Dollar bergerak mixed atas rivalnya setelah menguat kemarin karena
serangkaian faktor. Sedangkan aussie mencoba bangkit dari kejatuhannya.
Dollar menyentuh level tertinggi dalam enam bulan atas yen setelah
kesepakatan nuklir Iran dan Barat mendorong risk appetite. Para analis
mengatakan kesepakatan itu mengurangi kekhawatiran mengenai ketegangan
geopolitik dan menjatuhkan harga minyak. Faktor lain yang menekan yen
adalah pernyataan Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda bahwa target inflasi 2%
bisa dicapai karena kebijakan agresif berhasil.
Bahkan sebelum itu, yen sudah jatuh karena indikasi pejabat Jepang
tetap berusaha melemahkan yen. Ditambah dengan data ekonomi AS, nilai
tukar yen terhadap dollar sudah turun 4,4% selama bulan ini. Dollar
tetap menguat meski pasar ragu the Fed bakal mengurangi stimulusnya
dalam waktu dekat. Tapi dollar mengalami sedikit guncangan setelah data
pending home sales yang buruk semalam. Untuk malam nanti, ada beberapa
data yang mungkin bisa mempengaruhi pergerakkannya, antara lain sentimen
konsumen versi conference Board dan indeks harga rumah
S&P/Case-Shiller.
Dalam perdagangan di Asia hari ini, dollar koreksi 0,3% setelah
menyentuh level 101,90 kemarin, tertinggi sejak Mei. Kondisi dollar/yen
sudah mencapai titik jenuh beli, dengan RSI (14) berada di atas 70.
Terhadap franc, dollar justru berhasil menguat dan menetap di atas
Moving Average 25 harinya, indikasi bullish. Posisinya kini berada di
0,9110 setelah menguat 0,7% kemarin. Target terdekat adalah level 0,9150
dan 0,9186 (hi 21/11). Sedangkan pergerakan indeks dollar terlihat
konsolidatif selama beberapa sesi terakhir, bergerak dalam range
80,50-81,50.
Sementara itu, aussie mencoba bangkit dari level terendahnya dalam
dua bulan. Aussie rebound setelah Deputi Gubernur RBA Phillip Lowe
mengatakan meski peluang intervensi terbuka, diperlukan banyak syarat
agar hal itu bisa dilakukan. Pernyataan itu dianggap tidak sekeras sang
gubernur Glenn Stevens yang minggu lalu menegaskan perlunya intervensi.
Aussie menguat 0,3% ke $0,9178 setelah sempat menyentuh $0,9200.
Kendurnya penguatan mengindikasikan masih bearishnya kondisi aussie.
Mengenai mata uang lain, euro terkoreksi karena pernyataan dovish
dari pejabat ECB. Anggota dewan Christian Noyer mengatakan suku bunga
tetap rendah untuk waktu yang lama, bahkan bisa turun lagi kalau
diperlukan. Pejabat lain Ardo Hansson mengatakan ECB masih punya ruang
untuk pangkas rate. Euro diperdagangkan di $1,3528 setelah koreksi 0,5%
kemarin. Suppprt masih di $1,3500 dan resistance di $1,3550 atau MA 25.
Sedangkan sterling jatuh dari level tertinggi dalam sebulan karena
data yang menunjukkan persetujuan KPR turun bulan lalu. Sterling didera
aksi ambil untung setelah kembali ke $1,62. Resistance kuat ada di
$1,6254 (hi 23/10), sedangkan support berada di MA 25 $1,6096.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar