Emas bergerak konsolidasi, masih diperdagangkan di bawah $1.250 dan
bergerak dekat level terendah empat bulannya. Emas gagal mempertahankan
momentum penguatan setelah data perumahan AS yang bagus meningkatkan
kekhawatiran soal pengurangan stimulus.
Izin membangun rumah (building permit) mendekati level tertinggi dalam
setengah tahun setelah mencatat kenaikan besar selama September,
mengindikasikan kenaikan bunga KPR tidak mengurangi minat beli. Data ini
menjadi pertanda adanya perbaikan ekonomi AS, mendukung adanya taper.
The Fed masih dianggap yang paling berpotensi menjadi bank sentral
pertama yang melakukan exit strategy dari kebijakan agresifnya.
Akhir-akhir ini ada wacana the Fed bakal mengurangi program pembelian
obligasinya. Meski belum pasti kapan dilakukan, seiring dengan
perbaikan kondisi ekonomi AS, prospek taper itu bisa semakin terlihat.
Investasi emas juga terlihat masih lesu, yang tercermin dari
berlanjutnya turunnya cadangan di ETF. SPDR Gold Trust, ETF berbasis
emas terbesar, mengalami penurunan cadangan sebesar 3,30 ton pada Senin,
menjadikan total penurunan tahun ini sebesar 450 ton.
Dari sisi teknikal, belum ada perubahan trend secara siginikan bagi
emas. Meski sempat menembus resistance $1.250, harga masih ditutup di
bawah level tersebut. Dengan demikian trend jangka pendek emas masih
tetap bearish, dengan level support berada di $1.222.73. Penembusan
support tersebut akan membawa potensi bearish lanjutan menuju kisaran
$1.203 – $1.218. Sementara sinyal positif akan didapat jika harga mampu
bertahan di atas resistance $1.250.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar