Indeks dollar turun dari dalam tiga sesi setelah komentar dua pejabat the Fed mengenai kebijakan moneter.
Dennis Lockhart, gubernur the Fed Atlanta dan John William, gubernur the Fed San Fransisco, mengindikasikan belum ada perubahan kebijakan dalam waktu dekat. Mereka masih mendukung kebijakan akomodatif. Kedua komentar pejabat the Fed berhasil meredam kekhawatiran pasar mengenai adanya perkiraan kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan, faktor yang menekan harga.
Gejolak politik kembali mencuat di Yunani, menimbulkan kekhawatiran soal stabilitas finansial di kawasan Eropa, mengangkat peran safe haven emas. Hal itu dipicu oleh pengumuman Perdana Menteri Antonis Samaras yang berencana menggelar pemilu presiden lebih awal. Masalahnya, bila ia gagal mendapat dukungan, pemilu legislatif lebih awal bisa terjadi. Kalau sampai ada pileg, kekuasaan bisa beralih ke Partai Syriza. Hasil itu bisa menimbulkan kekhawatiran soal posisi Yunani dalam kesatuan moneter Eropa. Syriza ingin merenegosiasi utang dan menaikkan pembelanjaan publik, langkah yang dapat membuat kreditor protes.
Sementara dari sisi teknikal, trend jangka pendek sudah bergerak bullish, terlihat dari MA 10 yang uptrrend.
Pola long black candlestick mencerminkan minat beli yang kuat, indikasi bullish reversal. Indikator stocahstic yang overbought bisa membatasi kenaikan. Namun, selama bertahan di atas support $1.214 – $1.218, trend bullish jangka pendek masih terjaga, dengan potensi kenaikan selanjutnya di kisaran $1.242 – $1.250.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar