Bank Sentral Jepang (BOJ) mempertahankan kebijakannya hari ini tapi
menaikkan penilaian ekonomi, karena pelemahan yen dan pemulihan ekonomi
global memperbaiki prospeknya.
Sesuai prediksi, BOJ menunda perubahan kebijakan sembari mengevaluasi
dampak keputusannya dua bulan belakangan.BOJ mempertahankan suku bunga
di 0-0,1% dan tidak menambah program pembelian aset dan pinjamannya
sebesar 101 triliun yen. Bulan lalu, BOJ menaikkan target inflasi ke 2%
dan menambah stimulusnya.
“BOJ akan menerapkan kebijakan moneter agresif untuk mencapai target
stabilitas harganya melalui kebijakan bunga nol persen dan pembelian
aset finansial,” katanya dalam pernyataan resmi. BOJ juga mengatakan
ekonomi terlihat mulai berhenti melemah, bentuk perbaikan penilaian.
Bulan lalu, BOJ mengatakan ekonomi masih relatif lemah.
Data hari ini memperlihatkan PDB Jepang kontraksi 0,4% di kuartal
keempat 2012 dari tahun lalu, menjadi kontraksi untuk tiga kuartal
berturut-turut. Data ini dapat menambah spekulasi BOJ harus menambah
stimulusnya di bulan-bulan mendatang, diperkirakan setelah gubernur baru
ditunjuk. Banyak pengamat memperkirakan BOJ, di bawah gubernur baru,
akan mulai melonggarkan kebijakannya lagi dalam rapat 3-4 April.
Untuk saat ini, BOJ berjanji melanjutkan kebijakan suku bunga dan
pembelian asetnya sampai dilihat perlu disesuaikan, menjaga
fleksibilitas pada kapan dan bagaimana mengakhiri kebijakan itu. Dalam
rapa itu, salah satu anggota dewan Ryuzo Miyao mengajukan menerapkan
suku bunga nol sampai target inflasi 2% tercapai, gagasan yang ditolak
mayoritas anggota. Ia mengajukan itu sebagai untuk mengkonfirmasi
kebijakan BOJ ditujukan untuk target inflasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar