Dollar melambung atas rivalnya kemarin setelah data manufaktur AS
yang mengindikasikan pemulihan ekonomi dan peluang taper. Sedangkan yen
jatuh lagi karena pernyataan BOJ.
Dollar mendapat dorongan berkat data yang menunjukkan aktivitas
manufaktur di AS tumbuh pesat, pertanda ekonomi terbesar dunia itu
semakin pulih. Indeks manufaktur ISM naik ke 57,3 di Nopember dari 56,4
di Oktober. Komponen order, produksi dan lapagan kerja dalam indeks itu
juga menunjukkan kenaikan. Laporan terpisah menunjukkan indeks PMI
manufaktur dari Markit Economics naik ke 54,7 dari 51,8.
The Fed mengucurkan $85 miliar per bulan ke sistem keuangan melalui
program pembelian obligasi. Kebijakan ini menekan bunga agar bisa
mendorong kredit, yang turut membantu pertumbuhan. Ketika muncul isu
pengurangan program itu, atau taper, yang biasa karena data ekonomi
bagus, dollar menguat. Meski kecil kemungkinan taper itu datang dalam
1-2 bulan ke depan, dengan kondisi ekonomi AS yang semakin baik, banyak
kalangan yang optimis the Fed akan menjadi bank sentral yang lebih dulu
menarik stimulusnya dari bank sentral lain.
Tidak ada data penting AS terjadwal hari ini, namun besok ada data
ADP Employment Change, yang dapat memberi gambaran soal payroll, dan
laporan ekonomi the Fed, Beige Book. Data payroll amat penting untuk
mengukur prospek kebijakan the Fed, yang mempengaruhi pergerakan dollar.
Indeks dollar menguat 0,2% ke 80,98 hari ini setelah naik 0,8% kemarin.
Terhadap franc, dollar diperdagangkan di 0,9092 setelah menguat 0,5%
kemarin.
Dollar berhasil meraih level tertinggi dalam 6,5 bulan atas yen
setelah sumber menyebutkan BOJ sedang mempertimbangkan rencana untuk
menambah stimulusnya, dengan meningkatkan pembelian obligasi pemerintah
(JGB). Isu ini muncul menyusul pertumbuhan ekonomi Jepang yang melambat
dan inflasi yang masih di bawah harapan. Dollar menguat 0,3% ke 103,08
hari ini setelah reli 0,8% kemarin. Target terdekat adalah 103,50,
dengan support di 102,75.
Sementara itu, aussie jatuh menjelang hasil rapat reguler RBA.
Kejatuhan ini datang meski data penjualan ritel bagus. RBA diperkirakan
mempertahankan rate di 2,5%, namun pasar tetap mencermati pernyataan
sang gubernur Glenn Stevens, mewaspadai kemungkinan membuka peluang
pemangkasan awal tahun depan. Aussie melemah 0,2% ke 0,9085 setelah
turun 0,2% kemarin. Support terdekat ada di $0,9052 atau low 29/11, yang
kemungkinan bisa ditembus bila RBA dovish.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar