Dalam pidatonya di Wina, Austria semalam, ia mengatakan risiko deflasi masih rendah saat ini. Tapi semakin lama inflasi rendah, semakin besar pula ancaman deflasi yang mungkin muncul. “Oleh karena itu, ECB sedang mempersiapkan kebijakan moneter non standar untuk menghadapi kemungkinan tersebut dan siap mengambil langkah tegas bila diperlukan.”
Pernyataan Draghi itu lebih dovish dari minggu lalu ketika ia mengatakan belum ada alasan bagi ECB untuk bertindak karena pemulihan tetap berlanjut dan data selama ini positif. Ia menegaskan pihaknya akan tetap memberlakukan bunga rendah untuk waktu yang lama sampai ekonomi membaik, dan inflasi secara bertahap akan mendekati target 2% seiring pemulihan ekonomi.
Pentolan ECB itu menambah suara yang mendengungkan kecemasan di seluruh zona euro bahwa apresiasi euro berdampak pada inflasi, yang terus di bawah target 2%. Beberapa pejabat ECB di dari Spanyol, Perancis dan Jerman memang sudah menyampaikan masalah apresiasi euro ini. Berdasarkan laporan terakhir, inflasi hanya naik 0,8% selama Februari, tapi inflasi inti, yaitu di luar pangan dan energi, naik 1%. Apresiasi euro juga terjadi setelah pasar melihat ketiadaan tindakan dari ECB minggu lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar