BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Kamis, 16 Juni 2011

Euro merana, sterling terjungkal

Euro merana setelah para pejabat Eropa gagal menyepakati paket bailout tambahan untuk Yunani, yang membuat biaya menjamin utang Yunani dan Portugal menjulang.

Para menteri keuangan zona euro membahas bagaimana investor swasta ikut menanggung beban, peran yang dituntut oleh Jerman. Sedangkan Perancis satu pandangan dengan ECB bahwa opsi itu sama saja dengan default.

Para menteri keuangan sepakat untuk mengadakan pertemuan lagi pada 19 Juni. Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy akan bertemu pada 17 Juni di Berlin. Tekanan meningkat agar kedua pihak menyelesaikan perbedaan dalam rangka mencegah kasus default pertama di Eropa Barat dalam 50 tahun terakhir.

Kecemasan pasar bertambah setelah Moody’s Investor Service mengatakn sedang mengevaluasi peringkat tiga bank Perancis, yaitu BNP Paribas, Societe Generale dan Credit Agricole karena eksposur dengan surat utang Yunani.

Pada jam 18:39 WIB, euro diperdagangkan di $1,4312, melemah dari level penutupan kemarin $1,4442. Euro juga melemah terhadap yen ke 115,47 dari 116,29. Euro melemah terhadap sterling ke 0,8796 dari 0,8818.

Sementara itu, sterling terjungkal karena data ketenagakerjaan Inggris yang buruk dan kecemasan soal perbankan negara itu. Office for National Statistics (ONS) hari ini melaporkan jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran naik tajam, sebesar 19.600 selama Mei. Angka itu lebih besar dari prediksi 7000 dan terbesar sejak Juli 2009.

Stering juga jatuh karena ekspektasi Menteri Keuangan George Osborne akan mendukung rencana untuk memaksa bank agar memisahkan (ringfence) bisnis perbankan ritel dengan unit bank investasi. Bila terjadi krisis, otoritas bisa mengambil alih unit ritel dalam institusi tersebut.

Sterling melemah ke $1,6269 dari $1,6374. Terhadap yen, sterling jatuh ke 131,26 dari 131,86.

Tidak ada komentar: