BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Senin, 25 November 2013

Meski Oversold, Emas Masih Bearish

Emas ditutup flat pada perdagangan akhir minggu. Namun secara mingguan, logam mulia tersebut mencatatkan penurunan terbesarnya lebih dari dua bulan, dipicu oleh kuatnya data AS yang meningkatkan ketidakpastian pengurangan stimulus the Fed.
Minimnya sentimen membuat investor menjauh dari emas. Penurunan terbesar terjadi pada Rabu, ketika emas anjlok 2,5% setelah pada FOMC minutes para pejabat the Fed menyinggung akan adanya pengurangan stimulus. Para pejabat the Fed melihat risiko penurunan ekonomi sudah berkurang dan bila data terus bagus, the Fed bisa memutuskan pengurangan program pembelian obligasi dalam beberapa bulan mendatang.
Emas semakin tertekan di tengah lesunya permintaan fisik di Asia, serta terus turunnya cadangan di ETF. SPDR Gold Trust, ETF berbasis emas terbesar dunia, mengatakan bahwa cadangannya kembali mengalami penurunan sebesar 4,50% ton menjadi 852,21 ton pada Jumat, level terendahnya sejak Februari 2009. Ini merupakan pernurunan terbesarnya sejak 1 Nopember. Sepanjang tahun ini, penurunan cadangan di ETF tersebut telah mencapai sekitar 450 ton.
Dari sisi teknikal, belum ada perubahan trend secara siginifikan, emas masih bearish. Hanya saja indikator RSI serta stochastic mulai oversold, membuka potensi rebound. Trend bearish jangka pendek akan berakhir jika harga mampu menembus resistance terdekatnya di $1.250, dengan potensi penguatan berikutnya berada di $1.257 – $1.265. Sedangkan jika masih tertahan di resistance tersebut, maka trend masih tetap bearish, dengan potensi penurunan selanjutnya berada di kisaran $1.218 – $1.226.

Rekomendasi

Gold

Tidak ada komentar: