Euro anjlok ke level terendah dalam enam minggu terakhir atas dollar
hari ini, tertekan oleh data ekonomi dan ketidakpastian menjelang pemilu
Italia.
Serangkaian data manufaktur dan jasa Eropa menunjukkan
kondisi ekonomi kawasan masih merana. Hanya indeks PMI manufaktur Jerman
yang menunjukkan perbaikan, yang lain semakin dalam di kontraksi.
Indeks PMI manufaktur zona euro turun ke 47,8 di Februari dari 47,9 di
Januari, sedangkan indeks jasanya turun ke 47,3 dari 48,6. Di Jerman,
indeks PMI manufaktur naik ke 50,1 dari 49,8.
Data itu menunjukkan
merosotnya aktivitas bisnis di kawasan selama bulan itu. Ini merupakan
kemunduran setelah di Januari indeks itu mencapai level tertinggi dalam
10 bulan terakhir. Data itu mengindikasikan pemulihan ekonomi tidak
berjalan mulus dan bakal kontraksi untuk empat kuartal berturut-turut di
tiga bulan pertama tahun ini. Hal ini tentu dapat semakin memaksa ECB
untuk menyesuaikan kebijakan.
Selain karena data, sentiment juga
tertekan karena ketidakpastian menjelang pemilu Italia. Prospek
terpecahnya parlemen setelah pemilu nanti bisa memicu aksi jual di pasar
obligasi dan menekan euro. Dalam laporannya, S&P mengatakan bahwa
ada risiko setelah pemilu 24-25 Februari hilangnya momentum reformasi
untuk memperbaiki prospek ekonomi Italia.
Hal ini karena ada tiga
kubu yang saling memperebutkan kekuasaan, yang membuka kemungkinan tidak
adanya mayoritas. Kalau pun ada koalisi, banyak kalangan ragu itu bisa
stabil. Silvio Berlusconi, mantan perdana menteri, berambisi memimpin
lagi dengan janji membatalkan pajak properti dan sebagian kebijakan
pemerintah saat ini. Banyak kalangan khawatir langkah itu dapat merusak
upaya konsolidasi fiskal dan pengentasan krisis.
Ketidakpastian itu
memberi tekanan ke euro yang sudah jatuh setelah minutes the Fed
menunjukkan ada anggota yang ingin stimulus dikurangi bahkan dihentikan.
Dengan lewatnya efek the Fed, pasar kini kembali tertuju ke data untuk
melihat realitas terkini. Data Eropa terjadwal hari ini antara lain
indeks sentiment bisnis Jerman dan angka final PDB-nya kuartal keempat.
Selani itu, Uni Eropa akan mengumumkan proyeksi ekonomi musim dingin.
Euro
diperdagangkan di $1,3204, setelah anjlok ke $1,3159 kemarin, terendah
sejak 10 Januari. Dalam chart mingguan, euro sudah menembus 50%
retracement reli Nopember-Februari di $1,3180. Kegagalan bertahan di
kisaran $1,3100, mengancam euro bergerak menuju 61,8% di $1,3060.
Terhadap yen, euro jatuh ke 122,23, terendah sejak akhir Januari,
sebelum balik ke 122,55, atau turun 1,4% dari level sebelumnya.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar