Pada perdagangan di pasar Asia ini harga emas masih dalam fase 
koreksi menyusul membaiknya data payroll AS yang telah dirilis pada 
akhir pekan lalu telah menguatkan spekulasi bahwasannya federal reserve 
AS masih akan mempertahankan kebijakan pengurangan stimulusnya pada 
rapat FOMC bulan ini. Berkurangnya demand akan emas fisik serta 
sinyalemen adanya aksi profit taking dari para spekulan diduga menjadi faktor lain akan ketergelinciran emas di awal pekan ini.
Di
 sisi lain, ketegangan politik di Ukraina yang belum sepenuhnya mereda 
dan telah membuat pasar kembali  cukup khawatir akan dampak terhadap 
perekonomian global apabila konflik di Ukraina terus meluas.  Berbagai 
upaya telah ditempuh dari kedua belah pihak yang sedang bertikai, namun 
sejauh ini belum ada titik temu mengatasi persoalan wilayah Crimea yang 
menjadi sengketa antara pihak Rusia dan Ukraina.Krisis politik di 
Ukraina masih akan mempengaruhi pergerakan emas ini.
Rally harga 
minyak dunia mulai tersendat seiring berkurangnya ekspor minyak dari 
China sebagai salah satu konsumen terbesar minyak dunia. Melambatnya 
perekonomian China akhir-akhir ini jelas cukup mempengaruhi tren 
pergerakan minyak dunia.  Namun disisi lain dengan membaiknya data 
payroll AS pada akhir pekan lalu justeru telah mendorong kenaikan minyak
 meskipun tak terlalu signifikan kenaikannya. Membaiknya ekonomi AS akan
 menigkatkan demand terhadap minyak dunia ini.
Untuk 
pergerakan hari ini  dengan minimnya data ekonomi dari negara-negara 
yang berpengaruh terhadap tren kedua komoditas ini, kami memperkirakan 
 penurunan emas maupun minyak masih  dalam kisaran yang terbatas. Fokus 
pasar akan kembali melihat indikator ekonomi AS selanjutnya yang bisa 
dijadikan acuan kebijakan Federal Reserve AS berikutnya. Tensi politik 
yang sedang bergejolak di Ukraina masih tetap akan membayangi pergerakan
 emas pada minggu ini.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar