Kamis, 14 Juli 2011
The Fed siap tambah stimulus bila diperlukan
Ketua the Fed Ben Bernanke mengatakan pihaknya siap mengambil tindakan bila kondisi ekonomi memburuk, meningkatkan peluang peluncurkan kembali program non konvensional.
Dalam kesaksiannya di hadapan Kongres, menyampaikan laporan kebijakan moneter per semester, ia mengatakan ada kemungkinan kondisi ekonomi semakin lesu dan deflasi kembali muncul, hingga membutuhkan sokongan tambahan. Ia menegaskan the Fed tetap siap merespon bila perkembangan ekonomi mengindikasikan perlunya penyesuaian kebijakan.
Pernyataan itu membuka kemungkinan diluncurkan kembali program pembelian aset, atau Quantitative Easing (QE), yang nanti akan menjadi ketiga kalinya. Bernanke mengindikasikan QE jilid 3 bisa diperlukan bila ekonomi gagal meraih mometumnya di semester kedua nanti.
Ini pertama kalinya the Fed secara terbuka menyebut soal QE3. Pernyataan itu datang menyusul serangkaian indikator yang memperkuat bukti ekonomi AS mengalami perlambatan, salah satunya data ketenagakerjaan yang diumumkan minggu lalu.
Bernanke mengatakan pertumbuhan lapangan kerja yang mengecewakan dua bulan terakhir hanyalah efek sementara, seperti kenaikan harga energi, dan ia memprediksikan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 3% di semester kedua. Tapi, ia juga mengatakan ekonomi bisa saja menuju arah yang membutuhkan stimulus tambahan.
Meski membuka kemungkinan langkah untuk merangsang ekonomi, ia juga menyebutkan pihaknya bisa bertindak lain bila ternyata ekonomi semakin rentan dengan inflasi. The Fed akan menaikkan suku bunga dan mulai menjual sebagian sekuritas yang pernah dibelinya, tentunya dengan menyesuaikan jumlah penjualan dengan kondisi ekonomi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar