Indeks Nikkei mengakhiri kenaikan dalam tujuh perdagangan beruntun dengan melemah kemarin. Indeks menjauh dari level tertingginya dalam 7,5 tahunnya menyusul penguatan yen memicu investor melakukan profit taking terhadap saham-saham berbasis ekspor. Dimana yen sempat menguat ke 119,99 terhadap dollar setelah Senin lalu melemah 121,86. Indeks Nikkei ditutup melemah 122,26 poin, atau 0,68%, ke posisi 17.813,38.
Indeks Nikkei makin memperdalam koreksinya hari ini menyusul penguatan yen dan koreksi Wall Street.
Sentimen negatif global yang dipicu kecemasan pertumbuhan ekonomi global dan ketidakpastian ekonomi Yunani. Tekanan juga datang dari Jepang setelah sektor manufaktur mengecewakan di Oktober-Desember, dan ini makin memperburuk kondisi ekonomi di kuartal berikutnya sehingga belum bisa pulih dari resesi.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi belum beranjak menguat hingga penutupan kemarin. Terlihat perilaku investor yang cenderung berhati-hati atas serangkaian even penting global, salah satunya data ekonomi. Meski mengalami pelemahan, mata uang won kemarin catat penguatan terhadap dollar. Indeks Kospi ditutup turun 8,00 poin, atau 0,40% ke posisi 1.970,95.
Indeks Kospi melemah untuk kali ketiga hari ini, dimana indeks sedang menguji level terendahnya dalam seminggunya. Indeks yang sempat menguat Jumat lalu dengan menorehkan level tertingginya dalam dua bulan terakhir. Dampak dari penurunan harga minyak dunia membuat saham energi Korsel masih tertekan. Kondisi global kini tengah dikhawatirkan atas ekonomi China dan kondisi politik di Yunani.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng terhantam kemarin menyusul aksi profit taking dan anjloknya bursa China setelah reli dalam dua minggu terakhir. Saham-saham China yang listing di Hong Kong terkoreksi tajam Hal ini ditenggarai adanya pengetatan peraturan jaminan di kliring China. Indeks Hang Seng ditutup naik 45,03 poin, atau 0,18%, ke 24.047,67.
Indeks Hang Seng diperkirakan masih bergerak negatif hari ini, dimana tumbangnya saham AS menyusul kejatuhan Wall Street akibat merosotnya harga minyak dan kekhawatiran soal ekonomi global. Sentimen pasar juga terganggu oleh serangkaian berita ekonomi negatif China. Di saat ekonomi AS terus pulih, tapi kondisi ekonomi tiga negara besar lainnya China, Jepang dan Eropa justru sebaliknya. Fokus kini tertuju data inflasi China, dimana ekspektasi stabil 1,6% di Nopember.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar