RBA
mempertahankan rate-nya di 2,5%, sesuai prediksi. Dalam pernyataan
resminya, gubernur Glenn Stevens mengatakan dewan akan terus mengamati
prospek dan menyesuaikan kebijakan sesuai kebutuhan dalam rangka menjaga
pertumbuhan dan inflasi sesuai target. Seperti rapat sebelumnya,
Stevens mengatakan pelemahan mata uang masih dibutuhkan untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi yang lebih seimbang. “Nilai tukar masih terlalu
tinggi,” katanya.Menurutnya, ada tanda-tanda ekonomi mulai menemukan sumber pertumbuhan selain sektor pertambangan dan mineral. “Permintaan di luar sektor pertambangan diperkirakan terus meningkat, meski masih ada ketidakpastian menyelimuti,” katanya. Ia melihat adanya perbaikan indikator sentiment bisnis dan konsumen, tapi masih belum jelas sampai kapan itu bisa bertahan.
Pasar dan ekonom memperkirakan RBA akan mempertahankan rate tahun depan. Suku bunga rendah mendorong harga rumah akhir-akhir ini, mengindikasikan RBA mungkin enggan memangkasnya ke 2,25%. Selain itu, mereka mengatakan RBA mulai menunjukkan preferensi agar pertumbuhan ekonomi lebih didorong oleh pelemahan mata uang dari pada pemangkasan suku bunga.
Dalam sebulan terakhir, para pejabatnya memang mengindikasikan perlunya depresiasi nilai tukar untuk mendorong sektor yang berorientasi ekspor. Sejak mencapai high tahun ini di $1,0580 pada Januari, aussie telah merosot sekitar 12% sampai hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar