BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Selasa, 22 April 2014

Cuaca Cerah, Ekonomi AS Merekah

Seiring membaiknya kondisi cuaca menyusul pergantian musim, ekonomi AS terlihat menggeliat kembali bulan lalu. Serangkaian laporan dari pemerintah dan swasta menunjukkan ekonomi AS mulai bangkit dari kelesuan pasca cuaca dingin ekstrim.
US. Economy 2Para ekonom sempat berharap 2014 menjadi tahun melesatnya pertumbuhan ekonomi AS. Sayangnya, fenomena cuaca dingin melumpuhkan kegiatan ekonomi selama dua bulan pertama tahun ini, dimana aktivitas produksi dan konsumsi mencapai titik nadir. Hibernasi ekonomi itu diperkirakan memangkas PDB sekitar 0,5% di kuartal pertama.
Kini, cuaca membaik setelah memasuki musim semi. Ekonomi mulai meraih kembali momentum, pabrik mulai berproduksi dan konsumen  berbelanja kembali. Bank mulai mengucurkan kredit untuk perusahaan yang ingin berinvestasi pada peralatan dan pabrik. Semua perbaikan ini terlihat hampir di seluruh wilayah AS. Penjualan ritel tumbuh 1,1% selama Maret, didorong oleh pembelian otomotif dan furnitur. Konsumen mengurangi utangnya dan bank menyusutkan kredit macet yang bertumpuk sejak krisis.
Serangkaian data ekonomi menunjukkan perbaikan kondisi selama Maret, dan yang terbaru adalah leading indicators. Indeks berdasarkan beberapa indikator ekonomi penting itu, termasuk ketenagakerjaan, kepercayaan konsumen, dan saham dan suku bunga, naik untuk tiga bulan berturut-turut. Conference Board, lembaga riset bisnis, kemarin melaporkan leading indicators-nya naik 0,8% selama Maret, di atas prediksi 0,5%. Indeks itu naik menjadi 100,9 yang berarti pertumbuhan membaik di musim semi dan panas nanti.
Data itu menyusul laporan lainnya yang mengindikasikan peningkatan aktivitas ekonomi bulan lalu. Jumlah orang uang mengajukan tunjangan pengangguran turun ke level terendah dalam tujuh tahun dan penjualan ritel membaik setelah lesu karena cuaca dingin ekstrim. Banyak ekonom memperkirakan ekonomi AS tumbuh 3% atau lebih di kuartal kedua nanti, naik dari estimasi 1,3% di kuartal pertama.

Tidak ada komentar: