Penguatan dollar masih disebabkan oleh pandangan di pasar bahwa the Fed berpeluang menjadi bank sentral negara maju pertama yang menaikkan suku bunga, bahkan bisa punya rate yang lebih tinggi dari bank sentral lainnya seperti BOE dan ECB. Pandangan ini menjadi faktor yang mendorong yield obligasi AS, semakin mengangkat dollar. Yield obligasi tenor 10 tahun naik ke 2,55% atau tertinggi dalam sebulan.
Ekspektasi akan kenaikan suku bunga the Fed semakin kuat menyusul hasil studi yang menyebutkan rate the Fed diperkirakan 1% di akhir tahun 2015. Kalau tiap bulan naik 25 bps, berarti kenaikan mulai jalan September 2015. Untuk nanti malam, ada data penjualan ritel dan sentimen konsumen AS. Data yang bagus bisa menambah harapan the Fed akan menyampaikan pernyataan yang hawkish dalam rapat minggu depan.
Indeks dollar menguat 0,1% ke 84,35 masih dekat level tertinggi dalam 14 bulan 84,52 yang dicapai Selasa lalu. Support berada di 83,60 tapi kondisi bullish terjag selama tidak jatuh ke bawah 83,00. Terhadap yen, dollar menyentuh level tertinggi dalam 6 tahun di 107,36 lewat penguatan yang berjalan selama lima sesi berturut-turut. Resistance terdekat ada di 107,80 dan support di 106,30. Atas franc, Dollar diperdagangkan di 0,9364 masih berusaha menembus level 0,9400 dengan support di 0,9300.
Di saat euro stabil dan sterling menanjak, aussie yang kini menjadi sasaran jual. Aussie mengalami minggu terburuknya dalam delapan bulan yang membawanya ke level terendah sejak Maret. Padahal tidak ada berita buruk, data ketenagakerjaan Australia kemarin masih positif. Dengan sudah rendahnya euro dan sterling, aussie menjadi korban terbaru penguatan dollar. Aussie melemah 0,3% ke $0,9067 dan kejatuhan ke bawah $0,9050 membuka peluang menuju $0,9030-0,9000.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar