Harga emas langsung melorot setelah data yang menunjukkan aktivitas manufaktur di AS tumbuh pesat, pertanda ekonomi terbesar dunia itu semakin pulih. Indeks manufaktur ISM naik ke 57,3 di Nopember dari 56,4 di Oktober. Komponen order, produksi dan lapangan kerja dalam indeks itu juga menunjukkan kenaikan. Laporan terpisah menunjukkan indeks PMI manufaktur dari Markit Economics naik ke 54,7 dari 51,8.
Positifnya data AS tersebut semakin membuka peluang bagi the Fed untuk mengurangi pembelian asset sebesar $85 miliar per bulan (taper). Pasar khawatir taper bisa dimulai pada awal bulan ini ketika the Fed menggelar rapatnya pada 17-18 Desember mendatang. Isu taper selalu menjadi pemberat bagi langkah emas.
Investor akan mencermati data-data ekonomi AS, yang akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai kondisi ekonomi terbesar dunia itu. Data-data yang selanjutnya akan dirilis minggu ini antara lain; data PDB AS dan nonfarm payroll. Jika data-data tersebut menunjukkan hasil positif, maka isu taper akan semakin mencuat dan bisa menekan harga emas.
Dari sisi teknikal, gagal bertahan di atas resistance $1.250, emas kembali bearish. Harga bahhkan ditutup di bawah support $1.227, dengan membentuk pola long black candlestick, indikasi bearish continuation. Potensi penurunan emas selanjutnya kemungkinan akan menguji support di $1.174 – $1.180.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar