Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,3%. Indeks Nikkei melemah 0,31%, turut ditekan oleh penguatan yen. Indeks Kospi turun 0,15%. Indeks Singapura STI menguat 0,23%. Tapi di Hong Kong, indeks Hang Seng masih flat.
Wall Street terkoreksi, dengan indeks Dow Jones melemah 0,13% dan indeks S&P melemah 0,12%. Koreksi datang setelah Presiden the Fed distrik St. Louis James Bullard mengatakan ada kemungkinan suku bunga bisa naik pada kuartal pertama 2015. Menurutnya, hal itu bisa terjadi bila tingkat pengangguran turun ke bawah 6% dan inflasi di atas 2%. Padahal, data AS semalam sesuai prediksi.
Pada dasarnya, saham global sudah mencapai valuasi yang tinggi, terutama di AS, karena indeks utamanya sudah mencetak rekor beberapa kali. Meski tren masih bullish seiring pemulihan ekonomi, valuasi yang tinggi menyebabkan pergerakan sudah mentok. Pergerakan selanjutnya bergantung pada musim laporan keuangan kuartal kedua yang mulai berjalan awal bulan depan.
Kondisi di regional juga tidak jauh berbeda, di mana indeks utama di kawasan juga dekat di level yang tinggi. Para analis mengatakan selama kondisi ekonomi China tetap stabil, prospek saham Asia masih bullish. Namun dalam jangka pendek, tetap perlu diwaspadai koreksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar