BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Selasa, 23 Juni 2015

Optimis Deal Yunani, Emas Tertekan

Emas rebound tipis hari ini, setelah kemarin turun tajam akibat berkurangnya permintaan safe haven menyusul perkembangan positif dari perundingan Yunani.

Pagi ini emas naik ke kisaran $1186,76 setelah semalam jatuh 1,3%. Bursa saham Asia serta indeks futures AS terlihat menghijau setelah adanya harapan kesepakatan perundingan utang Yunani. Hal ini telah mengurangi permintaan safe haven atas logam mulia tersebut.

Sebelumnya emas mendapat dukungan dari alotnya perundinngan antara Yunani dan Kreditornya untuk menghindari default dan keluar dari zona euro. Hal ini telah mengangkat permintaan safe haven emas.

Namun, kekhawatiran tersebut kini mulai mereda setelah adanya tanda-tanda perundingan tersebut bakal menemui kesepakatan. Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras menyampaikan proposal barunya kepada pemimpin zona euro, yang memyambutnya sebagai basis untuk pembicaraan lanjutan. Dalam pertemuan darurat kemarin, ia meyakinkan kreditor proposalnya sebagai solusi yang sesuai.

Sementara itu, data semalam menunjukkan exiting home sales tumbuh 5,1% selama Mei, di atas prediksi 4,8%. Kuatnya data ekonomi AS akan semakin mendukung prospek kenaikan suku bunga the Fed, yang akan memukul sentimen buat emas.

Dari sisi teknikal, pola evening star yang terbentuk di candlestick bisa menjadi pertanda bearish reversal bagi emas. Harga saat ini sudah bergerak di bawah support sebelumnya di kisaran $1190 – $1195. Indikator stochastic juga terlihat dead cross. Hal ini memungkinan adanya koreksi lanjutan untuk kembali menguji support berikutnya di kisaran $1162 – $1172.

Rekomendasi
rekom

Ekonomi China Membaik di Q2

China-economy Ekonomi China sedang menjalani pemulihan skala luas di kuartal kedua, menurut hasil survei terhadap berbagai perusahaan, mendukung klaim pemerintah ekonomi sedang membaik.

Laporan bertajuk China Beige Book (CBB) itu menyebutkan adanya peningkatan aktivitas di periode April-Juni. ”Kuartal kedua lebih baik dari pertama,” sebutnya. Laporan yang dibuat berdasarkan survei terhadap 2000 perusahaan dari berbagai sektor dan kawasan itu menyebutkan pemulihan didukung oleh beberapa faktor.

”Di antara sektor besar, dua perkembangan yang menonjol, yaitu ritel, yang mendapat pertumbuhan pendapatan meski harga turun, dan menggeliatnya kembali sektor properti,” sebut Leland Miller dan Craig Charney, penulis laporan itu. Keduanya menambahkan bahwa sektor manufaktur, jasa, properti, pertanian dan pertambangan mengalami pertumbuhan baik secara kuartal maupun tahunan. Hanya dua yang berbeda, yaitu pengapalan dan pariwisata, yang mengalami penurunan.

Laporan itu menyorot tren yang menyenangkan, pemulihan harga dan laba setelah berbulan-bulan deflasi.

Data itu menunjukkan 45% responden mendapat pertumbuhan laba secara tahunan, dan 37% responden melaporkan kenaikan penjualan. Meski tingkat pertumbuhan masih di bawah tahun lalu, paling tidak ini mencerminkan lepasnya dari belenggu penurunan harga.

Laporan itu juga menyebutkan salah satu alasan pemulihan ini tidak terliput dalam media atau data resmi karena didorong oleh perusahaan yang berada di kawasan tengah dan barat daya China. Namun masih ada kehawatiran, terutama lemahnya pemulihan belanja modal, yang masih rendah meski kenaikan harga saham yang biasa merangsang investasi.

Euro Tenggelam, Dollar Bangkit

Euro tenggelam hari ini, melanjutkan koreksi kemarin, di saat pasar masih menunggu berita lebih jelas dari Brussels mengenai nasib Yunani, meski sempat ada optimisme. Sedangkan dollar bangkit, terangkat oleh data perumahan AS.

Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras menyampaikan proposal barunya kepada pemimpin zona euro, yang memyambutnya sebagai basis untuk pembicaraan lanjutan. Dalam pertemuan darurat kemarin, ia meyakinkan kreditor proposalnya sebagai solusi yang sesuai. Proposal Yunani mencakup kenaikan pajak dan aturan yang membatasi pensiun dini, tapi bukan pemotongan gaji dan pensiun seperti yang dituntut oleh kreditor.

Beberapa pejabat Eropa, seperti Jean-Claude Juncker, optimis kesepakatan bisa dicapai minggu ini. Namun ada beberapa yang masih berhati-hati, seperti Kanselir Jerman Angela Merkel, yang mengatakan belum ada jaminan karena masih banyak yang harus diselesaikan. Dari sini terindikasi bahwa tidak semua pejabat Eropa optimis dan ini menyebabkan pasar bimbang.

Euro jatuh 0,5% ke $1,1270 setelah melemah 0,2% kemarin. Koreksi ini datang setelah euro mencatat penguatan selama tiga minggu berturut-turut. Dengan kejatuhan ke bawah $1,1300, maka euro sedang menuju support berikutnya $1,1230. Bila ditutup di bawah itu, maka terjadi bearish continuation dengan target $1,1150-1,1100.

Sementara dollar berhasil rebound atas major curreencies lainnya menyusul kenaikan yield obligasi AS, yang mengangkat daya tarik mata uang itu. Yield obligasi tenor 10 tahun naik ke 2,357%, tertinggi dalam sebulan. Dollar juga terangkat oleh data yang menunjukkan exiting home sales tumbuh 5,1% selama Mei, di atas prediksi 4,8%. Untuk nanti malam, ada data durable goods orders.

Indeks dollar menguat 0,3% ke 94,76 dengan sempat menyentuh 95,00. Penutupan di atas 94,50 menjaga momentum rebound, dengan target selanjutnya 95,00-95,30. Terhadap yen, dollar menguat 0,2% ke 123,63 setelah rebound 0,4% kemarin. Penutupan di atas 123,80 menjaga peluang bullish dengan target 124,30.

Rekomendasi
 
EUR-USD
EUR SIGNAL 23-06-15

USD-JPY
JPY SIGNAL 23-06-15

GBP-USD
GBP SIGNAL 23-06-15

USD-CHF
CHF SIGNAL 23-06-15

AUD-USD
AUD SIGNAL 23-06-15

Titik Terang Kesepakatan Yunani, Makin Hijaukan Asia

Nikkei
 
Indeks Nikkei bergerak positif kemarin di tengah harapan akan adanya resolusi untuk menyelesaikan masalah Yunani menjelang pertemuan darurat di zona euro. Sejauh ini, pasar mulai melihat adanya kesepakatan untuk mencegah Yunani default dan keluar dari zona euro. Indeks Nikkei ditutup menguat 253,95 poin, atau 1,26%, ke posisi 20.428,19.

Indeks Nikkei coba mempertahankan laju penguatannya hari ini dengan kembali mencetak rekor barunya dalam 15 tahun terakhir. Saham-saham unggulan seperti perbankan  dan ekspor, menjadi buruan investor menyusul harapan bahwa Yunani akan meraih kesepakatan dengan kreditur agar terhindar dari default pada pembayaran yang jatuh tempo akhir bulan ini. Serangkaian kabar baik ini membuat indeks Nikkei memperbaiki posisinya setelah minggu lalu mengalami tekanan. Fluktuasi yen masih jadi fokus.

Rekomendasi
NKI SIGNAL 23-06-15

Kospi
 
Indeks Kospi masih mempertahankan hasil positifnya kemarin, di tengah berkurangnya kekhawatiran dari kenaikan suku bunga the Fed dalam waktu dekat. Terbatasnya penguatan Kospi kali ini didorong kehati-hatian investor ke bursa perihal krisis perbankan di Yunani, dimana minggu ini akan adanya keputusan akhir.  Indeks Kospi ditutup naik 8,20 poin, atau 0,40%, ke posisi 2.055,16.

Saham-saham teknologi dan kontruksi menjadi pendorong penguatan indeks Kospi kali ini, seiring dengan aksi bargain hunting terhadap saham itu menyusul penguatan Wall Street dan Eropa. Optimisme akan tercapai kesepakatan antara Yunani dan kreditor disambut baik setelah Yunani menyampaikan proposal baru dalam pertemuan darurat kemarin.

Rekomendasi
KSI SIGNAL 23-06-15

Hang Seng
 
Indeks Hang Seng awali perdagangan minggu ini dengan positif berkat penguatan bursa Eropa dan AS seiring dengan harapan kesepakatan kredit Yunani. Saham-saham asuransi dan komoditas menjadi penyumbang kenaikan Hang Seng. China Life’s Hong Kong menguat hampir 3%, sedangkana China Resources Power melonjak 2,2%. Indeks Hang Seng ditutup menguat 320,32 poin,  atau 1,20%, ke posisi 27.080,85.

Laju indeks Hang Seng kembali diuji perdagangan kali ini, di tengah penguatan bursa utama global jelang titik terang kesepakatan Yunani dengan krediturnya. Selain itu, sentimen positif datang dari China, dimana data manufaktur versi HSBC menunjukkan perbaikan di Juni menjadi 49,6 dari prediksi, 49,4, dimana sebelumnya 49,2. Namun data ini masih kontraksi dalam empat bulan berturut-turut. Resisten Hang Seng 27.300.

Rekomendasi
HSI SIGNAL 23-06-15

Optimisme Deal Yunani Jaga Laju Saham Asia

Saham Asia masih menapaki zona hijau sampai hari ini, di tengah optimisme akan tercapainya kesepakatan antara Yunani dan kreditor, yang juga mengangkat Wall Street.
Asian Stocks

Semalam, tiga indeks utama AS berhasil melanjutkan penguatan setelah investor semakin optimis bakal ada kesepahaman untuk menyelamatkan Yunani dari ancama default. Sektor yang menjadi pilihan utama dalam perdagangan kemarin adalah keuangan dan kesehatan. Indeks Nasdaq berhasil mencetak rekor baru.

Yunani menyampaikan proposal baru dalam pertemuan darurat kemarin dan para pemimpin zona euro menyambut baik dengan menyebutnya sebagai basis menuju kesepakatan. Proposal Yunani mencakup kenaikan pajak dan aturan yang membatasi pensiun dini, tapi bukan pemotongan gaji dan pensiun seperti yang dituntut oleh kreditor.

Namun masih perlu dinantikan apakah proposal itu disetujui, karena beberapa pejabat masih ragu, seperti Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Di Asia, investor menyambut data manufaktur China. Indeks PMI manufaktur versi HSBC naik ke 49,6 di Juni dari 49,2 di Mei. Di Jepang, indeks Nikkei reli 1,5% ke level tertinggi dalam 15 tahun, turut didukung oleh pelemahan yen. Di Korsel, indeks Kospi melesat 1,25%, dipimpin oleh saham teknologi dan konstruksi. Di Hong Kong, indeks Hang Seng menguat 0,2%. Indeks Singapura STI menanjak 0,3%.

Rupiah Menguat, Fokus ke Yunani

Rupiah berhasil menguat dalam perdagangan Senin (22/6) menyusul koreksi dollar di saat munculnya optimisme mengenai Yunani.
Rupiah 3
Datang harapan akan adanya kesepakatan untuk menyelamatkan Yunani dari ancaman default dan krisis perbankan. Perdana Menteri Alexis Tsipras kemarin memberikan tawaran baru ke kreditor, mengindikasikan kesiapan kompromi. Meski belum jelas bentuk tawaran itu, pasar melihat hal ini sebagai pertanda adanya arah untuk menuju kesepakatan.

Pertemuan ini digelar menyusul aksi penarikan simpanan besar-besaran di Yunani, yang berpotensi memicu krisis perbankan. Nasabah sudah menarik miliaran euro dalam seminggu terakhir, akibat kandasnya pembicaraan utang mendekatkan Yunani ke jurang default.

Menyoal aksi rush itu, Gubernur BI Agus Martowardjojo mengingatkan perlunya mewaspadai dampaknya pada ekonomi global. Menurutnya, bila tidak ada deal, efeknya bisa menimbulkan gejolak pada pasar keuangan global, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, penting menjaga nilai tukar agar volatilitasnya terkendali. Ia mengatakan meski mengalami kejatuhan, rupiah masih lebih baik dari mata uang negara berkembang lainnya seperti Brazil atau Turki.

Optimisme mengenai Yunani memicu terjadinya peralihan dana dari obligasi AS ke negara berisiko, termasuk Indonesia. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat 0,2% ke Rp13.306 per dollar, setelah bergerak dalam rentang Rp.13278-13.332. Untuk besok, rupiah diperkirakan bergerak dalam kisaran Rp13.250-13.350.

Senin, 22 Juni 2015

Minyak Ke $60 Jelang Pertemuan Soal Yunani

Minyak naik dalam perdagangan hari ini di saat investor optimis mengenai negosiasi utang Yunani. Namun masalah pasokan yang berlimpah masih menghambat laju harga.
Oilfield 3
Para pemimpin zona euro akan menggelar pertemuan darurat hari ini untuk mencapai kesepakatan mengenai bailout Yunani. Di saat yang sama, Yunani punya proposal yang diklaim bisa menjadi solusi permanen. Pertemuan ini krusial karena menjadi kesempatan terakhir menghasilkan terobosan dalam mencegah Yunani default dan keluar dari zona euro.

Terangkat oleh optimisme mengenai deal Yunani, harga kesulitan menanjak lebih jauh akibat kondisi oversupply. Samudra Atlantik masih penuh dengan kargo minyak tak terjual meski permintaan di musim panas tinggi. Sekitar 10 juta barel minyak Nigeria masih mengarungi laut Afrika Barat. Menurut Adam Longson, analis Morgan Stanley, beberapa kargo perlu waktu hingga 3 bulaan untuk mendapatkan pembeli.

Pada dasarnya, harga minyak terus berkonsolidasi, mencerminkan adanya dua kuat antara pembeli dan penjual. Buyer didukung oleh prospek tingginya permintaan di AS, terkait musim panas. Selain itu, musim badai dan harapan berkurangnya produksi shale di sana, juga turut menjaga harga. Sedangkan seller di dukung oleh alasan pasokan yang masih berlimpah. Laporan terbaru menyebutkan output OPEC mencapai 31 juta barel per hari selama Mei.

Minyak jenis Light Sweet untuk pengiriman Juli naik 86 sen ke $60,30 per barel. Sejauh ini harga masih mampu bertahan di atas MA 25. Dalam beberapa sesi terakhir, range pergerakan harga di $58,50-61,80.

Bila jatuh ke bawah $58,50, masih ada support di $57,00. Ke atas, bila berhasil melampaui $61,80, target selanjutnya adalah $62,00-62,50.

EUR/JPY Konsolidasi di Tengah Isu Yunani

EUR/JPY berkonsolidasi, bergerak dalam range 139-140 di tengah penantian pasar akan penyelesaian masalah bailout Yunani.
EURJPYH4
Para pemimpin Eropa akan menggelar pertemuan darurat mengenai Yunani. Pertama, ada Eurogroup, yaitu pertemuan menteri keuangan zona euro, yang kemudian dilanjutkan dengan pertemuan pemimpin Uni Eropa. Pertemuan ini digelar untuk membahas masalah Yunani, yang sedang diambang default dan krisis finansial. Di akhir pekan, ada laporan mengenai proposal baru yang diajukan oleh Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras.

Pertemuan ini krusial karena menjadi kesempatan terakhir menghasilkan terobosan dalam mencegah Yunani default dan keluar dari zona euro. Bila tidak ada kesepakatan minggu ini, Yunani hampir dipastikan default bila tidak bisa membayar utang ke IMF sebesar 1,6 miliar euro pada 30 Juni nanti.

Bila ada perkembangan positif dari pertemuan itu, EUR berpotensi menguat. Sebaliknya, JPY bsia mendapat dorongan pada status safe havennya bila tidak ada hasil apa-apa hari ini. Namun, untuk sementara, sepertinya pair ini masih bergerak dalam range yang sama apapun hasilnya.

Menggunakan grafik H4, EUR/JPY terpantau bergerak sideways. Memasuki sesi Eropa, posisinya stabil di 139,95. Bila menembus level 138,95 maka pair ini berpotensi menuju 138,00. Tapi bila berhasil melampaui 14,00 bisa menjadi potensi bullish dengan target selanjutnya di 141,00.

UBS Naikkan Rating AIA (01299.HK) Menjadi Buy, Target Harga Naik Menjadi HK$57,5

UBS keluarkan laporan riset terbaru mereka untuk saham AIA (01299.HK). Dasar analisa yang digunakan oleh UBS dalam menilai AIA adalah adanya peningkatan valuasi dari bisnis baru perusahaan, dimana UBS sangat yakin peningkatan tersebut akan mampu berikan dukungan besar bagi pertumbuhan bisnis perusahaan secara keseluruhan.

Dalam laporannya tersebut, UBS menaikkan rating investasi AIA dari Neutral menjadi Buy, dengan target harga saham juga ikut dinaikkan dari HK$53,75 menjadi HK$57,5; sebanding dengan 20,6x perkiraan NVB 2015 dan 2,1x  P/E 2015.

Dalam laporan riset tersebut, UBS juga menaikkan perkiraan mereka terhadap valuasi bisnis baru AIA HK dan AIA China menjadi kurang lebih sebesar 29% dan 40% dan juga lakukan revisi naik terhadap proyek NPAT untuk tahun 2015.

UBS juga menyatakan walaupun pemerintah Hong Kong telah menghentikan kebijakan imigrasi investasi, aliran modal diperkirakan masih akan tetap terus mengalir kepasar dan akan mampu untuk berikan kejutan berupa hasil kinerja keuangan AIA pada semester pertama 2015.

UBS juga menambahkan bahwa pengaruh dari rencana kenaikan tingkat suku bunga Fed yang diperlambat dan bertumbuhnya bisnis di wilayah Aisa akan mampu untuk menutupi pengaruh negatif dari pelemahan penjualan AIA pada produk bank insurance pada semester pertama 2015.

Weekly Outlook US: Eropa Akan Kembali Berikan Guncangan Bagi Pasar

Pada minggu ini, pada akhirnya permasalahan krisis hutang Yunani mencapai puncaknya, dan pasar akan alami ujian besar terhadap peristiwa tersebut.

Pada minggu ini, juga akan dirilis sejumlah data-data ekonomi penting Amerika, mulai dari data exiting home sales yang rilis hari Senin, durable goods yang rilis hari Selasa, data GDP final kuartal pertama yang rilis hari Rabu, serta data personal Income dan Spending yang rilis hari Kamis.

Data-data ekonomi tersebut akan menjadi data-data penting bagi para pelaku pasar, karena akan menjadi acuan terhadap kondisi ekonomi Amerika. Jika data ekonomi indikasikan adanya kenaikan penghasilan, maka kondisi tersebut akan diartikan sebagai adanya peluang besar untuk terjadinya inflasi dan jika inflasi dapat terbentuk maka kondisi tersebut akan menjadi triger penting bagi FED untuk ambil kebijakan kenaikan tingkat suku bunga.

Saham di Amerika pada minggu lalu alami kenaikan setelah FED menyatakan bahwa kondisi ekonomi terlihat belum memenuhi kondisi untuk ambil kebijakan kenaikan tingkat suku bunga. Walaupun keluarkan pernyataan demikian, tetapi FED juga menyatakan bahwa kenaikan tingkat suku bunga tetap akan diambil pada tahun ini, disaat kondisi ekonomi mendukung kebijakan tersebut.

Disisi lain, kenaikan yang terjadi pada minggu lalu diakhiri oleh penurunan pada hari Jum’at akibat para trader yang ambil posisi aman menjelang pertemuan para petinggi finansial negara-negara zona-euro yang akan dilakukan pada hari Senin ini. Masalah Yunani kemungkinan besar akan menjadi salah satu topik penting yang akan dibicarakan dalam pertemuan tersebut.

Sebelumnya, pada hari Jum’at minggu lalu dilaporkan ECB telah menaikkan anggaran bantuan modal kepada perbankan Yunani senilai 1,8 milliar euro atau sebanding dengan $2 milliar. Data terpisah dilaporkan oleh Reuters menyebutkan bahwa pada minggu lalu ada sebanyak 4,2 milliar euro dana nasabah yang ditarik dari perbankan-perbankan Yunani.

Masalah Yunani juga terlihat semakin memanas, dimana negara tersebut memiliki kewajiban jatuh tempo kepada IMF senilai 1,5 milliar euro pada 30 Juni mendatang.

Setelah pertemuan para menteri keuangan zona-euro yang dilakukan pada hari Senin minggu ini, selanjutnya pada pemimpin zona-euro juga akan lakukan pertemuan.

Saham alami sentimen jual pada hari terakhir minggu lalu, dan saham ditutup dekat dengan level terendah pergerakan harian. Adanya kombinasi berakhirnya kontrak opsi dan produk berjangka juga ikut berikan pengaruh terahadap penurunan tersebut. Walaupun alami penurunan pada hari Jum’at, tetapi secara keseluruhan pada minggu lalu saham alami kenaikan. Dow alami kenaikan sebesar 0,6 persen menjadi 18.015 dan S&P 500 alami kenaikan sebesar 0,7 persen menjadi 2.109. Nasdaq berhasil tembus level harga tertinggi 15 tahun, walaupun pada hari Jum’at tetap alami penurunan. Nasdaq pada minggu lalu ditutup dengan kenaikan sebesar 1,3 persen menjadi 5.117.

Berikut adalah rangkuman data dan even penting untuk keseluruhan minggu ini

Senin

21:00 WIB: Existing home sales

Selasa

19:30 WIB: Fed Gov. Jerome Powell on economy and monetary policy
19:30 WIB: Durable goods
20:00 WIB: FHFA HPI
20:45 WIB: Manufacturing PMI
21:00 WIB: New home sales
24:00 WIB: Two-year auction

Rabu

19:30 WIB: Real Q1 GDP (3rd)
24:00 WIB: Five-year auction

Kamis

19:00 WIB: Fed Gov. Daniel Tarullo on economy and financial regulation
19:30 WIB: Initial claims
19:30 WIB: Personal income/spending
20:45 WIB: Services PMI
20:45 WIB: Fed Gov. Jerome Powell on payment system
24:00 WIB: 7-year note auction

Jum’at

21:00 WIB: Consumer sentiment
23:45 WIB: Kansas City Fed President Esther George on the payments system

Diambang Bahaya, Yunani Masuki Nego Krusial

Yunani menghadapi 24 jam kritisnya di saat para pemimpin Eropa bersiap menggelar pertemuan darurat yang harus menyelesaikan kebuntuan antara negara itu dengan kreditornya.
Alexis Tsipras
Kemarin, Perdana Menteri Alexis Tsipras mengajukan proposal baru untuk mencegah default. Disampaikan kepada Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker, Presiden Perancis Francois Holande dan Kanselir Jerman Angela Merkel, Tsipras mengatakan proposalnya itu saling menguntungkan, dan menyedikan penyelesaian permanen, bukan sekedar solusi sementara.

Para pemimpin Eropa menggelar pertemuan darurat hari ini di Brussels untuk membicarakan masalah Yunani.

Tsipras akan berbicara dengan kepala tiga kreditor, yaitu ECB, IMF dan Uni Eropa sebelum bertemu dengan 18 pemimpin zona euro lainnya. Tawaran ini merupakan pertanda Athena siap membuat kompromi.

Pertemuan ini dianggap krusial karena menjadi momen terakhir untuk menyelamatkan Yunani. Pertemuan ini digelar menyusul aksi penarikan simpanan besar-besaran di Yunani, yang berpotensi memicu krisis perbankan. Nasabah sudah menarik miliaran euro dalam seminggu terakhir, akibat kandasnya pembicaraan utang mendekatkan Yunani ke jurang default.

Athena harus membayar utang 1,6 miliar euro ke IMF pada 30 Juni nanti. Bila tidak bisa membayar, Yunani dianggap default.Alhasil, ini merupakan minggu terakhir untuk mencapai kesepakatan dengan kreditor.

Perkembangan Positif Yunani Hambat Emas

Emas masih bertengger dekat level tertinggi satu bulan hari ini, setelah minggu lalu menguat tajam berkat berkurangnya kekhawatiran mengenai kenaikan suku bunga the Fed yang lebih cepat dari perkiraan. Namun, kenaikan emas sepertinya akan terbatas menyusul perkembangan positif dalam perundingan krisis utang Yunani.

Harga emas terkoreksi pada perdagangan hari ini di Asia, namun masih dekat level $1205,50, level tertinggi sejak 26 Mei yang dicetak minggu lalu.

Emas menguat minggu lalu karena melemanhya dollar setelah pernytaan ketua the Fed, Janet Yellen, yang mengatakan kalau suku bunga hanya bisa naik jika lapangan kerja membaik dan inflasi kembali ke target.

Emas juga naik setelah meningkatnya permintaan safe haven di tengah kekhawatiran investor mengenai krisis utang Yunani, yang bisa mengancam Negara tersebut default dan keluar dari zona euro. Namun, kekhawatiran tersebut kini mulai meredup setelah perdana menteri Yunani, Alexis Tsipras menawarkan paket baru kepada kreditor, menunjukkan keinginan untuk kompromi. Hal itu memberikan harapan adanya deal dalam pertemuan darurat hari ini. Perkembangan positif dari Yunani tersebut bisa saja mengancam peran safe haven emas.

Dari sisi teknikal, harga masih bertahan di atas MA 10 dan 55, indikasi trend jangka pendek masih bullish. meski begitu, indikator stochastic mulai terlihat overbought, indikasi kenaikan mulai terbatas. Harga pun masih tertahan di resistance $1205,55. Jika resistance tersebut kembali gagal ditembus, ada potensi koreksi untuk kembali ke area support di kisaran $1189 – $1195. Trend bullish yang tengah terbentuk saat ini akan berakhir jika harga kemudian ditutup di bawah support tersebut.

Rekomendasi
rekom

Menanti Kabar Baik Yunani, Asia Mixed

Nikkei
 
Indeks Nikkei perdagangan Jumat lalu mengalami penguatan dengan kembali berada di atas level psikologi 20.000, setelah sehari sebelumnya menyentuh level terendahnya dalam satu bulan. Penguatan bursa Wall Street dan Eropa menjadi pemicunya sehingga investor melakukan aksi bargain hunting terhadap saham-saham bervaluasi rendah Jepang. Indeks Nikkei ditutup menguat 183,42 poin, atau 0,92%, ke posisi 20.174,24.

Indeks Nikkei coba mempertahankan laju penguatannya hari ini menyusul rebound-nya Dow Jones Future pagi ini, setelah PMYunani, Alexis Tsipras menawarkan proposal baru kepada kreditornya. Fokus pasar kini adalah masalah Yunani. Diharapkan dalam pertemuannya hari ini mencapai kesepakatan mengenai Yunani.

Hasil yang positif bagi Yunani makin menaikkan sentimen, begitu juga sebaliknya hasil buruk menekan sentimen.

Rekomendasi
NKI SIGNAL 22-06-15

Kospi
 
Indeks Kospi berhasil lepas dari tekanan jual di perdagangan akhir minggu lalu, menyusul sedikit meredanya kekhawatiran akan sikap dovish dari rapat the Fed. Kalangan analis mengatakan penguatan Kospi didorong aksi beli yang dilakukan investor ritel dan institusi dengan harapan rapatnya the Fed kali ini masih dovish atau mempertahankan kebijakan longgar.  Indeks Kospi ditutup naik 5,08 poin, atau 0,25%, ke posisi 2.046,96.

Indeks Kospi perlahan menjauh dari level terendah dalam 10 minggu sejak minggu lalu, menyusul meredanya kekhawatiran mengenai virus MERS. Selain itu, harapan akan adanya resolusi untuk menyelesaikan masalah Yunani menjelang pertemuan darurat di zona euro. Akhir minggu lalu saham AS jatuh karena masalah Yunani yang diberitakan sedang krisis perbankan.

Rekomendasi
KSI SIGNAL 22-06-15

Hang Seng
 
Indeks Hang Seng kembali menguat kemarin di tengah pergerakan bursa saham Asia yang variatif, bahkan sebagian besar menguat setelah reli di Wall Street, yang berhasil menutupi kekhawatiran soal Yunani. Bursa saham regional untuk sementara mengabaikan perkembangan di Eropa. Indeks Hang Seng ditutup menguat 65,87 poin,  atau 0,25%, ke posisi 26.760,53.

Indeks Hang Seng fluktuatif di tengah liburnya bursa China hari ini dan penantian investor mengenai perkembang terbaru krisis perbankan Yunani. Krisis itu terjadi di saat Yunani belum diambang default dan keluar dari zona euro. Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras menawarkan paket baru kepada kreditor, menunjukkan keinginan untuk kompromi. Hal itu memberikan harapan adanya deal dalam pertemuan darurat hari ini.

Rekomendasi
HSI SIGNAL 22-06-15

Harapan Deal Yunani Angkat Saham Asia

Saham Asia bergerak positif hari ini di tengah harapan akan adanya resolusi untuk menyelesaikan masalah Yunani menjelang pertemuan darurat di zona euro.
Asian Stocks 4
Akhir pekan lalu, Wall Street terdampar di zona merah, dengan ketiga indeksnya berakhir dekat low. Tekanan datang dari masalah Yunani, yang diberitakan sedang menuju krisis perbankan. Krisis itu terjadi di saat Yunani belum diambang default dan keluar dari zona euro. Indeks Dow Jones melemah 0,55% dan indeks S&P 500 turun 0,53%.

Setelah terjadi penarikan dana besar-besaran dari bank, yang berpotensi memicu krisis perbankan, Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras menawarkan paket baru kepada kreditor, menunjukkan keinginan untuk kompromi. Hal itu memberikan harapan adanya deal dalam pertemuan darurat hari ini. Tapi masih belum jelas sejauh mana proposal itu sesuai dengan tuntutan kreditor.

4 miliar euro sudah terkuras dari bank Yunani setelah kegagalan negosiasi minggu lalu memicu aksi rush. Bila tidak ada kesepakatan dalam waktu dekat, Athena akan terpaksa menerapkan kendali modal, yaitu membatasi penarikan uang. Sumber menyebutkan ECB juga akan menyediakan likuiditas ke sektor perbankan Yunani.

Sejauh ini, pasar mulai melihat adanya kesepakatan untuk mencegah Yunani default dan keluar dari zona euro, meski belum tentu terjadi deal-nya hari ini. Di Jepang, indeks Nikkei menguat 0,9%, namunm lajunya dihambat oleh penguatan yen. Di Korsel, indeks Kospi menguat 0,4%, didukung oleh saham blue chips. Di Hong Kong, indeks Hang Seng menanjak 0,5%. Indeks Singapura STI melesat 0,66%. Tapi IHSG dibuka melemah 0,17%.

Rabu, 17 Juni 2015

Tunggu The Fed, Saham Asia Variatif

Saham Asia bergerak variatif hari ini, meski setelah rebound Wall Street. Aktivitas perdagangan diperkirakan sepi menjelang hasil rapat the Fed.
Asian stock 5
Semalam, saham AS berlabuh di zona hijau di saat investor menunggu hasil rapat the Fed malam nanti. Tapi kenaikan ini terjadi di tengah rendahnya transaksi, mencerminkan perdagangan yang hati-hati. Analis mengatakan investor enggan mengambil risiko besar sebelum pengumuman the Fed. Indeks Dow Jones menguat 0,64% dan indeks S&P 500 naik 0,57%.

Bursa saham global kini menunggu hasil rapat the Fed untuk mencari petunjuk mengenai prospek kebijakan. Pasar ingin kejelasan mengenai wacana kenaikan suku bunga dan pandangan the Fed soal kondisi ekonomi terkini. Para ekonom meyakini the Fed mulai menaikkan rate pada September nanti.

The Fed belum pernah menaikkan suku bunga sejak 2006 dan terus di level nol persen sejak krisis finansial 2008. Kenaikan suku bunga kemungkinan menambah biaya pinjaman bisnis dan konsumen, serta menciptakan volatilitas bagi saham karena investor mengalihkan dana ke ase ber-yield.

Fokus pasar lainnya adalah masalah Yunani. ECB diperkirakan mengumumkan perubahan bantuan likuiditas untuk Yunani. Yunani harus membayar utang 1,6 miliar euro dua minggu lagi dan dengan kandasnya negosiasi bailout, Athena terancam default. Perhatian juga tertuju ke Hong Kong, di mana Dewan Legislatif akan memilih paket pemilu kontroversial gagasan China, di mana publik memilih langsung kepala daerah tapi kandidat ditentukan oleh Beijing.

Di Jepang, indeks Nikkei melemah 0,38% setelah sempat rebound 0,2% di awal perdagangan. Posisi indeks masih dekat level tertinggi dalam 15 tahun. Di Korsel, indeks Kospi melemah 0,11% dekat level terendah dalam dua bulan. Di Hong Kong, indeks Hang Seng menguat 0,7% setelah koreksi selama dua ses sebelumnya. Indeks Shanghai masih flat, setelah anjlok 3% kemarin. Indeks Singapura STI menguat 0,86%.

Jelang Hasil Fed Meeting, Asia Beragam

Nikkei
 
Indeks Nikkei mengalami tekanan dalam dua sesi perdagangan terakhir menyusul kekhawatiran akan default-nya Yunani. Selain itu, jelang hasil rapat the Fed yang tengah berlangsung dua hari dengan berakhir Rabu dini hari makin menekan sentimen. Saham Toyota Motor turun 0,2%, setelah RUPS sepakat akan rencana kontroversial dalam penentuan saham baru. Indeks Nikkei ditutup melemah 129,85 poin, atau 0,64%, ke posisi 20.257,94.

Indeks Nikkei diperkirakan akan melanjutkan penurunannya hari ini, menyusul kembali menguatnya yen terhadap dollar dapat membatasi laju penguatan Nikkei karena dorongan dari pulihnya Wall Street. Isu utama yang menjadi perhatian pasar keuangan dunia adalah apakah the Fed memberikan petunjuk mengenai kenaikan suku bunga untuk tahun ini. Minat beli semakin tergerus menjelang rapat reguler the Fed.

Rekomendasi
NKI SIGNAL 17-06-15

Kospi
 
Indeks Kospi belum lepas dari jeratan aksi jual kemarin, indeks tutup melemah 0,67%. Ini merupKan penurunan dalam tiga sesi perdagangan secara beruntun. Tekanan terhadap indeks dipicu aksi jual investor asing terhadap saham-saham unggulan di tengah ketidakpastian mengenai default Yunani.  Indeks Kospi ditutup melemah 13,60 poin, atau 0,67%, ke posisi 2.028,72.

Indeks Kospi masih berada di level terendah dalam 10 minggu karena kecemasan virus MERS di Korsel. Penguatan Wall Street belum cukup kuat pulihkan sentimen. Karena pasar fokuskan rapat the Fed, yang menggelar rapatnya sejak kemarin sampai hari ini. Hasil keputusan diumumkan Kamis dini hari, beserta jumpa pers oleh sang ketua Janet Yellen.

Rekomendasi
KSI SIGNAL 17-06-15

Hang Seng
 
Begitu pula dengan indeks Hang Seng, kemarin melemah dengan berada pada level terendahnya dalam dua bilan terakhir karena serangkaian sentimen negatif global. Investor kini dibayangi awan hitam, diantaranya kecemasan default Yunani, kenaikan suku bunga the Fed. Tekanan juga datang dari mainland, dimana indeks Shanghai harus rela kembali bergerak di bawah 5.000, untuk kali pertama sejak 4 Juni lalu. Indeks Hang Seng ditutup melemah 295,11 poin,  atau 1,10%, ke posisi 26.566,70.

Indeks Hang Seng bergerak fluktuatif dengan sebagian tertekan oleh kekhawatiran mengenai ancaman default Yunani. Selain itu, investor akan memfokuskan hasil rapat the Fed nanti malam, prospek kenaikan suku bunga akan menjadi batu sandungan kenaikan Hang Seng meski Wall Street semalam berhasil rebound.

Maraknya aksi demo turut menekan sentimen.

Rekomendasi
HSI SIGNAL 17-06-15

ECB, Dewa Penyelamat Yunani

Fakta bahwa politisi Yunani terlihat santai-santai saja dengan kandasnya negosiasi dengan kreditor dan ancaman default adalah karena selama ini ada dewa penyelamat, yaitu ECB.
ECB 2
Para pengamat mengatakan pemimpin Yunani memainkan strategi yang terkalkulasi. Menurut Max Otte, ekonom Jerman yang berbasis di Cologne, semakin lama mereka bermain, semakin banyak uang yang harus dikucurkan oleh ECB. Ia mengacu pada bantuan likuiditas yang diberikan Bank Sentral Yunani untuk perbankan domestik dengan izin ECB.

Dengan kata lain, Bank of Greece sendiri mencetak uang untuk perbankan, yang sebenarnya sudah tidak punya akses dana lagi.

Bantuan ini, yang disebut dengan Bantuan Likuiditas Darurat (ELA), adalah program pinjaman yang tersedia untuk bank nasional yang ”sakit” dengan tingkat bunga yang ditetapkan oleh Dewan Gubernur ECB. Sudah 80 miliar euro dikucurkan dari ECB dalam bentuk ELA untuk perbankan Yunani.

Sejak Partai Syriza berkuasa, ternyata bank semakin menderita penarikan dana. Selama berbulan-bulan, publik menarik uang dari rekening. Ketika perbankan krisis likuiditas dalam waktu panjang, maka mereka bisa dikatakan bangkrut. Tanpa ELA yang menyokong sistem perbankan Yunani, bank swasta harus membayar ke bank sentral. Tanpa ada dana untuk itu, bank harus tutup, simpanan masyarakat akan hilang, maka bisa terjadi depresi.

Dari sudut itu, bisa dikatakan ECB-lah penentu nasib Yunani. Bila ECB mengatakan stop ELA, maka matilah Yunani. Meski demikian, ECB sepertinya tetap berkomitmen agar Yunani tetap dalam zona euro dan langkah seperti itu (stop ELA) bisa menimbulkan konsekuensi yang tak terduga yang akhirnya mungkin kontraproduktif.

Sementara bagi Yunani, ini deal yang sangat bagus. Semakin lama negosiasi buntu, semakin banyak ELA terakumulasi dan semakin besar risiko yang harus ditanggung oleh negara zona euro lainnya.

Antisipasi The Fed, Dollar Tak Banyak Gerak

Major currencies, terutama dollar, tak banyak bergerak dalam beberapa sesi terakhir, mencerminkan sikap investor yang sedang mengantisipasi hasil rapat reguler the Fed.

Isu utama yang menjadi perhatian dari rapat ini adalah apakah the Fed memberikan sinyal jelas soal wacana kenaikan suku bunga. Banyak kalangan yang meyakini the Fed akan mulai menaikkan suku bunga September nanti, dan mereka berharap ada petunjuk lebih lanjut soal itu.

Memang the Fed tidak akan mengatakan waktu spesifik kenaikan itu, tapi pasar butuh kejelasan soal arah kebijakan ke depan. Pertumbuhan lapangan kerja AS yang pesat bulan lalu dijadikan alasan keyakinan the Fed bakal mengarah ke pengetatan. Tapi dengan kondisi eksternal yang masih rapuh, patut dipertanyakan apakah the Fed mau mengambil risiko.

Banyak yang berharap the Fed bakal hawkish, menyampaikan kesiapan menaikkan suku bunga. Namun tetap perlu diwaspadai the Fed mengambil sikap netral, menyampaikan pernyataan yang ambigu. Contohnya, kenaikan suku bunga terbuka namun semua keputusan bergantung pada data. Tak adanya kejelasan bisa menjadi faktor yang menekan dollar nantinya.

Indeks dollar berada di 94,90 setelah sempat menyentuh high di 95,27. Selama beberapa sesi terakhir, indeks ini bergerak dalam range 94,50 dan 95,50, membentuk konsolidasi. Bila support ditembus, indeks ini terancam menuju 94,00. Penembusan resistance membuka jalan menuju 96,00. Terhadap yen, dollar stabil di 123,44, bergerak dalam range 123,00-123,80 dalam empat sesi terakhir.

Selain rapat the Fed,  pasar juga memantau masalah Yunani, yang hingga saat ini belum mendapat kucuran dana. Dua minggu lagi, Yunani harus bayar utang 1,6 miliar euro ke IMF dan bila menunggak, bisa dianggap default. Masalah ini mempengaruhi pergerakan euro, yang saat ini flat di $1,1254 setelah melemah 0,2% kemarin. Euro juga membentuk pola konsolidasi, bergerak dalam kisaran $1,1170 dan $1,1350 dalam empat sesi terakhir.

Rekomendasi

EUR-USD
EUR SIGNAL 17-06-15

USD-JPY
JPY SIGNAL 17-06-15

GBP-USD
GBP SIGNAL 17-06-15

USD-CHF
CHF SIGNAL 17-06-15

AUD-USD
AUD SIGNAL 17-06-15

Jelang FOMC, Emas Masih Tertekan

Harga emas masih sulit bergerak naik, diperdagangkan di kisaran $1.180 hari ini, menyusul penguatan dollar dan antisipasi menjelang hasil rapat regular the Fed. Sementara itu, krisis utang Yunani juga gagal mendorong permintaan safe haven atas emas.

Harga emas kini diperdagangkan di di kisaran $1180 per ons, setelah kemarin turun sekitar 0,4%. Emas tertekan karena penguatan dollar setelah data yang menunjukkan building permits naik ke level tertinggi delapan tahun di bulan Mei. Hal ini mengindikasikan perbaikan sektor perumahan, menambah ekspektasi kenaikan suku bunga.

Fokus pasar kini tertuju pada hasil FOCM, khusunya pernyataan ketua the Fed, Janet Yellen, mengenai kapan the Fed akan menaikkan suku bunganya.

Dalam beberapa bulan terakhir, emas mengalami tekanan karena ketidakpastian kenaikan suku bunga the Fed, yang mengurangi daya tarik asset non bunga, seperti emas.

Emas juga gagal mendapat dukungan dari krisis utang Yunani yang tengah berlangsung. Perdana Menteri Yunani, Alexix Tsipras masih menolak tuntutan para kreditor, yang dianggapnya merendahkan harkat martabat bangsa Yunani. Emas biasanya terangkat ketika terjadi ketidakpastian politik dan ekonomi, namun peran safe haven tersebut tertutupi karena adanya perkiraan kenaikan suku bunga.

Dari sisi teknikal, dalam seminggu terakhir, harga emas masih bergerak flat di kisaran support $1172, dan resistance $1192. Sementara untuk jangka menengah, trend emas masih bearish, terlihat dari gagalnya harga bertahan di atas area MA 55. Potensi penurunan masih terbuka, untuk menguji support $1162 – $1172.

Sedangkan sinyal positif akan didiapat jika harga mampu bertahan di atas resistance $1192.

Rekomendasi
rekom