Emas flat dalam dua sesi terakhir, di saat investor enggan melakukan
transaksi menjelang data penjualan ritel AS. Harga tidak banyak bergerak
meski dollar dan saham terkoreksi.
Emas sempat jatuh karena data ekonomi AS yang menegaskan pemulihan solid
dam menimbulkan spekulasi the Fed bisa menaikkan suku bunga lebih cepat
dari perkiraan. Aksi bargain hunting kemudian berhasil mengangkat harga
dari keterpurukan, namun penguatan terakhir tipis karena investor masih
menunggu katalis baru, dan yang terdekat adalah data penjualan ritel AS
malam nanti. Pembelanjaan konsumen merupakan 70% aktivitas ekonomi AS,
dan data ritel yang bagus bisa menekan harga emas.
Emas kesulitan menanjak meski di saat dollar dan saham terkoreksi. Isu
krisis politik di Irak juga tidak memberi dampak. Emas bergerak dalam
range sempit di tengah minimnya katalis baru. Harga sedang reversal
setelah mencapai bottom-nya minggu lalu, namun investor belum menemukan
insentif untuk mendorongnya lebih lanjut. Harga kemungkinan masih
sideways menjelang rapat reguler the Fed 17-18 Juni nanti.
Dari sisi teknikal, belum terlihat adanya perubahan secara signifikan.
Trend jangka pendek masih bullish selama harga masih bertahan di atas
support $1250 – $1257. Indikator stochastic juga masih terlihat golden
cross, mendukung kenaikan lanjutan. Namun, kenaikan emas masih tertahan
di resistance $1265 – $1267.
Trend bullish jangka pendek ini akan
berlanjut jika resistance tersebut ditembus, dengan potensi kenaikan
berikutnya berada di kisaran $1273 – $1281. Sementara itu, penembusan
support tersebut di atas akan mematahkan trend bullish jangka pendek
yang sedang berlangsung.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar