Emas menyentuh level tertinggi dalam tiga minggu terakhir di tengah
eskalasi krisis di Irak, yang mendorong pamor safe haven logam mulia
itu. Namun lajunya terhambat menjelang rapat reguler the Fed.
Kelompok teroris ISIS berhasil menguasai satu wilayah lagi di Irak,
yaitu di kota Turkmen, di bagian barat laut negara itu. Para militan
semakin mengukuhkan cengkraman di wilayah utara, situasi yang berpotensi
memicu disintegrasi di Irak. Situasi makin tegang setelah ISIS
mengumumkan foto yang mencuplikan sedang mengeksekusi tentara Irak.
Mereka juga mengklaim telah membunuh 1700 pasukan pemerintah.
Isu Irak ini menjadi faktor pendorong emas yang sempat tertekan
setelah meredanya ketegangan di Ukraina.
Emas dianggap sebagai safe
haven ketika datang ketidakpastian geopolitik. Menurut para analis, emas
masih bisa menanjak minggu ini selama situasi di Irak tetap panas,
dengan target terdekat di $1290-1300 per ons.
Selain itu, minat beli kembali datang, menurut regulator perdagangan
di AS. Data dari Commodity Futures Trading Commission (CFTC) Jumat lalu
menunjukkan sentimen investor pada emas mulai positif kembali.
Hedge
fund dan manager investasi menambah posisi bullish-nya pada emas minggu
lalu, kenaikan pertama dalam lima minggu.
Emas menguat 0,3% ke $1282,08 setelah naik 0,2% akhir pekan lalu.
Emas sedang mendekati 50% retracement dari kejatuhan 14 April-3 Juni di
$1285.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar