BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Kamis, 05 Desember 2013

Short Covering Dongkrak Emas, Isu Taper Masih Mengganjal

Emas rebound sekitar 2% pada penutupan sesi New York berkat aksi beli setelah logam mulia tersebut turun mendekati level terendah lima bulannya. Sempat jatuh sekitar 1% di sesi pagi, harga kemudian melesat sekitar $25 pada pertengahan sesi New York, bahkan sempat menembus $1.250. Penguatan terjadi karena short covering dan aksi beli hedge fund, meski data ketenagakerjaan swasta AS yang lebih baik dari prediksi. Melemahnya dollar serta melambungnya harga minyak turut mendongkrak sentimen.
Sementara dalam perdagangannya hari ini di Asia, emas kembali mengalami koreksi. Pasar masih khawatir bahwa the Fed kemungkinan akan mempercepat pengurangan stimulus meyusul kuatnya data-data ekonomi AS. Data ketenagakerjaan swasta di November mengalami kenaikan 215.000 selama Nopember, lebih tinggi dari prediksi 170.000. Data tersebut bisa mendukung the Fed untuk mengurangi pembelian asset sebesar $85 miliar per bulan lebih cepat di bulan ini. Selanjutnya, Investor akan mencermati data PDB serta nonfarm payroll AS yang akan memberikan gambaran mengenai kelanjutan program tersebut.
Sementara itu, SPDR Gold Trust, ETF terbesar berbasis emas, mengatakan cadangannya kembali mengalami penurunan sebesar 2,70 ton menjadi 838,71 ton pada Rabu.
Dari sisi teknikal, pola moring star yang terbentuk di candlestick menjadi sinyal reversal buat emas. Kondisi ini kemudian didukung oleh indikator stochastic yang golden cross dan membentuk bullish divergence. Kenaikan akan berlanjut jika harga mampu bertahan di atas resistance $1.250, dengan potensi kenaikan berikutnya menuju kisaran $1.265 – $1.273.

Rekomendasi

ScreenHunter_01 Dec. 05 12.59

Tidak ada komentar: