Dalam rapat terakhir, ECB memangkas suku bunganya 25 bps menjadi 0,25% setelah inflasi di blok mata uang itu turun ke 0,7% selama Oktober, jauh di bawah target 2%. Isu bunga negatif kembali mencuat setelah data inflasi itu. Tapi minggu lalu sang presiden Mario Draghi mengatakan wacana bunga negatif bukanlah berita baru, memberi sinyalemen hal itu tidak akan dilakukan segera.
Meski demikian, Anggota Dewan Christian Noyer kemarin mengatakan suku bunga akan tetap rendah untuk waktu yang lama dan bahkan bisa lebih rendah lagi bila diperlukan untuk menjaga stabilitas harga. Menurutnya, inflasi masih rendah dan tugas bank sentral menyesuaikan kebijakan agar tidak terjadi deflasi.
Pejabat lainnya, Ardo Hansson kemarin mengatakan ECB siap memangkas suku bunga lagi dan secara teknis siap untuk menerapkan bunga simpanan negatif. Menurutnya, semua opsi masih tersedia dan tentu punya konsekuensi. Tapi ia tidak melihat ECB akan kehabisan amunisi kebijakan. Meski ia mengakui bunga negatif bisa membantu pemulihan, hal itu juga ada risiko, seperti merosotnya laba bank.
Minggu lalu ada pemberitaan ECB sedang mempertimbangkan kebijakan yang amat longgar, yaitu bunga negatif. Dengan ini, ECB menerapkan bunga minus pada simpanan bank komersial yang ditaruh dalam fasilitasnya. Selain mendorong inflasi dan mencegah deflasi, bunga negatif ini juga mungkin diberlakukan untuk menggairahkan perkreditan. Bila ECB menerapkan bunga negatif pada fasilitas simpanannya, kemungkinan sebesar -0,1%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar