Indeks Nikkei penutupan perdagangan akhir pekan lalu menguat, sekaligus membukukan kenaikan ke-12 kalinya dalam sepekan, terbaik dalam 54 tahun terakhir. Investor masih terus melakukan pembalian di tengah membaiknya kinerja keuangan dan propek laba perusahaan, bersamaan dengan pelemahan yen terhadap dollar. . Indeks Nikkei ditutup naik 52,68 poin, atau 0,47%, ke posisi 11.191,34.
Indeks Nikkei diperkriakan akan mencatat kenaikan hari ini menyusul pelemahan yen terhadap dollar yang membuat kinerja saham ekspor Jepang terus terpompa. Disamping itu, kinerja bursa saham di AS yang juga mencatat level tertingginya dalam lima tahun memberi sentimen tersendiri, setelah data ketenagakerjaan lebih baik dari sebelumnya. Serangkaian data AS yang baik ini memicu perburuan terhadap asset-asset berisiko.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi penutupan akhir pekan kemarin melemah di tengah pergerakan perdagangan yang terbatas karena fokus investor terhadap data ketenagakerjaan AS. Selain itu, aksi jual investor asing masih menyelimuti dalam tujuh sesi perdagangan berturut-turut, meski diimbangi hedge fund dan investor ritel. Indeks Kospi ditutup turun 4,15 poin, atau 0,21%, ke posisi 1.957.79.
Indeks Kospi mengawali perdagngan pekan ini mengalami kenaikan menyusul bursa global yang bergerak positif. Tapi hambatan masih menghinggapi indek karena kekhawatiran terhadap pelemahan yen yang terus berlanjut membuat prospek ekspor Korsel terancam menurunan.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng penutupan Jumat lalu melemah tipis, setelah pasar melepas penguatan yang sempat terjadi dengan kembali mempertimbangkan aktifitas manufkatur Cina yang tidak lebih baik dari perkiraan 50,9 menjadi 50,4. Kendati sempat terangkat data manufaktur versi HSBC. Pergerakan indeks yang tidak begitu membentu range besar karena perhatian pasar terhadap data penting AS malam ini . Indeks Hang Seng ditutup turun 7,69 poin, atau 0,03%, ke posisi 23.721,84,
Indeks Hang Seng diperkirakan akan menguat hari ini seiring kenaikan bursa saham regional yang dipicu relinya bursa saham AS karena meningkatnya kembali perburuan asset berisiko. Tapi yang perlu diperhatikan juga, faktor teknikal mingguan khususnya indesk Hang Seng yang sudah terlihat jenuh beli, masih menghambat laju indeks lebih jauh.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar