Harga emas melorot sekitar 1% pada penutupan sesi New York setelah
rilisan data PDB AS yang lebih baik dari perkiraan. Namun kejatuhan emas
dapat diredam karena ternyata angka pertumbuhan itu lebih didorong oleh
meningkatnya stok barang perusahaan, bukan permintaan.
Pertumbuhan ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan dan
jobless claim turun ke bawah 300.000 minggu lalu. Meski ekonomi tumbuh
pesat, kondisi permintaan tetap lesu, mendukung the Fed untuk tetap
menjalankan program stimulusnya.
Investor masih akan mencermati data penting nonfarm payroll malam ini,
yang akan memberikan gambaran kondisi negara dengan ekonomi terbesar
dunia itu. Data tersebut akan memberikan petunjuk terhadap kelangsungan
program stimulus ketika the Fed menggelar rapat regularnya pada 17-18
Desember mendatang.
Sementara itu, cadangan di SPDR Gold Trust GLD, ETF terbesar berbasis
emas, kembali mengalami penurunan sebesar 2,70 ton menjadi 838,71 ton
pada Rabu, level terendah sejak 2009.
Sementara dari sisi teknikal, trend masih bearish, namun ada potensi
untuk rebound. Hal ini terlihat dari indikator stochastic yang masih
terlihat goden cross, sementara RSI mulai membentuk pola bullish
divergence. Harga juga masih mampu mempertahankan level support-nya di
$1.211.81. Jika support kembali bertahan, kemudian harga menembus
resistance $1.234, maka akan mengkonfirmasi trend bullish reversal,
dengan potensi kenaikan berikutnya berada di kisaran $1.242 – $1.250.
Sedangkan jika support ditembus, maka akan membuka potensi penurunan
lanjutan menuju kisaran $1.187 – $1.203.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar