Minyak semakin anjlok hari ini, setelah terjungkal semalam karena isu
hedge fund terpaksa melikuidasi posisi di komoditas dan berita Arab
Saudi berencana menambah output. Selain itu, data cadangan dan FOMC
Minutes memberi tekanan ekstra.
Memang ada spekulasi yang merebak di pasar bahwa hedge fund besar
melepas sebagian aset komoditas secara substansial, Meski tidak jelas
siapa hedge fund itu, rumor tersebut menjadi faktor yang menghantam
bursa komoditas, dengan emas tumbang 2,5%. Isu itu menyebutkan para
hedge fund terpaksa melepas aset karena sedang bermasalah.
Berita ini menjdi faktor yang menguatkan dollar, kondisi yang semakin menekan harga.
Minyak
juga turun karena antisipasi Arab Saudi bakal menambah output.
Eksportir terbesar OPEC itu berencana menaikkan produksi di kuartal
kedua untuk memenuhi permintaan China dan membantu pemulihan ekonomi di
negara lainnya. Sementara itu, diberitakan negara Barat siap memberikan
tawaran serius ke Iran dalam negosiasi nuklir minggu depan.
Menambah tekanan ke harga adalah data cadangan dan FOMC Minutes.
American Petroleum Institute (API) mengumumkan semalam cadangan minyak
AS bertambah 3 juta barel minggu lalu, termasuk 546.000 di Cushing,
Oklahoma, terminal pengiriman minyak AS. Sementara itu, Minutes the Fed
menunjukkan ada anggota yang ingin stimulus moneter dikurangi atau
dihentikan agar tidak menimbulkan instabilitas finansial.
Pada jam 12:15 WIB, minyak jenis Light Sweet untuk pengiriman Maret
anjlok 80 sen ke $94,44 per barel, terendah dalam sebulan terakhir.
Sedangkan minyak jenis Brent untuk bulan sama melemah 58 sen jadi
$115,02 per barel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar