Emas naik ke level tertinggi 2 minggu, sedang menuju penguatan
mingguan pertama sejak April, didorong oleh kekhawatiran bahwa pemulihan
ekonomi AS akan mandeg, serta kerusuhan di Iraq yang mendorong
permintaan safe have atas logam mulia tersebut.
Rilisan data ekonomi AS yang mengecewakan mengurangi optimisme pemulihan
ekonomi. Laporan dari Departemen Perdagangan AS menunjukkan penjualan
ritel hanya naik 0,3% bulan lalu, di bawah prediksi 0,6%. Sedangkan
penjualan ritel inti, yang tidak memasukkan otomotif dan BBM, tidak
tumbuh sama sekali alias 0%, melawan perkiraaan 0,4%. Laporan terpisah
menyebutkan initial jobless claims naik 4000 minggu lalu menjadi
317.000, lebih besar dari prediksi 310.000. Data-data tersebut memicu
pelemahan bursa saham di Wall Street, sekaligus mendorong minat beli
emas sebagai investasi alternatif.
Emas juga naik setelah terjadi kerusuhan di Iraq. Kelompok teroris ISIS
terus menyerang dan menguasai beberapa kota di Irak, memaksa pemerintah
meluncurkan serangan udara, salah satunya di Mosul. Secara terpisah,
pasukan Kurdi mengambil alih Kirkuk, melindungi kawasan itu dari
kelompok militan. Ini merupakan konflik terbaru di kawasan Timur Tengah
yang melambungkan harga minyak ke level tertinggi dalam empat bulan.
Instabilitas di kawasan itu turut mendorong peran emas sebagai safe
haven.
Dari sisi teknikal, penembusan resistance $1265 -$1267 telah
mengkonfirmasi bullish continuation, dengan resistance berikutnya berada
di kisaran $1277 – $1281. Jika ditembus, maka akan membuka potensi
penguatan lannjutan ke kisaran $1289 – $1296. Sementara itu, sinyal
negatif akan muncul jika harga kembali bergerak di bawah support $1265.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar