Minyak stabil hari ini dekat level tertinggi dalam enam minggu,
ditopang oleh ketegangan di Ukraina, namun ekspektasi kenaikan cadangan
energi AS menekan harga.
AS
dan Uni Eropa mengatakan akan menambah sanksi ke Rusia bila separatis
tidak meninggalkan gedung pemerintah yang mereka duduki. Separatis
pro-Rusia menolak menyerah setelah menduduki gedung pemerintahan di
wilayah timur Ukraina, termasuk di Kota Slaviansk. Situasi memanas
setelah terjadi baku tembak yang menewaskan tiga separatis pro-Rusia di
kota, menurut laporan karena ditembak oleh grup ultra nasionalis
Ukraina.
AS dan Uni Eropa bersama Ukraina dan Rusia menandatangani kesepakatan
untuk meredakan ketegangan di sana. Tapi kedua belah pihak menuduh
salah satu yang melanggar. Wilayah itu bukanlah jalur minyak utama, tapi
investor khawatir ketegangan bisa menganggu distribusi. Bahkan investor
masih melihat isu Ukraina ini masih menjadi ancaman dan pasar keuangan
tetap rentan akan gejolak. Isu itu menjadi faktor yang mengangkat harga
kembali ke atas $100 per barel. Dulu, isu geopolitik selalu datang dari
Timur Tengah, kini dari Eropa Timur. Bagaimanapun Rusia adalah produsen
minyak terbesar dunia di luar OPEC.
Pasar kini sedang menunggu data cadangan dari AS untuk mengukur
kondisi permintaan. Stok diperkirakan naik minggu lalu. Menurut
konsensus, stok kemungkinan bertambah 2,7 juta barel. Kenaikan cadangan
bisa menekan harga, tapi bila cadangan bensin naik bisa meredam
kejatuhan karena pertanda permintaan naik.
Pada jam 16:00 WIB, minyak jenis Light Sweet untuk pengiriman Mei
turun 35 sen ke $103,92 per barel. Support ada di $103,50, bila ditembus
akan bergerak menuju $103,00. Sedangkan resistance di $104,70,
penembusan level itu membuka peluang ke $105.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar