Euro berhasil reli akhir pekan lalu setelah rebound dari level
terendah dalam tiga bulan. Tapi posisinya masih tertekan menjelang rapat
reguler ECB minggu ini, yang diperkirakan akan mengumumkan pelonggaran
kebijakan.
Di antara bank sentral negara maju, ECB sepertinya merupakan yang
paling dovish, dalam arti satu-satunya yang sedang mempertimbangkan
untuk melonggarkan kebijakan. Inilah faktor yang menghantam euro sebulan
terakhir. Belum lama ini, sang presiden Mario Draghi mengatakan
pihaknya harus mewaspadai ancaman deflasi, dan langkah pre-emptif
mungkin bisa dilakukan. Pernyataan itu memperkuat eksektasi ECB tidak
hanya akan memangkas suku bunga, tapi juga mengeluarkan kebijakan
lainnya.
Menurut para pengamat, ECB sedang mempersiapkan serangkaian kebijakan
untuk rapat Kamis nanti, termasuk memangkas bunga fasilitas simpanannya
menjadi negatif. Ada spekulasi ECB juga mempersiapkan program pembelian
obligasi, namun masih belum jelas bentuknya seperti apa. Dengan begitu
banyak yang ditunggu dari rapat itu, fokus tertuju pada apa yang bisa
dilakukan ECB untuk mengejutkan pasar, seperti memberi sinyal kesediaan
mengambil tindakan agresif.
Keputusan dan pernyatan ECB menjadi faktor penentu pergerakan euro
minggu ini. Bila keputusan ECB tidak se-dovish yang diperkirakan, euro
bisa terangkat dulu sebelum melanjutkan trennya. Untuk hari ini ada data
indeks PMI manufaktur zona euro dan Jerman. Kecuali angkanya bagus
sekali, sepertinya tidak akan berpengaruh banyak ke euro, yang saat ini
diperdagangkan di $1,3625, setelah menguat 0,4% akhir pekan lalu.
Euro jatuh sampai $1,3581 Kamis lalu, terendah sejak 13 Februari.
Upaya rebound kandas bila euro ditutup di bawah $1,3580. Tapi kondisi
bullish baru bisa diraih bila menembus $1,3730. Terhadap yen, euro
menguat 0,3% ke 139,06 setelah naik 0,3% akhir pekan lalu. Euro sudah
menembus 23,6% retracement dari 29 April-29 Mei di 139. Untuk bisa
meraih 38,2% di 139,65, euro harus bisa ditutup di atas 139,30.
Sedangkan dollar masih bertahan dekat level tertingginya dalam dua
bulan setelah yield obligasi berhenti turun dulu. Yield obligasi AS
tenor 10 tahun naik ke 2,480% hari ini dari 2,457% akhir pekan lalu,
setelah jatuh ke 2,422% di Kamis, terendah dalam setahun. Untuk minggu
ini, pergerakan dollar akan dipengaruhi oleh data ketenagakerjaan AS.
Indeks dollar berada di 80,48 dengan masih bergerak di range 80,30 dan
80,70. Terhadap yen, dollar menguat 0,3% ke 102, dengan resistance masih
di 102,30. Atas franc, dollar diperdagangkan di 0,8957 setelah melemah
0,5% akhir pekan lalu, membawanya ke range 0,8915 dan 0,8970.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar