Yen menyentuh level terendah dalam enam bulan terakhir atas dollar,
karena menjadi mata uang pembiayaan di tengah ekspektasi Jepang bakal
melonggarkan kebijakannya lagi suatu saat nanti.
Yen masih menjadi mata uang pembiayaan atau carry trade, di mana
investor menggunakan mata uang Jepang itu untuk membeli mata uang yang
ber-yield lebih tinggi. Data terakhir menunjukkan spekulan menambah
posisi jual bersih (net short) pada yen ke level tertinggi dalam enam
tahun, mencerminkan keyakinan BOJ akan tetap menjalankan kebijakan
longgar untuk waktu yang lama.
Di antara negara maju, BOJ adalah bank sentral paling agresif dalam
menggelontorkan stimulus moneter. BOJ mengucurkan 70 triliun yen per
tahun dalam rangka mendorong inflasi ke 2% dalam dua tahun. Meski tidak
menghasilkan keputusan baru dalam rapat Kamis lalu, pasar tetap
memperkirakan BOJ tahun depan akan menambah stimulusnya lagi karena
target inflasi masih sulit dicapai. Gubernur Haruhiko Kuroda pun
mengatakan siap melakukan penyesuaian bila target inflasi terancam.
Dengan prospek seperti itu, yen terus melemah terhadap dollar dan
euro. Dollar berhasil menyentuh level 101,78 yen, tertinggi sejak Mei
lalu, sebelum diperdagangkan di 101,66. Dollar sedang berusaha menuju
102, namun beberapa indikator sudah menunjukkan kondisi jenuh beli.
Sedangkan euro menyentuh level tertinggi dalam empat tahun ke 137,90,
kini diperdagangkan d 137,68. Euro sedang coba menembus 138,00.
Euro juga berhasil melanjutkan penguatannya atas dollar berkat data
sentiment bisnis Jerman dan di tengah meredanya ekspektasi the Fed bakal
mengurangi stimulusnya. Indeks sentimen bisnis Jerman hasil survei Ifo
naik ke level tertinggi sejak April 2012. Hari ini anggota Dewan ECB
Christian Noyer dan Jens Weidmann akan berpidato mengenai ekonomi dan
kebijakan moneter. Euro diperdagangkan di $1,3542, setelah naik 0,6%
akhir pekan lalu. Euro menemui resistance di MA 25 $1,3560. Penembusan
level itu penting untuk menjaga momentum bullish.
Sementara itu, aussie masih melanjutkan kejatuhannya karena
pernyataan bearish dari Gubernur RBA Glenn Stevens. Kamis lalu, ia
mengatakan pihaknya terbuka dengan gagasan intervensi untuk melemahkan
aussie karena memandang mata uang itu masih overvalue dibandingkan
kondisi fundamental. Aussie berada di $0,9160, setelah jatuh ke $0,9140
akhir pekan lalu, terendah sejak September. Support kuat ada di $0,9110,
bila ditembus bisa lanjut ke $0,9080.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar