Data ketenagakerjaa AS yang mengesankan ternyata tidak mampu
mengangkat dollar. Mata uang AS itu hanya mampu unggul terhadap yen. Di
saat yang sama, euro menyentuh level tertinggi dalam enam minggu.
Data Jumat lalu menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja di AS mencapai
203.000 selama Nopember, lebih tinggi dari prediksi 170.000. Pesatnya
pertumbuhan itu membuat tingkat pengangguran turun 0,3% ke 7,0%,
terendah dalam lima tahun. Data AS lainnya memperlihatkan sentimen
konsumen mencapai level tertinggi dalam lima tahun. Indeks sentimen
konsumen versi University of Michigan naik ke 82,5 di Desember dari 75,1
di Nopember.
Kedua data itu menyusul indikator AS lainnya yang menunjukkan ekonomi
terus membaik. Seperti Data PDB AS yang tumbuh 3,6%, terpesat sejak
2012. Data payroll itu seharusnya mendukung prospek pengurangan stimulus
the Fed. Namun ternyata tidak terjadi reli menyusul data itu. Bahkan
greenback melemah atas beberapa rivalnya. Lalu timbul pernyataan mengapa
dollar gagal memanfaatkan momentum ini?
Pertama, kegagalan dollar menguat terhadap rivalnya mengindikasikan
pemain menunggu sinyal lebih jelas mengenai langkah the Fed selanjutnya.
Pasar ingin melihat reaksi pejabat the Fed mengenai data ekonomi AS
akhir-akhir ini. Pasar lebih ingin menunggu rapat reguler the Fed 17-18
Desember untuk menilai prospek kebijakan. Kedua, pasar menilai perbedaan
kebijakan bank sentral negara maju tidaklah mencolok lagi. ECB terlihat
juga tidak terburu-buru menambah stimulus lagi dan BOE terlihat mulai
optimis dengan prospek ekonomi. Tinggal BOJ yang terindikasi bakal
menambah stimulus agresifnya.
Beberapa pejabat the Fed, di antaranya Richard Fisher dan James
Bullard akan berpidato malam nanti mengenai ekonomi dan kebijakan
moneter, mungkin bisa mempengaruhi pergerakan pasar, terutama dollar.
Untuk saat ini, indeks dollar berada di 80,29, setelah bergerak
fluktuatif Jumat lalu. Sempat menguat 0,8%, indeks itu ditutup di 80,28.
Rentang pergerakan kini ada di 80,00 dan 80,50. Terhadap franc, dollar
diperdagangkan di 0,8920 setelah melemah 0,5% akhir pekan lalu. Support
terdekat ada di 0,8900 dan resistance di 0,8950. Atas yen, dollar reli
lebih dari 1% akhir pekan lalu, kini diperdagangkan di 102,90 dengan
target level 103 dan high 3/12 103,35.
Sementara itu, euro berhasil kembali ke level $1,3700 setelah menguat
0,3% akhir pekan lalu. Penguatan euro tak lepas dari persepsi pasar
bahwa ECB belum berencana melonggarkan kebijakan lagi dan tidak
keberatan dengan level euro saat ini. Target terdekat adalah level
$1,3730-$1,3760, untuk support paling dekat ada di $1,3670. Beberapa
data Jerman, seperti perdagangan dan produksi industrial mungkin bisa
mempengaruhinya.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar