Emas diperdagangkan di atas level terendah 10 minggu di Asia,
tertekan oleh pemulihan ekonomi AS, namun masih ditopang oleh ketegangan
di Ukraina serta tanda-tanda meningkatnya permintaan di China.
Tahun 2013 harga emas jatuh sekitar 28%, sertelah the Fed berencana akan
mengurangi stimulus seiring dengan membaiknya ekonomi AS. Di tahun ini,
harga emas sudah rebound sekitar 6,8% berkat meningkatnya ketegangan di
Ukraina yang mendorong permintaan safe haven. Di China, yang merupakan
konsumer terbesar emas dunia, volume perdagangan di Shanghai naik dalam
dua hari berturut-turut ke level tertinggi lima minggu kemarin.
Positifnya data-data ekonomi AS bisa menekan emas. Data ekonomi AS yang
akan dirilis nanti malam yaitu, data New Home Sales, diperkirakan akan
meningkat, setelah data sebelumnya Richmond Manufacturing Index
menunjukkan ekspansi. Investor juga akan terus mencermati perkembangan
konflik antara Ukraina dan Rusia. Minat beli fisik juga bisa muncul
ketika harga jatuh.
Sementara itu, sebagai cerminan minat beli, cadangan di SPDR Gold Trust,
ETF terbesar berbasis emas, masih tetap berada di level 792,14 metrik
ton, level terendah sejak 28 Januari.
Dari sisi teknikal, trend masih bearish, namun harga kini sudah berada
di kisaran support $1.277. Indikator stochastic juga terlihat overosld.
Jika support bertahan, berpeluang rebound ke kisaran $1.296 – $1.300.
Trend bearish akan berakhir jika harga ditutup di atas $1.300. Sementara
itu, trend bearish akan berlanjut jika support tersebut ditembus,
dengan potensi penururunan lanjutan menuju kisaran $1.265 – $1.273.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar