Emas kembali melanjutkan penuruannya pada perdagangan hari ini di
Asia setelah anjlok 1% di akhir perdagangan minggu lalu, menyusul data
ketenagakerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan.
Data yang dirilis pada Jumat menunjukkan lapangan kerja di AS tumbuh
pesat di Februari meski ditengah cuaca buruk yang melanda Negara
tersebut. Lapangan kerja tumbuh 175.000 selama Februari, di atas
prediksi 150.000. Sedangkan tingkat pengangguran naik 0,1% ke 7,7%.
Positifnya data ketengakerjaan AS tersebut semakin mendukung the Fed
untuk tetap melanjutkan rencana penguangan stimulus (taper). Data
tersebut juga telah mengurangi kekhawatiran akan adanya pelambatan
ekonomi di AS, sehingga mengurangi minat beli emas sebagai safe haven.
Namun begitu, selama sepekan emas berhasil mencatakan penguatan sebesar
1%, melanjutkan kenaikannya dalam lima minggu berturut-turut.
Isu geopolitik di Ukrania pasca invasi militer tentara Rusia ke Wilayah
Crimea di Ukraina, telah meningkatkan permintaan emas sebagai safe
haven.
Sementara itu, cadangan di SPDR Gold Trust, EF berbasis emas terbesar dunia, mengalami kenaikan sebesar 1,50 ton menjadi 805.20.
Secara teknikal, harga kembali gagal bertahan di atas resistance $1.354,
Indikator stochastic dead cross di area overbought, mendukung adanya
koreksi lebih lanjut.
Harga saat ini masih bertahan di atas support $1.328. Jika ditembus,
maka trend jangka pendek bisa berbalik bearish, dengan potensi penurunan
lanjutan menuju kisaran $1.304 – $1.312.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar