kembali $1,7100. Sedangkan support ada di $1,7030. Sementara itu, aussie menguat 0,2% ke $0,9387, masih bergerak di range $0,9340 dan $0,9400.

Rekomendasi
 
EUR-USD
EUR SIGNAL 22-07-14

USD-JPY
JPY SIGNAL 22-07-14

GBP-USD
GBP SIGNAL 22-07-14

USD-CHF
CHF SIGNAL 22-07-14

AUD-USD
AUD SIGNAL 22-07-14

Asia Terangkat Sentimen Earnings AS

Nikkei

Indeks Nikkei terkoreksi dari level tertingginya dalam 1,5 pekan dan sekaligus catat penurunan harian terbesarnya dalam tiga pekan terakhir. Indeks jatuh tidak lepas dari pelepasan aset berisiko yang dilakukan investor setelah pemberitaan jatuhnya maskapai Malaysia Airlines di perbatasan Ukraina dan Rusia.

Ditambah lagi penguatan yen terhadap dollar AS yang membuat kinerja ekspor terbebani. Indeks Nikkei ditutup jatuh 154,55 poin, atau 1,01%, ke posisi 15.215,71. Pekan lalu indeks naik 0,3%.

Bursa Jepang yang kembali diperdagangan hari ini, diperkirakan mengalami kenaikan seiring pelemahan yen terhadap dollar AS. Kinerja saham industrial dan material menjadi penyumbang terbesar kenaikan indeks.

Meski mengalami penmguatan, indeks masih di bayangi kecemasan atas krisis politik di Ukraina dan meningkatnya eskalasi di Gaza.

Rekomendasi

NKI 22-07-14
NKI SIGNAL 22-07-14

Kospi

Indeks Kospi catat penurunan untuk kali kedua dalam perdagangannya kemarin di tengah kekhawatiran investor akan kinerja kuangan perusahaan kuartal kedua. Sementara itu, penguatan won terhadap dollar AS turut angkat sentimen.  Indeks Kospi ditutup turun 0,92 poin, atau 0,05%, ke posisi 2.018,50, dimana indeks sempat menguat diawal perdagangan dengan berada di 2.030,61. Tekanan terhadap indeks terjadi karena aksi jual investor institusi.

Indeks Kospi mencoba bangkit hari ini  setelah sempat turun perdagangan sebelumnya. Terbatasnya penurunan indeks dikarenakan spekulasi dalam negeri rencana Bank Sentral Korea yang akan menaikkan suku bunga dan kebijakan moneter untuk meningkatkan petrumbuhan.

Rekomendasi

KSI 22-07-14
KSI SIGNAL 22-07-14

Hang Seng

Indeks Hang Seng mengalami penurunan kemarin mengikuti penurunan bursa global karena kekhawatiran kecelakan yang dialami pesawat Malaysian Airlines di daerah konflik antara Rusia dan Ukraina. Belum adanya kepastian penyebab kecelakaan itu, membuat investor memburu saham-saham defensif. Indeks Hang Seng ditutup turun 67,65 poin, atau 0,29%, ke posisi 23.387,14. Pekan lalu indeks naik 1,0%.

Fluktuasi indeks diperkirakan lebar hari ini, sentimen pasar mengenai kecelakaan maskapai Malaysian Airlines tengah memudar dan kini fokus tetap di laporan keuangan korporat AS. Tapi pada dasarnya, saham global memang sudah mencapai valuasi yang tinggi, terutama di AS, karena indeks utamanya sudah mencetak rekor beberapa kali. Kinerja keuangan emiten dijadikan acuan untuk menentukan pergerakan

Rekomendasi


HSI 22-07-14
HSI SIGNAL 22-07-14

Koreksi Wall Street Diabaikan Bursa Asia

TSE 40Saham Asia bergerak positif hari ini dengan beberapa indeks utama masih mampu menanjak namun koreksi Wall Street dan isu geopolitik berpotensi menghambat lajunya. 

Indeks MSCI Asia Pasifik menguat 0,2% di Tokyo pagi ini. Indeks Nikkei menguat 0,76%, turut didukung oleh pelemahan yen. Indeks Kospi menanjak 0,2%. Indek Singapura STI masih flat. Indeks Hang Seng naik 0,68%.

Wall Street berlabuh di zona merah semalam, dengan indeks Dow Jones melemah 0,3% di tengah kekhawatiran krisis di Ukraina dan Gaza bisa memburuk dan menimbulkan efek lebih luas. Koreksi terjadi meski Halliburton melaporkan kinerja yang bagus.

Pada dasarnya, saham global memang sudah mencapai valuasi yang tinggi, terutama di AS, karena indeks utamanya sudah mencetak rekor beberapa kali. Kinerja keuangan emiten seharusnya bisa dijadikan acuan untuk menentukan pergerakan. Untuk nanti malam, ada Coca Cola dan McDonalds.

Namun muncul isu geopolitik dari Eropa dan Timur Tengah, ini cukup mempengaruhi sentimen.  Para pengamat menyebut kedua even geopolitik ini menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan saham. Kini muncul kekhawatiran akan potensi eskalasi dari kedua insiden itu. Sejauh ini kondisi saham regional masih terjaga dari  tekanan besar, namun penguatan signifikan juga masih terlihat sulit.

Indek Saham Global Alami Penurunan, Sentimen Negatif Ukraina Dan Gaza

Indek saham-saham utama dunia alami penurunan dan harga surat hutang alami kenaikan pada hari Senin kemarin akibat kekhawatiran terhadap konflik di Gaza dan Ukraina.
013
Harga emas alami kenaikan diatas $1300 per ounce.

Para pelaku pasar memilih emas sebagai produk investasi “safe-haven”.

Pesawat-pesawat Israel, tank dan peralatan artillery lainnya terus lakukan penyerangan di Gaza dan dalam dua minggu terakhir telah menimbulkan korban kematian hingga lebih dari 500 jiwa. Konflik pemerintah Ukraina dan pemberontak juga semakin memanas, dan sedang bergerak menuju kota Donetsk.

Berita-berita negatif dari Ukraina dan Israel datang pada waktu dimana para pelaku pasar khawatir terhadap prospek pertumbuhan ekonomi, sehingga menghasilkan penurunan terhadap harga saham.

Sebelum kejatuhan pesawat penumpang Malaysian Airlines, pada minggu lalu, Amerika dan Uni Eropa telah umumkan sanksi ekonomi lebih lanjut terhadap kepentingan Russia.

Tetapi Jerman dan negara-negara Eropa lainnya terlihat lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan sanksi bagi Russi di bandingkan pihak Amerika, karena mereka sangat paham bahwa sanksi tersebut berpeluang berikan pengaruh negatif bagi mereka, karena Russia merupakan penyedia energi utama bagi Eropa dan sanksi tersebut berpeluang pengaruhi ekonomi Eropa. Pada hari Senin kemarin, Bundesbank menyatakan bahwa ada peluang yang cukup besar pertumbuhan ekonomi Jerman untuk kuartal kedua tahun ini akan tunjukkan stagnasi.

Dow Jones Industrial Average turun 48,45 poin atau 0,28 persen, menjadi berakhir pada 17,051.73. S & P 500 turun 4,59 poin atau 0,23 persen menjadi 1,973.63 dan Nasdaq Composite turun 7,44 poin atau 0,17 persen menjadi 4,424.70.

MSCI All-World indek alami penurunan sebesar 0,2 persen, sedangkan Saham-saham di Eropa alami penurunan.

Secara keseluruhan berita-berita yang muncul berhasil tutupi optimisme berita laporan earning perusahaan-perusahaan Amerika.

Saham Halliburton alami kenaikan sebesar 0,1 persen menjadi $71 setelah perusahaan jasa pengeboran minyak terbesar nomor dua dunia tersebut laporkan kenaikan laba kuartalan sebesar 20 persen.

Sejauh ini, 66 persen dari komponen S&P 500 yang telah sampaikan laporan keuangannya tunjukkan hasil lampaui perkiraan. Jumlah tersebut diatas rata-rata sejak tahun 1994.

Untuk pasar valuta asing, nilai tukar dollar Amerika terlihat bergerak stabil terhadap mata uang utama dunia lainnya. Permintaan terhadap mata uang “safe-haven” seperti yen dan swis franc tunjukkan peningkatan tetapi tidak cukup kuat untuk mengalahkan dominasi dollar Amerika. Karena para pelaku pasar tidak terlalu yakin mengenai pengaruh kekerasan di Gaza dan Ukraina terhadap perekonomian global.

Nilai tukar mata uang dollar Amerika sedikit alami pergerakan terhap Yen pada 101,36 yen, sedangkan acuan treasury yield alami penurunan mencapai level terendahnya dalam lebih dari tujuh minggu terakhir. Nilai acuan dollar Amerika alami penurunan terhadap swiss franc dan bertahan pada 0,8978 franc.

Acuan Treasury note 10-years alami kenaikan harga 2/32 yield menjadi 2,474 persen, sedangkan Treasury note 30-years alami kenaikan harga 17/32 dan membuat yield turun menjadi 3,264 persen.

Senin, 21 Juli 2014

Kospi Catat Penurunan Kedua

A South Korean woman walks past a stockIndeks Kospi catat penurunan untuk kali kedua dalam perdagangannya ini di tengah kekhawatiran investor akan kinerja kuangan perusahaan kuartal kedua.

Sementara itu, penguatan won terhadap dollar AS turut angkat sentimen. 

Indeks Kospi ditutup turun 0,92 poin, atau 0,05%, ke posisi 2.018,50, dimana indeks sempat menguat diawal perdagangan dengan berada di 2.030,61. Tekanan terhadap indeks terjadi karena aksi jual investor institusi.

Isu Geopolitik Masih Topang Emas

Harga emas masih bertahan di atas level psikologis $1300 pada hari ini di Asia, ditopang meningkatknya krisis geopolitik setelah AS meminta jawaban Rusia atas insiden jatuhnya pesawat Malaysia yang ditembak jatuh di kawasan timur Ukraina.

Menteri Luar Negeri AS, John Kerry membeberkan apa yang diklaimnya bukti keterlibatan Rusia dalam penembakan pesawat Malaysia Airline, menambah ketegangan antara dua Negara adidaya tersebut.

Emas melonjak 1,4% Kamis lalu menyusul berita jatuhnya pesawat yang menewaskan 298 orang. Namun, terjadi aksi ambil untung setelah penguatan tersebut, menyebabkan harga jatuh 2% dalam seminggu.

Mencerminkan minat beli investor, cadangan di SPDR Gold Trust, reksadana berbasis emas terbesar dunia, mengalami kenaikan 0,2% menjadi 805,14 ton pada Jumat.

Sentimen emas juga masih dibayangi oleh prospek kebijakan moneter AS. Seiring perbaikan ekonomi AS yang ditunjukkan dengan data-data, muncul ekspekatasi the Fed akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan. Ekspektasi kenaikan suku bunga bisa menekan harga emas Terkait hal itu, besok data ada inflasi AS yang dapat mengukur prospek kebijakan the Fed.

Dari sisi teknikal, harga terlihat mampu bertahan di atas support terdekatnya di $1306. Indikator stochastic juga mulai golden cross di area oversold. Jika support bertahan, ada potensi rebound, untuk menguji resistance MA 10 di kisaran $1316, sekaligus bisa mengakhir trend bearish jangka pendek jika resistance tersebut ditembus. Namun, jika support ditembus, trend bearish bisa berlanjut ke kisaran $1285 – $1292.  

Rekomendasi
rekom

Dollar Tak Banyak Gerak di Tengah Isu Geopolitik

Dollar belum banyak bergerak hari ini di saat pasar kembali tenang menyusul aksi risk aversion akibat isu geopolitik. Di sisi lain, belum ada faktor fundamental baru yang dapat memberi dorongan ke satu mata uang pun. Alhasil, pergerakan kemungkinan cenderung konsolidatif dulu.

Jatuhnya pesawat Malaysia di Ukraina dan invasi Israel ke Gaza mendominasi berita sampai sekarang. Tapi perkembangan di akhir pekan tidak memberi gerakan berarti. Pesawat Malaysia Airlines membawa 295 penumpang jatuh dekat Donetsk, kota yang dikendalikan separatis pro-Rusia, setelah ditembak rudal.

Sedangkan Israel melakukan serangan darat ke Jalur Gaza, dengan berita terakhir menyebutkan salah satu tentara Israel ditangkap oleh gerilyawan Hamas.

Untuk saat ini, pasar masih melihat kedua isu geopolitik sebagai situasi yang bersifat lokal, belum berpotensi menyebar yang dapat menyebabkan destabilisasi yang luas. Mengenai apa yang terjadi di Timur Tengah, para analis melihat bukanlah sesuatu yang baru. Selama tidak memicu konflik regional, dan melambungkan harga minyak, efeknya ke pasar juga tidak akan lama. Begitupun di Ukraina, sejauh ini belum ada indikasi memanasnya konflik antara pemerintah dan kelompok separatis.

Dengan ditutupnya pasar keuangan Jepang, pergerakan mata uang terjebak dalam range sempit. Melihat kalender ekonomi, juga tidak ada even penting terjadwal hari ini, baik dari Eropa maupun AS. Pergerakan aktif mungkin baru terlihat besok, ketika banyak data datang dari keduanya, termasuk data inflasi AS. Data ini dapat mempengaruhi persepsi pasar mengenai prospek kebijakan moneter the Fed, yang kemungkinan pergerakan dollar.

Untuk saat ini, indeks dollar stagnan di 80,54 setelah sempat menyentuh 80,72 akhir pekan lalu, tertinggi dalam sebulan. Tapi, dengan pola doji yang terbentuk selama dua sesi sebelumnya, mengindikasikan berkurangnya daya laju. Kondisi bearish terbentuk bila indeks jatuh ke bawah MA 25 yang saat ini berada di 80,30. Sedangkan resistance ada di 80,80. Terhadap yen, dollar melemah 0,1% ke 101,26, dengan masih dekat support 101,15. Atas franc, dollar stabil di 0,8978, masih dekat support 0,8970.

Beralih ke mata uang lain, euro stabil di $1,3526 setelah sempat jatuh sampai $1,3487 akhir pekan lalu, terendah sejak 6 Februari lalu. Dengan pola doji yang terbentuk mengindikasikan adanya peluang reversal, dengan ada resistance di $1,3550. Kondisi semakin bearish bila gagal bertahan di atas support $1,3480.

Sterling sejauh ini masih mampu bertahan di atas MA 25-nya. Kejatuhan  ke bawah itu membawanya ke $1,7030.

Rekomendasi
 
EUR-USD
EUR SIGNAL 21-07-14

USD-JPY
JPY SIGNAL 21-07-14

GBP-USD
GBP SIGNAL 21-07-14

USD-CHF
CHF SIGNAL 21-07-14

AUD-USD
AUD SIGNAL 21-07-14