Saham Asia
bergerak positif hari ini, melanjutkan penguatan kemarin, seiring
meredanya ketegangan antara Barat dan Rusia. Namun penguatan masih
terbatas, dengan fokus pasar kini tertuju ke hasil rapat the Fed, yang
akan mengumumkan taper dan proyeksi ekonomi terbaru.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,1%. Indeks Nikkei
menguat 0,3%, meski yen menguat. Indeks Kospi menguat 0,35% dan indeks
Australia ASX 200 naik tipis 0,1%. Di Singapura, indeks STI naik 0,2%.
Di Hong Kong, indeks Hang Seng dibuka menanjak 0,2%.
Semalam, Wall Street mencetak penguatan lagi, dengan indeks S&P
mendekati rekor, menyusul pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin.Putin
menandatangani perjanjian menjadikan Crimea bagian dari Rusia. Tapi ia
mengatakan tidak berencana mengendalikan wilayah lain di Ukraina.
Pernyataannya mengurangi kekhawatiran akan potensi meningkatnya konflik.
Itu dianggap sebagai indikasi krisis tidak akan menyebar, harapan yang
mengangkat saham Eropa dan AS.
Namun laju saham regional terhambat menjelang keputusan the Fed.
Dalam rapat minggu ini, the Fed diperkirakan tidak hanya memutuskan
pengurangan pembelian obligasi atau taper lanjutan, tapi juga
mengumumkan proyeksi ekonomi dan inflasi terbaru. Ini merupakan rapat
pertama di bawah ketua baru, Janet Yellen.
The Fed kemungkinan akan mengurangi program pembelian obligasinya
sebesar $10 miliar menjadi $55 miliar. Bahkan ada spekulasi the Fed akan
memperbarui forward guidance-nya. Pasar ingin melihat apa yang akan
disampaikan Yellen terkait prospek ekonomi dan kebijakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar