Nikkei
Indeks Nikkei anjlok 3,3% Jumat lalu, sekaligus berada
di level terendah dalam satu bulan terakhir. Kejatuhan sepanjang minggu
ini adalah yang terbesar dalam sembilan bulan, di tengah kecemasan
berlebih akan eskalasi ketegangan di Ukraina dan perlambatan pertumbuhan
di China, memicu investor melepas aset berisiko. Indeks Nikkei ditutup
anjlok 488,32 poin, atau 3,30%, ke posisi 14.327,66, terendahnya sejak
14 Februari. Dalam minggu lalu, indeks telah jatuh 6,2%.
Indeks Nikkei mencoba bangkit setelah mengalami
penurunan tajam minggu lalu. Penguatan indeks cenderung terbatas karena
pasar yang sampai kini masih mencemaskan kondisi ekonomi China dan
politik di Ukraina. Yen menjadi pilihan di saat ketidakpastian, dimana
kini berada di bawah 102 per dollar. Penguatan yen ini membuat saham
Jepang berbasis ekspor tertekan.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi akhiri perdagangan pekan lalu di level
terendah dalam lima pekan menyusul buruknya data China yang menambah
investor cemaskan perlambatan pertumbuhan di Beijing dan meningkatnya
ketegangan di Ukraina. Indeks Kospi ditutup jatuh 14,48 poin, atau
0,75%, ke posisi 1.919,98, berada sedikit di atas area terendah harian
1.913,64. Pekan lalu indeks jatuh 2,8%, penurunan tiga pekan secara
beruntun.
Indeks Kospi diperkirakan masih dibayangi tekanan
jual karena kecemasan investor akan kondisi ekonomi global yang tengah
lesu. Serangkaian data ekonomi Beijing yang buruk dan memanasnya politik
di Ukrainan menutup serangkaian data ekonomi AS yang menunjukkan
perbaikan. Fokus investor pekan ini rapat regular Federal Reserve.
Romendasi
Hang Seng
Sentimen global yang dicemaskan masalah perlambatan
ekonomi di China dan ketegangan geopolitik Ukraina membuat indeks Hang
Seng berada di level terendahnya dalam enam pekan lalu. Jatuhnya indeks
makin diperparah dengan merosotnya saham unggulan Tencent Holdings Ltd
dan New World Development. Indeks Hang Seng ditutup jatuh 216,59 poin,
atau 1,0%, ke posisi 21.539,49, terendah sejak 6 Februari. Pekan lalu,
indeks merosot 4,9% terbesarnya sejak Mei 2012.
Indeks Hang Seng masih diselimuti sentimen negatif
dari Wall Street dan Ukraina. Sementara itu, saham properti New World
Development yang Jumat lalu sempat anjlok 14%, diperkirakan rebound.
Invesor juga mencermati dampak dari keputusan Bank Sentral China (PBOC)
yang memperlebar batas pergerakan yuan atas dollar menjadi 2% dari 1%.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar