Saham Asia rebound hari ini dari keterpurukan berkat penguatan Wall
Street yang dipicu oleh pernyataan Ketua the Fed Janet Yellen dan
meredanya ketegangan di Ukraina. Fokus kini tertuju ke data perdagangan
China.
Indeks MSCI Asia Pasifik menguat 0,3% di Tokyo pagi ini, setelah
terjungkal 1,5% kemarin. Indeks Nikkei menguat 0,8%, setelah anjlok 3%
kemarin. Indeks Kospi menanjak 0,1%, mencoba bangkit dari level terendah
dalam enam minggu. Indeks Australia ASX 200 naik 0,3% setelah
tergelincir 1% kemarin.
Indeks Singapura STI menguat 0,42%. Di Hong
Kong, indeks Hang Seng menguat 0,25%
Dalam kesaksian di hadapan Kongres, Yellen mengatakan ekonomi AS
masih membutuhkan stimulus karena lapangan kerja belum secerah harapan
dan inflasi belum mencapai target. Ia juga memperingatkan kembali
lesunya sektor perumahan dan isu geopolitik di Ukraina berpotensi
menghambat pertumbuhan.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin berusaha meredakan
ketegangan dengan mengumumkan telah menarik pasukan dari perbatasan
Ukraina dan mengimbau separatis untuk menunda referendum.
Perkembangan
terbaru ini mengurangi kekhawatiran pasar akan memburuknya konflik yang
bisa membawa Ukraina dalam perang saudara. Namun, pasar tetap waspada
karena krisis belumlah usai.
Pasar kini sedang menunggu data perdagangan China, yang diperkirakan
masih menunjukkan penurunan tapi tidak seburuk bulan sebelumnya. Ekspor
selama April diperkirakan turun 1,7%, lebih rendah dari Maret yang 6,6%.
Sedangkan impor merosot 2,3%, di bawah Maret yang 11,3%. Tapi bila
penurunan ekspor dan impor lebih besar dari prediksi bisa menimbulkan
sentiment negatif dan menggerus laju yang sudah diraih.
BOE dan ECB akan mengumumkan keputusan rapatnya sore nanti,
kemungkinan tidak ada perubahan kebijakan. Tapi pasar mencermati ECB,
terkait isu rendahnya inflasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar