BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Selasa, 16 Agustus 2011

Euro melesat jelang pertemuan Sarkozy-Merkel

Euro berada di level tertinggi dalam tiga minggu terakhir menjelang pertemuan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel, yang diharapkan dapat menghasilkan sesuatu.
Kedua pentolan zona euro itu diharapkan dapat mencapai kesepahaman mengenai langkah-langkah lebih lanjut untuk mengatasi krisis utang Eropa. Pasar berharap hal-hal yang selama ini menjadi perdebatan akan berkurang.
Perkembangan terbaru menyebutkan Jerman tidak lagi menolak gagasan obligasi zona euro. Bila Jerman benar-benar melunak soal opsi itu, euro bisa terus melaju. Kelompok bisnis Jerman ternama menyerukan untuk penerbitan obligasi zona euro, meski sebagian pejabat masih menentang. Sementara itu, ECB kembali menegaskan niatnya untuk tetap membantu Italia dan Spanyol.
Euro berhasil melonjak hingga ke $1,4476 semalam. Penguatan Wall Street juga menambah minat terhadap euro. Pasar berharap ada perubahan sikap dari Jerman soal integrasi fiskal atau perkembangan soal dana talangan. Tapi, pasar mungkin terlalu optimis dan bisa kecewa. Meski langkah lebih lanjut menuju integrasi akan dibahas, sepertinya belum tentu muncul minggu ini.
Euro juga menguat terhadap franc karena spekulasi SNB akan menetapkan level batas atau pematokan untuk euro-franc. Berita terbaru menyebutkan langkah itu kemungkinan diumumkan minggu ini. Tapi para analis meragukan SNB mau mengambil langkah ini dalam waktu dekat, mereka melihat mungkin SNB intervensi likuiditas terlebih dulu. Tapi bila SNB benar-benar melakukan gebrakan, euro-franc akan rally lagi.
Sementara itu, dollar melemah terhadap semua rival utamanya setelah Presiden the Fed distrik Atlanta Dennis Lockhart mengatakan ancaman resesi di AS meningkat dan pihaknya siap mengambil langkah bila ekonomi memburuk, termasuk melakukan pembelian obligasi bertenor panjang.
Sembari menantikan hasil pertemuan Sarkozy-Merkel, pasar akan mencermati data PDB Jerman dan zona euro untuk kuartal kedua. PDB Jerman di periode itu diperkirakan tumbuh 0,5% per kuartal dan 3,2% per tahun. Angka yang lebih baik dari prediksi bisa mengangkat euro.
Data lainnya adalah inflasi Inggris, bila ada indikasi deflasi, meningkatkan ekspektasi BOE perlu melakukan Quantitative Easing (QE) lagi. Tapi bila itu muncul, mungkin bisa menekan sterling. Sementara itu di AS, data terjadwal antara lain housing starts, yang diperkirakan turun 4,6% bulan lalu.

Rekomendasi
EUR-USD


USD-JPY


GBP-USD


USD-CHF


AUD-USD


Tidak ada komentar: