BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Selasa, 26 November 2013

Dollar Mixed, Aussie Coba Bangkit

Dollar bergerak mixed atas rivalnya setelah menguat kemarin karena serangkaian faktor. Sedangkan aussie mencoba bangkit dari kejatuhannya.
Dollar menyentuh level tertinggi dalam enam bulan atas yen setelah kesepakatan nuklir Iran dan Barat mendorong risk appetite. Para analis mengatakan kesepakatan itu mengurangi kekhawatiran mengenai ketegangan geopolitik dan menjatuhkan harga minyak. Faktor lain yang menekan yen adalah pernyataan Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda bahwa target inflasi 2% bisa dicapai karena kebijakan agresif berhasil.
Bahkan sebelum itu, yen sudah jatuh karena indikasi pejabat Jepang tetap berusaha melemahkan yen. Ditambah dengan data ekonomi AS, nilai tukar yen terhadap dollar sudah turun 4,4% selama bulan ini. Dollar tetap menguat meski pasar ragu the Fed bakal mengurangi stimulusnya dalam waktu dekat. Tapi dollar mengalami sedikit guncangan setelah data pending home sales yang buruk semalam. Untuk malam nanti, ada beberapa data yang mungkin bisa mempengaruhi pergerakkannya, antara lain sentimen konsumen versi conference Board dan indeks harga rumah S&P/Case-Shiller.
Dalam perdagangan di Asia hari ini, dollar koreksi 0,3% setelah menyentuh level 101,90 kemarin, tertinggi sejak Mei. Kondisi dollar/yen sudah mencapai titik jenuh beli, dengan RSI (14) berada di atas 70. Terhadap franc, dollar justru berhasil menguat dan menetap di atas Moving Average 25 harinya, indikasi bullish. Posisinya kini berada di 0,9110 setelah menguat 0,7% kemarin. Target terdekat adalah level 0,9150 dan 0,9186 (hi 21/11). Sedangkan pergerakan indeks dollar terlihat konsolidatif selama beberapa sesi terakhir, bergerak dalam range 80,50-81,50.
Sementara itu, aussie mencoba bangkit dari level terendahnya dalam dua bulan. Aussie rebound setelah Deputi Gubernur RBA Phillip Lowe mengatakan meski peluang intervensi terbuka, diperlukan banyak syarat agar hal itu bisa dilakukan. Pernyataan itu dianggap tidak sekeras sang gubernur Glenn Stevens yang minggu lalu menegaskan perlunya intervensi. Aussie menguat 0,3% ke $0,9178 setelah sempat menyentuh $0,9200. Kendurnya penguatan mengindikasikan masih bearishnya kondisi aussie.
Mengenai mata uang lain, euro terkoreksi karena pernyataan dovish dari pejabat ECB. Anggota dewan Christian Noyer mengatakan suku bunga tetap rendah untuk waktu yang lama, bahkan bisa turun lagi kalau diperlukan. Pejabat lain Ardo Hansson mengatakan ECB masih punya ruang untuk pangkas rate. Euro diperdagangkan di $1,3528 setelah koreksi 0,5% kemarin. Suppprt masih di $1,3500 dan resistance di $1,3550 atau MA 25.
Sedangkan sterling jatuh dari level tertinggi dalam sebulan karena data yang menunjukkan persetujuan KPR turun bulan lalu. Sterling didera aksi ambil untung setelah kembali ke $1,62. Resistance kuat ada di $1,6254 (hi 23/10), sedangkan support berada di MA 25 $1,6096.
Rekomendasi
EUR-USD
EUR SIGNAL 26-11-13
USD-JPY
JPY SIGNAL 26-11-13
GBP-USD
GBP SIGNAL 26-11-13
USD-CHF
CHF SIGNAL 26-11-13
AUD-USD
AUD SIGNAL 26-11-13

Tidak ada komentar: