BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Selasa, 26 November 2013

Emas Rebound, Sentimen Masih Rapuh

Emas akhirnya terbebas dari tekanan. Pada penutupan sesi New York, logam mulia tersebut berbalik arah dan menguat sekitar 0,5% di kisaran $1.249.
Harga emas sempat anjlok sebesar 1% di sesi pagi setelah terjadinya kesepakatan Genewa terkait program nuklir Iran di akhir minggu. Dalam kesepakatan tersebut disebutkan bahwa AS dan pihak barat bersedia mengurangi sanksi terhadap Iran di beberapa sektor selama enam bulan. Kesepakatan tersebut menyebabkan turunnya harga minyak serta mengurangi permintaan emas sebagai safe haven. Emas akhirnya berhasil bangkit setelah adanya aksi beli terkait pergantian kontrak option dari Desember ke Februari di Comex.
Namun sentimen emas masih rapuh, investor masih diliputi kecemasan mengenai pengurangan stimulus the Fed. Isu stimulus kembali mencuat setelah dalam FOMC minutes, para pejabat the Fed menyinggung masalah pengurangan pembelian asset senilai $85 miliar per bulan.
Sentimen emas juga masih minim seiring dengan lesu permintaan fisik di Asia serta terus turunnya cadangan di ETF. Ekspor perhiasan emas dari India turun sekitar 7% selama Oktober, mencerminkan dampak pemberlakuan tarif impor emas. Trend ini kemungkinan berlanjut sampai akhir tahun.
Sementara itu, cadangan di SPDR Gold Trust, ETF berbasis emas terbesar kembali mengalami penurunan sebesar 3,30 ton menjadi 848,91 pada Senin.
Dari sisi teknikal, candlestick yang membentuk pola hammer bisa menjadi sinyal reversal, yang didukung pula oleh indikator stochastic yang mulai golden cross. Harga juga mulai mampu bertahan di atas resistance $1.250, membuka potens penguatan lanjutan menuju kisaran $1.265 – $1.273.

Rekomendasi

Gold

Tidak ada komentar: