BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Rabu, 26 Februari 2014

Emas Stabil Menjelang Data Perumahan AS

Harga emas mendekati level tertinggi dalam empat bulan pada perdagangan Rabu, karena investor melihat pada data ekonomi AS yang akan dirilis nanti malam sebagai indikasi lebih lanjut yang menjadi kekuatan pada pemulihan ekonomi AS.


Harga emas terakhir diperdagangkan di level $1,341.70 per ounce pada sesi perdagangan pagi Eropa, dengan melemah 0,07%. Emas menetap 0,35% lebih tinggi pada hari Selasa dan berakhir di level $1,342.70 per ounce. Harga emas kemungkinan akan mencari dukungan di level $1,307.10 per troy ounce, dengan resistance tertinggi di level $1,359.40.
Pada perdagangan di divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas berjangka untuk pengiriman April diperdagangkan dalam kisaran level $1,337.90 per troy ounce dan $1,345.50 per ounce.
Nanti malam AS akan merilis data penjualan rumah baru untuk bulan Januari, sebagai indikator utama permintaan di pasar perumahan.
Sebuah data resmi yang dirilis pada hari Selasa(25/2) menunjukan bahwa kepercayaan konsumen AS telah turun di bulan Februari. Menurut data yang dikumpulkan oleh Conference Board, indeks kepercayaan konsumen telah turun menjadi 78.1 di bulan Febaruari, dari 80.7 di bulan Januari. Analis telah memperkirakan indeks untuk naik sebesar 80.2 di bulan Februari.
Emas telah menguat hampir 8,5% sejak awal tahun 2014, sementara perak telah berbalik arah dengan menurun 8% dan pada perdagangan lainnya di Comex, tembaga berjangka untuk pengiriman Mei diperdagangkan turun 0,1% di level $3,225 per pon.

Emas waspadai bear divergence, minyak lanjutkan koreksi

Analisa Emas

Harga emas yang masih saja didominasi sentimen positif melanjutkan gerak bullishnya kemarin. Emas kembali menjadi aset safe-haven. Harga emas membentuk range 1331.20 – 1343.50. Analisa harga emas hari ini kami perkirakan masih berpotensi bullish hingga level target resistance hari ini 1351.95. Level ini merupakan level target rounding yang kedua.
Momentum bullish yang ditunjukkan pada emas seakan tidak memberi kesempatan pada harapan bearish.  Namun begitu, investor harus mewaspadai kondisi over-heat / overbought pada indikator teknikal yang sewaktu-waktu dapat memberikan insentif bearish. Pola bearish divergence yang muncul pada grafik harian dan 4 jam memberikan indikasi peluang koreksi. Target koreksi terdekat berada di 1337.40 dan 1331.80.
Analisa Minyak
Berbeda dengan emas, harga minyak terkoreksi tajam pada sesi perdagangan kemarin. Minyak jatuh ke level terendah 101.03 sejak 19 Februari lalu. Terpukul oleh gagalnya menembus garis tren resistance, analisa minyak hari ini kami perkirakan masih berpotensi bearish. Peluang ini diindikasikan oleh indikator teknikal yang deadcross sinyalnya menuju level 60%.  Target bearish berada di 100.18. Sedangkan resistance berada di 102.75 sebagai pemicu harapan bullish.

Emas Jatuh Dari Level Tinggi Di Sesi Siang Asia

Pada perdagangan logam di hari Rabu(26/02) harga emas terpantau turun di sesi siang AS, setelah sempat naik di level tinggi 16 minggu kemarin.
Selama berlangsungnya perdagangan, emas untuk pengiriman April telah diperdagangkan turun $1.70 di level $1341 per ons, dan perak untuk pengiriman Maret telah diperdagangkan 6 sen lebih rendah di level $21.90.
Kemarin, harga emas  sempat di perdagangkan di level tinggi 16 minggu, setelah rilis  data indeks kepercayaan konsumen merosot menjadi 78.1 di bulan Februari, dari 79.4 pada Januari.
Analis telah memperkirakan indeks untuk naik menjadi 80.0.
Pada perdagangan logam lainnya di hari ini, Emas putih atau platinum, telah diperdagangkan 0.3% lebih rendah di level $1438.10 per ons, palladium untuk pengiriman Maret telah turun $1.65 di level $737.45 per ons.
Dan tembaga untuk pengiriman Maret, telah diperdagangkan stabil di $3.26 per pons.

Iklim Konsumen Jerman Naik 8.5% Di Bulan Januari

Sebuah data resmi yang dirilis pada hari Rabu(26/02) menunjukan bahwa  iklim konsumen Gfk Jerman untuk bulan Januari telah naik dari yang diperkirakan.
Data yang dikumpulkan oleh Gfk menunjukan bahwa iklim konsumen Jerman telah naik menjadi 8.5%, dari 8.3 di bulan Desember.
Analis telah memperkirakan iklim konsumen Jerman untuk stabil sebesar 8.2 di bulan Januari.

GDP Inggris Tumbuh Sesuai Dengan Perkiraan

Sebuah laporan resmi yang dirilis pada hari Rabu(26/2), menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di wilayah Inggris telah sesuai dengan perkiraan awal di kuartal empat.
Kantor Statistik Nasional Inggris telah mengatakan bahwa GDP Inggris telah mengalamai ekspansi yang disesuaikan secara musiman 0.7% di kuartal empat, dimana sesuai dengan perkiraan perkiraan awal.
Sedangkan dalam basis tahunan, pertumbuhan GDP Inggris telah meningkat sebesar 2.7% di kuartal empat sejak tahun lalu, sedikit menurun dari perkiraan awal dengan hasil 2.8%. Sementara itu, pada jumlah investasi bisnis di wilayah Inggris telah mengalami kenaikan yang disesuaikan secara musiman 2.4% di akhir kuartal 3 tahun 2013, dimana hasil tersebut masih di bawah perkiraan dengan kenaikan sebesar 2.6%.
Laporan lainnya juga telah menunjukkan, bahwa index jasa di Inggris juga mengalami kenaikan sebesar 0.8% di bulan Desember dalam basis bulanan, yang mana hasil ini sesuai dengan perkiraan sebelumnya.
Paska dirilisnya data tersebut, pasangan GBP/USD diperdagangkan di level 1.6687, EUR/GBP diperdagangkan di level 0.8238, dan GBP/JPY diperdagangkan di level 170.73.

Sinopec & Macau Bangkitkan Hang Seng

Hang Seng 32Indeks Hang Seng berhasil bangkit dari level terendahnya dalam sepekan hari ini berkat bargain hunting di saham-saham energi unggulan China di tengah harapan privatisasi BUMN. Selain itu, kenaikan saham perjudian Macau turut menyumbang kenaikan indeks karena ekspektasi perolehan pendapatan yang melonjak selama Februari.
Saham China Petroleum and Chemical Corp (Sinopec) melonjak 4,1% setelah China Businss News melaporkan bahwa pimpinan perusahaan itu, Fe Chengyu mengatakan pertemuan parlemen 5 Maret nanti akan menghasilan rencana reformasi tahap berikutnya.
Indeks Hang Seng ditutup menguat 118,27 poin, atau 0,53%, ke posisi 22.435,47. Sedangkan indeks H-shares naik 0,7%.

Minyak Lanjutkan Koreksi Jelang Data EIA

Minyak melanjutkan koreksinya hari ini di tengah antisipasi berkurangnya permintaan minyak pemanas (heating oil) seiring berakhirnya musim dingin. Selain itu, harga juga turun menjelang data cadangan dari Departemen Energi AS.
oilfieldMemasuki musim semi, pasar mulai menurunkan proyeksi permintaan heating oil. Cuaca bukan faktor utama penggerak harga, tapi musim dingin yang abnormal selama hampir tiga bulan terakhir mendorong permintaan produk turunan minyak itu. Sejak akhir tahun, separuh kawasan AS dilanda cuaca dingin ekstrim akibat fenomena yang disebut dengan Pusaran Kutub (Polar Vortex). Suhu dingin dan badai salju super tebal menyebabkan orang enggan keluar rumah.
Pasar kini menunggu data cadangan minyak dan BBM AS yang akan diumumkan Energy Information Administration (EIA), lembaga di bawah naungan Departemen Energi AS. Para pengamat memperkiran data itu akan menunjukkan cadangan minyak mentah bertambah antara 800 ribu sampai 1 juta barel minggu lalu. Hal ini karena beberapa perusahaan pengolah mengurangi permintaan untuk melakukan inspeksi rutin.
Faktor lain yang menekan harga adalah isu perlambatan ekonomi di China, terkait pengetatan kredit dan pembenahan struktural yang dijalankan Beijing. Tingkat pertumbuhan China diproyeksikan masih lebih pesat dari negara maju, tapi mulai kehilangan momentum, yang dapat mempengaruhi permintaan. China adalah konsumen minyak terbesar kedua dunia setelah AS.
Melihat dari sisi teknikal, harga menyentuh $103,44 per barel Senin lalu, yang merupakan level tertinggi dalam empat bulan.Kondisi harga yang mencapai titik jenuh beli juga dianggap sebagai faktor penyebab koreksi. Pada jam 15:15 WIB, minyak jenis Light Sweet untuk pengiriman April turun 10 sen ke $101,90 per barel, setelah jatuh ke low di $101,00 kemarin. Bila harga ditutup di bawah itu, menjadi bearish continuation dengan bisa menembus level psikologis $100.

Utang, Inti Kekhawatiran Pasar Soal Ekonomi China

Utang swasta China mencapai rekor tertingginya, menambah kecemasan pasar akan ancaman gelombang restrukturisasi, bahkan default. Di sisi lain, utang pemerintah juga tidak kalah besar. Tumpukan utang merupakan salah satu kekhawatiran pasar mengenai ekonomi China.
YuanUtang perusahaan non keuangan China, termasuk pinjaman bank dan obligasi, mencapai $12 triliun di akhir tahun lalu, atau sekitar 120% PDB, menurut estimasi S&P. Pertumbuhan utang swasta cepat sekali, berdasarkan analis Thomson Reuters terhadap 945 perusahaan terdaftar di bursa menunjukkan total utang membengkak hingga 260%, dari 1,82 triliun yuan menjadi 4,74 trilun yuan antara Desember 2008 dan September 2013.
Meski krisis kredit tidak akan terjadi dalam waktu dekat, para analis mengatakan perusahaan di sektor yang banyak berutang, seperti mesin, ekspedisi, konstruksi dan baja, mulai menjual aset dan melakukan merger untuk menghindari gagal bayar. “Bakal banyak kasus default,” kata Christoper Lee, salah satu analis di S&P yang dikutip oleh Reuters. Menurutnya, biaya pinjaman sudah meroket karena ketatnya likuiditas. Ke depan, pengajuan kredit bisa lebih sulit.
Di saat swasta menimbun utang, pemerintah juga punya tumpukan utang yang cukup masif. Berdasarkan data Kantor Audit Nasional China, utang pemerintah sekitar 55% PDB. Tapi banyak yang meragukan data itu karena tidak mencakup utang pemerintah lokal, departemen di luar Keuangan, utang perusahaan dan bank BUMN. Angka itu juga tidak mencakup utang perusahaan khusus yang memegang kredit macet yang dibeli dari bank BUMN. Bila semua itu dihitung, termasuk utang kontijensi, maka total mencapai 90% PDB.
Dengan memasukkan utang konsumen atau rumah tangga, yang berkisar 40-50% PDB, maka total utang mencapai 220-250% PDB, naik tajam dari 140-150% PDB di 2008. Kenaikan tingkat utang di China ini mengkhawatirkan. Beberapa negara, seperti Jepang di akhir 1980an, Korsel di 1990an, serta AS dan Inggris di awal 2000an, mengalami pertumbuhan kredit yang pesat, menjadi pemicu krisis finansial. China juga mencatat pertumbuhan yang juga mencengangkan. Lonjakan kredit yang abnormal secara historis menjadi cikal bakal bahaya.

Nikkei Dilanda Profit Taking, Asing Topang Kospi

kospi 45Indeks Nikkei catat penurunan hari ini setelah penutupan sehari sebelumnya ke level tertingginya dalam empat pekan. Profit taking dilakkan investor karena pertimbangan mereka setelah data ekonomi AS yang tidak mengesankan. 
Indeks Nikkei ditutup turun 80,63 poin, atau 0,54%, ke posisi 14.970,97. Sedangkan indeks Topix turun 0,7% ke 1.225,35.
Sementara itu, indeks Kospi catat kenaikan terbatas, dimana mendekati level tertingginya dalam dua bulan. Kenaikan kali ini sekaligus mempertahankan laju positif dalam dua hari terakhir berkat pembelian investor dalam empat sesi berturut-turut.
Indeks Kospi ditutup naik 5,91 poin, atau 0,30%, ke posisi 1.970,77. Tercatat investor net buy 44,6 miliar won. Sedangkan investor institusi net buy mencapai 122,3 miliar won.
Saham Samsung Electronics Co Ltd jadi penyumbang kenaikan indeks, dimana saham tekonologi terbesar Korsel ini naik 0,6%.

Emas Bertahan di Level Tertinggi 4 Bulan

Harga emas masih bertahan di level tertinggi empat bulannya pada perdagangan hari ini di Asia  karena kekhwatiran kondisi ekonomi di AS dan China, yang mendorong permintaan emas sebagai safe haven.
Data-data ekonomi AS yang mengecewakan menimbulkan pertanyaan bagi investor sejauh mana kekuatan pemulihannya. Data terrakhir menunjukkan pertumbuhan harga rumah di AS melambat, dan sentimen konsumen merosot.
Pasar sedang mengevaluasi kondisi ekonomi global di awal tahun ini, terutama di AS dan China. Ekonomi AS terhambat karena cuaca dingin ekstrim, sedangkan ekonomi China terpengaruh oleh perubahan struktural yang dijalankan Beijing. Kekhawatiran ekonomi di kedua Negara besar tersebut telah berhasil mengangkat peran emas sebagai safe haven. Sentimen emas makin diperkuat dengan meningkatnnya investasi di ETF, yang terlihat dari naiknya cadangan di SPDR Gold Trust. ETF terbesar berbasis emas tersebut mengatakan bahwa cadangannya kembali mengalami kenaikan sebesar 0,26% menjadi 803,70 ton pada Selasa, naik dari 801,61 di hari Senin.
Dari sudut teknikal, Harga sudah bergerak di atas Fibonacci retracement 61.8%, indikasi trend bullish masih bisa berlanjut, dengan potensi kenaikan selanjutnya menguji resistance di $1.360. Namun, patut diperhatikan pula bahwa indikator stochastic yang sudah overbought memungkinkan harga sewaktu-waktu mengalami koreksi, dengan support terdekatnya berada di kisaran $1.328. Sinyal reversal bisa muncul jika kemudian support tersebut ditembus.

Rekomendasi
Gold

Emas Turun Dari Level Tinggi Di Sesi Asia

Bursa komoditi Emas telah berayun pada hari Rabu(26/02) di sesi Asia setelah sempat naik di level tinggi 16 minggu, paska rilis data kepercayaan konsumen AS yang memicu spekulasi  Federal Reserve akan mengurangi program stimulusnya lebih lambat.
Selama berlangsungnya perdagangan di sesi Asia, emas untuk pengiriman April telah diperdagangkan 0.01% lebih tinggi di level $1340.80 per troy ons.
Saat ini, harga emas diperdagangkan diantara level $1.340.00 – $1341.70.
Emas mempunyai level support di level $1319.10 per troy ons, dan level resistant di level $1361.70.
Dolar, yang perdagangan berbanding terbalik terhadap emas, melunak setelah Conference Board melaporkan bahwa indeks kepercayaan konsumen merosot menjadi 78.1 di bulan Februari, dari 79.4 pada Januari.
Analis telah memperkirakan indeks untuk naik menjadi 80.0.
Sementara itu, perak untuk pengiriman Maret, telah diperdagangkan 0.01% lebih rendah di level $21.895 per troy ons, dan tembaga untuk pengiriman Mei telah diperdagangkan turun 0.11% di level $3.217 per pons.

Koreksi DJI, Dapat Tumbangkan IHSG

Indeks Dow Jones Industrial (DJI) semalam hanya terkoreksi tipis 27,48 poin (-0,17 persen) sebagai akibat dari turunnya data Consumer confidence. Koreksi ini, sebenarnya belum memberikan signal negatif karena posisi penutupan DJI di 16.179,66 masih jauh diatas kisaran suport 16.050 – 16.100.  Indeks dari Bursa di kawasan Asia di pagi hari ini hanya bergerak bervariasi, menunggu sentimen yang baru.
Minimnya sentimen regional ini, diperkirakan akan membuat pelaku pasar di Bursa Efek Indonesia masih berada dalam posisi wait and see, menunggu perkembangan sentimen yang baru.  IHSG hari ini diperkirakan bakal bergerak bervariasi pada kisaran 4475 – 4615.  Kisaran gap di 4.574 – 4.613 akan menjadi resisten kuat untuk pergerakan IHSG hari ini.
Koreksi yang terjadi dalam beberapa hari kedepan, sebenarnya adalah koreksi teknikal yang normal mengingat IHSG sudah naik cukup banyak selama bulan Februari ini.  Meskipun demikian, kekhawatiran pelaku pasar terhadap angka neraca perdagangan di bulan Januari, diperkirakan bakal membuat pelaku pasar semakin berhati-hati dalam melakukan positioning.  Posisi-posisi spekulatif sebaiknya hanya dilakukan ketika IHSG memasuki kisaran suport 4450 – 4500.

Global Outlook
Saham Asia bertumbangan hari ini menyusul hasil Wall Street yang kurang mengesankan akibat datangnya kembali data ekonomi AS yang buruk.
Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,4% ke 137,57 di Tokyo pagi ini. Indeks Nikkei melemah 0,5%, tertekan pula oleh penguatan yen. Indek Kospi turun 0,4% tapi indeks Australia ASX 200 menguat 0,1%. Di Singapura, indeks STI merosot 0,47%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng dibuka melemah 0,1%.
Wall Street terkoreksi dari rekornya semalam, menyusul data ekonomi yang mixed. Data ekonomi ternyata beragam dan tidak mampu memberi petunjuk berarti. Indeks harga rumah naik 0,8% pada Desember, di atas prediksi 0,3%. Tapi indek sentimen konsumen hasil survei Conference Board, turun ke 78,1 di Februari dari 79,4 di Januari. Indeks manufaktur Richmond anjlok ke -6 di Februari dari 12 di Januari.
Pada dasarnya, kondisi saham global sedang jenuh. Sulit menanjak lebih tinggi lagi, dengan Wall Street sudah di rekor, namun masih terjaga dari kejatuhan dalam. Pasar sedang mengevaluasi kondisi ekonomi global di awal tahun ini, terutama di AS dan China. Ekonomi AS terhambat karena cuaca dingin ekstrim, sedangkan ekonomi China terpengaruh oleh perubahan struktural yang dijalankan Beijing.
Para ekonom memproyeksikan suhu dingin dan badai salju yang melanda sebagian wilayah AS akan memangkas 0,5% dari PDB di kuartal pertama. Pasar khawatir akan pengetatan sektor properti di China, dan ingin mengetahui apa yang akan dilakukan Beijing minggu-minggu ini. Untuk hari ini, pasar menunggu data PDB Inggris dan sentimen konsumen Jerman. Di AS, hanya ada data penjualan rumah baru.
Review IHSG
Aksi profit taking berlanjut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali turun dan meninggalkan area 4.600. Mengakhiri perdagangan, Selasa (24/2/2014), IHSG ditutup anjlok 46,283 poin (1,00%) ke level 4.577,291.
Meski mendapat sentimen positif dari kenaikan bursa AS,  investor lebih memilih keluar pasar meningat sudah mahalnya harga saham-saham. Aksi profit taking terjadi pada saham-saham unggulan yang sebelumnya sudah menguat tajam. Investor lokal masih mendominasi penjualan, sedangkan asing justru mencatatkan net buy senilai Rp 2,86 miliar di seluruh pasar.
Seluruh indeks sektoral memerah. Tiga sektor dengan penurunan terdalam antara lain: sektor manufaktur turun 2,44%, sektor keuangan turun 1,63%, dan sektor infrastruktur turun 1,40%.
Saham-saham yang naik di antaranya Asuransi Bina Dana (ABDA) , Gowa Makassar (GMTD) , ABM Investama (ABMM), dan Sarana Tower (TOWR) .
Sementara saham-saham yang turun antara lain Taisho (SQMI) , Gudang Garam (GGRM) , Indo Tambangraya (ITMG) , dan Indocement (INTP).

Ulasan Teknikal
 
IHSG
IHSG 26 feb
Ditutup dibawah gap 4.598 – 4.613 serta membentuk pola long black candlestick, membuat sinyal IHSG menjadi negatif. Kondisi ini kemudian didukung pula oleh indikator stochasric yang mulai dead cross di area overbought. Terlihat bahwa saat ini IHSG sedang menguji support di kisaran 4.550 – 4.570. Jika ditembus, maka trend bullish jangka pendek akan berakhir, dan IHSG berpeluang terkoreksi lebih jauh menuju kisaran 4.450 – 4.500. Sementara itu, sinyal positif akan kembali muncul jika IHSG mampu bertahan di atas resistance terdekatnya di 4.613. Untuk hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 4.550 – 4.613.
R3    4,700
R2    4,671
R1    4,624
Pivot    4,596
S1    4,549
S2    4,521
S3    4,474

Stock Pick
TLKM
KLBF 26 feb
TLKM mulai membentuk pola reversal setelah harga tertahan di resistance 2.420. Pola long black candlestick menunjukkan bahwa seller dominan, dan merupakan pola bearish continuation. Hal ini kemudian didukung oleh indikator stochastic yang mulai dead cross di area overbought. Harga sepertinya akan menguji support di kisaran 2.250 – 2.280.
Rekomendasi     : Sell on strength
Support                  : 2.250, 2.280
Resistance            : 2.320, 2.350
KLBF
TLKM 26 feb
Harga mulai bergerak di bawah support 1.445, indikasi reversal untuk trend jangka pendek. Candlestick menunjukkan sinyal bearish, begitu pula dengan indikator stochastic yang dead cross. Namun, trend jangka menengah masih berupa trend bullish. Penurunan KLBF selanjutnya kemungkinan akan menguji support dari trend jangka menengah di kisaran 1.390.
Rekomendasi    : Buy on weakness@1.390, stop loss breakout 1.375, target 1.445
Support                 : 1.420, 1.390
Resistance           : 1.445, 1.480
Rekomendasi
Stock Screener
SS 26 feb

Investor “Wait & See” Setelah Kenaikan Yang Terjadi, Wall Street Alami Penurunan

Bursa saham di Amerika pada hari Selasa kemarin alami penurunan, sedikit alami koreksi setelah sebelumnya sempat memasuki zona rekor harga tertingginya yang terjadi pada awal-awal perdagangan, akibat sejumlah data ekonomi yang tunjukkan pelemahan sehingga tutupi sentimen positip dari Home Depot dan perusahaan-perusahaan retail lainnya.
ws3Tujuh dari total sebanyak sepuluh sektor S&P 500 ditutup dengan alami penurunan, dengan penurunan paling besar dialami oleh sektor finansial (.SPSY) dan industrial (.SPLRCI), sedangkan sektor consumer discretionary (.SPLRCD) menjadi sektor dengan kenaikan paling besar.
Data ekonomi yang dirilis pada hari Selasa kemarin tunjukkan kenaikan pada harga rumah di Amerika untuk periode Desember, yang di tunjukkan oleh data S&P/Case-Shiller index, sedangkan data consumer condifence index tunjukkan penurunan lebih besar dari yang diperkirakan untuk periode Februari.
Sentimen jual kemudian semakin meningkat setelah S&P 500 gagal lampaui rekor pergerakan tertinggi harian pada hari Senin yaitu 1.858,71. Indek acuan saham Amerika tersebut saat ini masih dalam zona negatif, dengan penurunan sebesar 0,2 persen untuk keseluruhan tahun 2014.
Harga saham Home Depot alami kenaikan sebesar 4 persen menjadi $80,98 sehingga membantu pergerakan bagi Dow dan S&P 500. Earning Home Depot berhasil lampaui perkiraan analis, walaupun dari sisi penjualannya alami penurunan lebih besar dari yang diperkirakan untuk kuartal keempat tahun 2013.
Dow Jones industrial average (.DJI) turun 27,48 poin atau 0,17 persen, menjadi 16.179,66. S&P 500 (.SPX) turun 2,49 poin atau 0,13 persen, menjadi 1.845,12. Nasdaq Composite (.IXIC) turun 5,38 poin atau 0,13 persen, menjadi 4.287,587.
Harga saham Macy’s Inc (M.N) naik 6 persen menjadi $56,25 setelah perusahaan operator departemen store tersebut laporkan penurunan penjualannya untuk Januari tetapi berhasil bukukan earning kuartal keempat naik dibandingkan tahun sebelumnya.

Data AS Buruk, Asia Dibayangi Awan Hitam

Nikkei
Indeks Nikkei melesat ke level tertinggi dalam empat minggu terakhir menyusul reli Wall Street ke rekornya, yang mendorong aksi beli. Indeks Nikkei menguat 1,4% ke 15.051,60, tertinggi sejak 29 Januari. Indeks tersebut sudah meraih kembali 40% kejatuhannya sejak koreksi dari level tertinggi dalam enam tahun yang diraihnya akhir Desember. Saham Softbank reli ke level tertinggi dalam sebulan karena laporan ingin membeli saham Line Corp, perusahaan aplikasi pesan instan yang dimiliki Naver Corp.
Indeks Nikkei sempat mengalami tekanan pagi ini menyusul aksi profit taking investor atas penguatan yen terhadap dollar dan juga lemahnya data ekonomi AS. Indeks utama Wall Street tertekan menyusul data perumahan dan tingkat kepercayaan consumen yang dibawah prediksi. Indeks diperkirakan masih bergerak dalam range 14.800-15.100.

Rekomendasi
NKI SIGNAL 26-02-14

Kospi
Indeks Kospi menyentuh level tertinggi dalam sebulan setelah Wall Street mencetak rekor baru dan aksi beli pemain asing. Selain itu, rencana pemerintah meningkatkan pertumbuhan juga mengangkat sentimen. Indeks Kospi ditutup menguat 0,8% di 1.964,86. Presiden Korsel mengumumkan rencana jangka tiga tahun untuk meningkatkan pertumbuhan dan berjanji mengurangi ketergantungan negara itu pada ekspor dan meningkatkan lapangan kerja untuk wanita.
Indeks Kospi masih bergerak fluktuasi di tengah hasil dari jatuhnya Wall Street akibat ekonomi AS yang buruk. Pasar sedang mengevaluasi kondisi ekonomi global awal tahun ini, terutama China terpengaruh perubahan struktural yang dijalankan Beijing. dan ekonomi AS terancam cuaca ekstrm.

Rekomendasi
KSI SIGNAL 26-02-14

Hang Seng
 Indeks Hang Seng membalikkan penguatannya dan berakhir negatif, menyusul kejatuhan tajam bursa China, yang masih diliputi oleh arena kecemasan mengenai pengetatan sektor properti. Saham properti tertekan karena kerisauan pemerintah akan memberlakukan pengetatan di sektor tersebut. Indeks Hang Seng melemah 0,3% ke 22.317,20, tertahan di bawah MA 200-nya di 22.492,70. Sedangkan indeks H-Shares melemah 0,6%.
Indeks Hang Seng diperkirakan bervariasi hari ini, dimana keluar masuk zona merah dan hijau masih terjadi. Sentimen negatif dari turunya saham-saham di AS dan kecemasan akan merosotnya indeks Shanghai membayangi indeks.  Sektor properti China yang tengah dirundung awan hitam karena pengetatan yang dilakukan pemerintah Beijing. Langkah Beijing ini bisa menghambat proses pertumbuhan ekonomi global.

Rekomendasi
HSI SIGNAL 26-02-14

Data AS Masih Tekan Dollar

Data ekonomi AS buruk masih menekan performa dollar, kali ini adalah sentimen konsumen, yang menurunkan yield obligasi dan mengurangi minat pada mata uang AS itu. Namun dollar masih terjaga dari kejatuhan dalam, mencerminkan konsolidasi di tengah evaluasi pasar akan prospek ekonomi AS.
Indeks sentimen konsumen hasil survei Conference Board turun ke 78,1 di Februari dari 79,4 di Januari, di bawah prediksi 80,0. Hasil survei menunjukkan para konsuen khawatir dengan prospek bisnis dan lapangan kerja. Meski mengakui ekonomi membaik,. mereka tidak melihat adanya momentum di bulan-bulan mendatang. Para pengamat melihat penurunan ini mencerminkan cuaca buruk yang mempengaruhi aktivitas produksi dan konsumsi.
Data lainnnya menunjukan indeks harga rumah naik 0,8% selama Desember, di atas prediksi 0,3%. Sayangnya, indeks manufaktur Richmond anjlok ke -6 di Februari, terendah sejak Juli 2013, dari 12 di Januari. Penurunan itu lebih buruk dari prediksi 5. Hasil survei itu menunjukkan permintaan merosot dan produksi terganggu. Data itu mengindikasikan sektor manufaktur di kawasan Midwest juga terkena imbas cuaca ekstrim.
Semua data itu menurunkan yield obligasi AS tenor 10 tahun ke 2,7%, yang mengurangi daya tarik dollar. Hanya ada satu data penting di AS malam nanti, yaitu penjualan rumah baru, yang dapat memberikan gambaran mengenai sektor perumahan. Dollar bergerak konsolidasi di saat pasar ingin mengetahui sejauh mana dampak cuaca pada pertumbuhan AS. Para ekonom memproyeksikan suhu dingin dan badai salju yang melanda sebagian wilayah AS akan memangkas 0,5% dari PDB di kuartal pertama.
Namun, dollar masih mampu menjaga range-nya dan terlihat menguat hari ini. Indeks dollar menguat di 80,20 hari ini, bergerak dalam range 80,00 dan 80,40. Terhadap yen, dollar diperdagangkan di 102,30 setelah melemah 0,2% kemarin. Atas franc, dollar berada di 0,8865, masih bergerak di range 0,8850 dan 0,8915.
Mengenai mata uang lain, aussie melemah setelah kejatuhan yuan yang disinyalir disebabkan oleh Bank Sentral China. Yuan mencatat kejatuhan terbesar dalam tiga tahun dan turun ke bawah range yang ditetapkan. Banyak yang menduga kejatuhan ini disengaja oleh PBOC untuk mengusir spekulan. Aussie melemah 0,2% ke $0,8990, bergerak dalam range $0,8915 dan $0,9030. Euro membentuk pola konsolidatif dengan stabil di $1,3737, support masih di $1,3700 dan resistance di $1,3770. Sementara itu, sterling stabil di $1,6673 menjelang data PDB Inggris. Selama angka PDB kuartal keempat tidak direvisi turun, sterling sepertinya masih tetap di kisaran $1,6600 dan $1,6730.

Rekomendasi
 
EUR-USD

EUR SIGNAL 26-02-14

USD-JPY

JPY SIGNAL 26-02-14

GBP-USD

GBP SIGNAL 26-02-14

USD-CHF

CHF SIGNAL 26-02-14

AUD-USD

AUD SIGNAL 26-02-14

Kamis, 20 Februari 2014

Emas Lanjutkan Koreksi Pasca Fed Minutes

Emas melanjutkan koreksi pada perdagangan hari ini di Asia karena penguatan dollar setelah FOMC minutes yang mengindikasikan mendukung berlanjutnya pengurangan stimulus.
Minutes itu menyebutkan para anggota, lewat suara bulat, memutuskan mengurangi program pembelian obligasinya sebesar $10 miliar menjadi $65 miliar. Para pejabat menekankan komitmen untuk mengurangi program pembelian obligasi secara bertahap. Mereka sepakat pengurangan perlu terus dilakukan selama ekonomi membaik. Beberapa pejabat berpandangan kecuali propek ekonomi berubah, pengurangan stimulus, atau taper, tetap dilakukan sekitar $10 miliar tiap rapat.
Taper yang dilakukan oleh the Fed seiiring dengan pemulihan ekonomi AS, bisa mengurangi daya tarik emas sebagai lindung nilai atas inflasi. Harga emas anjlok ke level terendah 6 bulan pada 31 Desember karena prospek pemulihan ekonomi global.
Selain itu, tingginya harga pasca kenaikan sejak awal tahun, membuat investor melakukan profit taking. Jadi, wajar saja jika mengalami koreksi karena harga saat ini sudah dinilai terlalu tinggi.
Sementara dari sisi teknikal, candlestick kembali menunjukkan sinyal bearish, begitu pula dengan indikator stochastic yang dead cross di area overbought, masih mendukung adanya koreksi lanjutan. Selain itu, harga juga kini mulai bergerak di bawah support sebelumnya di $1.312.
Potensi koreksi masih terbuka untuk menguji support berikutnya di kisaran $1.302 – $1.305. Trend bullish jangka pendek bisa berakhir jika kemudian harga ditutup di bawah support tersebut.  

Rekomendasi

Gold

Rabu, 19 Februari 2014

Dolar Aussie Melemah Terhadap Greenback

Perdagangan valuta asing di hari Rabu(19/2), dolar Australia telah melemah terhadap dolar AS setelah sebuah laporan dari Biro Statistik Australia mengatakan bahwa index upah karyawan sedikit melambat dalam basis tahunan.
Selama berlangsungnya perdagangan di sesi Asia, pasangan AUD/USD melemah 0.22% dengan diperdagangkan di level 0.9006, sedangkan pada pasangan mata uang lainnya dengan USD/JPY telah melemah 0.15% di level 102.20 dan NZD/USD juga melemah 0.08% di level 0.8300.
Sementara itu, dolar Australia terpantau mendapat tekanan ke bawah terhadap dolar AS setelah sebuah laporan resmi dari Biro Statistik Australia telah memperlihatkan telah terjadinya perlambatan pada laju index upah karyawan di kuartal empat tahun 2013 ini. Index upah karyawan Australia telah alami kenaikan sebesar 0.7% di kuartal terakhir.

Harga Emas Terpantau Fluktuasi

Perdagangan bursa komoditi emas di hari Rabu(19/2), harga emas telah mengalami fluktuasi setelah sebuah laporan data resmi memperlihatkan bahwa ekonomi China telah menguat.
Selama berlangsungnya perdagangan di sesi Asia, emas berjangka pengiriman April telah mengalami penurunan dengan diperdagangkan di level $1.318.70 per troy ounce di divisi Comex, New York Mercantile Exchange.
Aksi profit taking berakhir ketika World Gold Council mengatakan bahwa permintaan emas global turun 15% pada tahun 2013. Sedangkan pada permintaan perhiasan telah alami peningkatan sebesar 17% dan permintaan untuk emas batangan dan fisik telah alami kenaikan sebesar 28%.
Sementara itu, laporan lainnya dari World Gold Council telah menyatakan bahwa China telah memimpin sebagai negara pembeli emas terbesar saat ini, dimana permintaan emas di wilayah China telah mengalami peningkatan sebesar 4% pada kuartal tiga akhir di tahun 2013.
Perdagangan logam lainnya di Comex, AS, untuk perak pengiriman Maret telah menurun dengan diperdagangkan di level $21.740 per troy ounce.

Rekomendasi Trading Forex Sesi Eropa, AS (19 Februari 2014)

Minutes, adalah tema utama pasar mata uang hari ini. Sebagai paparan mengenai pembahasan rapat bank sental, Minutes tidak hanya memberikan pandangan para pejabat mengenai kondisi ekonomi, tapi juga petunjuk mengenai apa yang bisa dilakukannya ke depan. Tapi kadang hanya menegaskan isi keputusan rapat.   
GBP 19-02-14Pertama yang ditunggu adalah BOE Minutes, yang dapat menjelaskan kenapa Komite Kebijakan Moneter (MPC) mempertahankan kebijakan dalam rapat awal bulan. Dalam Laporan Inflasi minggu, BOE menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Inggris dan mengindikasikan kemungkinan  menaikkan rate tahun depan. Tapi karena Laporan Inflasi sudah menjawab pertanyaan pasar selama ini mengenai prospek rate, ada potensi isi Minutes tidak akan memberi sesuatu yang baru.  Meski demikian, prospek kebijakan moneter juga bisa didapat dari data ketenagakerjaan Inggris yang diumumkan hari ini juga. Penurunan tingkat pengangguran bisa menegaskan pengetatan kebijakan yang lebih cepat.
Malam nanti, fokus beralih ke FOMC Minutes, yang diharapkan dapat memberi kejelasan mengenai prospek kebijakan moneter AS. Notulen rapat Januari itu penting untuk melihat apakah ada sinyal para pejabat mempertimbangkan pengurangan stimulus atau taper ditunda, atau tetap menjalankannya sesuai rencana.
Pasar ingin mengetahui apakah the Fed melakukan taper di bulan depan. Sang ketua Janet Yellen memang pernah mengatakan selama ekonomi AS membaik sesuai perkiraan, taper tetap berlanjut. Minutes nanti kemungkinan mencerminkan posisi itu. Tapi bisa juga mereka perlu melihat lebih banyak informasi lagi sebelum bertindak.

EUR-USD

Menyentuh level tertinggi dalam dua bulan, EUR-USD sedang kehilagan  daya dorongnya. Tidak ada even penting terjadwal di Eropa hari ini. Faktor penggerak kemungkinan dari Fed Minutes. Secara mingguan, pair ini sedang menuju penguatan mingguan ketiga kali berturut-turut. Kini sedang menguji level $1,3800. Bila berhasil menembus level itu, langkah selanjutnya menuju $1,3830. Sedangkan support di $1,3730, kemudian di $1,3700.

Rekomendasi harian :

Sell EUR-USD di 1.3793 dengan target take profit 1.3732, dimana stop loss 1.3824. Sell break 1.3738 dengan target take profit 1.3702, dimana stop loss ada pembalikan harga 1.3763.
Buy 1.3693 dengan target take profit 1.3748, dimana stop loss 1.3667. Buy break 1.3824 dengan target take profit 1.3855 dan 1.3855, dimana stop loss ada pembalikan harga kembali 1.3793.

USD-JPY

Terkoreksi, USD-JPY masih gagal melanjutkan penguatan yang diraih kemarin pasca keputusan BOJ menambah fasilitas pinjamannya. Pair ini kini koreksi 0,2% ke 102,07, setelah kemarin meraih 102,72, tertinggi dalam tiga minggu.  Support terdekat ada di 101,70, bila ditembus  bakal mencoba ke 101,50. Sebaliknya, bila berhasil ditutup di atas MA 25, ada potensi pair ini bergerak menuju 103,00.

Rekomendasi harian :

Sell 102.34 pada USD-JPY dengan target take profit 101.95 dan 101.75, dimana stop loss 102.69. Sell 102.93 dengan target take profit 102.53, dimana stop loss ada penembusan 103.12 dan penutupan harian di atas 102.73.
Buy 101.56 dengan target take profit 102.14, dimana stop loss 101.24.

GBP-USD

Selain BOE Minutes, dorongan untuk GBP-USD juga tersedia dari data ketenagakerjaan Inggris. Saat ini GBP-USD menguat 0,2% ke $1,6730, bila datanya bagus, pair ini bisa rebound untuk mencoba kembali ke $1,6800. Bila ditembus, arah selanjutnya menuju $1,6820 atau high Senin, kemudian $1,6850. Tapi bila ditutup di bawah, $1,6650, fase koreksi berlanjut dengan target $1,6600.

Rekomendasi harian :

1.6723 menjadi area sell GBp-USD dengan target take profit 1.6693 dan 1.6662, dimana stop loss 1.6754. 1.6815 jadi area sell selanjutnya, dengan target take profit dan 1.6784 dan 1.6746 dimana stop loss 1.6845.
Buy 1.6632 dengan target take profit 1.6678 dan 1.6700, dimana stop loss 1.6601. 1.6571 jadi area buy berikutnya dengan target 1.6647, dimana stop loss 1.6540.

USD-CHF

Berada di level terendah dalam dua bulan, USD-CHF masih dalam kondisi bearish. Posisinya kini di $0,8878, pair ini bergerak di antara support 0,8850 dan resistance 0,8915. Bial support itu ditembus, pair ini kemungkinan menuju 0,8820, bahkan 0,8800.

Rekomendasi harian :

Peluang USD-CHF 0.8850 dengan target take profit 0.8911 dan 0.8926, dimana stop loss 0.8824. Buy break 0.8911 dengan target take profit 0.8926 dan 0.8941, dimana stop loss ada pembalikan harga kembali ke 0.8880. Buy 0.8819 dengan target take profit 0.8850 dan 0.8865, dimana stop loss 0.8789.
Sell 0.8956 dengan target take profit 0.8920 dan 0.8900, dimana stop loss 0.8972.

AUD-USD

Membentuk pola doji kemarin, AUD-USD terindikasi sedang kehilangan kekuatan lajunya. Menyentuh level tertinggi dalam sebulan kemarin,  pair ini sudah menguat selama tiga minggu sebelum minggu ini. Penutupan di bawah $0,8970, memperbesar fase koreksi. Resistance terdekat ada di $0,9100.

Rekomendasi harian :

AUD-USD dapat dilakukan sell 0.9033 dengan target take profit 0.8972 dan 0.8959, dimana stop loss 0.9063. Sell 0.9124 dengan target take profit 0.9094 dan 0.9072, dimana stop loss 0.9155.
Buy 0.8941 dengan target take profit 0.9002, dimana stop loss 0.8920.

Aksi Jual Asing Koreksikan Kospi

South Korea Markets
Indeks Kospi beringsut melemah hari ini karena aksi jual asing
 yang dipicu buruknya data ekonomi AS. Sedangkan beberapa investor lainnya bersikap wait and see jelang minutes Federal Reserve nanti malam. 
Beberapa sektor mengalami penurunan, seperti elektonik dan transportasi. Samsung Electronics turun 0,4%. Sedangkan Hyundai Motor Co jatuh 1,7%.
Indeks Kospi ditutup turun 3,98 poin, atau 0,20%, ke posisi 1.942,93. Tercatat investor asing net sell sebesar 64,6 miliar won.

Meski Turun, Emas Masih Dekat Level Tertinggi 3 Bulan

Setelah reli di tiga sesi, harga emas mengalami koreksi karena aksi profit taking. Namun masih diperdagangakan dekat level tertinggi 3 bulannya.
Meski koreksi, permintaan safe haven masih terlihat, dimana pelemahan dollar serta kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi global masih mendukung emas saat ini . Investor mulai melirik emas setelah data-data AS yang buruk akibat pengaruh cuaca, serta melambatnya ekonomi di China. Emas dianggap sebagai investasi alternatif diluar instrumen beresiko, seperti saham. Emas juga Kadang dipandang instrumen yang relatif aman ketika terjadi ketika terjadi gejolak ekonomi. Sentimen emas untuk jangka pendek masih mendukung. Namun untuk jangka panjang, para analis masih mengkhawatirkan mengenai penguatan mata uang dollar serta pemulihan ekonomi AS, yang bisa mengurangi peran safe haven emas.
Fokus pasar saat ini adalah minutes FOMC, dimana investor akan mencari gambaran mengenai arah kebijakan the Fed. Dalam kesaksian di hadapan kongress pada 11 Februari, ketua the Fed, Janet Yellen, mengatakan meski lapangan kerja masih belum pulih, taper masih akan dilakukan secara bertahap. Isu taper bisa menjadi sentimen pemberat emas untuk jangka panjang.
Dari sisi teknikal, candlestick mulai menunjukkan sinyal bearish, begitu pula dengan indikator stochastic yang dead cross di area overbought. Harga masih bertahan di atas support $1.312. Penembusan support tersebut akan membuka potensi koreksi lebih jauh menuju support berikutnya di kisaran $1.302 – $1.305. Trend jangka pendek bisa berbalik bearish jika support tersebut ditembus.

Rekomendasi

Gold

Upah Karyawan Australia Mengalami Kenaikan

Sebuah laporan resmi yang dirilis pada hari Rabu(19/2), menunjukkan bahwa index upah karyawan telah meningkat di kuartal terakhir.

Biro Statistik Australia telah menyatakan bahwa index upah karyawan telah meningkat yang disesuaikan secara musiman 0.7% di kuartal terakhir, dari 0.5% di kuartal sebelumnya.

Survei ekonom telah memperkirakan bahwa index upah karyawan di Australia akan naik 0.6% di kuartal terakhir.

G-20 Akan Bicarakan Mengenai Tapering Yang Dilakukan Fed, Tetapi Amerika Sepertinya Ingin Bicarakan Hal Lain yang Lebih Penting

Para pejabat tinggi dari negara-negara G-20 sepertinya akan lakukan pertemuan guna membahas volatilitas pasar yang saat ini dialami oleh negara-negara berkembang setelah Federal Reserve mulai lakukan penarikan program stimulus pembelian asset. Tetapi disisi lain Menteri keuangan Amerika Jacob Lew justru berpendapat berbeda, dimana ia menyarankan agar pembicaraan lebih ditujukan kepada hal lainnya yang lebih penting.
G20Dalam surat sebanyak empat halaman yang dikirmkannya kepada para pejabat-pejabat tinggi yang akan mewakili negaranya pada pertemuan G-20 yang diperoleh MarketWatch, Lew menilai bahwa isu kebijakan moneter yang diterapkan oleh Amerika bukanlah hal yang sangat penting untuk dibicarakan.
Bahkan sebaliknya Lew menyatakan bahwa pembicaraa sebaiknya lebih mengarah kepada perkembangan ekonomi di China dan Amerika.
Lew menyatakan ia sangat percaya bahwa penguatan pertumbuhan ekonomi Amerika akan berikan manfaat positip bagi ekonomi global, dan normalisasi kebijakan pelonggaran Fed secara bertahap akan membuat ekonomi semakin menguat.
Lew dan Fed Chairwoman Janet Yellen dijadwalkan akan hadir dalam pertemuan G20 di Sydney Australia pada 22-23 Februari.

Dollar Jatuh Lagi, Euro Uji $1,38

Dollar jatuh lagi, gagal melanjutkan penguatan yang diraih Senin, menyusul data manufaktur yang buruk berita banyak investor asing yang menjual aset AS. Kejatuhan dollar itu mendorong euro, yang mencatat kenaikan untuk empat sesi berturut-turut dan kini menguji level $1,38.
Dollar terpuruk ke level terendah dalam dua bulan setelah data manufaktur New York yang mengecewakan. Empire manufacturing turun ke 4,48 di Februari dari 12,51 di Januari, mencerminkan penurunan aktivitas akibat cuaca dingin ekstrim. New York menjadi salah satu kawasan yang diterpa suhu dingin dan salju tebal. Data ini menjadi satu indikator kesehatan sektor manufaktur nasional yang terangkum dalam indeks bulanan buatan ISM. Data lainnya, NAHB Housing Index, turun ke 46 dari 56, mengindikasikan sektor perumahan turut lesu.
Dollar juga tertekan karena laporan yang menyebutkan arus dana keluar bersih (net outflow) dari saham AS selama 2013 mencapai $214 miliar. Berbeda dengan zona euro, yang berhasil menarik dana ke saham sebesar 111 miliar euro. Padahal indeks saham AS mencetak rekor di tahun itu. Di saat yang sama, zona euro menikmati surplus transaksi berjalan 216 miliar euro di 2013, sedangkan AS mencatat defisit hampir $400 miliar.
Salah satu fokus pasar hari ini adalah FOMC Minutes, yang diharapkan dapat memberi kejelasan mengenai prospek kebijakan moneter AS, terutama masalah taper. PAsar ingin mengetahui apakah isu minutes itu menyinggung kemungkinan berlanjutnya taper atau ditunda. Minutes itu mungkin dapat mempengaruhi pergerakan  greenback.
Indeks dollar berada di 80,00 setelah melemah 0,2% kemarin. Indeks itu sempat jatuh ke 79,94 atau terendah sejak 27 Desember. Support terdekat ada di 79,80, bila jatuh ke sana, indeks bisa mendekati 79,72 (low 27/12). Terhadap yen, dollar stabil di 102,22 setelah reli kemarin karena keputusan BOJ menambah pinjaman siaga ke bank. Namun, lajunya mulai sirna menjelang Minutes. Resistance terdekat ada di 102,70, sedangkan support di 101,70. Atas franc, dollar stabil di 0,8875, bergerak antara 0,8850 dan 0,8920.
Euro diperdagangkan di $1,3760 setelah reli 0,7% kemarin meski data indeks sentimen investor Jerman buruk. Indeks sentimen ZEW turun ke 55,7 di Februari dari 61,7 di Januari. euro sempat menyentuh $1,3770, tertinggi sejak 31 Desember, dan kini sedang menguji level $1,3800. Bila berhasil, euro akan mencoba ke $1,3830. Support terdekat ada di $1,3730, bila ditembus bisa ke $1,3700. Sterling stabil di $1,6682 setelah koreksi untuk dua sesi berturut-turut. Koreksi ini terjadi setelah data inflasi Inggris kemarin di bawah perkiraan.  Sterling masih bergerak dalam rentang $1,6730 dan $1,6600. Untuk hari ini, ada data ketenagakerjaan Inggris dan BOE Minutes.

Rekomendasi
 
EUR-USD

EUR SIGNAL 19-02-14

USD-JPY

GBP SIGNAL 19-02-14

GBP-USD

GBP SIGNAL 19-02-14

USD-CHF

CHF SIGNAL 19-02-14

AUD-USD

AUD SIGNAL 19-02-14

Pivot Points Summary

Daily Pivot Points

Normal Range

Last Bar
Commodity Chart S3 S2 S1 PP R1 R2 R3 H L C
Crude Oil Chart 98.14 99.19 101.16 102.21 104.18 105.23 107.20 103.25 100.23 103.14
Natural Gas Chart 5.187 5.279 5.428 5.520 5.669 5.761 5.910 5.612 5.371 5.577
Heating Oil Chart 3.0331 3.0533 3.0797 3.0999 3.1263 3.1465 3.1729 3.1200 3.0734 3.1062
Gasoline RBOB Chart 2.7574 2.7768 2.8082 2.8276 2.8590 2.8784 2.9098 2.8471 2.7963 2.8395
Gold Chart 1292.1 1302.2 1312.2 1322.3 1332.3 1342.4 1352.4 1332.4 1312.3 1322.2
Silver Chart 20.852 21.083 21.517 21.748 22.182 22.413 22.847 21.980 21.315 21.950
Copper Chart 3.1853 3.2192 3.2523 3.2862 3.3193 3.3532 3.3863 3.3200 3.2530 3.2855
Platinum Chart 1397.8 1406.9 1415.8 1424.9 1433.8 1442.9 1451.8 1434.0 1416.0 1424.7



Extreme Range
Last Updated: Feb 19 02:20 GMT, Based on Bar of Feb 18 22:15 GMT


Weekly Pivot Points

Normal Range

Last Bar
Commodity Chart S3 S2 S1 PP R1 R2 R3 H L C
Crude Oil Chart 96.88 97.99 99.15 100.26 101.42 102.53 103.69 101.38 99.11 100.30
Natural Gas Chart 3.896 4.229 4.722 5.055 5.548 5.881 6.374 5.389 4.563 5.214
Heating Oil Chart 2.9179 2.9545 3.0163 3.0529 3.1147 3.1513 3.2131 3.0894 2.9910 3.0782
Gasoline RBOB Chart 2.6455 2.6808 2.7430 2.7783 2.8405 2.8758 2.9380 2.8135 2.7160 2.8053
Gold Chart 1224.9 1244.8 1281.7 1301.6 1338.5 1358.4 1395.3 1321.5 1264.7 1318.6
Silver Chart 18.819 19.367 20.394 20.942 21.969 22.517 23.544 21.490 19.915 21.421
Copper Chart 3.1538 3.1782 3.2213 3.2457 3.2888 3.3132 3.3563 3.2700 3.2025 3.2645
Platinum Chart 1343.2 1361.2 1395.6 1413.6 1448.0 1466.0 1500.4 1431.5 1379.1 1430.1
Extreme Range
Last Updated: Feb 19 02:20 GMT, Based on Bar of Feb 14 22:15 GMT


Pivot points are very useful tools that use the previous bars' highs, lows and closings to project support and resistance levels for future bars. Daily pivot points are useful for swing trading. Longer term pivot points provide an idea of where key support and resistance levels should be. Place the pivot points on your charts and see how traders appear to give pivot point levels a lot of respect.
  • Daily pivots are calculated from previous day's high, low, close
  • Weekly pivots are calculated from previous week's high, low, close
  • The pivot levels and charts are updated throughout the day to cater for data adjustments during the day.
Formula
  • Res3 = H + 2*(P-L)
  • Res2 = P + (Res1-Sup1)
  • Res1 = 2 * P - L
  • Pivot Point = ( H + C + L ) / 3
  • Sup1 = 2 * P - H
  • Sup2 = P - (Res1-Sup1)
  • Sup3 = L - 2*(H-P)