Euro rali sampai ke kisaran $1,37 berkat data Eropa yang lebih baik dari prediksi, lebih spesifiknya revisi data PMI manufaktur Jerman dan zona euro. Indeks PMI manufaktur Jerman untuk Januari direvisi jadi 49,8 dari 48,8. Berkat revisi itu, euro berhasil meraih momentum setelah saham AS dibuka namun tergerus saat penutupan pasar London. Meski demikian, reli euro sudah cukup mengesankan, dari $1,2660 pada Nopember sampai $1,3710 Jumat lalu. Penguatan ini juga mengangkat euro atas mata uang lainnya.
Euro juga mendapat dorongan dari penguatan saham AS, dengan indeks Dow Jone berhasil menyentuh level 14.000 untuk pertama kalinya sejak 2007. Meski dampak risk appetite tidak lagi seperti dulu (karena aussie dan sterling kini merana), ketika pasar bullish terhadap euro, perbaikan minat atas risiko menambah relinya.
Salah satu kekhawatiran yang menyelimuti pasar keuangan dunia tahun lalu adalah pecahnya euro dan krisis berkepanjangan di Eropa, yang berisiko menyebar ke negara lain. Meski Eropa belum sepenuhnya pulih, ekonomi Jerman masih mampu bertahan. Selain itu, pasar semakin optimis mengenai kondisi finansial zona euro, terutama hilangnya kemungkinan Yunani keluar dari euro. Namun perlu dipertanyakan berapa lama ini bisa berlangsung, mengingat apresiasi mata uang berpotensi memukul sektor ekspor Jerman.
Maka itu, ada potensi aksi ambil untung terhadap euro menjelang rapat reguler ECB. Arah euro minggu ini tergantung pada apakah ECB akan mengambil tindakan atas apresiasi mata uang itu. Pasar akan mencermati apakah Presiden ECB Mario Draghi menyinggung soal apresiasi euro, yang reli 7,5% atas dollar sejak Nopember.
Euro diperdagangkan di $1,3628, setelah meraih $1,3710 Jumat lalu, tertinggi sejak Nopember 2011. Pasar sepertinya masih enggan mendorong euro lebih jauh lagi sebelum ada keputusan dari ECB. Apalagi beberapa indikator sudah mencapai titik jenuh beli, dengan RSI 14 hari berada di 75, di atas batas 70. Hanya satu even terjadwal di Eropa hari ini, yaitu data sentimen investor hasil survei Sentix. Namun koreksi mungkin juga masih terbatas selama tidak ada berita negatif. Terhadap yen, euro berada di 126,24, setelah menyentuh 126,95, tertinggi sejak April 2010. Hanya dalam lima minggu terakhir, euro sudah naik 10% atas yen.
Sementara itu, yen masih bergerak dekat level terendahnya 2,5 tahun terakhir atas dollar, meski menguat karena pembelian terkait options. Yen, knii berada di 92,66 per dollar, masih menjadi mata uang pilihan untuk dijual karena ekspektasi BOJ akan melonggarkan kebijakannya lagi. Menurut analis BOJ sulit menghentikan stimulus kalaupun yen sudah ke 100 per dollar karena target inflasi sulit dicapai dalam waktu pendek.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar