2012 tentu bukanlah tahun yang baik bagi ekonomi Eropa, dan sepertinya di awal 2013 kondisinya juga belum banyak berubah.
2012 merupakan tahun pertama sejak 1995, di mana PDB zona euro tidak
mengalami pertumbuhan di setiap kuartalnya. Selama 2012, PDB berakhir
kontraksi 0,5%. Jadi selama tahun ini, ekonomi zona euro dirundung
resesi. Data ekonomi terakhir juga tidak menggembirakan, seperti indeks
PMI yang menunjukkan aktivitas manufaktur dan jasa zona euro merosot.
Data ini mengindikasikan ekonomi bakal kontraksi lagi di kuartal pertama
2013.
Jerman dan Perancis, dua ekonomi terbesar Eropa, mengalami kontraksi
di kuartal terakhir 2012, dan ternyata perkembangan berjalan lebih
lambat dari perkiraan. Ekonomi Jerman kontraksi 0,6% di periode itu,
performa terburuk sejak 2009 ketika dunia dilanda krisis finansial.
Ekspor, mesin pertumbuhan Jerman, ternyata lebih rendah dari
impor.Sedangkan Perancis kontraksi 0,3%, meski lebih kecil dari Jerman,
tetap menimbulkan kecemasan.
Selain ekonomi, ada masalah lain di zona euro yang juga mencemaskan,
yaitu politik. Di Spanyol misalnya, Perdana Menteri Mariano Rajoy
dituduh menerima dana gelap dan didesak untuk mundur. Di Italia, mantan
perdana menteri Silvio Berlusconi menjadi favorit dalam polling
menjelang pemilu. Ketidakpastian politik di kedua negara menimbulkan
kekhawatiran mengenai keberlangsungan upaya pengentasan krisis.
Dalam pidatonya di hadapan Parlemen, Presiden ECB Mario Draghi
mengatakan ekonomi kemungkinan tetap lemah di awal tahun tapi bisa
pulih secara bertahap seiring berjalannya tahun. Pernyataan itu
menyebabkan pasar keuangan bergolak. ECB berjanji melakukan apapun untuk
menyelamatkan euro. Meski pesimis dengan kondisi di awal tahun, Draghi
optimis zona euro bisa keluar dari resesi pertengahan 2013.
Ekspektasi mengenai titik balik ekonomi zona euro didasarkan pada
fakta ketakutan euro bakal pecah tidak sebesar tahun lalu. Titik balik
diperkirakan datang dari anggota terbesar blok itu Jerman, yang diikuti
oleh Perancis. Menurut prediksi ECB, ekonomi zona euro bisa menggeliat
kembali menuju pertengahan tahun. Meski terlalu dini untuk menyimpulkan,
Jerman diperkirakan bisa tumbuh lagi di kuartal pertama, sebagian
karena peningkatan order pabrik di Desember lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar