Dollar melanjutkan koreksinya terhadap beberapa mata uang utama
dunia, masih terkena dampak keputusan the Fed yang dianggap tidak
se-hawkish harapan. Sedangkan sterling berhasil menyentuh level
tertinggi dalam 5,5 tahun di tengah keunggulan prospek kebijakan
moneter.
Dollar terkoreksi setelah hasil rapat the Fed yang menegaskan
kebijakan akomodatif masih berjalan, mengindikasikan tidak ada rencana
kenaikan suku bunga lebih cepat. The Fed melihat tingkat pengangguran
masih tinggi meski pertumbuhan lapangan kerja pesat akhir-akhir ini.
Selain itu, tingkat inflasi masih di bawah target. The Fed juga
memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS menjadi 2,1-2,3% tahun ini,
jauh lebih rendah dari proyeksi sebelumnya 2,8-3,0%. Di saat yang sama,
the Fed memproyeksikan suku bunga baru bisa naik pada 2015 dan 2016.
Data semalam berhasil melepas dollar dari low, namun karena ditutup
di bawah MA 25, kondisi tetap bearish. Tidak ada even penting terjadwal
malam nanti, alhasil dollar masih cenderung tertekan. Indeks dollar
melemah 0,2% ke 80,30 setelah sempat menyentuh low 80,17 kemarin.
Penembusan level itu mendekati indeks ini ke support 80,00. Bearish
continuation terbentuk bila ditutup di bawah support itu, dengan target
79,80. Terhadap yen, dollar stabil di 101,80 masih bergerak di range
101,50 dan 102,30. Atas franc, dollar melemah 0,2% ke 0,8930, mendekati
support 0,8900.
Dari Eropa belum ada berita terbaru. Pasca keputusan ECB memangkas
suku bunga dan menerap bunga simpanan negatif awal bulan ini, euro
mengalami penurunan. Sejauh ini, belum ada faktor yang cukup kuat dari
Eropa yang dapat mengangkatnya. Namun momentum efek the Fed ini bisa
dimanfaatkan untuk koreksi atau retracement dulu dari kejatuhan yang di
alami euro sejak keputusan ECB.
Dalam jangka menengah dan panjang, selain perbedaan kondisi ekonomi
antara Eropa dan AS, pasar akan membandingkan perbedaan kebijakan
moneter antara ECB dan the Fed, dalam arti siapa di antara keduanya yang
lebih dovish. Dari sanalah faktor penggerak euro/dollar. Sejauh ini,
kondisi ekonomi AS masih lebih unggul, pertanyaannya apakah keunggulan
itu juga dilengkapi dengan prospek kebijakan moneter. Bila benar, maka
tren euro belumlah berubah. Saat ini, euro diperdagangkan di $1,3613,
masih berusaha menembus 23,6% retracement kejatuhan 8 Mei-5 Juni. Bila
tembus, target selanjutnya adalah $1,3670, sebelum ke 50%-nya di
$1,3680.
Untuk saat ini, bank sentral negara maju yang masih unggul dalam hal
kebijakan moneter adalah BOE, faktyor yang melambungkan sterling ke
level tertinggi sejak Agustus 2009. Banyak yang memperkirakan BOE akan
menjadi bank sentral G-7 pertama yang menaikkan suku bunga. Sterling
diperdagangkan di $1,7044 setelah berhasil menguat 0,4% kemarin. Kini
the cable sedang bergerak menuju $1,7090. Support di $1,6970 tapi
kondisi bullish terjaga selama tidak jatuh ke bawah $1,6850.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar