BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Rabu, 24 September 2014

Bargian Hunting Mewarnai Asia

Nikkei
 
Indeks Nikkei catat penurunan Senin lalu menyusul aksi ambil untung investor terhadap saham unggulan, khususnya Softbank Corp. Faktor itulah yang membuat indeks menjauh dari level tertingginya dalam tujuh bulan terakhir. Saham Softbank terjungkal setelah IPO Alibaba Group Holding Ltd. Saham Softbank jatuh 6,1%. Indeks Nikkei ditutup melemah 115,27 poin, atau 0,71%, di 16.205,90.

Bursa Jepang kembali diperdagangan hari ini setelah sebelumnya libur. Fluktuasi indeks berlanjut di tengah penguatan yen terhadap dollar yang kini berada di bawah 109. Sentimen beragam dimana investor terpengaruhi koreksi indeks utama Wall Street dalam dua sesi perdagangan dan juga buruknya data manufaktur zona euro. Tapi tidak dengan manufaktur China yang memberi angin segar mengenai ekonomi terbesar kedua itu.

Rekomendasi
NKI 24-09-14
NKI SIGNAL 24-09-14
 
Kospi
 
Indeks Kospi belum beranjak menguat kemarin dipicu pelepasan saham-saham berbasis ekspor unggulan di tengah beragamnya data industrial China bulan ini. Sentimen data China jadi perhatian, dimana manufaktur mengurangi kekhawatiran soal ekonomi China. Namun data ini semakin mengurangi prospek stimulus Beijing. Indeks Kospi ditutup melemah 9,28 poin, atau 0,46% di 2.029,99.

Sempat tertekan diawal perdagangan karena jatuhnya indeks utama Wall Street membuat indeks Kospi melanjutkan penurunan dalam tiga sesi. Saham-saham unggulan masih dilanda aksi jual. Hyundai Motor jatuh 0,5%, sedangkan Kia Motors melorot hampir 2,0% setelah 80% dari 60.000 pekerja Hyundai melakukan mogok kerja selama 4 jam kemarin. Aksi bargian hunting bisa terjadi dengan mempertimbangkan kejatuhan yang terjadi saat ini.

Rekomendasi
KSI 24-09-14
KSI SIGNAL 24-09-14
 
Hang Seng
 
Indeks Hang Seng gagal mempertahankan penguatan yang sempat ditorehkannya awal perdagangan, indeks berakhir di level terendahnya dalam dua bulan. Jatuhnya indeks dipicu aktivitas manufaktur China di luar dugaan membaik bulan ini, mengurangi kerisauan soal perlambatan ekonom terbesar kedua dunia itu, paling tidak untuk sementara. Indeks PMI Manufaktur versi HSBC naik 50,5 di September dari seblumnya 50,2 . Indeks Hang Seng ditutup melemah 118,42 poin, atau 0,49%, ke posisi 23.837,07.

Fluktuai indeks Hang Seng berlanjut hari ini, setelah kemarin sinyal penurunan jangka pendek terlihat karena penutupan di bawah level 24.000, membuka ruang indeks menguji support 23.633 dan 23.438. Kondisi regional tidak jauh berbeda, seperti indeks Hang Seng yang sering tertekan akhir-akhir ini ini setelah meraih level tertinggi dalam 6 tahun dua minggu lalu.

Rekomendasi
HSI 24-09-14
HSI SIGNAL 24-09-14

Senin, 22 September 2014

Profit Taking Melanda Asia

Nikkei
 
Indeks Nikkei cetak rekor tertingginya dalam tujuh tahun berkat melemahnya yen setelah voter di Skotlandia menolak pemisahan. Selain itu pernyataan Perdana Menteri Shinzo Abe untuk melakukan reformasi pensiun segera mungkin turut angkat sentimen. Indeks Nikkei ditutup menguat 253,60 poin, atau 1,58%, di 16.321,17, tertinggi sejak 2007. Indeks catat persentase kenaikan harian terbesar bulan ini, untuk pekan lalu naik 2,3%.

Indeks Nikkei gagal mempertahankan laju penguatannya hari ini di tengah sentimen negatif global atas kenaikan yang terjadi belakangan ini. Kekhawatiran akan saham global yang sudah mencapai valuasi yang tinggi, sewaktu-waktu bisa memicu profit taking bila kabar negatif kembali merebak. Kondisi di regional tidak jauh berbeda. Indeks Nikkei kini berada di atas 16.000 setelah yen melemah ke level terendahnya dalam 6 tahun.

Rekomendasi
NKI 22-09-14
NKI SIGNAL 22-09-14

Kospi
 
Indeks Kospi akhiri perdagangan pekan lalu berhasil menguat dipicu kenaikan saham-saham broker dan pencapaian rekor tertinggi indeks utama Wall Street. Sementara itu, won melemah karena ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed lebih awal dari yang diperkirakan. Indeks Kospi ditutup naik 6,08 poin, atau 0,30% di 2.053,82.
 
Gagal mempertahankan laju positifnya perdagangan kali ini kendati penutupan bursa utama Wall Street berakhir mixed. Indeks Kospi perdagangan awal minggu dibayangi kekhawatiran akan pertemuan bulanan bank sentral Korea (BOK). BOK diperkirakan akan memangkas suku bunga dari saat ini 2,25%. Menurut polling Bloomberg, 27 ekonomi memperkirakan BOK mengurangi tingkat suku bunga tahun ini menjadi 2,0%.

Rekomendasi
KSI 22-09-14
KSI SIGNAL 22-09-14
 
Hang Seng
 
Indeks Hang Seng catat kenaikan akhir pekan lalu setelah Group Alibaba IPO di bursa saham AS.

Dorongan juga datang dari kenaikan saham keuangan, HSBC Holdings yang meningkat berkat Skotlandia yang memutuskan bertahan di Inggris. HSBC menguat 1,7%. Begitu juga dengan Standard Chartered yang naik 0,9%. Indeks Hang Seng ditutup menguat 137,44 poin, atau 0,57%, ke posisi 24.306,16. Pekan lalu indeks turun 1,2%.

Indeks Hang Seng mengalami tekanan di awal perdagangan pagi ini, seiring kejatuhan Dow Jones future.

Kecemasan investor terhadap data manufaktur China yang dirilis besok. Disamping itu, saham global sudah mencapai valuasi yang tinggi, seperti di AS yang sudah mencetak rekor beberapa kali. Kondisi ini membuat pergerakan indeks sering kali mentok, dan terjebak dalam penguatan terbatas.
 
Rekomendasi
HSI 22-09-14
HSI SIGNAL 22-09-14

Jumat, 19 September 2014

Sinyal Reversal, Emas Uji Resistance $1242

Harga Emas rebound semalam, namun masih diperdagangkan dekat level terendah 8,5 bulan pada perdagangan hari ini di Asia. Logam mulia tersebut kini sedang menuju penurunan mingguan untuk ketiga kalinya karena kekhwatiran rate, mengurangi minat beli atas logam mulia tersebut.

Emas mengalami tekanan setelah the Fed memberi sinyal adanya kenaikan suku bunga pada rapat FOMC hari Rabu. Untuk akhir tahun depan, the Fed memproyeksikan median suku bunga di 1,375%, naik dari proyeksi Juni yang 1,125%. Sedangkan akhir 2016, suku bunga diproyeksikan 2,875%, naik dari proyeksi sebelumnya 2,50%.

Emas juga mendapat tekanan setelah data yang menunjukkan klaim tunjangan pengangguran minggu lalu mengalami penurunan. Initial jobless claim turun ke 280.000 dari 316.000 minggu lalu, atau turun dibawah prediksi yang sebesar 312.000.

Investor kini tengah menunggu hasil referendum Scotlandia dan dampaknya terhadap dollar, yang saat ini diperdagangkan dekat level tertinggi empat tahun terhadap mata uang utama dunia lannya. Jika dollar kembali menguat, maka emas bisa melanjutkan alur bearish-nya.

Dari sisi teknikal, candlestick mulai menunjukkan sinyal reversal, begitu pula dengan indikator stochastic yang oversold dan berpeluang golden cross. Kondisi tersebut memungkinkan adanya kenaikan lanjutan untuk menguji resistance di kisaran $1234 – 1242. Trend bearish jangka pendek berakhir jika kemudian harga mampu bertahan di atas $1342. Sementara itu, alur bearish berlanjut jika support di $1215 ditembus, dengan potensi penurunan lanjutan menuju kisaran $1187 – $1200.

Rekomendasi
rekom

IMF Sebut Ancaman Baru Pemulihan Global

IMF Greece Financial CrisisPengambilan risiko berlebihan dan isu geopoltik adalah ancaman baru terhadap ekonomi global yang masih dalam proses pemulihan, tertulis dalam laporan terbaru IMF. 

Dalam laporan yang disiapkan untuk pertemuan menteri keuangan dan bank sentral G-20, IMF mengatakan ada kemungkinan pertumbuhan ekonomi global tahun ini tidak akan sesuai proyeksi 3,6%. Memang, IMF tetap optimis pertumbuhan meningkat karena kebijakan moneter masih akomodatif dan harga saham terus naik.

Tapi menyampaikan peringatan bahwa ancaman bisa datang menghambat pemulihan ini.

“Ancaman itu terkait dengan ketegangan geopolitik dan pengambilan risiko berlebihan,” katanya. Faktor-faktor lain yang juga dapat menghambat pertumbuhan adalah inflasi rendah, lesunya ekonomi negara Barat, perlambatan di negara berkembang dan gejolak di pasar keuangan yng bisa timbul ketika the Fed menaikkan suku bunga.

IMF memperingatkan indikator pasar keuangan menunjukkan investor yang melakukan investasi dengan uang pinjaman semakin eksesif, dan pasar bisa terguncang bila terjadi kejutan dalam kebijakan moneter AS, atau meluasnya konflik di Ukraina dan Timur Tengah.

Lembaga donator itu mengatakan pemulihan ekonomi global masih berlanjut tahun ini, tapi tidak merata. Ekonomi AS semakin membaik tahun ini, tapi kondisi di Eropa dan Jepang masih memprihatinkan. Meski sudah ada langkah dari ECB dengan memangkas suku bunga, IMF merasa pertumbuhan di zona euro hanya akan pulih secara perlahan. Pertumbuhan di Inggris, Australia, Kanada dan negara Asia tetap solid.

Sterling Reli, Dollar Koreksi

Sterling melesat ke level tertinggi dalam dua minggu, terangkat berkat hasil polling yang menunjukkan mayoritas penduduk Skotlandia masih ingin bergabung dengan Inggris Raya, menjelang pengumuman hasil referendum. Sedangkan dollar terkoreksi setelah menyentuh level tertinggi dalam 14 bulan.

Hasil survei dari YouGov, yang datang setelah referendum ditutup, menunjukkan hanya 46% responden yang ingin Skotlandia independen, sekitar 54% memilih tetap gabung dalam Inggris Raya. Menurut pengamat, karena menyertakan sample yang besar, hasil polling ini tidak akan jauh berbeda dengan aktual. Selain itu, berita terbaru menyebutkan beberapa daerah sudah terlihat hasilnya, dan mayoritas memilih tetap bergabung.

Penguatan sterling mencerminkan pasar sudah memfaktorkan kemenangan Unionist. Tapi, untuk bisa menjaga penguatan sterling, pasar suatu saat membutuhkan dorongan lain. Setelah masalah Skotlandia ini berakhir, pasar akan kembali terfokus ke performa ekonomi Inggris dan prospek kebijakan moneter BOE. Sterling tetap bullish bila tetap ada prospek kenaikan suku bunga BOE tahun depan.

Dalam perdagangan di Asia, sterling menguat 0,3% ke $1,6488, dengan sempat menyentuh $1,6525, tertinggi sejak awal September. Penguatan ini melanjutkan rebound 0,3% kemarin. Posisi sterling saat ni berada dekat 38,2% retracement dari kejatuhan 15 Juli-10 September di $1,6486. Tapi untuk bisa menembus 50% di $1,6620, pound harus melewati beberapa level penting, yaitu $1,6540 dan $1,6580.

Beralih ke dollar, mata uang AS itu akhirnya terkoreksi setelah mencatat penguatan selama beberapa bulan terakhir yang membawanya ke level tertinggi dalam 14 bulan. Koreksi ini terjadi lebih merupakan profit taking, yang memanfaatkan rentetan penguatan sejak Juli. Selama kebijakan monete the Fed masih unggul dari bank sentral lainnya, tren dollar terjaga.

Indeks dollar berada di 84,27 setelah melemah 0,3% kemarin. Support berada di 83,80, tapi kondisi bearish terbentuk bila jatuh ke bawah 83,40. Terhadap yen, dollar menguat 0,2% ke 109,17 dengan sempat menyentuh 109,46 atau tertinggi dalam 6 tahun. Bila mampu ditutup di atas 109,40, membuka peluang untuk menuju 110. Kondisi bearish terbentuk bila jatuh ke bawah 107,50. Atas franc, dollar diperdagangkan di 0,9344 setelah jatuh 0,8% kemarin. Koreksi lanjutan terjadi bila ditutup di bawah 0,9300 dan kondisi bearish terbentuk bila gagal bertahan di atas 0,9250.

Rekomendasi
EUR-USD
 EUR SIGNAL 19-09-14
 
USD-JPY
 JPY SIGNAL 19-09-14
 
GBP-USD
 GBP SIGNAL 19-09-14
 
USD-CHF
 CHF SIGNAL 19-09-14

AUD-USD
 AUD SIGNAL 19-09-14

Wall Street Reli, IPO Alibaba Asia Menghijau

Hang Seng 36Saham Asia bergerak positif hari ini menyusul penguatan Wall Street berkat hasil rapat the Fed memutuskan tetap menjalankan kebijakan akomodatif. 

Indeks Nikkei reli 1,2% ditengah pelemahan yen ke level terendah dalam 6 tahun. Indeks Kospi menguat 0,6%. Di Singapura indeks STI naik 0,3%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng menanjak 0,5%. Wall Street mencetak rekor lagi, dengan indeks Dow Jones melesat 0,64%.

Saham tetap menguat meski the Fed membuat proyeksi terbaru mengenai kenaikan suku bunga mulai pertengahan tahun depan.

Kondisi ekonomi yang semakin membaik memang menjaga sentimen investor. The Fed juga menetapkan program pembelian obligasi berakhir pada Oktober.

Saham regional juga menguat berkat rencana IPO Alibaba, perusahaan e-commerce China. Perusahaan itu berencana menggelar IPO terbesar dalam sejarah bursa saham AS, dengan harga $68, yang akan mengumpulkan $21-25 miliar.

Sentimen positif menyelimuti saham global, tapi pada dasarnya, saham global sudah mencapai valuasi yang tinggi, seperti di AS yang sudah mencetak rekor beberapa kali. Kondisi ini membuat pergerakan indeks sering kali mentok, dan terjebak dalam range sempit. Tren sejauh ini masih terjaga, tapi perlu diwaspadai koreksi setelah program pembelian obligasi the Fed berakhir Oktober nanti.

Sentimen Positif Global Merebak Asia Kembali Melaju

Nikkei
 
Indeks Nikkei berhasil bangkit kemarin dengan berakhir di level tertinggi baru dalam delapan bulan.

Pelemahan yen membawa kinerja saham ekspor menguat meski data renaca perdagangan Jepang yang mengecewakan. Dollar menguat dalam enam tahun terhadap yen setelah the Fed mempertahankan suku bunga rendahnya. Indeks Nikkei ditutup menguat 178,90 poin, atau 1,13%, di 16.067,57.

Indeks Nikkei terus melaju berkat relinya saham AS dan pelemahan yen. Namun ada kekhawatiran akan saham global yang sudah mencapai valuasi yang tinggi, seperti di AS yang sudah mencetak rekor beberapa kali. Kondisi di regional tidak jauh berbeda. Indeks Nikkei kini berada di atas 16.000 setelah yen melemah ke level terendahnya dalam 6 tahun. Keputusan the Fed dan data ekspor Jepang juga membantu sentimen.

Rekomendasi
NKI 19-09-14
NKI SIGNAL 19-09-14
 
Kospi
 
Indeks Kospi gagal mempertahankan penguatan dari perdagangan sebelumnya. Indeks melemah menyusul kekhawatiran mengenai kondisi keuangan Hyundai Motor Group karena pembelian properti yang mencapai $10 miliar di distrik jetset Gangnam. Indeks Kospi ditutup melemah 14,87 poin, atau 0,72% di 2.047,74.

Indeks Kospi rebound di tengah merebaknya sentimen positif dari kenaikan pencapaian rekor indeks utama Wall Street. Isu kemerdekaan Skotlandia dari Inggris Raya mulai mereda karena mayoritas mengingikan tetap bertahan. Data klaim pengangguran AS yang turun menjadi 280 ribu pekan lalu turut memberi dan kebijakan suku bunga rendah the Fed menjadi dorongan tersendiri bagi investor untuk melakukan pembelian.

Rekomendasi
KSI 19-09-14
KSI SIGNAL 19-09-14

Hang Seng
 
Indeks Hang Seng gagal mempertahankan laju positif dari perdagangan sebelumnya, dimana kemarin indeks kembali melemah menyusul turunnya data perumahan China yang memicu kecemasan perlambatan di sektor properti. Harga rumah baru China di Agustus turun untuk keempat bulan beruntun. Indeks Hang Seng ditutup melemah 207,69 poin, atau 0,85%, ke posisi 24.168,72.

Dengan relinya indeks utama Wall Street memberi dorongan tersendiri bagi bursa utama Asia pagi ini, dan diharapkan dapat mengangkat indeks Hang Seng untuk kembali bangkit. Kabar mengenai IPO-nya Alibaba Group dan juga survey YouGov menunjukkan Skotlandia 54% bertahan di Inggris diperkirakan angkat sentimen. Dan minimnya katalis hari ini laju indeks bisa terhambat di tengah kecemasan perlambatan ekonomi di China.

Rekomendasi
HSI 19-09-14
HSI SIGNAL 19-09-14

Selasa, 16 September 2014

Indek Acuan Saham Hong Kong Alami Penurunan Saat Kembali Dibuka Setelah Badai

Saham-saham di Hong Kong alami pergerakan antara kenaikan dan penurunan akibat tarik menarik antara kenaikan harga saham perusahaan-perusahaan finansial dan penurunan saham-saham perusahaan telekomunikasi. Pada sesi pertama perdagangan, bursa saham Hong Kong sempat alami penutupan akibat badai.

Hang Seng Indek alami kenaikan sebesar 0,1 persen menjadi 24.390,11 pada pukul 1:13 p.m. di Hong Kong, setelah sebelumnya sempat alami penurunan hingga mencapai 0,4 persen. hang Seng China Enterprises Indek, yang merupakan indek acuan saham-saha China daratan yang listing di Hong Kong, yang juga dikenal dengan sebutan indek H-Share, alami kenaikan sebesar 0,3 persen menjadi 10.868,99.

Hong Kong menutup sementara perdagangan pada sesi pertama setelah adanya badai Kalmaegi yang muncul untuk pertama kalinya pada tahun ini. Pihak pemerintah Hong Kong juga lakukan penutupan terhadap sekolah-sekolah dan perbankan, dan juga menyebabkan penundaan ratusan jadwal penerbangan dan bahkan ada yang dibatalkan.

Emas Rebound, Fokus ke FOMC

Harga emas mengalami kenaikan tipis pada perdagangan har ini, setelah semalam rebound dari level terendah delapan dulannya. Namun, investor enggan mengambil posisi besar menjelang hasil rapat the Frd, dengan fokus utama isu suku bunga.

Rapat the Fed merupakan even penting minggu ini, dengan isu utama prospek kebijakan moneter pasca berakhirnya program pembelian obligasi bulan depan. Semakin kuat ekspektasi di pasar bahwa the Fed akan mengakui perbaikan ekonomi yang terjadi seiring berakhirnya program Quantitative Easing (QE).

Ada ekspektasi the Fed akan menggunakan momen ini untuk mulai memberi sinyalemen soal prospek kenaikan suku bunga. Menyusul data ekonomi dan hasil studi terbaru minggu lalu,  pasar memajukan proyeksi kenaikan suku bunga pertama the Fed, menjadi pertengahan tahun depan dari sebelumnya kuartal ketiga 2015. Bila memperkuat kemungkinan ini, sulit bagi emas untuk menjaga penguatan.

Dari sisi teknikal, emas rebound setelah menemukan support barunya di $1226. Candlestick menunjukkan sinyal reversal, begitu pula dengan indikator stochastic yang mulai golden cross di area oversold. Namun, penguatan emas selanjutnya akan diuji dengan penembusan resistance $1242. Jika ditembus, maka trend bearish angka pendek akan berakhir dan harga berpeluang naik lebih jauh menuju kisaran $1250.

Namun, jika harga masih tertahan di resistance tersebut, potensi bearish masih terbuka untuk menguji support di kisaran $1218 – $1226.

Rekomendasi
rekom

Asia Coba Bangkit Jelang FOMC

Nikkei
 
Indeks Nikkei membukukan kenaikan dalam lima sesi perdagangan beruntun di akhir pekan lalu, dan juga berada pada level tetingginya dalam delapan bulan terakhir. Saham ekspor jadi pemicu kenaikan indeks bersamaan dengan pelemahan yen terhadap dollar. Indeks Nikkei ditutup menguat 39,09 poin, atau 0,25%, di 15.948,29, tertinggi sejak 8 Januari. Dalam sepekan lalu indeks menguat 1,8%.

Kembali dibuka hari ini bursa Jepang, indeks Nikkei mengalami pelemahan dampak dari kecemasan investor akan data ekonomi China dan AS yang mengecewakan. Meski mengalami penurunan, indeks masih berpotensi terus menguat seiring ekspektasi kelanjutan kebijakan moneter bank sentral Jepang untuk mencapai target inflasi 2,0%. Isu terpenting kini, bagimana hasil rapat the Fed. Investor mencari sinyal kapan the Fed menaikkan suku bunga acuan dan proyeksi ekonomi.

Rekomendasi
NKI 16-09-14
NKI SIGNAL 16-09-14

Kospi
 
Indeks Kospi melemah karena data China yang mengecewakan, Para investor juga enggan bertransaksi menjelang beberapa even penting minggu ini, salah satunya rapat reguler the Fed. Kejatuhan ini terjadi meski won melemah ke level terendah dalam 5 bulan. Indeks Kospi ditutup turun 6,04 poin, atau 0,30% di 2.035,82.

Indeks Kospi coba membalikan kejatuhan sesi sebelumnya dengan menguat hari ini di tengah bervariasinya penutupan indeks utama Wall Street semalam. Saham-saham teknologi Korsel diperkirakan terbebani karena merosotnya indeks teknologi Nasdaq. Disamping itu kenaikan indeks juga terbebani karena rasa khawatir akan prospek ekonomi China sebagai terbesar kedua dunia. China merupakan pasar ekspor utama Korsel.

Rekomendasi
KSI 16-09-14
KSI SIGNAL 16-09-14

Hang Seng
 
Indeks Hang Seng berakhir di level terendah dalam lima minggu, tertekan oleh data ekonomi China.

Kejatuhan bursa saham China, juga akibat data itu, memberi tekanan ekstra. Ini merupakan penurunan keenam sesi berturut-turut dari indeks Hang Seng. Tapi para analis mengatakan investor punya ekspektasi positif pada kebijakan Beijing, yang dapat menjaga pasar dari kejatuhan dalam. Indeks Hang Seng ditutup turun 238,33 poin, atau 0,97%, ke posisi 24.356,99.

Bursa Hong Kong yang perdagangan hari ini pembukaannya di tunda seiring ancaman badai Topang. Bila pun bursa kembali di buka, indeks Hang Seng berpotensi mengalami penguatan di tengah kenaikan indeks Dow Jones. Kenaikan indeks tidak lepas pula didorong aksi bargain hunting dari kejatuhan sebelumnya, dimana investor memburu saham-saham bervaluasi rendah. Meski menguat indeks, fokus investor tertuju hasil rapat the Fed besok, dimana rapat regular the Fed selama dua hari, dimulai hari ini.

Rekomendasi
 HSI 16-09-14
HSI SIGNAL 16-09-14

Jumat, 12 September 2014

Dollar Lanjutkan Gain, Aussie Tenggelam

Dollar melanjutkan penguatan atas beberapa rivalnya di tengah prospek kebijakan moneternya yang semakin unggul. Euro stabil dan sterling mulai menanjak, tapi tekanan jual kini beralih ke aussie, yang jatuh ke level terendah dalam 5,5 bulan meski data Australia tidak buruk.

Penguatan dollar masih disebabkan oleh pandangan di pasar bahwa the Fed berpeluang menjadi bank sentral negara maju pertama yang menaikkan suku bunga, bahkan bisa punya rate yang lebih tinggi dari bank sentral lainnya seperti BOE dan ECB. Pandangan ini menjadi faktor yang mendorong yield obligasi AS, semakin mengangkat dollar. Yield obligasi tenor 10 tahun naik ke 2,55% atau tertinggi dalam sebulan.

Ekspektasi akan kenaikan suku bunga the Fed semakin kuat menyusul hasil studi yang menyebutkan rate the Fed diperkirakan 1% di akhir tahun 2015. Kalau tiap bulan naik 25 bps, berarti kenaikan mulai jalan September 2015. Untuk nanti malam, ada data penjualan ritel dan sentimen konsumen AS. Data yang bagus bisa menambah harapan the Fed akan menyampaikan pernyataan yang hawkish dalam rapat minggu depan.

Indeks dollar menguat 0,1% ke 84,35 masih dekat level tertinggi dalam 14 bulan 84,52 yang dicapai Selasa lalu. Support berada di 83,60 tapi kondisi bullish terjag selama tidak jatuh ke bawah 83,00. Terhadap yen, dollar menyentuh level tertinggi dalam 6 tahun di 107,36 lewat penguatan yang berjalan selama lima sesi berturut-turut. Resistance terdekat ada di 107,80 dan support di 106,30. Atas franc, Dollar diperdagangkan di 0,9364 masih berusaha menembus level 0,9400 dengan support di 0,9300.

Di saat euro stabil dan sterling menanjak, aussie yang kini menjadi sasaran jual. Aussie mengalami minggu terburuknya dalam delapan bulan yang membawanya ke level terendah sejak Maret. Padahal tidak ada berita buruk, data ketenagakerjaan Australia kemarin masih positif. Dengan sudah rendahnya euro dan sterling, aussie menjadi korban terbaru penguatan dollar. Aussie melemah 0,3% ke $0,9067 dan kejatuhan ke bawah $0,9050 membuka peluang menuju $0,9030-0,9000.

Rekomendasi
 
EUR-USD
 EUR SIGNAL 12-09-14
 
USD-JPY
 JPY SIGNAL 12-09-14
 
GBP-USD
 GBP SIGNAL 12-09-14
 
USD-CHF
 CHF SIGNAL 12-09-14
 
AUD-USD

AUD SIGNAL 12-09-14

Nikkei, Kospi Menguat, Hang Seng Masih Tertekan Jelang Data Besok

Nikkei
 
Indeks Nikkei atat penutupan tertingginya dalam delapan bulan kemarin, menyusul pelemahan yen terhadap dollar dan juga pertemuan gubernur bank sentral Jepang Haruhiko Kuroda (BOJ) dengan PM Shinzo Abe.

Dalam pertemuan Kuroda dengan Abe, gubernur BOJ itu mengatakan kesiapan bank sentral untuk memudahkan kebijakan moneter lanjutan untuk mencapai target inflasi 2,0%. Indeks Nikkei ditutup menguat 120,42 poin, atau 0,76%, di 15.909,20, tertinggi sejak 10 Januari

Indeks Nikkei berhasil menyentuh level tertinggi dalam 8 bulan menyusul pelemahan yen ke level terendah dalam 6 tahun. Indeks berhasil meraih level 15.915, semakin mendekati level 16.000. Selama yen melemah, tanpa katalis apapun, para analis optimis level itu bisa segera dicapai.

Rekomendasi
NKI 12-09-14
NKI SIGNAL 12-09-14

Kospi
 
Awali perdagangan minggu ini pasca libur panjang, indeks Kospi terjungkal, karean aksi jual investor di tengah kecemasan akan pandangan soal keunggulan ekonomi dan kebijakan moneter AS dan juga pemisahan Skotlandia dari Inggris. Data ekonomi AS yang mengesankan. Meski ada satu yang buruk yaitu payroll, data ekonomi lainnya menegaskan pemulihan yang solid. Indeks Kospi ditutup turun 15,25 poin, atau 0,74% di 2.034,16.

Indeks Kospi berhasil rebound setelah terkoreksi kemarin ke level terendah dalam sebulan. Penguatan didorong oleh saham unggulan, namun di tengah minimnya sentimen baru, penguatan masih rentan. Di tambah dengan isu geopolitik di Ukraina kembali mencuat. Alhasil, pergerakan diperkirakan sideways.

Rekomendasi
KSI 12-09-14
KSI SIGNAL 12-09-14

Hang Seng
 
Indeks Hang Seng catat penurunan untuk ke lima kalinya secara beruntun kemarin. Indeks yang sempay menguat di awal perdagangan gagal dipertahankan karena investor mempertimbangkan serangkaian data ekonomi yang menjadi arah kebijakan berikutnya. Indeks Hang Seng ditutup turun 42,72 poin, atau 0,17%, ke posisi 24.662,64, penutupan terendah dalam sebulan. Saham Lenovo Group jatuh 4,2% setelah CEO
Yang Yuanqiang mengurangi porsi kepemilikan di perusahaan itu.

Di Hong Kong, indeks Hang Seng melemah, di tengah kurangnya faktor penggerak baru. Di saat yang sama, indeks masih dalam fase koreksi setelah menyentuh level tertinggi dalam 6 tahun minggu lalu. Investor juga enggan bertransaksi menjelang beberapa data China akhir pekan ini. Investor masih dibayangi kecemasan rencana kenaikan suku bunga the Fed.

Rekomendasi
HSI 12-09-14
HSI SIGNAL 12-09-14

S&P 500 Alami Pemulihan Didukung Kenaikan Sektor Energi, Dow Sedikit Turun

Saham-saham di Amerika alami pemulihan dari penurunan yang terjadi pada awal-awal sesi perdagangan hari Kamis kemarin, dengan S&P 500 berhasil pulih dan ditutup dengan alami kenaikan kecil didukung oleh membaiknya harga energi dan saham-saham perusahaan minyak dan juga didukung oleh sektor finansial.
028
S&P energi indek (.SPNY) alami kenaikan sebesar 0,1 persen setelah sebelumnya sempat alami penurunan hingga sebesar lebih dari 1 persen pada awal-awal sesi perdagangan. Saham Exxon Mobil (XOM.N), yang sempat alami penurunan cukup besar diantara perusahaan-perusahaan minyak lainnya berhasil alami pemulihan dan ditutup dengan alami kenaikan sebesar 0,2 persen.

Harga acuan kontrak minyak mentah Amerika (CLc1) ditutup dengan alami kenaikan sebesar 1,3 persen, sedangkan harga minyak mentah jenis Brent cenderung bergerak flat. Harga minyak mentah Amerika pada bulan ini telah alami penurunan kurang lebih sebesar 3 persen sedangkan S&P energi indek telah turun sebesar 3,8 persen.

Penyebab penurunan pasar pada awal-awal sesi perdagangan adalah data jobless claims yang secara mengejutkan alami kenaikan, yang merupakan kenaikan untuk kedua kalinya dalam dua minggu terakhir.

Kondisi tersebut membuat pendapat para investor menjadi terpecah, dimana disatu sisi masih menilai bahwa masih ada cukup katalis untuk kenaikan harga saham sedangkan disisi lainnya berpendapat sebaliknya.

Sebelumnya pada hari Jum’at minggu lalu S&P 500 berhasil ditutup pada rekor harga tertingginya dan untuk keseluruhan tahun ini, indek tersebut telah alami kenaikan sebesar 8,1 persen.

Sektor finansial juga membantu kenaikan yang terjadi pada hari Kamis kemarin, dengan saham JP Morgan (JPM.N) alami kenaikan sebesar 0,9 persen dan Bank of America (BAC.N) alami kenaikan sebesar 1,3 persen.

Dow Jones industrial average (.DJI) alami penurunan sebesar 19,71 poin atau 0,12 persen menjadi 17.049. S&P 500 (.SPX) naik 1,76 poin atau 0,09 persen menjadi 1.997,45. Nasdaq Composite (.IXIC) naik 5,28 poin atau 0,12 persen menjadi 4.591,81.

Saham dengan persentase kenaikan pada New York Stock Exchange adalah Vail Resorts (MTN.N), yang alami kenaikan sebesar 11,70 persen. Sedangkan saham dengan penurunan paling besarnya adalah Brady (BRC.N) yang turun sebesar 7,68 persen.

Saham dengan aktifitas transaksi cukup besar di NYSE adalah Bank of America; AK Steel (AKS.N) yang naik sebesar 3,30 persen menjadi $9,38; dan Sprint (S.N) yang naik sebesar 6,83 persen menjadi $6,57.

Di Nasdaq, saham Apple (AAPL.O), alami kenaikan sebesar 0,4 persen menjadi $101,43; Facebook (FB.O) naik 0,6 persen menjadi $77,92 dan JDS Uniphase (JDSU.O) naik 10,3 persen menjadi $13,68. 

Saham-saham tersebut menjadi saham-saham yang paling aktif ditransaksikan di Nasdaq.

Jumlah Klaim Pengangguran Alami Kenaikan, Tetapi Penyerapan Tenaga Kerja Masih Positip

Jumlah warga negara Amerika Serikat yang mengajukan tunjangan pengangguran (new claims) diluar perkiraan tunjukkan peningkatan untuk periode minggu lalu, tetapi ada kemungkinan yang cukup besar kondisi pasar tenaga kerja masih cukup baik, karena jumlah tersebut masih mendekati kondisi sebelum terjadinya resesi ekonomi.
029
Berdasarkan data yang dilaporkan oleh departemen tenaga kerja pada hari Kamis kemarin, terjadi penambahan klaim sebesar 11.000 menjadi 315.000 dengan penyesuaian efek musiman untuk periode mingguan yang berakhir pada 6 September. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi sejak bulan Juni.

Sebelumnya berdasarkan hasil pooling Reuters diperkirakan jumlah klaim adalah 300.000.

Diduga penyebab kenaikan klaim tersebut karena adanya pengaruh hari libur sehingga rekrutmen karyawan sedikit terganggu. Analis Departemen Tenaga kerja menyatakan bahwa pada periode tersebut tidak ada faktor spesial yang pengaruhi data.

Penutupan Atlantic City Casino diperkirakan akan berikan pengaruh terhadap klaim pengangguran untuk minggu depan.

Pertumbuhan tenaga kerja alami gangguan pada periode Agsutus, dimana pada periode tersebut jumlah penyerpan tenaga kerja terlihat hanya mencapai 142.000 orang, dan mengakhiri enam periode bulanan dimana penyerapan tenaga kerja terus bertahan pada angka diatas 200.000.

Walaupun alami penurunan, informasi dari data-data terkait penyerapan tenaga kerja, termasuk diantaranya adalah data manufaktur dan sektor jasa berdasarkan hasil survei masih indikasikan bahwa pasar tenaga kerja relatif cukup kuat.

Senin, 08 September 2014

Data Payroll Mengecewakan Laju Asia Terhambat

Hang Seng 34Saham Asia bertumbangan hari ini menyusul data payroll AS yang mengecewakan. Aktivitas perdagangan diperkirakan menyusut karena pasar China dan Korsel libur. 

Indeks Nikkei menguat 0,12% meski data PDB kuartal kedua Jepang direvisi turun. Indeks Australia jatuh ke level terendah dalam tiga minggu. Indeks Singapura STI melemah 0,1%. Wall Street berakhir positif, dengan indeks Dow Jones menhguat 0,4%, meski data payroll keluar di bawah prediksi.

Payroll hanya tumbuh 142.000 selama Agustus, lebih rendah dari konsensus 230.000. Sedangkan tingkat pengangguran turun 0,1% ke 6,1%. Sepertinya data ini menimbulkan pemikiran kebijakan akomodatif tetap berjalan untuk waktu yang masih lama. The Fed tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga.

Di regional, ada kehati-hatian menjelang data perdagangan China. Data ini penting untuk melihat seberapa besar pertumbuhan ekspor dan impor. Kinerja perdagangan China sering dianggap sebagai ukuran permintaan global. Tapi Bursa China dan Korsel ditutup untuk merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur.

Trade Balance China Dinanti, Asia Mixed

Nikkei
 
Indeks Nikkei ditutup flat dalam perdagangan yang fluktuatif. Tapi pelemahan yen berhasil menahan koreksi.

Dollar menyentuh level tertinggi dalam 8 bulan di 105,70 yen. Investor juga menyambut langkah ECB mengeluarkan stimulus. Namun, dengan indeks sempat menyentuh level tertinggi sejak Januari awal minggu ini, posisinya sudah hampir jenuh beli. Indeks Nikkei ditutup melemah 7,50 poin, atau 0,05%, di 15.668,68.

Indeks Nikkei kembali menguat menyusul pelemahan yen terhadap dollar dalam 6 tahun terakhir. Saham ekspor jadi buruan di tengah pelemahan yen. Namun dengan melemahnya Dow Jones future dan reaksi pasar yang menilai data ketenagakerjaan AS yang diluar harapan, aksi jual bisa terjadi. Ditambah lagi fluktuasi yen yang bisa pengaruhi laju indeks. Investor kini juga menantikan data trade balance China.

Rekomendasi
NKI 08-09-14
HSI SIGNAL 08-09-14
 
Hang Seng
 
Indeks Hang Seng ditutup melemah karena aksi ambil untung, meski di saat indeks Shanghai mencapai level tertinggi dalam 17 bulan. Investor rehat setelah indeks mencapai level tertinggi dalam enam tahun awal minggu ini. Tapi prospek adanya stimulus dari Beijing sepertinya bisa menjaga sentiment. Indeks Hang Seng ditutup turun 57,77 poin, atau 0,22%, ke posisi 25.240,15.

Indeks Hang Seng variatif hari ini, di tengah valuasi yang tinggi menyusul kenaikan indeks utama Wall Street setelah data ketenagakerjaan yang di bawah harapan. Sentimen stimulus ECB meluncurkan stimulus moneter dengan rencana membeli obligasi masih membayangi. Sayangnya, valuasi saham yang tinggi membatasi minat beli. Data neraca perdagangan China kini jadi fokus, diperkirakan melambat di Agustus $40,8 dari $47,3.

Rekomendasi



HSI 08-09-14
HSI SIGNAL 08-09-14