BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Senin, 25 November 2013

Yen & Aussie Masih Merana

Yen menyentuh level terendah dalam enam bulan terakhir atas dollar, karena menjadi mata uang pembiayaan di tengah ekspektasi Jepang bakal melonggarkan kebijakannya lagi suatu saat nanti.
Yen masih menjadi mata uang pembiayaan atau carry trade, di mana investor menggunakan mata uang Jepang itu untuk membeli mata uang yang ber-yield lebih tinggi. Data terakhir menunjukkan spekulan menambah posisi jual bersih (net short) pada yen ke level tertinggi dalam enam tahun, mencerminkan keyakinan BOJ akan tetap menjalankan kebijakan longgar untuk waktu yang lama.
Di antara negara maju, BOJ adalah bank sentral paling agresif dalam menggelontorkan stimulus moneter. BOJ mengucurkan 70 triliun yen per tahun dalam rangka mendorong inflasi ke 2% dalam dua tahun. Meski tidak menghasilkan keputusan baru dalam rapat Kamis lalu, pasar tetap memperkirakan BOJ tahun depan akan menambah stimulusnya lagi karena target inflasi masih sulit dicapai. Gubernur Haruhiko Kuroda pun mengatakan siap melakukan penyesuaian bila target inflasi terancam.
Dengan prospek seperti itu, yen terus melemah terhadap dollar dan euro. Dollar berhasil menyentuh level 101,78 yen, tertinggi sejak Mei lalu, sebelum diperdagangkan di 101,66. Dollar sedang berusaha menuju 102, namun beberapa indikator sudah menunjukkan kondisi jenuh beli. Sedangkan euro menyentuh level tertinggi dalam empat tahun ke 137,90, kini diperdagangkan d 137,68. Euro sedang coba menembus 138,00.
Euro juga berhasil melanjutkan penguatannya atas dollar berkat data sentiment bisnis Jerman dan di tengah meredanya ekspektasi the Fed bakal mengurangi stimulusnya. Indeks sentimen bisnis Jerman hasil survei Ifo naik ke level tertinggi sejak April 2012. Hari ini anggota Dewan ECB Christian Noyer dan Jens Weidmann akan berpidato mengenai ekonomi dan kebijakan moneter. Euro diperdagangkan di $1,3542, setelah naik 0,6% akhir pekan lalu.  Euro menemui resistance di MA 25 $1,3560. Penembusan level itu penting untuk menjaga momentum bullish.
Sementara itu, aussie masih melanjutkan kejatuhannya karena pernyataan bearish dari Gubernur RBA Glenn Stevens. Kamis lalu, ia mengatakan pihaknya terbuka dengan gagasan intervensi untuk melemahkan aussie karena memandang mata uang itu masih overvalue dibandingkan kondisi fundamental. Aussie berada di $0,9160, setelah jatuh ke $0,9140 akhir pekan lalu, terendah sejak September. Support kuat ada di $0,9110, bila ditembus bisa lanjut ke $0,9080.
Rekomendasi
EUR-USD
EUR SIGNAL 25-11-13
USD-JPY
JPY SIGNAL 25-11-13
GBP-USD
GBP SIGNAL 25-11-13
USD-CHF
CHF SIGNAL 25-11-13
AUD-USD
AUD SIGNAL 25-11-13

Tidak ada komentar: