BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Kamis, 14 Februari 2013

Emas berpeluang rebound, sentimen masih bearish

Setelah terpuruk hingga ke level terendah satu bulannya, harga emas mulai berbalik rebound. Pada penutupan perdagangan kemarin, emas berhasil pulih dan menguat sekitar $3,2 (0,2%).
Kenaikan emas ini didorong oleh pernyataan G7 mengenai komitmen terhadap nilai tukar mata uang.  Dalam pernyataannya, pejabat G-7 mengatakan bahwa kebijakan fiskal dan moneter seharusnya tidak bertujuan untuk melemahkan mata uang. Pernyataan pejabat  G-7 itu ditujukan untuk untuk meredam retorika terkait mata uang.
Setelah pernyataan G-7 tersebut, indeks dollar, yang sebelumnya diperdagangakan mendekati level tertinggi satu bulan tehadap mata uang utama dunia, langsung tersungkur. Kejatuhan dollar inilah yang membuat emas rebound.
Namun, rebound yang terjadi kemarin tidak serta membuat trend emas menajdi bullish. Beberapa sentimen masih menghimpit emas, terutama outlook ekonomi global yang mulai kembali cerah.
Emas sepertinya sudah kehilangan peran safe haven-nya, bahkan ketika adanya uji coba nuklir Korea Utara, harga emas tidak beranjak naik. Selain itu, permintaan fisik juga masih lesu, dimana pasar China masih tutup dalam menyambut imlek. Begitu pula dengan permintaan fisik di India. Melemahnya mata uang Rupee menyurutkan minat beli di negara tersebut.
Sementara dari sisi teknikal, terlihat adanya harapan rebound bagi emas. Hal ini tercermin dengan terbentuknya pola hammer di candlestick. Beberapa indikator juga sudah menunjukkan oversold. Bahkan, indikator stochastic mulai berpeluang golden cross.
Rebound emas bisa berlanjut jika mampu bertahan di atas resistance $1.656, dengan potensi kenaikan selanjutnya menuju kisaran $1.660 - $1.664 (MA200). Sementara trend turun akan  berlanjut jika harga kembali bergerak di bawah support $1.640.

Rekomendasi

Tidak ada komentar: