Setelah reli di tiga sesi, harga emas mengalami koreksi karena aksi
profit taking. Namun masih diperdagangakan dekat level tertinggi 3
bulannya.
Meski koreksi, permintaan safe haven masih terlihat, dimana pelemahan
dollar serta kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi global masih
mendukung emas saat ini . Investor mulai melirik emas setelah data-data
AS yang buruk akibat pengaruh cuaca, serta melambatnya ekonomi di China.
Emas dianggap sebagai investasi alternatif diluar instrumen beresiko,
seperti saham. Emas juga Kadang dipandang instrumen yang relatif aman
ketika terjadi ketika terjadi gejolak ekonomi. Sentimen emas untuk
jangka pendek masih mendukung. Namun untuk jangka panjang, para analis
masih mengkhawatirkan mengenai penguatan mata uang dollar serta
pemulihan ekonomi AS, yang bisa mengurangi peran safe haven emas.
Fokus pasar saat ini adalah minutes FOMC, dimana investor akan mencari
gambaran mengenai arah kebijakan the Fed. Dalam kesaksian di hadapan
kongress pada 11 Februari, ketua the Fed, Janet Yellen, mengatakan meski
lapangan kerja masih belum pulih, taper masih akan dilakukan secara
bertahap. Isu taper bisa menjadi sentimen pemberat emas untuk jangka
panjang.
Dari sisi teknikal, candlestick mulai menunjukkan sinyal bearish, begitu
pula dengan indikator stochastic yang dead cross di area overbought.
Harga masih bertahan di atas support $1.312. Penembusan support tersebut
akan membuka potensi koreksi lebih jauh menuju support berikutnya di
kisaran $1.302 – $1.305. Trend jangka pendek bisa berbalik bearish jika
support tersebut ditembus.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar