BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Kamis, 13 Maret 2014

Wall Street Alami Sedikit Pergerakan Terpengaruh Ukraina, Kekhawatiran Terhadap China Mereda

Bursa saham Amerika ditutup dengan hanya alami sedikit pergerakan pada hari Rabu kemarin, dengan Nasdaq alami kenaikan pada awal-awal seisi perdagangan setelah adanya sejumlah berita yang tunjukkan meredanya situasi panas di Ukraina. Tetapi kemudian kenaikannya tertahan akibat kekhawatiran mengeni pelemahan ekonomi China.
WS5Uni Eropa untuk pertama kalinya sejak perang dingin menyetujui kerangka kerja pemberian sangsi bagi Rusia. Keputusan tersebut merupakan sebuah respon yang lebih baik dari yang diharapkan dan tunjukkan adanya solidaritas yang tinggi terhadap Amerika dalam upaya untuk membuat Rusia membayar mahal terhadap keputusan invasinya di Crimea.
Harga acuan tembaga di London, yang merupakan indikator penting bagi kesehatan ekonomi karena tingginya penggunaan logam tersebut dalam industri sentuh harga terendahnya sejak Juli 2010 akibat kekhawatiran mengenai permasalahan kredit di China, tetapi menjelang penutupan harganya alami pemulihan. Harga acuan tembaga telah alami penurunan sebesar 7,7 persen dalam empat sesi perdagangan terakhir. Sedangkan harga acuan emas alami penguatan dan sentuh level harga tertinggi dalam enam bulan terakhir karena tingginya kebutuhan pengamanan asset (safe-haven).
Para investor saat ini memiliki kesensitifan terhadap pasar yang sangat tinggi. Mereka khawatir pasar yang sudah alami kenaikan sangat besar telah dekati titik puncaknya.
Indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 11,17 poin atau 0,07 persen, menjadi 16,340.08. Indeks S & P 500 (.SPX) naik 0,57 poin atau 0,03 persen menjadi 1,868.2. Dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 16,144 poin atau 0,37 persen menjadi 4,323.332.
Berita-berita Geopolitik pada minggu ini akan menjadi faktor utama penggerak pasar, karena sedikitnya sentimen dari data-data ekonomi dan berita-berita laporan keuangan perusahaan. Disisi lain S&P 500 telah alami kenaikan sebesar 30 persen pada tahun lalu , dan saat ini setelah alami beberapa kali penurunan, indek acuan saham tersebut kembali sentuh rekor harga tertingginya pada hari Jum’at kemarin.

Tidak ada komentar: