The Fed mengatakan perubahan proyeksi suku bunganya itu bukan berarti pihaknya bakal mengubah kebijakan. The Fed tetap menunggu waktu yang tepat setelah menyelesaikan program pembelian obligasi untuk menaikkan suku bunga. The Fed tidak hanya melihat data inflasi dan tingkat pengangguran saja sampai target, tapi bagaimana dan seberapa cepat kedua data itu mendekati target.
Yellen menggunakan jumpa pers itu untuk menegaskan suku bunga tetap rendah untuk waktu yang lama dan hanya naik secara bertahap. Bahkan bisa saja tetap rendah untuk sekian waktu meski setelah tingkat pengangguran turun ke level sehat. Ketika diminta menjelaskan waktu yang dimaksud, Yellen menjawab dengan ragu.”Mungkin perlu waktu kira-kira enam bulan, tapi semua tergantung dengan kondisi yang berlaku,” katanya.
Beberapa analis berpendapat jangan-jangan Yellen terselip lidah, mengingat ambigunya penjelasan itu. Bagaimanapun, respon pasar keuangan tajam dan cepat. Saham-saham di Wall Street langsung bertumbangan dan yield obligasi AS naik tajam. Menurut pengamat, perubahan forward guidance itu diinterpretasikan oleh pasar sebagai mulai bergesernya the Fed dari dovish ke hawkish. Tapi, perlu dicermati apa yang akan disampaikan pejabat the Fed dalam pidato-pidatonya minggu-minggu ini, untuk mengetahui apakah mereka memperkuat pernyatan Yellen, atau berusaha mengurangi ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga tahun depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar