Euro masih berada dekat level terendah dalam 2,5 bulan terakhir karena
data ekonomi Eropa yang buruk dan ketidakpastian politik di Italia.
Data
yang keluar dari zona euro Jumat lalu menggambarkan kondisi ekonomi
yang suram, dengan aktivitas manufaktur kawasan itu tidak menunjukkan
pemulihan. Dari 17 negara, hanya Jerman dan Irlandia yang mencatat
pertumbuhan. Angka final Indeks PMI manufaktur zona euro untuk Februari
berada di 47,9 dari sebelumnya 47,8. Di Italia, indeks PMI merosot ke
45,8 dari 47,8.
Kondisi ketenagakerjaan di blok mata uang itu juga
mengenaskan, dengan tingkat penganggurannya tembus rekor, di 11,9%
selama Januari. Di Italia, tingkat pengangguran naik tajam ke 11,7% di
Januari dari 11,3% di Desember. Semua data itu mengindikasikan krisis
utang yang memasuki tahun keempat masih jauh dari berakhir.
Ditambah
lagi dengan kebuntuan politik di Italia, yang sampai saat ini belum ada
koalisi terbentuk. Terpecahnya suara menunjukkan banyak orang yang
tidak suka program penghematan yang dijalankan pemerintah saat ini.
Kemungkinan negara itu harus menggelar pemilu ulang. Menambah sentimen
negatif adalah masalah di Siprus. Ketua Komisi Urusan Ekonomi Eropa Olli
Rehn memperingatkan Siprus bisa dikeluarkan dari zona euro tanpa
bailout.
Euro diperdagangkan di $1,3013, setelah jatuh sampai
$1,2964 Jumat lalu, terendah sejak Desember. Sejak menyentuh high tahun
ini di $1,3711, euro terus melemah karena berbagai berita buruk dari
Eropa yang intinya ekonomi kawasan masih rentan. Untuk saat ini, euro
masih mampu bertahan di atas $1,3000. Tapi perlu diwaspadai tekanan
lanjutan yang dapat menembus resistance itu. Terhadap yen, euro stabil
di 121,53.
Di Jepang, Calon Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda mengatakan
bila Jepang bebas deflasi akan bagus untuk ekonomi Asia dan dunia. Di
hadapan parlemen, ia juga mengatakan akan melakukan apapun yang
diperlukan untuk mengentaskan mencapai target inflasi 2%. Ini dianggap
sebagai indikasi bila dipilih, ia akan menggelontorkan stimulus moneter
yang besar.
Berbeda dengan Eropa, data ekonomi AS justru menunjukkan
pemulihan. Indeks ISM manufaktur naik ke 54,2 di Februari dari 53,1 di
Januari. Indeks sentimen konsumen Univ. of Michigan berada di 77,6 di
Februari, direvisi dari 76,3. Kedua data itu mengurangi kecemasan
mengenai pemotongan anggaran otomatis yang mulai berlaku Jumat. Data
itu juga menunjukkan bahwa kondisi di AS masih lebih baik dari Eropa.
Isu pemotongan anggaran, atau sequestration, memang sempat memberi
tekanan ke dollar. Namun ke depan, bila kondisi Eropa memburuk, justru
dapat memicu kembali risk aversion, peralihan ke safe haven.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar